507. Duet Amran dan Juga Sri (Bagian B)"Nggak ada sopan santunnya tahu nggak, sih?! Kami ini adalah orang tuamu, dan mereka ini adalah adik dan juga kakakmu. Bisa-bisanya kamu malah mengusir kami seperti tadi. Apa itu yang dinamakan sopan santun?!" tanya Maryam Lagi.Telinga Sri langsung berubah panas saat mendengar kata-kata wanita itu, bagaimana bisa dia bersikap seperti orang yang sangat bijak? Padahal Sri sangat mengetahui bagaimana aslinya seorang MaryamNamun, saat Sri ingin bangkit dan berjalan keluar, Amran langsung menahannya dan menggeleng pelan. Lelaki itu seolah ingin mencegah istrinya itu untuk ikut campur dengan urusan keluarga Lisa."Kenapa sih, Pak? Biar Ibu bereskan mereka. Sepet sekali rasanya mata Ibu ini saat melihat keberadaan mereka di sini," kata Sri sambil berbisik dengan nada gemas."Sudahlah, Bu! Tidak perlu ikut campur. Bapak yakin Lisa bisa mengatasinya, lagi pula mau diusir bagaimanapun juga mereka itu memang benar-benar keluarga Lisa," kata Amran dengan
508. Duet Amran dan Juga Sri (Bagian C)"Yang dibohongi aku! Yang dirugikan aku! Yang diusir aku! Lalu apa tidak pantas jika aku merasa marah dan juga kecewa?" tanya Lisa lagi, namun kali ini dia menoleh dan menatap Rossa dengan pandangan tajam. "Jika memang kita keluarga, seharusnya kalian tidak melakukan hal itu kepadaku. Aku merasa benar-benar jadi badut karena selama ini sudah dibodohi oleh kalian semua!" kata Lisa lagi.Aji saat ini benar-benar merasa penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Lisa, tetapi untuk bertanya pun Aji merasa ini bukan waktu yang tepat. Karena saat ini dia melihat Lisa sedang mengeluarkan segala unek-uneknya kepada keluarganya."Jika, Mbak Rosa tidak keceplosan dan mengatakan hal itu kepadaku mungkin saja sampai saat ini kalian akan tetap membohongiku. Bahkan, sewaktu aku bertanya kepada kalian pun … kalian masih berusaha untuk mengelak sebelum akhirnya jujur. Apa itu yang dinamakan keluarga?" tanya Lisa lagi."Nak, sebenarnya bukan itu maksud kami!" Part
PILIH KASIH (Membungkam Mertua dan Ipar secara Elegant)509. Memaksa Untuk Rujuk! (Bagian A)Lisa sendiri hanya bisa terdiam, dan menatap kedua mertuanya itu dengan pandangan sendu. Ah, bisakah Lisa memanggil mereka kembali dengan sebutan mertua? Tentu saja bisa, bukankah Aji sudah mengajaknya untuk kembali rujuk? Tentu tidak ada salahnya untuk memanggil Amran dan juga Sri kembali dengan sebutan mertua, bukan?"Maaf ya, Pak Amran. Tapi saya ini berbicara hal yang sebenarnya, fakta gitu, loh!" ujar Maryam sambil mencibir sinis. "Lisa itu adalah anak kandung kami, ya … bukan anak kalian! Jadi kalian itu tidak punya hak untuk memiliki Lisa, lagi pula sebaik-baiknya mertua dan juga menantu tetap saja hubungan mereka adalah orang lain. Tidak ada darah yang sama di dalam nadi kalian! Tidak ada juga DNA yang sama di dalam tubuh kalian! Jadi, tidak usah terlalu berlebihan seperti itu, Lisa adalah anak kami dan bukan anak kalian!" kata Maryam panjang lebar."Loh, ya kami tahu lo, Bu Maryam. J
510. Memaksa Untuk Rujuk! (Bagian B)Memang tidak seperti meladeni ucapan Amran tadi, karena Sri yakin saat ini Rosa pasti akan mengincar Lisa untuk memojokkan Ibu dari kedua cucunya itu."Kamu itu apa nggak mikir ya, Sa? Ibu dan juga Bapak mengkhawatirkan kamu, serta Naufal, dan juga Salsa, hingga bela-belain nyariin tempat tinggal kamu sekarang ini. Tapi bisa-bisanya setelah mereka berada di sini kamu malah mengusir mereka pulang, apa kamu nggak mikir kalau itu keterlaluan?" tanya Rosa dengan alis yang terangkat tinggi."Keterlaluan dari mana, Mbak? Nggak lah, aku rasa itu nggak ada yang keterlaluan. Karena kalau mereka memang peduli sama aku dan juga sama kedua orang anakku, tentu mereka tidak akan membiarkan aku keluar dari rumah beberapa hari yang lalu. Posisinya sudah mau magrib loh, sudah sore, kalau mereka memang mengkhawatirkan kami tentu saja mereka akan melarang kami untuk keluar dari rumah itu bagaimanapun caranya," kata Lisa sambil terkekeh kecil. "Sebenarnya aku udah mal
511. Memaksa Untuk Rujuk! (Bagian C)Maryam langsung melemparkan kode ke arah Rosa, berharap putri sulungnya itu bisa menangkapnya dan juga mengolah situasi ini untuk menjadi lebih menguntungkan mereka. Aji dan juga Lisa harus segera rujuk!Rosa yang memang memiliki ikatan batin yang kuat dengan Maryam tentu saja langsung bisa mengetahui maksud dari ibunya itu, dia kemudian berdehem untuk menarik atensi Lisa dan juga Aji.Tidak hanya sepasang mantan suami istri itu yang menoleh ke arahnya, karena Amran dan juga Sri ikut penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh Rosa. Mereka berdua menatap putri sulung Parto dan juga Maryam itu dengan pandangan tertarik.Rosa menelan ludah susah payah sebelum memfokuskan pandangannya ke arah Aji dan juga Lisa, dia kembali berdehem beberapa kali dan memulai untuk berbicara."Aku bertanya seperti ini karena aku adalah Kakak Lisa, dan aku merasa berhak untuk mempertanyakan hal ini kepada kalian." Rosa membuka pembicaraan. "Apa kalian tidak mau rujuk?
PILIH KASIH (Membungkam Mertua dan Ipar secara Elegant)512. Terungkap! (Bagian A)Keadaan langsung hening, tidak ada satu orang pun yang berbicara di sana. Mereka semua seolah terpaku dengan kata-kata Lisa barusan, baik itu Aji dan juga kedua orang tuanya maupun keluarga Lisa.Lisa sendiri menunjukkan wajah mantap, wanita itu hanya berharap kalau kata-katanya barusan bisa diserap oleh keluarganya dengan sangat baik. Karena bagaimanapun juga dia memang tidak menginginkan, kalau rujuknya dia dan juga Aji menjadi kesempatan bagi keluarganya untuk mengambil keuntungan.Sedikit banyak Lisa bisa paham dengan siasat yang direncanakan oleh keluarganya, mereka pasti ingin memanfaatkan rujuknya dia dan juga Aji kembali untuk menyelamatkan Marwan dari kasus yang menimpanya.Tapi mereka harus paham kalau Lisa tidak akan memberi toleransi lagi, walaupun Aji tidak melaporkan Marwan ke polisi, tapi Lisa sudah bulat dengan keputusannya. Dialah yang akan melaporkan adik kandungnya itu ke polisi sendi
513. Terungkap! (Bagian B)Wanita itu menatap Sri dengan pandangan ingin tahu, benar-benar ingin memastikan apakah Sri dan juga Amran masih mau menerima Lisa sebagai seorang menantu. Walaupun dari awal mereka bilang kalau Lisa tetaplah menjadi anak mereka, tetapi Maryam ingin memastikannya saja.Apakah ucapan mereka berdua hanya omong kosong belaka, ataukah memang benar-benar dari lubuk hati mereka yang paling dalam? Bisa saja kan mereka hanya membual, tapi ujung-ujungnya tidak mau menerima Lisa lagi menjadi anggota keluarga mereka."Itu nggak perlu ditanya, Bu Maryam. Sebagai orang tua saya tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anak saya, dan jika Aji dan juga Lisa memang menginginkan rujuk kembali, maka saya akan mendukungnya dengan sepenuh hati. Tapi jika mereka tidak mau rujuk, ya saya juga tidak bisa memaksa. Yang pasti Lisa akan tetap menjadi putri saya bagaimanapun keadaannya," kata Sri sambil mengangkat bahu. "Lagi pula, kenapa kalian terlihat sangat ngotot untuk menyuruh
514. Terungkap! (Bagian C)"Kalian memang benar-benar keterlaluan! Bagaimana bisa kalian melakukan hal itu kepada kami, hah?! Uang itu kami kumpulkan susah payah dengan cara menggadaikan SK milik Lisa ke bank, dan juga menggadaikan kebun milikku ke tempat juragan Karta yang merupakan seorang rentenir!" Aji berteriak marah. "Dan ternyata kalian melakukan konspirasi dibalik semua itu, membeli tanah dan juga sawah untuk Mbak Rosa dan juga Marwan. Bukankah itu keterlaluan, hah?" tanya Aji lagi.Lelaki itu benar-benar merasa murka, dia mengeratkan giginya hingga terdengar suara gemeletuk yang terdengar menyakitkan. Dia merasa emosi karena sudah dibodohi oleh keluarga Lisa.Namun, Aji tertegun saat dia melirik ke arah sebelahnya. Di mana Lisa tengah menunduk sambil menahan tangisnya.Aji paham jika dia merasa terluka, maka saat ini Lisa pasti merasa sangat tersiksa, rasa marah kecewa dan juga sedih pasti dirasakan oleh wanita itu.Aji yang hanya berstatus orang lain saja merasa sangat emosi