"Tapi aku percaya semua itu memang sudah ditakdirkan untukku, satu minggu Qila sudah boleh diijinkan untuk pulang, awalnya aku tidak ingin mengurus Qila namun saat menatap mata kecilnya sungguh anak itu mengingatkanku kepada Intan," jelas Semuel, Endrea hanya menjadi pendengar setia.
"Dan setelah itu aku menjadi sangat sayang kepada Qila, tidak ingin melihatnya menangis dan kesepian," lanjut Semuel kemudian matanya terkunci saat menatap Endrea.
'Tapi perasaanku selalu berbunga-bunga saat melihat matamu,' batin Semuel tidak berani berkata langsung kepada Endrea.
Endrea memalingkan wajahnya ke arah samping, kemudian berkata "Ayo lankutkan perjalanannya,".
"Benar juga anak-anak sudah jauh," ujar Semuel kemudian dirinya terkekeh.
Setelah mengujungi makam Arya mereka cukup lama berada disana, karena Ardan tidak mau di ajak pulang dengan alesan masih ingin bersama Papinya.
Setelah berhasil membujuk Ardan mereka langsu
Endrea menghentikan taksi yang lewat dan langsung masuk ke dalamnya tanpa menghiraukan teriakan Semuel, Semuel mengusap wajahnya dengan kasar pasti Kakek berkata yang tidak-tidak kepada Endrea."Sebenarnya apa yang Kakek katakan kepada Endrea kenapa dia tiba-tiba jadi marah tidak jelas seperti itu?" tanya Semuel kepada Kakeknya."Kakek tidak bicara apa-apa," jawab Kakek Semuel kemudian meninggalkan Semuel dengan perasaan yang kacau."Qila ayo pulang," ajak Semuel.Qila berjalan ke arah Papanya dengan tidak bersemangat, Qila merasa ada yang salah dengan Tante baik kenapa tidak menjawab pertanyaannya tadi."Kenapa Papa jahat kepada Tante baik, kenapa Papa buat Tante baik jadi marah sama Qila, kenapa Pa?" tanya Qila yang terus menyalahkan Papanya."Sayang Papa juga tidak tahu kenapa Tante jadi marah-marah, nanti kita bujuk sama-sama ya biar Tante baik ngga marah lagi," ajak Semuel."Ngga pokoknya Papa harus
"Semuel...." Endrea terkejut melihat Semuel berdiri di balik pintu, perkataan Kakek semuel tiga hari yang laly berputar dikepala Endrea, Endrea ingin menutup pintunya tapi ditahan oleh Semuel."Aku mohon jangan seperti ini terus Endrea, aku ngga bisa didiemi sama kalian," ucap Semuel masih dengan menahan pintunya."Terus kamu maunya aku gimana?" tanya Endrea dengan nada yang tertahan."Aku mau kembali seperti kemarin, ngga marah-marah ngga jelas kaya gini, kamu tahu karena kamu marah Qila juga tidak mau berbicara denganku," jelas Semuel.Endrea tidak jadi menutup pintunya saat mendengar nama Qila, Endrea melipat kedua tangannya di dada."Kamu kan Papanya, kenapa tidak bisa membujuk anaknya yang marah ini sungguh aneh," ujar Endrea dengan nada mengejek."Bukan aku ngga bisa, tetapi Qila maunya kamu datang ke rumah setelah itu dia tidak akan marah lagi, jangankan membujuknya saat berpapasan saja Qila langsung membuang w
Endrea yang sedang menemani Ardan bermain langsung membuka pesan yang dikirimkan oleh Semuel, dan membuka vidio Qila yang sedang berteriak kegirangan dengan berkata Tante baik akan datang "Qila...." gumam Endrea kemudian mematikan vidio Qila dan meletakan ponselnya ke meja.Endrea kembali bermain dengan Ardan, saat mereka sedang asik bermain tiba-tiba Ardan menanyakan tentang Qila."Mami kenapa sudah tiga hari Qila ngga pernah main ke rumah lagi?" tanya Ardan."Mungkin Qilanya lagi sibuk atau lagi senang main di rumah sayang jadi ngga main kesini," jawab Endrea sekenanya."Kalau begitu besok kita yang main ke rumah Qila ya Mi, ngga asik kalau main sendiri," pinta Ardan."Kan Ardan main sama Mami masa ngga asik?" tanya Endrea kemudian berpura-pura mengambek ke Ardan."Buka begitu maksud Ardan Mami, pokoknya kurang seru kalau cuma main sama Kami pokoknya besok Ardan mau main ke rumah Qila," ujar Ardan."Iya Oke,
Mereka tidak tahu ingin menjawab apa ucapan Qila, sungguh itu sangat mustahil untuk dilalukan apalagi mengingat sifat Kakek Semuel."Kita ke mal yu beli perlengkapan buat acara besok, kalian mau?" tanya Semuel kepada Qila berharap bisa mengalihkan pikiran Qila."Mau Pa mau, kalau gitu Qila mau ganti baju dulu ya sama Mbak Anna," jawab Qila dengan semangat kemudian berjalan ke arah kamarnya untuk mengganti bajunya.Endrea melihat ke arah Semuel tetapi saat Semuel membalas tatapannya, Endrea langsung memalingkan wajahnya ke arah Ardan."Emm... Tunggu diluar aja ya," pamit Endrea kepada Semuel, kemudian Endrea menuntun Ardan keluar dari rumah Semuel dan menunggu disamping mobil.Tring... Tring...Ponsel Endrea berbunyi, Endrea langsung mengeluarkan ponselnya dari tas dan melihat yang menelepon ternyata Yuana."Halo Ana ada apa?" tanya Endrea ketika sambungan teleponnya sudah tersambung."En kamu dimana,
"Aku tahu kamu akan terkejut mendengar ucapanku tadi, tapi itu yang aku rasakan beberapa hari terakhir ini, aku jatuh cinta kepadamu Endrea kim," ujar Semuel yang mampu membuat Endrea kembali terdiam.Qila dan Ardan berlari ke arah mereka, terlihat dari raut wajahnya sudah kelelahan bermain."Papa beli balonnya sekarang aja ya," ajak Qila dengan menarik tangan Papanya."Mi nanti beli kado juga sekalian buat Qila ya," bisik Ardan ditelinga Endrea, membuat Endrea kembali sadar dari lamunannya."Iya sayang, nanti kamu yang pilih ya," Endrea kembali berbisik kepada Ardan, Ardan mengangguk semangat.Mereka berjalan ke toko yang menjual berbagai hiasan untuk ulang tahun, mulai dari balon pita dan bunga palsu juga tersedia disana, Qila dan Semuel mencari untuk dekor ulang tahun.Sedangkan Ardan dan Endrea mencari kado di toko sebelah, Ardan mengambil satu berbie dengan bentuk yang lucu dan menggemaskan.Selesai berbelanja m
"Kamu habis jalan sama Semuel dan anaknya ke Mal, benarkan?" tanya Kevin membuat Endrea melongo dari mana Kevin tahu."Darimana kamu tahu itu semua?" Endrea balik bertanya kepada Kevin."Kamu tidak perlu tahu, yang pasti kamu tidak bisa menyembunyikan apapun dariku," jawab Kevin kemudian tersenyum ke arah Endrea."Ah sudahlah ngomong sama kamu malah membuatku jadi pusing, Yuana bantu aku masak ya tinggal dikit lagi nanti kamu siapkan minumannya," ajak Endrea kemudian mereka berjalan ke arah dapur meninggalkan Kevin sendiri diruang tamu.Yuana menyiapkan piring dan gelas di meja, tidak lama kemudian semua masakan Endrea matang.Kevin datang dengan membawa satu kantong plastik berisi kotak, Kevin meletakan plastik itu dimeja."Apa itu Vin?" tanya Endrea dengan melihat ke arah plastik berwarna putih itu."Aku ngga tahu, tadi dikasih sama kekasihmu," jawab Kevin dengan enteng kemudian duduk dikursi."S
Semuel membawa Endrea ke dalam pelukannya, Endrea memberontak agar pelukannya terlepas tapi semua usahanya gagal Semuel malah semakin erat memeluknya."Aku kan sudah memperingatkanmu agar jangan berubah saat aku memberitahu perasanku kepadamu tadi, kenapa sekarang kamu jadi dingin?" tanya Semuel dengan mempererat pelukannya."Aku ngga cuek," jawab Endrea."Tapi itu yang aku rasakan, kamu menjadi diam saat ada aku sekarang," ujar Semuel.Semuel mulai merengangkan pelukannga ketika melihat wajah Endrea tidak nyaman dirinya memeluk seperti ini, Semuel memasukan tangannya ke saku celana."Maaf," ucap Semuel kepada Endrea."Kamu tidak salah," jawab Endrea dengan memalingkan wajahnya ke arah lain."Aku harap kamu tidak lagi seperti ini saat ulang tahun Qila besok," ujar Semuel kemudian berjalan ke depan Endrea."Akan aku usahakan," jawab Endrea."Aku akan pulang, tidak enak juga sama tetangga sudah mala
"Kenapa aku mimpi tentang Mas Arya, apakah ini pertanda tapi kenapa Mas Arya hanya diam, apa yang sebenarnya ingin dia sampaikan kepadaku," gumam Endrea.Endrea melihat ke arah jam baru menunjukan jam dua dini hari, Endrea berusaha keras untuk memejamkan matanya tapi gagal, sampai pagi Endrea tidak lagi bisa tertidur.Endrea berjalan ke kamar mandi dan mencuci wajahnya, Endrea berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum dirinya merasa haus tapi minum yang ada dikamarnya sudah habis.Endrea melihat Ardan sudah duduk disofa dengan memangku piring miliknya berisi roti, Endrea memghampiri putranya."Tumben sudah bangun," ujar Endrea kemudian duduk disamping Ardan."Iya Mi kan nanti Ardan mau datang ke ulang tahun Qila dan Ardan harus yang datang pertama," pinta Ardan."Iya sayang, memangnya kamu senang mau ke acara Qila, Ardan Sayang sama Qila?" tanya Endrea."Sayang Mi, Qila juga sayang sama Ardan, kalau Ardan ngga bisa ambi