Beranda / Fantasi / PENDEKAR Sabda JAGAD / Bab 163. SAHABAT TUA

Share

Bab 163. SAHABAT TUA

"Hahahaaa! Aku menemukanmu, aku menemukanmu lagi! Saatnya kita minum bersama, pemuda gagah!" seru tergelak sosok sepuh berkain putih. Dia pun mendarat di dekat bumi berlubang yang baru dipukulnya tadi.

"Hhh! Eyang sepuh Bardasena memang keterlaluan bercandanya!" seru Jalu seraya menghela nafas kesal. Dia pun membawa Kirana kembali turun ke bumi. Jalu agak kesal dengan cara paman guru Eyang Cakradewa itu bercanda.

"Hihihii! Namanya juga sepuh sudah agak pikun Mas Jalu," sahut Kirana tertawa geli.

"Hahaa..! Pemuda gagah! Kemarilah ... kemarilah, aku membawa arak bagus untuk kita berdua!" seru Eyang Bardasena, seraya berjingkrakkan melambai-lambaikan dua guci arak di tangannya. Sementara tongkatnya tertancap begitu saja di tanah.

"Tidak Eyang sepuh! Kita harus makan dulu sekarang, barulah boleh minum arak. Ayo Eyang sepuh kita makan dulu!" seru Kirana, seraya mengajak Eyang Bardasena makan bersama.

"Wah! Makan..? Makan dulu! Asikk! Kita makan dulu pemuda gagah! Siapa namamu?!" seru Eyang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status