Share

Kematian Sapta Aji

"Sialan! Ternyata batu yang kupegang barusan juga sebuah jebakan." Jalu merespon kebingungan Sapta Aji.

"Batu apa?" tanya Sapta Aji sambil berpegangan di dinding karena getaran di dalam gua semakin kuat. Satu tangannya yang lain memegang obor agar tidak jatuh.

"Batu runcing itu!" jawab Jalu, kemudian meraih salah satu batu runcing dan mematahkan dengan kekuatannya.

"Aneh. Seharusnya tidak ada lagi jebakan di dalam gua ini," ucap Sapta Aji pelan selepas mendengar jawaban Jalu, "Apa mungkin ketua sengaja tidak memberitahu anggotanya?" lanjutnya sebelum mendekatkan tubuhnya di dekat Jalu.

"Mana aku tahu?"Jalu meremas potongan batu yang dipegangnya hingga menjadi butiran kecil dan debu.

Pemuda tampan itu memejamkan mata, sesaat setelah telinganya menangkap adanya gelombang suara yang belum jelas berasal dari mana sumbernya.

"Berhati-hatilah, ada yang datang!" ucapnya.

Aaaaaaah!

Belum tiga detik Jalu menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja lantai gua yang mereka berdua injak seperti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status