Share

Rayuan Maut

Lilis mulai beraksi. Ia terlihat duduk di sofa loby apartemen. Matanya mulai mengamati setiap orang yang memasuki apartemen. Sekitar 30 menit, Lilis melihat Haris dan Nova memasuki pintu lift. Tangan Haris merangkul bahu Nova dengan mesra. Dengan cepat Lilis mengarahkan kamera ponsel, dan memotret Haris dan Nova. Kemudian foto itu dikirimkan ke Rani.

Rani, tersenyum puas ketika melihat kiriman foto dari Lilis. Terlihat dengan jelas, Haris bermesraan dengan sekretarisnya itu.

“Mampus, kamu Haris! dasar lelaki hidung belang. Dalam waktu dekat kamu akan kehilangan semuanya,” gumam Rani dalam hati.

Sementara masih di loby apartemen. Lilis menuggu Haris turun ke loby. Sekitar 2 jam kemudian, munculah Haris dari lift seorang diri, wajahnya nampak semringah seakan–akan baru mendapatkan sesuatu yang membuatnya bahagia.

Lilis bangkit, ia berjalan ke arah Haris, dengan pura-pura menelpon, dan di tangan kanannya memegang kopi dalam cup. Lilis sengaja menabrakan diri ke arah tubuh Haris.

Brak!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status