Share

Part 87 dan 88

part 87

Bagaimana mungkin aku harus jujur sekarang. Permainan ini belum usai. Aku ingin melihat Dona menerima akibat semua permainan ini dulu, orang yang menolongku juga punya dendam. Aku tidak bisa mengabaikannya, selama ini, aku berhutang nyawa padanya, dia juga menolongku mencari Ayah.

Aku mendekati Ayah. Membungkukkan badan, aku sejajar dengan Ayah yang duduk di kursi roda.

"Ayah, kenapa aku dikira Luna? Aku Lani, jika Ayah mau memanggilku Luna, aku tetap suka."

"Kenapa sifat dan suaramu sangat mirip dengan Luna. Aku hampir gila mengiramu Lunaku. Maafkan aku, aku sangat merindukan putriku." Tangis Ayah pecah seketika.

Aku mengusap air mata Ayah dengan tanganku. "Ayah boleh panggil aku Luna," ucapku tersenyum menangis.

💖💖💖

Pov Rio.

Aku secepatnya meninggalkan rumah itu. Setidaknya aku tahu Ayah baik-baik saja. Lani wanita baik, aku yakin dia punya alasan menduakan aku. Selama jalan dengannya, tidak tampak kalau dia wanita berhati jahat.

Aku melaju mobilku menuju rumah sakit jiwa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status