504. Mati Kutu! (Bagian C)Ketiga orang ibu-ibu di sana langsung mengangguk setuju, mereka sebenarnya juga heran karena keluarga Lisa sepertinya sangat getol untuk memojokkan wanita itu.Mereka berkali-kali memberikan argumentasi yang bisa menjatuhkan Lisa, dan juga memberikan kata-kata pedas untuk wanita itu. Padahal jika memang dipikir secara logika, mereka adalah satu keluarga, tetapi bisa-bisanya mereka memojokkan Lisa dengan sangat kejamnya.Ria, Nurul, dan juga Ayu, kembali berfikir sebenarnya yang mereka lakukan ini benar atau salah? Karena Aji dan juga Lisa sangat teguh pada pendiriannya, sedangkan keluarga Lisa terus-terusan memojokkan wanita itu."Ya, sudah, Mas Aji, kalau begitu silahkan dipanggil kedua orang tuanya saja! Biar kami bisa melihat dengan jelas dan masalah ini selesai. Karena jujur saja, kami juga tidak enak kepada kalian jika memang ternyata ini adalah sebuah fitnah." Ayu tiba-tiba berbicara.Kedua orang temannya mengangguk setuju, mereka kemudian menatap Aji
PILIH KASIH (Membungkam Mertua dan Ipar secara Elegant)506. Duet Amran dan Juga Sri (Bagian A)"Hah? Jangan fitnah seperti itu, ya! Enak aja ngata-ngatain kami menjebak Lisa dan juga Aji. Mana mungkin kami menjebak anak kami sendiri!" Maryam menyahut dengan ketus."Lah, buktinya aja udah jelas gimana. Situ nggak usah kebanyakan ngelak, deh! Padahal dari tadi pagi itu baik-baik saja, dan kedatangan kalian ke sini yang membuat semuanya menjadi runyam," ujar Sri sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Jadi nggak salah dong kalau saya ini punya pikiran jika kalian yang membuat huru-hara ini!" kata Sri lagi.Maryam langsung menggertakkan giginya dengan marah, merasa lumayan kesal dengan keberanian Sri yang sedang mengejeknya habis-habisan saat ini.Sedangkan Sri sendiri makin menunjukkan wajah songongnya, apa dia mengira Sri bakalan takut kepada mereka? Walaupun mereka berempat, Sri akan maju tanpa gentar untuk membela Lisa dan juga Aji.Enak aja menuduh anaknya melakukan tindakan
507. Duet Amran dan Juga Sri (Bagian B)"Nggak ada sopan santunnya tahu nggak, sih?! Kami ini adalah orang tuamu, dan mereka ini adalah adik dan juga kakakmu. Bisa-bisanya kamu malah mengusir kami seperti tadi. Apa itu yang dinamakan sopan santun?!" tanya Maryam Lagi.Telinga Sri langsung berubah panas saat mendengar kata-kata wanita itu, bagaimana bisa dia bersikap seperti orang yang sangat bijak? Padahal Sri sangat mengetahui bagaimana aslinya seorang MaryamNamun, saat Sri ingin bangkit dan berjalan keluar, Amran langsung menahannya dan menggeleng pelan. Lelaki itu seolah ingin mencegah istrinya itu untuk ikut campur dengan urusan keluarga Lisa."Kenapa sih, Pak? Biar Ibu bereskan mereka. Sepet sekali rasanya mata Ibu ini saat melihat keberadaan mereka di sini," kata Sri sambil berbisik dengan nada gemas."Sudahlah, Bu! Tidak perlu ikut campur. Bapak yakin Lisa bisa mengatasinya, lagi pula mau diusir bagaimanapun juga mereka itu memang benar-benar keluarga Lisa," kata Amran dengan
508. Duet Amran dan Juga Sri (Bagian C)"Yang dibohongi aku! Yang dirugikan aku! Yang diusir aku! Lalu apa tidak pantas jika aku merasa marah dan juga kecewa?" tanya Lisa lagi, namun kali ini dia menoleh dan menatap Rossa dengan pandangan tajam. "Jika memang kita keluarga, seharusnya kalian tidak melakukan hal itu kepadaku. Aku merasa benar-benar jadi badut karena selama ini sudah dibodohi oleh kalian semua!" kata Lisa lagi.Aji saat ini benar-benar merasa penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Lisa, tetapi untuk bertanya pun Aji merasa ini bukan waktu yang tepat. Karena saat ini dia melihat Lisa sedang mengeluarkan segala unek-uneknya kepada keluarganya."Jika, Mbak Rosa tidak keceplosan dan mengatakan hal itu kepadaku mungkin saja sampai saat ini kalian akan tetap membohongiku. Bahkan, sewaktu aku bertanya kepada kalian pun … kalian masih berusaha untuk mengelak sebelum akhirnya jujur. Apa itu yang dinamakan keluarga?" tanya Lisa lagi."Nak, sebenarnya bukan itu maksud kami!" Part
PILIH KASIH (Membungkam Mertua dan Ipar secara Elegant)509. Memaksa Untuk Rujuk! (Bagian A)Lisa sendiri hanya bisa terdiam, dan menatap kedua mertuanya itu dengan pandangan sendu. Ah, bisakah Lisa memanggil mereka kembali dengan sebutan mertua? Tentu saja bisa, bukankah Aji sudah mengajaknya untuk kembali rujuk? Tentu tidak ada salahnya untuk memanggil Amran dan juga Sri kembali dengan sebutan mertua, bukan?"Maaf ya, Pak Amran. Tapi saya ini berbicara hal yang sebenarnya, fakta gitu, loh!" ujar Maryam sambil mencibir sinis. "Lisa itu adalah anak kandung kami, ya … bukan anak kalian! Jadi kalian itu tidak punya hak untuk memiliki Lisa, lagi pula sebaik-baiknya mertua dan juga menantu tetap saja hubungan mereka adalah orang lain. Tidak ada darah yang sama di dalam nadi kalian! Tidak ada juga DNA yang sama di dalam tubuh kalian! Jadi, tidak usah terlalu berlebihan seperti itu, Lisa adalah anak kami dan bukan anak kalian!" kata Maryam panjang lebar."Loh, ya kami tahu lo, Bu Maryam. J
510. Memaksa Untuk Rujuk! (Bagian B)Memang tidak seperti meladeni ucapan Amran tadi, karena Sri yakin saat ini Rosa pasti akan mengincar Lisa untuk memojokkan Ibu dari kedua cucunya itu."Kamu itu apa nggak mikir ya, Sa? Ibu dan juga Bapak mengkhawatirkan kamu, serta Naufal, dan juga Salsa, hingga bela-belain nyariin tempat tinggal kamu sekarang ini. Tapi bisa-bisanya setelah mereka berada di sini kamu malah mengusir mereka pulang, apa kamu nggak mikir kalau itu keterlaluan?" tanya Rosa dengan alis yang terangkat tinggi."Keterlaluan dari mana, Mbak? Nggak lah, aku rasa itu nggak ada yang keterlaluan. Karena kalau mereka memang peduli sama aku dan juga sama kedua orang anakku, tentu mereka tidak akan membiarkan aku keluar dari rumah beberapa hari yang lalu. Posisinya sudah mau magrib loh, sudah sore, kalau mereka memang mengkhawatirkan kami tentu saja mereka akan melarang kami untuk keluar dari rumah itu bagaimanapun caranya," kata Lisa sambil terkekeh kecil. "Sebenarnya aku udah mal
511. Memaksa Untuk Rujuk! (Bagian C)Maryam langsung melemparkan kode ke arah Rosa, berharap putri sulungnya itu bisa menangkapnya dan juga mengolah situasi ini untuk menjadi lebih menguntungkan mereka. Aji dan juga Lisa harus segera rujuk!Rosa yang memang memiliki ikatan batin yang kuat dengan Maryam tentu saja langsung bisa mengetahui maksud dari ibunya itu, dia kemudian berdehem untuk menarik atensi Lisa dan juga Aji.Tidak hanya sepasang mantan suami istri itu yang menoleh ke arahnya, karena Amran dan juga Sri ikut penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh Rosa. Mereka berdua menatap putri sulung Parto dan juga Maryam itu dengan pandangan tertarik.Rosa menelan ludah susah payah sebelum memfokuskan pandangannya ke arah Aji dan juga Lisa, dia kembali berdehem beberapa kali dan memulai untuk berbicara."Aku bertanya seperti ini karena aku adalah Kakak Lisa, dan aku merasa berhak untuk mempertanyakan hal ini kepada kalian." Rosa membuka pembicaraan. "Apa kalian tidak mau rujuk?
PILIH KASIH (Membungkam Mertua dan Ipar secara Elegant)512. Terungkap! (Bagian A)Keadaan langsung hening, tidak ada satu orang pun yang berbicara di sana. Mereka semua seolah terpaku dengan kata-kata Lisa barusan, baik itu Aji dan juga kedua orang tuanya maupun keluarga Lisa.Lisa sendiri menunjukkan wajah mantap, wanita itu hanya berharap kalau kata-katanya barusan bisa diserap oleh keluarganya dengan sangat baik. Karena bagaimanapun juga dia memang tidak menginginkan, kalau rujuknya dia dan juga Aji menjadi kesempatan bagi keluarganya untuk mengambil keuntungan.Sedikit banyak Lisa bisa paham dengan siasat yang direncanakan oleh keluarganya, mereka pasti ingin memanfaatkan rujuknya dia dan juga Aji kembali untuk menyelamatkan Marwan dari kasus yang menimpanya.Tapi mereka harus paham kalau Lisa tidak akan memberi toleransi lagi, walaupun Aji tidak melaporkan Marwan ke polisi, tapi Lisa sudah bulat dengan keputusannya. Dialah yang akan melaporkan adik kandungnya itu ke polisi sendi