Endrea melihat ke arah jam yang ada di dinding sudah menunjukan jam sebelas malam, Endrea menutup laptopnya dan meletakan bantal disekeliling Ardan kemudian keluar dari kamar tidak lupa mematikan lampunya, mulai saat ini Endrea akan membiasakan Ardan tidur sendiri.
Pagi ini sekitar jam sepuluh pagi mobil Semuel datang ke rumah Endrea, seperti katanya semalam akan mengajak Endrea dan Ardan pergi kesuatu tempat.
Ting... Tong...
Semuel menekan bel rumah Endrea tidak lama kemudian pintu rumahnya terbuka, ternyata Lia yang membukakan pintu dan mempersilahkan Semuel dan Qila masuk.Qila dan Semuel duduk disofa menunggu Endrea keluar dari kamar, Endrea turun dari lantai dua hari ini Endrea memakai celana jeans panjang warna hitam dipadukan dengan kaos lengan pendek warna putih.
"Kalian menunggu Tante lama ya?" tanya Endrea kepada Qila.
"Ngga kok Tante, Qila juga baru sampai," jawab Qila kemudian mereka langsung ber
"Tapi aku percaya semua itu memang sudah ditakdirkan untukku, satu minggu Qila sudah boleh diijinkan untuk pulang, awalnya aku tidak ingin mengurus Qila namun saat menatap mata kecilnya sungguh anak itu mengingatkanku kepada Intan," jelas Semuel, Endrea hanya menjadi pendengar setia."Dan setelah itu aku menjadi sangat sayang kepada Qila, tidak ingin melihatnya menangis dan kesepian," lanjut Semuel kemudian matanya terkunci saat menatap Endrea.'Tapi perasaanku selalu berbunga-bunga saat melihat matamu,' batin Semuel tidak berani berkata langsung kepada Endrea.Endrea memalingkan wajahnya ke arah samping, kemudian berkata "Ayo lankutkan perjalanannya,"."Benar juga anak-anak sudah jauh," ujar Semuel kemudian dirinya terkekeh.Setelah mengujungi makam Arya mereka cukup lama berada disana, karena Ardan tidak mau di ajak pulang dengan alesan masih ingin bersama Papinya.Setelah berhasil membujuk Ardan mereka langsu
Endrea menghentikan taksi yang lewat dan langsung masuk ke dalamnya tanpa menghiraukan teriakan Semuel, Semuel mengusap wajahnya dengan kasar pasti Kakek berkata yang tidak-tidak kepada Endrea."Sebenarnya apa yang Kakek katakan kepada Endrea kenapa dia tiba-tiba jadi marah tidak jelas seperti itu?" tanya Semuel kepada Kakeknya."Kakek tidak bicara apa-apa," jawab Kakek Semuel kemudian meninggalkan Semuel dengan perasaan yang kacau."Qila ayo pulang," ajak Semuel.Qila berjalan ke arah Papanya dengan tidak bersemangat, Qila merasa ada yang salah dengan Tante baik kenapa tidak menjawab pertanyaannya tadi."Kenapa Papa jahat kepada Tante baik, kenapa Papa buat Tante baik jadi marah sama Qila, kenapa Pa?" tanya Qila yang terus menyalahkan Papanya."Sayang Papa juga tidak tahu kenapa Tante jadi marah-marah, nanti kita bujuk sama-sama ya biar Tante baik ngga marah lagi," ajak Semuel."Ngga pokoknya Papa harus
"Semuel...." Endrea terkejut melihat Semuel berdiri di balik pintu, perkataan Kakek semuel tiga hari yang laly berputar dikepala Endrea, Endrea ingin menutup pintunya tapi ditahan oleh Semuel."Aku mohon jangan seperti ini terus Endrea, aku ngga bisa didiemi sama kalian," ucap Semuel masih dengan menahan pintunya."Terus kamu maunya aku gimana?" tanya Endrea dengan nada yang tertahan."Aku mau kembali seperti kemarin, ngga marah-marah ngga jelas kaya gini, kamu tahu karena kamu marah Qila juga tidak mau berbicara denganku," jelas Semuel.Endrea tidak jadi menutup pintunya saat mendengar nama Qila, Endrea melipat kedua tangannya di dada."Kamu kan Papanya, kenapa tidak bisa membujuk anaknya yang marah ini sungguh aneh," ujar Endrea dengan nada mengejek."Bukan aku ngga bisa, tetapi Qila maunya kamu datang ke rumah setelah itu dia tidak akan marah lagi, jangankan membujuknya saat berpapasan saja Qila langsung membuang w
Endrea yang sedang menemani Ardan bermain langsung membuka pesan yang dikirimkan oleh Semuel, dan membuka vidio Qila yang sedang berteriak kegirangan dengan berkata Tante baik akan datang "Qila...." gumam Endrea kemudian mematikan vidio Qila dan meletakan ponselnya ke meja.Endrea kembali bermain dengan Ardan, saat mereka sedang asik bermain tiba-tiba Ardan menanyakan tentang Qila."Mami kenapa sudah tiga hari Qila ngga pernah main ke rumah lagi?" tanya Ardan."Mungkin Qilanya lagi sibuk atau lagi senang main di rumah sayang jadi ngga main kesini," jawab Endrea sekenanya."Kalau begitu besok kita yang main ke rumah Qila ya Mi, ngga asik kalau main sendiri," pinta Ardan."Kan Ardan main sama Mami masa ngga asik?" tanya Endrea kemudian berpura-pura mengambek ke Ardan."Buka begitu maksud Ardan Mami, pokoknya kurang seru kalau cuma main sama Kami pokoknya besok Ardan mau main ke rumah Qila," ujar Ardan."Iya Oke,
Mereka tidak tahu ingin menjawab apa ucapan Qila, sungguh itu sangat mustahil untuk dilalukan apalagi mengingat sifat Kakek Semuel."Kita ke mal yu beli perlengkapan buat acara besok, kalian mau?" tanya Semuel kepada Qila berharap bisa mengalihkan pikiran Qila."Mau Pa mau, kalau gitu Qila mau ganti baju dulu ya sama Mbak Anna," jawab Qila dengan semangat kemudian berjalan ke arah kamarnya untuk mengganti bajunya.Endrea melihat ke arah Semuel tetapi saat Semuel membalas tatapannya, Endrea langsung memalingkan wajahnya ke arah Ardan."Emm... Tunggu diluar aja ya," pamit Endrea kepada Semuel, kemudian Endrea menuntun Ardan keluar dari rumah Semuel dan menunggu disamping mobil.Tring... Tring...Ponsel Endrea berbunyi, Endrea langsung mengeluarkan ponselnya dari tas dan melihat yang menelepon ternyata Yuana."Halo Ana ada apa?" tanya Endrea ketika sambungan teleponnya sudah tersambung."En kamu dimana,
"Aku tahu kamu akan terkejut mendengar ucapanku tadi, tapi itu yang aku rasakan beberapa hari terakhir ini, aku jatuh cinta kepadamu Endrea kim," ujar Semuel yang mampu membuat Endrea kembali terdiam.Qila dan Ardan berlari ke arah mereka, terlihat dari raut wajahnya sudah kelelahan bermain."Papa beli balonnya sekarang aja ya," ajak Qila dengan menarik tangan Papanya."Mi nanti beli kado juga sekalian buat Qila ya," bisik Ardan ditelinga Endrea, membuat Endrea kembali sadar dari lamunannya."Iya sayang, nanti kamu yang pilih ya," Endrea kembali berbisik kepada Ardan, Ardan mengangguk semangat.Mereka berjalan ke toko yang menjual berbagai hiasan untuk ulang tahun, mulai dari balon pita dan bunga palsu juga tersedia disana, Qila dan Semuel mencari untuk dekor ulang tahun.Sedangkan Ardan dan Endrea mencari kado di toko sebelah, Ardan mengambil satu berbie dengan bentuk yang lucu dan menggemaskan.Selesai berbelanja m
"Kamu habis jalan sama Semuel dan anaknya ke Mal, benarkan?" tanya Kevin membuat Endrea melongo dari mana Kevin tahu."Darimana kamu tahu itu semua?" Endrea balik bertanya kepada Kevin."Kamu tidak perlu tahu, yang pasti kamu tidak bisa menyembunyikan apapun dariku," jawab Kevin kemudian tersenyum ke arah Endrea."Ah sudahlah ngomong sama kamu malah membuatku jadi pusing, Yuana bantu aku masak ya tinggal dikit lagi nanti kamu siapkan minumannya," ajak Endrea kemudian mereka berjalan ke arah dapur meninggalkan Kevin sendiri diruang tamu.Yuana menyiapkan piring dan gelas di meja, tidak lama kemudian semua masakan Endrea matang.Kevin datang dengan membawa satu kantong plastik berisi kotak, Kevin meletakan plastik itu dimeja."Apa itu Vin?" tanya Endrea dengan melihat ke arah plastik berwarna putih itu."Aku ngga tahu, tadi dikasih sama kekasihmu," jawab Kevin dengan enteng kemudian duduk dikursi."S
Semuel membawa Endrea ke dalam pelukannya, Endrea memberontak agar pelukannya terlepas tapi semua usahanya gagal Semuel malah semakin erat memeluknya."Aku kan sudah memperingatkanmu agar jangan berubah saat aku memberitahu perasanku kepadamu tadi, kenapa sekarang kamu jadi dingin?" tanya Semuel dengan mempererat pelukannya."Aku ngga cuek," jawab Endrea."Tapi itu yang aku rasakan, kamu menjadi diam saat ada aku sekarang," ujar Semuel.Semuel mulai merengangkan pelukannga ketika melihat wajah Endrea tidak nyaman dirinya memeluk seperti ini, Semuel memasukan tangannya ke saku celana."Maaf," ucap Semuel kepada Endrea."Kamu tidak salah," jawab Endrea dengan memalingkan wajahnya ke arah lain."Aku harap kamu tidak lagi seperti ini saat ulang tahun Qila besok," ujar Semuel kemudian berjalan ke depan Endrea."Akan aku usahakan," jawab Endrea."Aku akan pulang, tidak enak juga sama tetangga sudah mala
Endrea dan Semuel duduk berdampingan, Tuan Wu memerintahkan mereka untuk makan Endrea sedikit ragu saat ingin memasukan makanannya ke dalam mulut takutnya makanan itu sudah diberi racun."Makanlah," perintah Tuan Wu kembali. Kemudian mereka mulai menikmati makan malam dengan diam, setelah makan malam Tuan Wu mengajak Endrea dan Semuel untuk ke ruang keluarga ada sesuatu yang ingin Tuan Wu sampaikan."Sem...." panggil Tuan Wu."Iya Kek," jawab Semuel kemudian membenarkan duduknya melihat ke arah Kakeknya."Intan sudah lama meninggalkan kita bersama disini, apa kamu belum bisa muve on darinya?" tanya Tuan Wu."Maksud Kakek apa?" tanya Semuel."Hehe... Kakek tahu kamu sudah bisa melupakan Intan dan kamu juga sudah menemukan calon penggantinya, jangan kira Kakek tidak tahu dengan apa yang kalian lakukan," Tuan Wu menghentikkan ucapannya."Jadi kapan kali
Kevin masuk dan berjalan ke arah Yuana yang sedang bermain dengan Ardan di ruang keluarga, Kevin duduk di depan Ardan dan ikut bermain."Dik, Aku mau ke kantor sebentar setelah itu aku akan kembali lagi kesini," pamit Kevin kepada Yuana."Iya hati-hati di jalan Mas, kamu tenang saja disini ada aku," jawab Yuana.Kemudian Kevin berjalan ke arah kamar yang semalam digunakan oleh Yuana tidur, untung dirinya membawa baju ganti untuk ke kantor.Tiga puluh menit kemudian Kevin keluar dari kamar setelah berbicara dengan Yuana, Kevin keluar dari rumah dan membawa mobilnya menuju ke kantor.Tiga hari berlalu sekarang keadaan Endrea sudah membaik dan sudah bisa bekerja seperti biasa, saat ini Endrea, Kevin dan Yuana sedang menikmati udara segar dilantai atas rumah Endrea."Aku senang akhirnya kamu kembali seperti sedia kala lagi," ujar Kevin."Hanya sakit seperti itu saja, kenapa kalian khawatir sekali," jawan
"Ngga aku mau pulang saja, kasian Ardan di rumah sendirian," ucap Endrea dengan nada lemas"Iya sudah nanti aku antarkan ke rumah ya," ucap Semuel kemudian menyiapkan barang bawaan Endrea dan juga dirinya.Semuel mengeluarkan ponselnya dari saku dan menelepon Kevin, dipanggilan Kedua teleponnya baru diangkat."Halo, Vin kamu tolong jagain Ardan dulu sampai kami pulang ya," perintah Semuel kepada Kevin."Memangnya kalian dimana sih, dari semalam ngga pulang?" tanya Kevin diseberang sana."Nanti juga kamu tahu, sudah dulu ya," ucap Semuel kemudian mematikan sambungan teleponnya.Semuel membantu Endrea memakaikan sendalnya, kemudian memapah Endrea keluar dari kamsr hotel, Semuel mengantar Endrea ke kursi samping kemudi.Tidak lupa Semuel memasangkan sabuk pengaman, setelah itu Semuel menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke rumah Endrea."Kamu tidak mau periksa dulu En?" tanya Semuel kepada Endrea,
Selanjutnya mereka melakukan adegan yang seharusnya belum mereka lalukan sekarang, keduanya tenggelam dalam kenikmatan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Satu jam kemudian Semuel membaringkan tubuhnya disamping Endrea, kemudian memeluk Endrea dengan sangat erat dibalik selimut.Endrea hanya terdiam memadangi langit-langit kamar, memikirkan apa yang baru saja dirinya lalukan bersama Semuel."Bagaimana kalau aku hamil?" celetuk Endrea, Semuel mencium pipi Endrea."Aku akan menikahimu segera, kamu tidak perlu khawatir," bisik Semuel ditelinga Endrea."Sekarang mandi ya setelah itu kita makan malam," perintah Semuel kepada Endrea."Tetapi aku tidak membawa baju ganti," ujar Endrea dengan melihat ke arah Semuel.Semuel keluar dari selimut dan berjalan ke arah sofa, kemudian kembali ke ranjang dan memberikan satu bag kepada Endrea."Ini aku sudah menyiapkannya tadi, tapi aku tidak tahu itu muat atau
"Sudah selesai, sekarang kita mau kemana lagi?" tanya Semuel ketika sudah berada di depan Endrea, Endrea menatap mata Semuel kemudian menghela nafasnya. "Pulang dulu ya, aku mau ketemu sama Ardan setelah itu baru," jawab Endrea. "Baru apa kenapa tidak dilanjutkan?" tanya Semuel. "Baru kita ke hotel," jawab Endrea dengan berbisik ditelinga Semuel, Semuel tersenyum kemudian mengusap telinganya yang terasa geli. "Cepat buka mobilnya panas ini," perintah Endrea. "Perintahnya yang bener dong sayang," pinta Semuel, Endrea mendengus kemudian memalingkam wajahnya ke arah lain. "Buka mobilnya Mas panas ini," perintah Endrea, dengan tertawa Semuel membuka kunci mobilnya. Jam setengah dua siang Endrea baru sampai di rumah, tadi dirinya sudah makan siang bersama Semuel, tidak lupa Endrea membeli kue untuk Ardan. "Ardan," teriak Endrea saat masuk ke dalam rumah, Endrea melihat Ardan sedang menonton televisi.
"Kamu harus bertangung jawab Endrea, kamu sudah berkali-kali membuat kepalaku sakit," gumam Semuel, Endrea melototkan matanya apa maksud yang dipikirkan calon suaminya pikir Endrea."Maksudnya bagaimana daritadi aku diam saja?" tanya Endrea dengan nada kebingungan."Kamu tahu dengan sikapmu yang seperti itu mampu membangunkan sesuatu ditubuhku," celetuk Semuel."Ya terus aku harus apa?" tanya Endrea yang belum tahu apa maksud perkataan calon suaminya."Malam ini aku mau kamu menginap dihotel bersamaku, tapi tidak dengan anak-anak," pinta Semuel."Gila apa ngga aku ngga mau, kita itu baru calon suami istri aku ngga mau melakukan itu," ujar Endrea yang sekarang sudah tahu apa maksud Semuel."Aku tidak akan memaksanya, tapi aku mohon untuk malam ini saja," pinta Semuel dengan nada memohon."Ya sudah, malam ini dihotel tapi jangan macam-macam," ancam Endrea."Iya sayang," jawab Semuel kemudian me
Endrea berbalik ingin memukul Kevin tapi Kevin menghindar, Endrea mengejar Kevin dengan berkata "Bisa diam ngga sih,"."Mami lagi apa?" tanya Ardan yang baru turun dari kamarnya dan melihat Mami dan Omnya sedang berlarian."Ngga sayang, itu si Om nakal," jawab Endrea kemudian menggendong Ardan dan membawanya ke meja makan, Yuana hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya dan Endrea.Sebentar lagi Kevin sudah mau menjari seorang Ayah tapi tingkahnya masih seperti anak kecil saat bertemu dengan Endrea, tapi Yuana tidak pernah melarangnya selagi itu membuat suaminya bahagia."Makan yuk ini semuanya sudah siap," ajak Yuana kemudian mereka bertiga jalan ke arah meha makan dan mulai menikmati soto ayam buatan Yuana.Selesai sarapan Yuana dan Kevin pamit pulang karena mereka harus berangkat ke kantor, begitu juga Endrea harus bersiap untuk bekerja.Endrea mengantarkan Kevin sampai di depan rumahnya, Endrea kembali
"Lain kali jangan memaksa orang yang sedang hamil, itu tidak baik," gerutu Endrea, Kevin hanya bisa memamerkan giginya yang putih dan tangannya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Jam sebelas malam mereka baru selesai makan malam, Kevin dan Yuan pulang terlebih dahulu malam ini mereka aka menginap di rumah Endrea.Sedangkan Endrea dan Semuel masih ingin menikmati malam berdua, Semuel memerintahkan Endrea untuk menatap ke arahnya."Coba lihat ke arahku dan tatap mataku," perintah Semuel kepada Endrea.Endrea menurut dan langsung menatap mata Kevin, mereka saling bertatap kemudian Semuel memalingkan wajahnya ke arah lain."Kamu cantik, aku tidak menyangka kamu mau menerima cintaku," ujar Semuel dengan menggengam tangan Endrea."Tugas kita masih satu lagi," ujar Semuel.Endrea melihat ke arah Semuel dengan menaikan sebelah alisnya kemudian bertanya "Apa?"."Kita harus mendapatkam restu Kakek, setelah itu kita b
"Seperti anak remaja saja yang mudah tersingung," gumam Endrea kemudian dirinya tersenyum dan mematikan ponselnya dan meletakan kembali ke meja kamar.Siang ini Endrea berencana ingin pergi ke mal untuk berbelanja barang yang sudah habis, karena Ardan baru saja tertidur jadi Endrea menitipkan Ardan kepada Lia, agar dirinya bisa leluasa belanja.Endrea berjalan ke arah garasi dan memgeluarkan mobil pajero putihnya, Endrea membawa dengan perlahan mobil itu ke mal.Semuel yang sedang berada dibalkon kamarnya melihat mobil Endrea keluar, Semuel menghembuskan nafas lega kemudian tersenyum itu artinya Endrea sudah tidak lagi marah dengan ucapan Kakeknya.Hari berganti hari tidak terasa sudah satu minggu sejak pernyataan cinta Semuel waktu itu, sekarang waktunya Endrea memberikan jawaban kepada Semuel.Dan selama satu minggu itu juga hubungan mereka semakim dekat, Ardan dan juga Qila juga terlihat sangat dekat Qila sudah mengangap