Sontak Yunda dan Andre menggeleng bersamaan. “Gak gitu kok, Ris. Kita mau-mau aja kalau gabung sama kalian, gak apa-apa kok,” potong Andre cepat yang disetujui oleh Yunda. “Ada Non Cila juga kan? Saya juga udah kangen banget sama Non Cila,” ucap Yunda beralasan. Sungguh alasan Yunda sangat tak ma
PGK 80“Katakan siapa yang menyuruh kalian!”Suara interogasi dari para bodyguard Daffa terdengar mencekam di ruangan yang menyeramkan itu. Beberapa pria yang dibawa paksa tadi telah menggigil ketakutan di lantai. Awalnya mereka tampak ragu-ragu untuk membuka mulut, hingga bodyguard Daffa sampai m
PGK 81Ting! Sebuah pesan terkirim di ponsel Daffa, ia pun mengecek pesan berupa foto seorang pria yang dikirimkan oleh anggota tim IT-nya barusan. Sudut bibir Daffa membentuk senyum miring. “Segera tangkap dan bawa dia ke hadapanku,” pinta Daffa pada asisten pribadinya. “Kerahkan semua orang-oran
PGK 82.a Beni dalam keadaan terikat tangannya di belakang. Seorang pengawal bertubuh besar memegangi dengan ekspresi siaga—takut pria itu melakukan tindakan yang tidak diinginkan. Mantan bodyguard yang usianya nyaris menginjak kepala lima itu berontak. “Sudah kubilang ini tidak ada hubungannya den
PGK 82.b “Sebenarnya Tante serakah.” Daffa menimpali. “Tante tidak mau ada wanita lain yang menyaingi Tante di rumah ini. Tante sengaja menjodohkan aku dengan wanita-wanita yang Tante bisa atur sendiri saat aku bujang bahkan setelah aku menduda. Tante ingin berkuasa di sini.” “Jangan asal bicara
PGK 83 “Pak, ada yang ingin bertemu dengan Bapak di luar.” Handri mengalihkan pandangannya dari dokumen yang bertumpuk di meja kerjanya, menatap kepala pelayannya bingung. Pagi-pagi begini biasanya dia tak menerima tamu. Beberapa bulan belakangan juga Handri tak lagi menerima tamu dari klien-klie
“Raida,” panggil Handri, membuat langkah Raida terhenti dan menoleh sejenak. Handri menatap Raida dalam dan sendu. “Apa kamu sudah tidak mengingat mimpi-mimpi kita, Raida?” Raida terdiam, tahu kemana Handri akan membawa pembicaraan mereka ini. “Kamu ingat? Kita pernah bermimpi membangun rumah sed
PGK 84 “Aku tadi baru aja mau pesan barang pakai kartu kredit Mami, tapi ternyata kartu kreditnya udah diblokir!” ucap Gea mengadu. Mata Sovia seketika membulat terkejut, ia melempar asal sapu yang dipegangnya. “Jangan bercanda kamu!” “Beneran, Mi! Nih liat.” Gea menunjukkan layar ponselnya pada