PGK 90 Setelah mengobrol panjang sepanjang malam, Mandala tak kunjung melakukan apapun sesuai dengan harapan Humairah. Pria itu malah mengajaknya untuk tidur karena hari yang sudah larut. “K-kamu mau langsung tidur, Mas?” tanya Humairah ragu, memastikan. Mandala mengangguk. “Kamu pasti capek kan?
Seminggu setelah pernikahan mereka, tak kunjung ada peningkatan apapun dari hubungan Humairah dan Mandala, apalagi masalah ranjang yang tak kunjung selesai. Saat sedang tertidur, mendadak Mandala merasa haus dan terbangun. Dia tak sengaja mendengar suara isak tangis lirih, membuat Mandala seketika
PGK 91 Keduanya melaksanakan salat sunnah dengan penuh khidmat dipimpin oleh Mandala sebagai imam. Selepas mengucapkan kalimat salam, Mandala pun berbalik memposisikan tubuhnya berhadapan dengan Humairah. Tangannya diambil oleh Humairah, diciumi punggung tangannya. Mandala pun mencium kening Huma
PGK 92 Humairah membawakan secangkir kopi untuk Buya, meletakkannya dengan sopan dan hati-hati di atas meja, juga bersama sepiring pisang goreng yang menemani. “Terima kasih, ya, Nak,” ucap Buya, mengalihkan pandangannya dari kitab yang sedang dia baca. “Suamimu ke mana?” “Mas Mandala sedang ada
Buya pun menoleh, menatap Mandala. “Katakan apa pertanyaanmu, Nak. Insyaallah kalau Buya tahu jawabannya pasti akan Buya bantu jawab.” “Bagaimana menjadi pemimpin yang baik? Dan menurut Buya bagaimana seorang pemimpin seharusnya bersikap,” tanya Mandala. Buya mengangguk-angguk pelan, paham ke mana
BAB 93“Kak, hari ini kamu bisa antar aku buat belanja bulanan gak? Bahan makanan di kulkas udah pada habis ternyata,” ucap Klarisa sembari merapikan kerah kemeja Daffa.Daffa terdiam sejenak, seperti sedang memikirkan sesuatu. Raut itu tak luput dari perhatian Klarisa.“Kalau kamu sibuk gak apa-apa
Getaran ponselnya membuat fokus Daffa terpecah, awalnya dia menolak panggilan tersebut karena berasal dari nomor tak dikenal, ditambah saat ini dia sedang rapat bersama para sponsor.Namun panggilan itu tak hanya sekali, tetapi terus mengganggu Daffa dan membuatnya menghela napas sepanjang. Dia pun
BAB 95Daffa terduduk diam di sebelah ranjang Klarisa, lengkap dengan pakaian sterilnya. Ia seperti kehilangan semangat hidup melihat Klarisa terbujur tak berdaya dengan sejumlah alat yang menempel di badannya.Sudah dua hari Klarisa tak sadarkan diri, dan Daffa memilih menghabiskan waktunya untuk m