Beranda / Fantasi / PENDEKAR Sabda JAGAD / Bab 070. PEREBUTAN ARAK WANGI

Share

Bab 070. PEREBUTAN ARAK WANGI

. "Sekarang antarkan aku ke Tuan Mudamu itu!"!" seru Ranti geram, dia ingin memberi sedikit pelajaran pada tuan mudanya Ki Pangkur itu, yang seenaknya menyuruh orang menculiknya.

"Ba-baik Nona! Hoeksh!" sahut Ki Pangkur seraya kembali muntahkan darah dari mulutnya.

***

Sementara di kedai minuman tadi, nampak pemuda bernama Brata masih asik menenggak arak wangi yang tersedia di kedai itu.

Tentu saja harga arak jauh lebih mahal di banding tuak wangi. Karena arak-arak itu biasanya di bawa oleh para pedagang luar, yang masuk ke Tlatah Ramayana melalui pelabuhan Lambata.

Tak lama masuklah seorang pemuda berambut gondrong yang sepertinya baru tiba di kotaraja Palangjajar, yang terletak dekat dengan pelabuhan Lambata itu.

Pelabuhan Lambata memang masih masuk dalam wilayah Palangjajar yang di pimpin oleh Raja Hendradata Mawangsa.

Pemuda gondrong langsung saja duduk di sudut ruang minum kedai itu. Seorang pelayan langsung menghampiri pemuda gondrong itu.

"Maaf, mau minum apa tuan?" tanya pela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status