497. Menyebar Fitnah (Bagian B)Dia langsung berjalan ke tukang gorengan dan membayar semua gorengan yang sudah mereka makan, Maryam Parto dan juga Marwan mengikuti langkah Rosa dengan riang gembira. Mereka sudah bisa memikirkan apa yang akan terjadi, saat warga memergoki hanya ada Aji dan juga Lisa di rumah itu. Padahal mereka sudah bercerai, dan status mereka sudah bukan sebagai sepasang suami istri lagi. Rosa dengan Maryam yang berada di boncengannya, serta Marwan dengan Parto yang ada di boncengannya langsung bergegas masuk ke simpang kontrakan Ramon, dan mereka memberhentikan motor mereka di bawah pohon mangga. Di mana itu adalah tempat awal Rosa dan Maryam mengintai Lisa tadi pagi. Mata keempatnya langsung membelalak kaget saat pintu rumah Rosa tertutup rapat, sedangkan motor Aji terparkir manis di halaman. Hal itu tentu saja membuat mereka semua semakin mengembangkan senyum di bibir mereka, berbagai skenario sudah melintas, dan mereka tinggal mewujudkannya saja. "Kebetulan
498. Menyebar Fitnah (Bagian C)"Ya, tapi buktinya itu udah ada, Mbak. Itu motor dari tadi pagi udah ada di situ, tadi itu motornya dua, tapi sekarang yang satu udah nggak ada. Tinggal satu di situ, yaitu artinya mantan suami Mbak Lisa itu ada di rumah dan sedang berdua-duaan sama dia di dalam. Wah, nggak bisa ini, kita harus melabrak mereka!" kata Ayu sambil menyingsingkan lengan dasternya. "Ya Allah, Bu, melabrak bagaimana? Kalian jangan macam-macam, ya! Anak saya tidak mungkin berbuat seperti itu!" Maryam memekik sambil menahan air matanya."Tapi tetap saja, mau Ibu bilang apapun kami tidak bisa membantu. Karena nyatanya memang Mbak Lisa saat ini melakukan tindakan asusila dengan mantan suaminya, mereka itu sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi. Lah, kok bisa berdua-duaan di dalam rumah dengan pintu yang tertutup rapat seperti itu? Ya, maunya apa, Bu?" tanya Nurul dengan ketus. "Kami ini sebagai warga dikontrakkan ini, kami tidak mau kalau kontrakan ini tercemar nama baiknya. Ap
PILIH KASIH (Membungkam Mertua dan Ipar secara Elegant)499. Pasangan Kumpul Kebo! (Bagian A)"Jaga mulut Anda ya, Bu! Saya bisa saja hilang kesabaran, karena menghadapi orang-orang seperti Anda ini!" Lisa berujar dengan nada tegas.Dia menatap ketujuh orang yang ada di luar rumahnya itu dengan pandangan tajam, dan juga tatapan yang mematikan. Seolah ingin menunjukkan, kalau dia memang tidak menyukai tuduhan yang sudah dilontarkan oleh satu orang Ibu-Ibu yang ada di sana. Sebenarnya sedikit banyak Lisa merasa heran, karena kedua orang tuanya serta Adik dan juga kakaknya berada di sini. Apa yang mereka inginkan? Padahal Lisa sudah keluar dari rumah seperti kemauan mereka.Apa mereka kesini agar bisa mengganggunya lagi, dan juga menyebarkan seluruh kebohongan yang belum sempat mereka katakan kepada Lisa?"Alah, nggak usah sok polos, deh, Mbak Lisa! Nggak usah sok alim! Munafik! Muka aja lugu, tapi sifat seperti orang yang tidak punya akhlak!" Nurul langsung menyambar, dia maju beberapa
500. Pasangan Kumpul Kebo! (Bagian B)Padahal yang Lisa maksud adalah Amran dan juga Sri yang ada di belakang sana."Nah, kata Mbak ini kedua orang itu sudah pergi, jadi tinggal kalian berdua yang ada di rumah. Kalau anak-anak mah gampang … dikasih ponsel juga diam, dan kalian bisa melakukan hal tidak senonoh di sini!" kata Ayu dengan ketus dan sinis."Astaghfirullahaladzim, Bu. Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan! Bagaimana bisa Ibu memfitnah saya seperti itu?!" Lisa berujar dengan marah."Lah, kami itu nggak fitnah, Mbak. Kalau begitu biarkan kami masuk ke dalam rumah, atau Mbak takut jika di di dalam sana … yang kami temukan adalah mantan suami Mbak yang sedang tidak memakai baju, iya?" tanya Nurul mengejek."Sudahlah, Nak, jangan berdebat lagi! Jika kamu memang salah, maka akuilah!" suara Maryam tiba-tiba masuk ke dalam indra pendengaran Lisa. Wanita itu menatap Maryam dengan pandangan tajam, namun senyum sinis kembali tersungging di bibirnya saat melihat kalau Ibu kandung
501. Pasangan Kumpul Kebo! (Bagian C)Jika tebakan mereka salah, maka bisa dipastikan kalau Lisa akan membawa hal ini ke ranah hukum, dan ketiga orang Ibu-Ibu yang ada di sana tentu tidak mau hal itu terjadi.Melihat keterdiaman ketiga orang Ibu-Ibu itu, Lisa langsung tersenyum sinis dan melipat kedua tangannya di depan dada, juga menaikkan dagunya dengan angkuh."Apa kalian tidak berani?" tanya Lisa dengan nada menantang. "Jika kalian memang tidak berani, maka sekali-sekali jangan pernah melakukan fitnah seperti ini. Apalagi kalian memang tidak tahu kebenarannya. Saya sudah cukup sabar ketika Ibu—" Lisa menunjuk Ria. "Kemarin datang ke rumah saya, bersama dua orang Ibu yang berbeda. Kalian datang ke rumah saya beberapa hari yang lalu, dan mengatai saya sebagai janda yang bisa merebut suami Ibu-Ibu yang ada di sini. Mungkin saya masih bisa sabar saat itu, tetapi saya kali ini tidak bisa diam saat kalian menuduh saya sebagai seorang pezina, dan melakukan kumpul kebo bersama mantan suam
PILIH KASIH (Membungkam Mertua dan Ipar secara Elegant)502. Mati Kutu! (Bagian A)Aji menatap orang yang berada di luar secara bergantian, dia benar-benar belum bisa memahami sebenarnya apa yang terjadi di sini. Matanya langsung bisa menemukan keluarga Lisa, yang merupakan kedua orang tuanya serta adik dan juga kakaknya di sana.Tetapi ketiga orang lain yang berada di sana sama sekali tidak dikenali oleh Aji. Siapa mereka? Apakah mereka adalah tamu Lisa, atau keluarganya yang belum Aji ketahui? Aji bertanya-tanya di dalam hati.Dari ekor matanya, Aji bisa melihat wajah Lisa yang terlihat menegang. Sebagai orang yang sudah mengenal lisa selama bertahun-tahun, Aji bisa menyimpulkan kalau wanita itu saat ini sedang kesal ataupun marah. "Dek, ada apa ini?" tanya Aji lagi."Entah, aku juga nggak tahu, Mas. Tadi sewaktu aku keluar dari rumah, mereka sudah ada di sini dan berteriak-teriak," kata Lisa sambil mengangkat bahu."Udah, deh! Kalian nggak usah akting seperti itu! Dasar pasangan p
503. Mati Kutu! (Bagian B)Lagi-lagi ketiga orang wanita yang tadi kembali tidak semangat untuk menyerang Lisa, mereka hanya bisa terdiam. Mereka kemudian kembali saling berpandangan, dan melakukan telepati di dalam kepala merekaJika memang apa yang dikatakan Aji benar, di dalam sana ada kedua orang anaknya dan juga kedua orang tuanya, maka mereka semua bisa berada di dalam masalah besar.Makanya Ria kemudian maju beberapa langkah, dia menatap Aji dengan pandangan yang lekat. Tetapi tetap saja, dari kedua bola matanya bisa terlihat raut ketakutan ada di sana."Begini sebenarnya, Mas. Kami itu tadi dikasih tahu sama keluarga Mbak Lisa ini, kalau ada mantan suami Mbak Lisa di dalam. Dan karena motornya itu hanya satu buah, padahal tadi pagi ada dua. Jadi kami berpikir kalau Mas dan juga Mbak Lisa berada di dalam rumah itu hanya berduaan saja, kami tidak tahu jika di dalam ada kedua orang tua, Mas. Jadi bisa panggilkan kedua orang tua Mas, agar masalah ini segera selesai?" tanyanya deng
504. Mati Kutu! (Bagian C)Ketiga orang ibu-ibu di sana langsung mengangguk setuju, mereka sebenarnya juga heran karena keluarga Lisa sepertinya sangat getol untuk memojokkan wanita itu.Mereka berkali-kali memberikan argumentasi yang bisa menjatuhkan Lisa, dan juga memberikan kata-kata pedas untuk wanita itu. Padahal jika memang dipikir secara logika, mereka adalah satu keluarga, tetapi bisa-bisanya mereka memojokkan Lisa dengan sangat kejamnya.Ria, Nurul, dan juga Ayu, kembali berfikir sebenarnya yang mereka lakukan ini benar atau salah? Karena Aji dan juga Lisa sangat teguh pada pendiriannya, sedangkan keluarga Lisa terus-terusan memojokkan wanita itu."Ya, sudah, Mas Aji, kalau begitu silahkan dipanggil kedua orang tuanya saja! Biar kami bisa melihat dengan jelas dan masalah ini selesai. Karena jujur saja, kami juga tidak enak kepada kalian jika memang ternyata ini adalah sebuah fitnah." Ayu tiba-tiba berbicara.Kedua orang temannya mengangguk setuju, mereka kemudian menatap Aji