Share

Bab 26 Bunga Ungu

Aвтор: Freya
last update Последнее обновление: 2024-12-09 00:14:55
"Siapa kamu makhluk menyeramkan?"

"Aku Mahesasura, aku adalah Tuhan dari manusia yang yang menjadi budakku!"

Hasta yang sudah gelap mata ingin menguasai ilmu Lipyakara, tanpa ragu mengangguk.

"Ya, saya setuju, mencari tumbal manusia itu gampang. Setiap hari aku akan menyajikan manusia, untukmu!"ujar Hasta.

Makhluk itu tampak gembira mendapatkan pengikut baru

"Hua ha ha ha ha bagus, bagus kamu memang cerdas, baiklah aku terima kamu sebagai muridku!"

******

Setelah beberapa hari dirawat, kondisi Rangga mulai membaik. Pagi itu, Rangga merasa rasa sakit yang selama ini dideritanya, mulai berkurang. Dia segera bangun dari tidurnya lalu langsung keluar kamar mencari Mbah Janti. Saat keluar kamar dia bertemu Badhra yang sedang membawa cawan obat.

"Rangga, kamu sudah sembuh?"

"Ya Badhra, aku sudah sembuh, sekarang dimana Mbah Janti? Aku mau bertemu dia."

"Aku antarkan kamu menemuinya di ruang obat, tapi minum obat ini dulu," Badhra menyorongkan cawan pada Rangga.

Rangga l
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Заблокированная глава

Related chapter

  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   Pendekar Misterius

    Paman Mudra menatap Rangga dengan tajam"Kamu benar-benar serius mau mencari Pasar Dieng?"Tanpa ragu Rangga mengangguk"Tentu saja Paman, namanya pasar tempat yang ramai pasti mudah mencarinya kan."Paman Mudra tertegun namun sejurus kemudian dia terkekeh dan berkata"Pasar Dieng bukan pasar biasa yang sering kamu temui. Tidak semua orang bisa melihat pasar itu kecuali orang-orang yang dikehendaki.""Maksud Paman Pasar Dieng adalah pasar gaib?"Paman Mudra mengangguk"Benar, lebih tepatnya Pasar Setan, untuk menuju ke sana medannya sangat berat dan sulit. Kamu yakin tetap mau ke sana?"Rangga terdiam membayangkan medan yang akan ditempuhnya dalam pencarian Bunga Ungu seperti yang dilihatnya dalam mimpi. Tapi jika melihat kondisi Mbah Janti, semangat untuk mencari bunga itu muncul kembali."Saya akan tetap ke sana Paman, saya harus melakukannya demi Mbah Janti.""Pasar Dieng ada di puncak gunung Lawu. Jika memang sudah niatmu ke sana, kamu harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya,"Pama

    Последнее обновление : 2024-12-10
  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   bab 28 Pedang Inti Air

    Rangga mendadak merinding, seorang pendekar misterius telah memberinya sebuah petunjuk. Karena hari sudah larut malam, Rangga memutuskan untuk menggalinya besok. Udara malam semakin dingin, kabut yang turun semakin pekat. Samar-samar Rangga melihat bayangan sosok-sosok yang sedang bertarung di tengah pekatnya kabut dan mendengar riuhnya suara pertarungan."Ah, aku baru ingat, malam ini malam Anggoro Kasih,"gumam Rangga.Rangga memilih untuk tidak mempedulikan suara-suara itu dan memilih tidur. Dia mulai mengantuk dan mulai memejamkan matanya. Tapi baru saja memejamkan mata, seseorang memanggil namanya."Rangga...Rangga bangunlah!"Rangga mulai ketakutan, dia tak berani membuka matanya. Takut melihat sosok-sosok seram seperti saat melihat Dewi Sekar yang telah menjelma jadi siluman ikan. Tak lama kemudian suara itu memanggil lagi"Rangga bangunlah!"Tiba-tiba terdengar suara ramai di sekitarnya, tapi suara itu bukanlah suara pertempuran. Merasa penasaran, Rangga perlahan membuka matany

    Последнее обновление : 2024-12-11
  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   Bab 29 Sosok Hitam Tanpa wajah

    "Ternyata dia menyuruhku mengambil pedang ini. Tapi siapa dia sebenarnya? Kenapa dia tidak dimakamkan bersama para pendekar yang lain?pikir Rangga.Rangga melihat ke nisan mencoba membaca tulisan di nisan. Tapi nisan itu sudah ditumbuhi lumut dan jamur sehingga tulisannya tidak terbaca. Rangga mengeluarkan sebilah pisau dari pinggangnya, lalu mulai mengerik dengan hati-hati lumut yang menutupi nisan tua itu.Setelah beberapa saat mengerik, tulisan pada nisan mulai tampak. Samar terlihat nama yang tertulis pada nisan."Oooh ternyata namanya Prabangkara,"gumam Rangga.Dia membaca tahun yang tertera di batu nisan. Tertulis di batu nisan itu tahun 839 Saka. Masa dimana kerajaan Medang masih ada."Ah, pantas dia tidak dikuburkan secara massal di komplek makam itu. Ternyata makam ini sudah ada jauh sebelum Majapahit berdiri dan pertikaian di antara pendekar memperebutkan Kitab Sang Hyang Agni, batin Rangga.Rangga menguruk kembali makam Prabangkara. Usai membereskan makam tua itu, Rangga

    Последнее обновление : 2024-12-12
  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   Bab 30 Resi Raju dari Kuil Ular

    Mpu Dharmaja terdiam seperti mengingat-ingat sesuatu, dia mengamati pamor di bilah pedang yang berwarna kebiruan dengan bentuk seperti gelombang air, lalu membaca tulisan 'Pedang Inti Air di bilah pedang. Tiba-tiba dia berseru "Pedang Inti Air, ya itu pedang yang dibuat oleh Dewa Pedang. Jadi ternyata Mpu Prabangkara Dewa pedang itu." "Mpu tahu tentang Prabangkara?" Mpu Dharmaja menggeleng "Aku hanya tahu tentang pedang pusaka ini, kalau Prabangkara aku tidak tahu karena kemungkinan dia hidup di masa Gusti Prabu Samaratungga berkuasa, sedangkan aku berada semasa pemerintahan Gusti Prabu Rakai Kayuwangi, cucu Gusti Prabu Samaratungga." "Kalau begitu aku beruntung bisa mendapatkan pedang legendaris itu dan mendapatkan pelajaran dari Mpu Prabangkara sendiri,"ujar Rangga. "Ya, kamu beruntung Rangga, kamu mendapatkan banyak pelajaran dari hantu-hantu pendekar itu dan Prabangkara." Tiba-tiba Mpu Dharmaja terdiam, berkali-kali dia menghela nafas panjang, matanya menerawang meng

    Последнее обновление : 2024-12-13
  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   Bab 31 Latihan di Sungai

    Kegembiraan Hasta seketika musnah sudah, Resi Raju yang diharapkan bisa membantunya mempelajari kitab Sang Hyang Agni, ternyata menolak membantunya. Terdengar bisikan berulang di telinganya"Paksa dia, Resi itu bohong, dia tidak mau membantumu."Bisikan laknat itu terus berbunyi membuat Hasta semakin puyeng, panik dan tidak dapat lagi berpikir jernih. Hasta yang mulai marah menggebrak meja dan membentak"Braaak!""Kamu mau bantu aku tidak?!"Namun Raju tetap menolaknya "Ki Sanak, percayalah mempelajari ilmu itu sama saja dengan membunuhmu perlahan-lahan. Kalaupun selamat, kamu akan jadi gila!""Tidak, kamu jangan bohong?"Sementara itu di kamar sebelah, Amrita putri Resi Raju mendengar keributan di kamar bapaknya. segera keluar dari kamarnya lalu buru-buru masuk kamar Bapaknya."Greeek!"pintu kamar terbuka."Bapak, apa yang terjadi?"Amrita bertanya dengan panik.Hasta menoleh, dilihatnya seorang gadis India yang cantik berdiri di depan pintu. Mendadak Hasta bergerak cepat mendekati

    Последнее обновление : 2024-12-15
  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   bab 32 Hantu Leak Api

    Turangga berjalan dengan hati-hati agar tuannya tidak jatuh. Sesampainya di halaman rumah Hasta, Turangga meringkik panjang dengan suara keras berkali-kali sehingga abdinya keluar dari rumah. Melihat Hasta yang sudah lemas duduk di punggung Turangga. abdibya berseru kaget "Ndoro Hasta!" "Aku lelah, tolong aku!"perintah Hasta lirih. Setelah itu Hasta ambruk tak sadarkan diri. ****** Hasta tersadar dari pingsannya, seluruh tubuhnya terasa sakit semua. Tiba-tiba asap tebal muncul di depannya. Saat asap mulai menipis, tampaklah satu sosok makhluk manusia berkepala kerbau. "Mahesasura, mau apa kamu kemari?"tanya Hasta. "Sekedar mengingatkan saja, sampai saat ini kamu belum memberiku tumbal manusia lagi." Hasta terkejut, baru-baru ini dia memang sudah jarang memperhatikan Mahesasura karena sibuk mempelajari Sang Hyang Agni. "Maaf, belakangan aku sibuk. Baiklah aku akan mencari tumbal baru untukmu." **** Keesokan harinya, masyarakat kota Trowulan kembali dikejutkan deng

    Последнее обновление : 2024-12-16
  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   bab 33 pertolongan

    Rangga yang baru saja datang dari Gunung Pawitra telah tiba di Trowulan. Saat sedang mencari kedai makan, dari kejauhan dia melihat ada makhluk seram sedang mengganggu orang lewat. Rangga menghunus pedang Inti Air, lalu melompat tinggi melayang menebas kepala leak. Mata leak yang besar bulat berwarna kemerahan melotot marah, lalu menyemburkan api dari mulutnya."Wuuuur!"Tak ada jalan lain, Rangga terpaksa menjatuhkan tubuhnya ke samping daripada terkena sambaran api. "Buuuk."Tubuh Rangga terbanting keras di tanah. Leak itu bertambah ngamuk melihat serangannya luput, dia mengeram marah lalu kembali menyerang. Kali ini kedua tangannya yang berkuku panjang dan tajam seperti belati menyambar-nyambar menyerang Rangga yang baru saja bangkit dari jatuhnnya."Hei kukumu perlu dipotong, sudah terlalu panjang itu. Mau aku bantu potong kuku?"ujar Rangga sambil menebas si Leak."Wuuus," sambaran pedang Rangga kembali menyerang leak di bagian tangan."Kreess!" Pedang Rangga bergerak memotong k

    Последнее обновление : 2024-12-17
  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   bab 34 Awehpati

    Halaman depan bangunan tua itu sudah ditumbuhi rumput dan semak-semak yang tinggi. Namun ada jalan setapak yang pas dilewati satu orang. Lebih tepatnya jalan setapak itu terbentuk karena rumput di area itu sering diinjak untuk jalan menuju rumah.Dengan hati-hati Rangga berjalan menyusuri jalan setapak menuju pintu rumah yang kayunya sudah pecah Ada jalan setapak, berarti ada yang rutin masuk kemari, semoga saja ada orang yang menginap di sini. Semoga saja rumah tua ini ada penghuninya, pikir Rangga.Rangga berjalan menuju pintu rumah lalu membukanya perlahan. "Krieeet!'Suara pintu yang engselnya sudah rusak itu berbunyi nyaring memecah keheningan malam. Kondisi rumah itu ternyata tidak seperti yang dibayangkannya. Ruangan di dalam rumah rusak itu ternyata lumayan bersih. Tidak ada serpihan kayu, batu ataupun barang-barang tua dan kotor di dalamnya. Yang ada hanyalah tikar dan sebuah lemari kayu. Lampu minyak dengan sinarnya yang temaram menerangi ruang depan.Benar dugaanku, ada

    Последнее обновление : 2024-12-19

Latest chapter

  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   Bab 116 Pewaris

    "Jolodhong adalah nama julukan teman-temannya di dunia hitam. Nama aslinya adalah Jayendra. Dia sahabat Nambi Mahapatih Majapahit saat itu. Saat Nambi pulang ke Lamajang karena Pranaraja bapaknya meninggal, Halayuda memfitnah Nambi dengan mengatakan bahwa Nambi akan memberontak. Sehingga pasukan Majapahit menyerang Nambi dan keluarganya Lamajang." "Apakah Eyang membantu Nambi memberontak?"tanya Jiwo. "Tentu saja, sebagai sahabat yang baik, Eyang Jolodhong memberitahu Nambi tentang kelicikan Halayuda. Dia kemudian membantu Nambi menghadapi pasukan Majapahit di Benteng Arnon,"tutur Bima. "Pemberontakan Nambi bisa ditumpas, lalu bagaimana nasib Eyang setelah penyerangan di Lamajang?"tanya Wening. Bima menghela nafas lalu berkata "Eyangmu tidak pulang ke Majapahit karena jika pulang dia bisa dibunuh. Setelah mengetahui Nambi telah gugur, aku dan ibuku ke Lamajang mencari bapakku. Tapi sayang sesampainya di Lamajang ibuku meninggal karena sakit dan kelelahan. Demi keselamatanku, bap

  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   Bab 115 Janji Wening

    Saraswati maju ke hadapan Jiwo lalu dengan cepat menampar wajahnya dua kali. "Plaaak...plaak!" "Kamu laki-laki dengan nafsu binatang, kalau tidak ingat kamu adalah anak Ki Bima, sudah aku kebiri kamu!" Wajah Jiwo langsung merah karena marah, tangan kirinya yang masih utuh bergerak hendak memukul Saraswati. "Perempuan jalang, bukannya kamu sendiri yang menggodaku saat itu? Lalu saat bapakku datang kamu pura-pura lumpuh karena ditotok dan mengatakan aku sudah memperkosamu?"ejek Jiwo. Rangga yang gusar karena tidak terima dengan penghinaan Jiwo pada Saraswati langsung protes. "Kamu lupa Jiwo, aku mendengar percakapanmu dengan Saraswati dan melihat apa yang kamu lakukan pada dia. Jadi jangan mencoba membohongi semua orang!" Wening yang melihat semua kejadian itu, seketika menyesali dirinya yang terlanjur bercerita tentang perasaannya pada Rangga pada kakaknya. Dia tak menyangka reaksi kakaknya setelah mendengar ceritanya sampai seperti itu. Kang Mas Jiwo rupanya tertarik pa

  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   Bab 114 Iri Hati

    Namun Jiwo tak peduli, dia melangkah ke kamar Rangga, saat itu dia melihat Saraswati yang sedang menunggui Rangga minum madu. Hati Jiwo langsung terbakar melihat keakraban mereka berdua. "Rangga, lihat apa yang sudah kamu lakukan terhadapku! Sekarang aku harus membuntungi tanganmu sebagai balasannya! Saraswati, sebaiknya jauhi penjahat itu!" Saraswati langsung pasang badan di depan Rangga melindunginya. "Mau apa kamu Jiwo? Pergilah jangan ganggu dia! Aku akan selalu berada di sampingnya,"Saraswati mengusir Jiwo. Namun Jiwo yang sudah terbakar api cemburu tetap menghampiri Rangga dan menyerangnya. Spontan Saraswati mendorong Jiwo sehingga pemuda itu mundur beberapa langkah. Saraswati kemudian menyerang Jiwo yang mencoba mendekati Rangga. Kini Saraswati dan Jiwo terlibat dalam satu perkelahian di dalam kamar yang sempit. Rangga merasakan tubuhnya sudah membaik maka diapun bangun dari tidurnya. Dia tak ingin Saraswati yang bertarung untuknya dan membuat rumah Ki Bima berantak

  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   Bab 113 Energi Panas

    Tubuh Rangga semakin panas, dia masih tidak dapat mengendalikan energi Sang Hyang Agni di dalam. Suara teriakan Saraswati sudah tidak terdengar lagi tapi justru hal itu membuatnya cemas. Dalam keadaan tersiksa marena panas, Rangga mencari sosok Saraswati. Matanya tertuju pada dua sosok di tepi sungai. Lampu minyak yang diletakan Saraswati di atas batu, menerangi dua sosok di tepi sungai.Tampak Jiwo sedang melucuti pakaian Saraswati yang hanya diam terpaku tak bisa melawan. Mendidih darah Ramgga melihat Saraswati dilecehkan seperti itu. Tanpa mempedulikan rasa sakitnya, Rangga keluar dari sungai lalu menghampiri Jiwo dengan langkah terhuyung."Lepaskan dia, atau aku akan membunuhmu!"Jiwo menoleh menatap Rangga dengan gusar"Ooh kamu menantangku? Dalam keadaan lemah begini kamu menantangku apa kamu mau cari mati?!"Jiwo melangkah menghampiri Rangga lalu memukulnya. Rangga menangkis pukulan Jiwo namun tangkisannya begitu lemah sehingga ada saatnya Rangga roboh terkena pukulan Jiwo. Di

  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   Bab 112Cemburu Buta

    Baru berendam beberapa menit, air di sekitarnya sudah tak lagi dingin. Rangga berpindah tempat yang airnya masih dingin. Tapi itupun tak banyak membantu. Saraswati terbangun dari tidurnya karena rasa haus di tenggorokannya. Dia membuka pintu kamarnya, lalu berjalan menuju ke dapur. Saat itu dia mendapati kamar Rangga sudah terbuka. Dia mengintip ke kamar dan dilihatnya tempat tidur Rangga yang sudah kosong. Perasaan Saraswati mulai tak enak. Dia segera menuju pintu depan, ternyata pintu depan juga sudah terbuka. Saraswati mengambil lampu minyak yang tergantung di dinding, lalu dia keluar rumah mencari Rangga. Matanya menjelajahi setiap sudut halaman dan jalan setapak di depan rumah, tapi bayangan Rangga tak juga tampak. Saraswati memutuskan untuk mengitari lingkungan di sekitar rumah mencari Rangga, namun bayangan Rangga tak juga di temukan. Dia berjalan ke halaman belakang menuju kebun sayur. Saraswati melihat beberapa tanaman sayur roboh terinjak-injak. Mungkin Rangga l

  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   Bab 111 Galau

    Gajah Mada tercekat, berita itu membuatnya sedih sekaligus marah. Seseorang telah membunuh Rangga. "Hasta...siapa dia?"tanya Gajah Mada. "Saya mencari informasi ke salah satu murid Mpu Waringin yang selamat. Ketika dia menyebut nama Hasta, saya langsung menyelidiki soal Hasta. Dia adalah salah satu Senopati di pasukan Araraman dan Ra Kembar adalah pamannya,"jawab Tudjo. Gajah Mada terkejut, tak menyangka Hasta ternyata adalah seorang prajurit Majapahit keponakan Ra Kembar. Gajah Mada yang murka langsung berujar "Kurang ajar, prajurit rendahan saja beraninya dia mengganggu Rangga." "Sabar dulu Gusti Patih, kita harus memastikan dulu apakah Rangga memang sudah mati dibunuh Hasta atau dia sebenarnya masih hidup. Jangan sampai anda balas dendam ke orang yang salah,"Wasis mengingatkan. "Tadi sewaktu acara selamatan di rumah Ra Kembar, saya menguping pembicaraan Hasta dan dua anak buah kepercayaannya Tunggul dan Gembong. Menurut informasi murid Mpu Waringin, Tunggul dan Gembong d

  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   Bab 110 Shankara Lahir

    Tangisan bayi memecah ketenangan di Kasogatan Dharmasuci siang itu. Para bhiksuni di asrama bersuka cita menyambut kehadiran bayi laki-laki anak Siwi. Siwi tersenyum bahagia melihat anaknya terlahir selamat. Santini mendekatkan bayi yang sudah dibersihkan kepada Siwi. "Anaknya laki-laki, kamu sudah punya nama untuk dia?"tanya Santini Siwi menatap wajah anaknya lekat-lekat. Anak itu mirip dengan Hasta bapaknya. Kemudian dia berkata "Anak ini akan kunamai Shankara yang artinya pembawa keberuntungan. Semoga kelak hidupnya akan selalu beruntung." Senandung doa dari para bhiksuni menggema di seluruh relung Kasogatan Dharmasuci. Bersyukur atas kelahiran Shankara serta mendoakan Siwi dan Shankara. ***** Sementara itu Hasta sedang berada di kediaman keluarga Ra Kembar yang saat itu sedang dalam suasana duka. Sebuah acara selamatan sedang diselenggarakan oleh keluarga Ra Kembar. Saat itu rumah keluarga Ra Kembar dipenuhi oleh sanak saudara, teman dan rekan kerja Ra Kembar. Hast

  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   Bab 109 Bhiksuni Santini

    Pedagang kue itu menjambak rambut Siwi dengan kasar hingga sanggulnya berantakan. "Kamu mau bayar tidak? Kalau tidak kami akan membawamu ke Dhayksa!" "Maaf saya lapar tapi saya tidak punya uang? Saya...saya tidak bisa bayar,"ucap Siwi lirih. Mata Siwi memandang ke sekelilingnya namun tak seorangpun yang membelanya. Salah seorang penonton berseru memprovokasi orang-orang disekitarnya. "Dia bohong, mana ada maling mau ngaku!" "Kita bawa dia ke Dhayksa!"penjual kue bersiap menyeret Siwi pergi. "Tunggu!" Seorang laki-laki dengan pakaian yang indah dengan banyak perhiasan mendatangi Siwi. Laki-laki itu wajahnya tampan dan kulitnya bersih. Dia memakai selendang sutera berwarna hijau serasi dengan kipas dari bulu merak hijau di tangannya. Di belakangnya seorang abdi laki-laki berbadan gempal dan pendek mengikuti di belakangnya. Laki-laki itu meraih dagu Siwi dan meneliti wajahnya. Sejurus kemudian dia tersenyum, kecantikan Siwi masih memancar walaupun penampilannya kumal da

  • PENDEKAR LEMBAH HANTU   Bab 108 Pencarian Siwi

    "Gusti Putri Alit adalah putri bungsu Bhre Pajang Sureswari. Dia menghabiskan masa kecilnya di goa Selarong di kediaman keluarga bapaknya,"ungkap Rama. Tertegun Hasta mendengar penjelasan Rama, sejurus kemudian raut wajahnya tampak menyesal. "Sial, urusanku dengan Hasta jadi tambah panjang ditambah lagi aku harus berurusan dengan dia. Bhre Pajang sudah mengusirku, besok aku sudah harus pulang ke Trowulan,"ujar Hasta dengan geram. Rama menenangkan Hasta yang kecewa karena diusir dari Pajang "Kangmas Hasta tidak usah kuatir, masalah Hasta biar aku yang mengurusnya. Bhre Pajang boleh saja minta Rangga dibawa dalam keadaan hidup. Tapi aku tidak terima, Rangga dan teman-temannya sudah membunuh saudara-saudara seperguruanku. Mereka harus menerima balasannya!" Seorang abdi tiba-tiba masuk ke ruangan Hasta dengan tergesa-gesa "Ndoro Hasta, Ki Tunggul ingin bertemu dengan anda. Katanya ada berita penting yang harus segera disampaikan." "Suruh dia masuk!"perintah Hasta. Abdi itu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status