501. Pasangan Kumpul Kebo! (Bagian C)Jika tebakan mereka salah, maka bisa dipastikan kalau Lisa akan membawa hal ini ke ranah hukum, dan ketiga orang Ibu-Ibu yang ada di sana tentu tidak mau hal itu terjadi.Melihat keterdiaman ketiga orang Ibu-Ibu itu, Lisa langsung tersenyum sinis dan melipat kedua tangannya di depan dada, juga menaikkan dagunya dengan angkuh."Apa kalian tidak berani?" tanya Lisa dengan nada menantang. "Jika kalian memang tidak berani, maka sekali-sekali jangan pernah melakukan fitnah seperti ini. Apalagi kalian memang tidak tahu kebenarannya. Saya sudah cukup sabar ketika Ibu—" Lisa menunjuk Ria. "Kemarin datang ke rumah saya, bersama dua orang Ibu yang berbeda. Kalian datang ke rumah saya beberapa hari yang lalu, dan mengatai saya sebagai janda yang bisa merebut suami Ibu-Ibu yang ada di sini. Mungkin saya masih bisa sabar saat itu, tetapi saya kali ini tidak bisa diam saat kalian menuduh saya sebagai seorang pezina, dan melakukan kumpul kebo bersama mantan suam
PILIH KASIH (Membungkam Mertua dan Ipar secara Elegant)502. Mati Kutu! (Bagian A)Aji menatap orang yang berada di luar secara bergantian, dia benar-benar belum bisa memahami sebenarnya apa yang terjadi di sini. Matanya langsung bisa menemukan keluarga Lisa, yang merupakan kedua orang tuanya serta adik dan juga kakaknya di sana.Tetapi ketiga orang lain yang berada di sana sama sekali tidak dikenali oleh Aji. Siapa mereka? Apakah mereka adalah tamu Lisa, atau keluarganya yang belum Aji ketahui? Aji bertanya-tanya di dalam hati.Dari ekor matanya, Aji bisa melihat wajah Lisa yang terlihat menegang. Sebagai orang yang sudah mengenal lisa selama bertahun-tahun, Aji bisa menyimpulkan kalau wanita itu saat ini sedang kesal ataupun marah. "Dek, ada apa ini?" tanya Aji lagi."Entah, aku juga nggak tahu, Mas. Tadi sewaktu aku keluar dari rumah, mereka sudah ada di sini dan berteriak-teriak," kata Lisa sambil mengangkat bahu."Udah, deh! Kalian nggak usah akting seperti itu! Dasar pasangan p
503. Mati Kutu! (Bagian B)Lagi-lagi ketiga orang wanita yang tadi kembali tidak semangat untuk menyerang Lisa, mereka hanya bisa terdiam. Mereka kemudian kembali saling berpandangan, dan melakukan telepati di dalam kepala merekaJika memang apa yang dikatakan Aji benar, di dalam sana ada kedua orang anaknya dan juga kedua orang tuanya, maka mereka semua bisa berada di dalam masalah besar.Makanya Ria kemudian maju beberapa langkah, dia menatap Aji dengan pandangan yang lekat. Tetapi tetap saja, dari kedua bola matanya bisa terlihat raut ketakutan ada di sana."Begini sebenarnya, Mas. Kami itu tadi dikasih tahu sama keluarga Mbak Lisa ini, kalau ada mantan suami Mbak Lisa di dalam. Dan karena motornya itu hanya satu buah, padahal tadi pagi ada dua. Jadi kami berpikir kalau Mas dan juga Mbak Lisa berada di dalam rumah itu hanya berduaan saja, kami tidak tahu jika di dalam ada kedua orang tua, Mas. Jadi bisa panggilkan kedua orang tua Mas, agar masalah ini segera selesai?" tanyanya deng
504. Mati Kutu! (Bagian C)Ketiga orang ibu-ibu di sana langsung mengangguk setuju, mereka sebenarnya juga heran karena keluarga Lisa sepertinya sangat getol untuk memojokkan wanita itu.Mereka berkali-kali memberikan argumentasi yang bisa menjatuhkan Lisa, dan juga memberikan kata-kata pedas untuk wanita itu. Padahal jika memang dipikir secara logika, mereka adalah satu keluarga, tetapi bisa-bisanya mereka memojokkan Lisa dengan sangat kejamnya.Ria, Nurul, dan juga Ayu, kembali berfikir sebenarnya yang mereka lakukan ini benar atau salah? Karena Aji dan juga Lisa sangat teguh pada pendiriannya, sedangkan keluarga Lisa terus-terusan memojokkan wanita itu."Ya, sudah, Mas Aji, kalau begitu silahkan dipanggil kedua orang tuanya saja! Biar kami bisa melihat dengan jelas dan masalah ini selesai. Karena jujur saja, kami juga tidak enak kepada kalian jika memang ternyata ini adalah sebuah fitnah." Ayu tiba-tiba berbicara.Kedua orang temannya mengangguk setuju, mereka kemudian menatap Aji
PILIH KASIH (Membungkam Mertua dan Ipar secara Elegant)506. Duet Amran dan Juga Sri (Bagian A)"Hah? Jangan fitnah seperti itu, ya! Enak aja ngata-ngatain kami menjebak Lisa dan juga Aji. Mana mungkin kami menjebak anak kami sendiri!" Maryam menyahut dengan ketus."Lah, buktinya aja udah jelas gimana. Situ nggak usah kebanyakan ngelak, deh! Padahal dari tadi pagi itu baik-baik saja, dan kedatangan kalian ke sini yang membuat semuanya menjadi runyam," ujar Sri sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Jadi nggak salah dong kalau saya ini punya pikiran jika kalian yang membuat huru-hara ini!" kata Sri lagi.Maryam langsung menggertakkan giginya dengan marah, merasa lumayan kesal dengan keberanian Sri yang sedang mengejeknya habis-habisan saat ini.Sedangkan Sri sendiri makin menunjukkan wajah songongnya, apa dia mengira Sri bakalan takut kepada mereka? Walaupun mereka berempat, Sri akan maju tanpa gentar untuk membela Lisa dan juga Aji.Enak aja menuduh anaknya melakukan tindakan
507. Duet Amran dan Juga Sri (Bagian B)"Nggak ada sopan santunnya tahu nggak, sih?! Kami ini adalah orang tuamu, dan mereka ini adalah adik dan juga kakakmu. Bisa-bisanya kamu malah mengusir kami seperti tadi. Apa itu yang dinamakan sopan santun?!" tanya Maryam Lagi.Telinga Sri langsung berubah panas saat mendengar kata-kata wanita itu, bagaimana bisa dia bersikap seperti orang yang sangat bijak? Padahal Sri sangat mengetahui bagaimana aslinya seorang MaryamNamun, saat Sri ingin bangkit dan berjalan keluar, Amran langsung menahannya dan menggeleng pelan. Lelaki itu seolah ingin mencegah istrinya itu untuk ikut campur dengan urusan keluarga Lisa."Kenapa sih, Pak? Biar Ibu bereskan mereka. Sepet sekali rasanya mata Ibu ini saat melihat keberadaan mereka di sini," kata Sri sambil berbisik dengan nada gemas."Sudahlah, Bu! Tidak perlu ikut campur. Bapak yakin Lisa bisa mengatasinya, lagi pula mau diusir bagaimanapun juga mereka itu memang benar-benar keluarga Lisa," kata Amran dengan
508. Duet Amran dan Juga Sri (Bagian C)"Yang dibohongi aku! Yang dirugikan aku! Yang diusir aku! Lalu apa tidak pantas jika aku merasa marah dan juga kecewa?" tanya Lisa lagi, namun kali ini dia menoleh dan menatap Rossa dengan pandangan tajam. "Jika memang kita keluarga, seharusnya kalian tidak melakukan hal itu kepadaku. Aku merasa benar-benar jadi badut karena selama ini sudah dibodohi oleh kalian semua!" kata Lisa lagi.Aji saat ini benar-benar merasa penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Lisa, tetapi untuk bertanya pun Aji merasa ini bukan waktu yang tepat. Karena saat ini dia melihat Lisa sedang mengeluarkan segala unek-uneknya kepada keluarganya."Jika, Mbak Rosa tidak keceplosan dan mengatakan hal itu kepadaku mungkin saja sampai saat ini kalian akan tetap membohongiku. Bahkan, sewaktu aku bertanya kepada kalian pun … kalian masih berusaha untuk mengelak sebelum akhirnya jujur. Apa itu yang dinamakan keluarga?" tanya Lisa lagi."Nak, sebenarnya bukan itu maksud kami!" Part
PILIH KASIH (Membungkam Mertua dan Ipar secara Elegant)509. Memaksa Untuk Rujuk! (Bagian A)Lisa sendiri hanya bisa terdiam, dan menatap kedua mertuanya itu dengan pandangan sendu. Ah, bisakah Lisa memanggil mereka kembali dengan sebutan mertua? Tentu saja bisa, bukankah Aji sudah mengajaknya untuk kembali rujuk? Tentu tidak ada salahnya untuk memanggil Amran dan juga Sri kembali dengan sebutan mertua, bukan?"Maaf ya, Pak Amran. Tapi saya ini berbicara hal yang sebenarnya, fakta gitu, loh!" ujar Maryam sambil mencibir sinis. "Lisa itu adalah anak kandung kami, ya … bukan anak kalian! Jadi kalian itu tidak punya hak untuk memiliki Lisa, lagi pula sebaik-baiknya mertua dan juga menantu tetap saja hubungan mereka adalah orang lain. Tidak ada darah yang sama di dalam nadi kalian! Tidak ada juga DNA yang sama di dalam tubuh kalian! Jadi, tidak usah terlalu berlebihan seperti itu, Lisa adalah anak kami dan bukan anak kalian!" kata Maryam panjang lebar."Loh, ya kami tahu lo, Bu Maryam. J