Share

Bab 066. PANIK DAN PENYEMBUHAN

"Tak apa Nona. Gadis jelita sepertimu memang harus selalu hati-hati bila berada di alam bebas seperti ini," ucap Jalu biasa saja. Tak ada maksud sama sekali baginya untuk merayu Lestari.

Namun tentu saja beda kepala berbeda pula penafsiran orang. Lestari yang mendengar ucapan Jalu menganggap pemuda itu sedang memujinya.

Karuan saja wajah Lestari bertambah merah karena tersipu malu, namun juga ada debar gembira di hatinya.

"Sekarang baiknya kita apakan empat bedebah hitam itu?" tanya Jalu pada Lestari, yang merupakan korban dari keempat orang itu.

Nampak kini serentak keempat kepala itu menatap Lestari, dengan tatapan memohon pengampunan dan belas kasihan.

Namun hal itu tentu saja malah membuat Lestari bertambah muak pada mereka. Sebab karena merekalah Lestari jadi terpisah dari senopati Pratanca.

Sedangkan Lestari sama sekali buta dengan wilayah di luar istana Pallawa.

"Terserah kau sajalah mau di apakan empat orang brengsek itu. Tapi maukah kau mengantarku ke kediaman Eyang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status