Share

44. Melihara tuyul! (Bagian B)

44. Melihara tuyul! (Bagian B)

"Tadi Bi Ramlah datang ke rumah, dan dia juga bilang kalau Ana halu mau bangun rumah, terus Ana keceplosan, Ana emosi, Ana bilang Ana mau bangun rumah mau buat usaha, mau beli motor seperti punya Mbak Lisa. Tapi yang warna biru" kataku lagi.

"Bagus dong, Mbak. Bagus itu namanya Mbak. Hebat aku bangga sama, Mbak," kata Aira dengan nada menggebu-gebu. "Memang orang kayak gitu tuh wajib dilawan, Mbak. Halal untuk diperangi," katanya lagi.

"Tapi kan Mbak jadi ngerasa gimana gitu, Dek". Aku menyahut ragu.

"Ngerasa apa?" tanyanya sewot. "Udah deh singkirkan aja rasa-rasa nggak enak itu. Mbak tuh harus bangkit! Harus punya rumah! Harus beli motor! Harus punya usaha. Kalau ada lebihnya,

Mbak beli tuh skin care kek, biar glowingan dikit!" kata Aira lagi.

"Iya, aku setuju banget." Sahut Aina yang keluar dari dalam kamar, rambutnya terlihat dililit oleh handuk dan wajahnya tampak jauh lebih segar.

Hahhh … aku jadi ingin mandi untuk meredakan kegerahan yang aku rasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status