Mendengar apa yang diucapkan oleh Combro, Ardian dan Moreno saling pandang. Tawaran Combro tidak pernah mereka duga sebelumnya hingga mereka tidak paham apa yang sebenarnya di dalam benak pria tersebut."Kenapa enggak ada angin enggak ada hujan lu ngajak kami bersekutu sama lu? Udah enggak ngerasa salah, seenaknya pula, waras, lu?" kritik Moreno sambil menatap lurus ke arah Combro. "Ya, terserah lu kalo ngerasa ini sesuatu yang kagak masuk akal, tapi selama gue menyelidiki manusia satu itu, gue punya alasan kuat untuk mengajak kalian bersekutu.""Alasan kuat yang cuma bikin lu untung bukan keuntungan untuk gue dan Bang Ardian.""Gue kagak tau apakah ini bisa dikatakan untung buat lu atau kagak, tapi Mister X itu sekarang membuat sebuah komunitas besar yang isinya semua rider dari segala penjuru.""Terus?""Gue kagak tau apakah kalian semua sudah mendapatkan undangan khusus dari dia, tapi yang jelas kalo mereka kagak suka sama lu, otomatis mereka akan bergabung dengan Mister X.""Den
"Baik. Gue terima tawaran lu, tapi, apa yang akan gue lakukan?"Akhirnya, Combro mengucapkan kata-kata itu pada Mister X setelah beberapa saat lamanya terdiam. Mister tersenyum penuh arti mendengar Combro akhirnya menerima tawarannya.Ia maju mendekati Combro dan membisikkan sesuatu ke telinga pria tersebut hingga Combro kembali terdiam seketika saat mendengar apa yang dibisikkan olehnya."Kenapa gue harus melakukannya?" tanya Combro ketika Mister X selesai membisikkan kata-kata itu padanya."Lakukan saja, aku punya rencana yang besar yang akan membuat kita semua menjadi penguasa.""Kita? Bukannya lu? Emangnya apa pengaruhnya ke gue kalo rencana lu itu berhasil? Kagak akan bisa membuat gue ikut menikmati hasilnya, kan?""Bodoh! Pantas saja Dafa dan Salim menggantikan kamu denganku, kau memang sebodoh itu ternyata, tentu saja jika rencana ini berhasil, kau juga akan mendapatkan kesempatan untuk berkuasa!""Berkuasa? Kekuasaan seperti apa yang bisa lu janjikan sama gue?""Kau inginnya
Combro segera menulis pesan balasan untuk Adam, yang mengatakan bahwa ia tidak peduli dengan apa yang disampaikan oleh Adam tadi padanya dan akan tetap melakukan rencananya, setelah itu ia mengakhiri percakapan via pesan tersebut lalu pergi dari tempat itu dengan mengendarai motornya sekencang mungkin!Apa yang dijanjikan oleh Mister X benar-benar membuat Combro lupa dengan rasa kesalnya pada pria tersebut. Ia lebih tergiur dengan tawaran Mister X bahwa wilayah yang pernah direbut oleh Jee dan juga Moreno akan menjadi miliknya kembali, dan Combro tidak sabar untuk merasakan situasi itu terjadi padanya.***"Kenapa kamu ke sini?" tanya Maira setelah membuka pintu kamar kostnya ternyata yang sejak tadi mengetuk pintu kamar kostnya itu Rani. "Boleh aku masuk?" Tanpa menjawab pertanyaan dari Maira, Rani menanyakan hal itu dan Maira mau tak mau membiarkan Rani masuk ke dalam kamar kostnya meskipun setengah hati.Hubungan antara ia dan Rani memang tidak seburuk saat ia tahu Dafa selingkuh
Pertanyaan yang diajukan oleh Danu membuat Maira menarik napas panjang. {Aku cuma mendengar, Mister X membuat sebuah komunitas yang jaringannya sampai ke mana-mana, dan di sini adalah pusat dari jaringan tersebut, komunitas itu mengumpulkan semua rider jalanan, jadi kasarnya, dia ingin merangkul semua rider ada di pihaknya sementara yang bertentangan dengan dia, akan dimusnahkan, aku hanya khawatir, Moreno termasuk yang dimusnahkan karena dia tidak tertarik untuk balapan, kan?}Mendengar apa yang diucapkan oleh Maira, Danu manggut-manggut seolah paham di mana letak kekhawatiran Maira karena ia sendiri juga merasakan hal yang sama untuk Moreno.{Baiklah, terima kasih untuk informasinya, aku akan berusaha untuk membicarakan masalah ini dengan Tuan Moreno}Danu akhirnya mengatakan hal itu pada Maira.{Dia enggak aktif balapan lagi, kan?}Maira masih memastikan tentang Moreno yang tidak lagi beradu balap liar di jalanan seperti dulu. {Tuan tidak melakukan hal itu lagi, tapi karena si pe
"Kamu serius akan melakukan itu?"Mitha hanya mengiyakan hingga akhirnya perempuan itu beranjak pergi meninggalkan Maira yang hanya bisa menarik napas panjang mendengar keputusan yang sudah diucapkan oleh Mitha."Dia benar-benar serius, kah mau menemui si pemotor misterius itu? Apakah Moreno marah sama aku kalau tahu aku bicara banyak pada Mitha hingga Mitha ingin bertemu dengan Mister X, gimana ini, kenapa aku jadi enggak enak hati?" gumam Maira seolah pada dirinya sendiri lalu akhirnya ia beranjak meninggalkan tempat itu untuk pulang meskipun ia merasa gelisah apakah keputusan Mitha itu adalah keputusan yang tepat?Karena khawatir sesuatu terjadi pada Mitha ketika perempuan itu melakukan apa yang dikatakannya padanya, Maira akhirnya menghubungi Danu. Ia tidak mungkin mengatakan apa yang diputuskan oleh Mitha pada Moreno, bisa-bisa Moreno semakin membencinya, itu sebabnya Maira hanya mengatakan pada Danu agar Danu bisa membuat sesuatu yang mengantisipasi keadaan jika ternyata keputus
"Moreno sudah berubah, percuma aja kamu mau bikin dia balik lagi kayak dulu, dia patuh sama ayahnya yang sudah meninggal, jadi lepaskan aja aku, kamu enggak akan pernah bisa membuat dia balapan lagi."Mitha berusaha untuk membuyarkan keyakinan Combro yang mengatakan bahwa Moreno akan terpancing jika dirinya diculik. Tetapi, Combro tidak mau tahu. Pria itu mengatakan pada Mitha jika perempuan tersebut tidak banyak menyusahkan, maka ikatan tangannya akan dilepaskan. Setelah mengatakan hal itu pada Mitha, Combro keluar dari tempat di mana Mitha ditahan. Meskipun Mitha memanggilnya berulang kali, Combro tidak peduli, ia tetap meninggalkan perempuan itu dengan tangan yang terikat.Sesampainya di luar, Combro menghubungi Mister X dan mengatakan pada pria tersebut bahwa, ia sudah berhasil menculik Mitha. Mister X mengucapkan kata-kata pujian pada Combro karena sudah melakukan tugas dengan baik, dan selanjutnya Combro diminta untuk menantikan kabar darinya untuk tugas yang akan diberikan ole
"Itulah kesalahan Moreno, terlalu sentimentil, dia terlalu percaya bahwa seseorang selalu menggunakan empati, itu kesalahan besar untuk dia!""Kamu enggak akan berhasil membuat dia kembali balapan, Combro!""Mau bertaruh?" tanya Combro dengan senyuman mengejek yang bermain di bibirnya. "Kamu lihat saja nanti, dia enggak akan terpengaruh karena ia sudah berjanji pada ayahnya!"Combro melepaskan cengkeramannya pada jilbab yang dipakai oleh Mitha karena tiba-tiba saja, ponselnya berdering. Segera ia keluar dari ruangan di mana ia menyekap Mitha untuk menerima panggilan tersebut sesegera mungkin. {Kau harus menjaga perempuan itu dengan ketat, Combro, kalau kamu tidak becus menjaganya, maka perjanjian kita batal!}Suara Mister X terdengar di seberang sana hingga membuat Combro berusaha untuk tetap tenang meskipun perasaannya tidak tenang mendengar perjanjian yang sudah disepakati akan dibatalkan. {Gue bakal jaga dia dengan baik, lu atur aja semuanya dan kita laksanakan segera, Moreno su
Mendengar kesimpulan yang diucapkan oleh Moreno, Mister X menentang tatapan mata Moreno berusaha untuk menahan diri agar ia tidak terpancing emosi karena perkataan pria tersebut."Tidak usah mengalihkan pembicaraan, jawab saja pertanyaan dariku, kau menerima tawaran dariku atau tidak?""Enggak!""Tidak mau memikirkannya dahulu?""Enggak perlu dipikirkan lagi, gue udah enggak minat dengan apapun yang menyangkut balapan liar.""Karena kau yang sekarang sudah jadi seorang pengecut. Tidak mau aktif lagi di arena balap atau karena kau merasa bersalah sudah membuat Red One mati?""Gue enggak peduli dengan apa yang lu katakan, tapi untuk persoalan Red One, terserah lu, gue udah bilang dia mati bunuh diri tapi lu ngotot bilang kalo dia mati karena gue bunuh, terserah, gue enggak peduli! Serahkan Mitha sama gue, atau gue benar-benar akan membalas perlakuan lu itu dengan hal yang enggak pernah lu duga sebelumnya!""Hal apa itu?" Moreno tidak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Mister X, ia