Share

127. Tidak Tahu Malu 3

"Sejak awal aku sudah ngomong kan, kalau aku nggak setuju Mas mengeluarkan uang untuk membiayai kampanye Dikri. Waktu itu aku belum tahu apa yang terjadi. Tapi aku mikirnya, kita sendiri butuh menabung, Mas. Untuk usaha atau investasi. Tapi Mas ngeyel.

"Satu lagi, aku percaya kalau ayahku nggak makan sepeserpun uang kalian. Jangan curigai ayahku. Dia lelaki paling jujur yang kukenal selama ini. Kalau ayahku tipe serakah, dana desa sudah banyak masuk ke kantong pribadinya, Mas.

"Hasil pertanian ayah, lebih dari cukup untuk hidup kami. Bahkan untuk daftar haji ayah dan ibu. Meski untuk berangkat ke tanah suci mesti nunggu bertahun-tahun lagi."

Indah membuka lemari dan membuka laci di dalamnya. Di keluarkan kota perhiasan berwarna merah. "Akan kujual perhiasanku untuk mengganti uangmu dan uang papa. Kalau nggak cukup, aku akan bilang ke ayah. Kalau nggak cukup lagi, aku akan bicara sama Bram. Aku yakin ayah dan Bram mau mengganti uangmu dan uang papa. Kalau Mas merasa, ayahku memanfaat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (28)
goodnovel comment avatar
Ikamama Melghib
up dong mb lis
goodnovel comment avatar
Julee
Menunggu mu….
goodnovel comment avatar
Bidan Simba
Irwan kecewa Krn hbis juga uangnya tp itu tidak ke mertua kamu Yach Jd jangan salahkan pak lurah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status