Beranda / Fantasi / PENDEKAR KEMBARA SEMESTA / Pesona Maut Riris Manik

Share

Pesona Maut Riris Manik

Penulis: Suwito Sarjono
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-15 09:09:22

”Benar,” jawab Garjitalung mantap, tanpa ragu-ragu. Tidak ada sedikit pun keraguan pada diri Garjitalung. Garjitalung yakin jawabannya akan membuat Riris Manik semakin percaya bahwa dirinya benar-benar sangat mencintai pendekar cantik itu.

Tiba-tiba mata Riris Manik bersinar biru. Sinar mata Riris Manik memancar ke arah kedua mata Garjitalung. Pancaran sinar biru berlangsung selama beberapa kejapan mata. Sinar itu menyilaukan mata Garjitalung. Sampai-sampai pemuda itu memejamkan mata untuk beberapa saat.

Maksud Garjitalung ingin menghindar dari sinar mata Riris Manik. Namun, semua telah terjadi. Walau sinar biru yang memancar dari mata Riris Manik telah padam, tapi kekuatan Pesona Mata Dewi terlanjur memikat sukma Garjitalung. Garjitalung bakal kehilangan kesadaran diri. Jiwanya dalam kendali Riris Manik. Garjitalung bakal memenuhi segala perintah Riris Manik!

”Kalau begitu,” kata Riris Manik,”letakkam tombak saktimu di jembatan sem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Berburu Laki-laki Muda

    ”Eh..., belum,” jawab Saroyo. Laki-laki itu berkata secara jujur. Dia mengatakan apa adanya.”Ah, masa?” tanya Riris Manik sambil tersenyum menggoda. “Kamu laki-laki, aku wanita, berada di sanggar yang sepi. Masa tidak tahu? Kamu pasti tahu apa yang dilakukan laki-laki dan wanita yang berada di dalam satu kamar.””Bukan..., bukan begitu. Kukira kamu mau minta tolong padaku untuk mencari binatang buruan besok pagi. Karena kamu tahu kan bahwa pekerjaanku berburu di hutan. Lagi pula, aku... aku sudah punya anak istri.””O..., soal istri? Soal anak?” Riris Manik berkata sambil menatap mata Saroyo dalam-dalam. Dia gunakan kekuatan Pesona Mata Dewi. Sinar biru yang memancar dari matanya telah merasuk ke jiwa Saroyo. Walau sinar biru itu hanya bersinar sekilas, tetapi kalau sudah ditatap laki-laki, maka si laki-laki tersebut bakal terpikat Riris Manik. Begitu juga dengan Saroyo. Sukma laki-laki muda itu sudah

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Merebut Kekasih dari Cengkeraman Dewi Pemikat

    Dalam keadaan seperti ini, Bandu bagaikan kerasukan sukma lain yang menguasai sukma asli Bandu. Segala tindakan Bandu di luar kendali. Di luar kamauan hati nuraninya yang paling suci. Bandu tidak bisa mengendalikan diri sendiri. Sesuatu yang selalu dilarang apabila dia ingin melakukannya pada Riris Manik, kini bebas dia lakukan.Ketika Bandu ingin melepas baju Riris Manik, tiba-tiba ada seorang gadis cantik berumur belia datang di tempat itu. Arumsari! Ya ..., dia Arumsari kekasih Bandu! Arumsari datang dengan wajah merah padam akibat kemarahan yang tak tertahankan.”Binatang! Kalian benar-benar binatang!” bentak Arumsari dengan suara keras. Nada suaranya meninggi. “Perilaku kalian benar-benar seperti binatang. Kalian sudah tidak punya rasa malu lagi.”Bandu dan Riris Manik kaget atas kehadiran Arumsari yang tidak diduga sama sekali. Bandu segera terjingkat dan bangun dari kelenaannya. Sedangkan Riris Manik dengan tenang berdiri sambil me

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-22
  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Kebengisan Riris Manik

    Para pemuda naik pitam ketika melihat seorang temannya tewas secara mengenaskan. Pemuda bersenjata golok itu tewas di depan hidung mereka secara tak terduga. Anak-anak muda yang masih belum berpengalaman dalam dunia persilatan itu merasa sangat kaget. Mereka tidak tahu bahwa Riris Manik memiliki senjata sakti berbentuk cemeti.“Hahahahaha…, kalian tidak menyangka kan kalau aku bisa membunuh satu di antara kalian hanya dengan satu kali sabetan cemeti ini?” ejek Riris Manik. “Sudahlah…, kalian pulang sana! Kalian mengerjakan sesuatu yang berguna. Jangan sampai kalian mati konyol di tanganku.”Anak-anak berusia muda itu saling pandang satu dengan lainnya. Di mata mereka ada sorot mata dendam. Dendam pada perempuan kejam yang berdiri di depan mereka. Dendam pada pendekar wanita yang telah meresahkan masyarakat di sekitarnya.Mereka tiba-tiba bergerak serentak tanpa ada yang memerintah. Para pemuda merangsak maju bersama-sama unt

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Melawan Keroyokan Lengkoro Kembar Enam

    Lengkoro segera menggunakan senjata andalannya. Senjata andalan pendekar yang berpakaian serba merah itu berupa sebuah ikat dari kain yang melilit di tangan kirinya. Kain panjang warna merah itu dilepas dari tangan.Terlihat mulut Lengkoro komat-kamit sebentar. Dia membaca mantra khusus yang sangat sakti. Tiba-tiba terjadi keajaiban. Sesuatu yang tidak diduga Riris Manik. Kain panjang itu berubah menjadi tongkat merah!Saat sabetan cemeti Riris Manik beraksi kembali untuk menjebol jantung lawan, Lengkoro sudah siap menghadapinya. Lengkoro langsung menangkis serangan Riris Manik dengan tongkat merah yang tergenggam erat.Beberapa kali terjadi benturan dua senjata yang digunakan masing-masing pendekar. Kedua tangan mereka terasa kesemutran ketika senjata mereka beradu. Mereka sama-sama menyadari bahwa lawan yang dihadapi bukan pendekar sembarangan.Cethar!Dhuaar!“Riris Manik ternyata makin ganas serangannya,” gumam

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-01
  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Tidak Gampang Menaklukkan Riris Manik

    ”Huahahaha... ! Tak ada yang tak mungkin di dunia ini!” kata salah satu Lengkoro sambil berkacak pinggang. “Mata batinmu sudah tidak dapat membedakan Lengkoro asli dengan yang palsu kan?”Riris Manik terperangah oleh kata-kata yang diucapkan Lengkoro. Lengkoro seolah-olah mengetahui kata hati Riris Manik. kenyataannya Riris Manik sekarang kebingungan. Bingung untuk menentukan sosok Lengkoro yang asli.“Wajar saja kamu tidak bisa menentukan Lengkoro asli,” sahut Lengkoro lainnya. “Permainan sihirku ini memang permainan terbaru yang belum pernah kutunjukkan kepada siapa pun. Hanya kamu, calon istriku, yang mendapat kehormatan untuk menyaksikan permainan sihir paling hebat di seluruh jagat ini, huahahaha...!”Dalam keadaan terdesak seperti sekarang, Riris Manik merasa bingung untuk menentukan sikap. Terus melanjutkan pertarungan ataukah menyerah? Melanjutkan pertarungan rasanya tidak mungkin. Dalam

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-03
  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Menjajagi Kehebatan Lawan

    Keenam Lengkoro tercebur ke danau. Begitu menyentuh, keenam tubuh itu menghilang. Namun sekejap kemudian muncul kembali di permukaan danau dalam bentuk satu Lengkoro, yakni Lengkoro yang sebenarnya.Lengkoro yang sejati ini dalam keadaan lemas. Pertarungan melawan Riris Manik benar-benar telah menguras tenaganya. Dirinya tak menduga bakal mengalami kejadian seperti sekarang. Tubuh berada di permukaan danau dalam keadaan kehabisan tenaga.Terlihat berseliweran tubuh-tubuh binatang melata yang berenang di dalam danau. Mereka berenang di bawah tubuh Lengkoro. Keadaan ini membuat Lengkoro panic. Dia mulai takut. Bahkan sudah mulai ketakutan.“Riris Manik…, tolong aku!” teriak Lengkoro. “Tolong aku, Riris Manik…!”Riris Manik memandang Lengkoro dengan pandangan mata beku. Mata yang tidak menyiratkan apa-apa. Sinar mata yang tidak menyiratkan perasaan apa pun. Benar-benar seperti sosok iblis betina yang menyeramkan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-05
  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Kehancuran Sanggar Teratai Perak

    Suatu saat pedang sakti Suro Joyo hendak membabat bahu Riris Manik, tapi pendekar wanita itu mampu menghindar. Pedang Suro Joyo membabat satu tiang Sanggar Teratai Perak hingga putus. Sabetan lain dihindari Riris Manik, maka pedang sakti membabat tiang sanggar yang lain. Braaak! Terdengar suara keras yang menggemuruh. Suara suatu bangunan yang runtuh. Suara sesuatu yang runtuh membuat hati Riris Manik lantak luluh. Serambi depan sanggar milik Riris Manik itu ambruk. Kenyataan ini membuat Riris Manik naik pitam. “Bedebah! Kamu telah merubuhkan sanggarku!” teriak Riris Manik dengan suara lantang. “Kamu harus mengganti Sanggar Teratai Perak dengan nyawamu, hiaaat!” Riris Manik meningkatkan serangan untuk segera melumpuhkan lawan. Dia melakukan serangan dengan perasaan marah yang meluap-luap. Serangan yang dilandasi kemarahan cenderung kurang terarah da nasal-asalan. Beberapa pisau beracun dia lemparka

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-07
  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Kemelut di Kerajaan Garbaloka

    Kerajaan Garbaloka diliputi mendung. Raja Taweng Dahana yang sudah lanjut usia saat ini sedang sakit. Sudah puluhan tabib kerajaan berupaya untuk menyembuhkan. Tak satu pun dari mereka berhasil menyembuhkan raja.Jangankan menyembuhkan, menguarai sakit saja tak ada yang mampu. Semua tabib kerajaan mengatakan bahwa raja sakit tua. Sakit karena usianya sudah tua. Sakit menjelang ajal yang diderita manusia bila sudah tua usianya.Sebenarnya Taweng Dahana sudah ikhlas mati karena takdir kematian pasti dialami manusia. Hanya saja, dia sedih karena belum bisa menentukan siapa yang kelak menjadi penggantinya. Karena ada satu hal yang menjadi penghalang baginya untuk menentukan siapa yang kelak menggantikan kedudukannya sebagai Raja Garbaloka.Penghalang yang mengganjal niatnya untuk menentukan calon raja adalah hilangnya pusaka sakti milik kerajaan berupa tombak. Namanya Tombak Siung Sardula.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09

Bab terbaru

  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Meninggalkan Pesanggrahan Alas Waru

    CataAkibat kena hantaman Ajian Maruta Seketi, tubuh melesat tinggi ke langit dengan tubuh berputar. Namun kali ini Suro Joyo bisa menguasai angin puting beliung. Dia bersalto beberapa kali sehingga lepas dari kisaran angin puting beliung Ajian Maruta Seketi. Malah dengan gesitnya dia menghantamkan pukulan Rajah Cakra Geni ke arah lawan saat dirinya melayang ke bumi! Sinar merah melesat ke arah Keksi Anjani yang sudah berada pada keadaan luka. Dia berusaha menghantamkan ajiannya dengan menggunakan tangan kiri. Paniratpati tidak tega mengetahui keadaan Keksi Anjani. Dia menyambar tubuh Keksi Anjani. Dia bawa lari ke tempat yang aman, lalu meletakkannya di bawah pohon besar. Leretan ajian dari Suro Joyo menghantam batu besar. Batu itu hancur menjadi kepingan-kepingan kecil. Bahan ada yang menjadi debu. Debu melayang ke udara bebas. ”Paniratpati..., kalau kamu ingin mempersuntung diriku, habisi Suro Joyo terlebih dahulu!” rayu Keksi Anjani dekat telinga Paniratpati. Laki-laki muda berwa

  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Pertarungan Maut Dua Pendekar Hebat

    Godar mundur beberapa langkah untuk menghindari tendangan yang lebih keras dan mematikan. Setelah berjarak beberapa tombak, Godar berhasil menguasai diri. Dia pasang kuda-kuda lagi sambil mengarahkan pedang yang ujungnya telah patah, ke arah lawan.“Wooo, kamu bisa selamat dari serangan pertamaku,” kata Rumpang. “Hanya pedangmu yang patah, bukan lehermu! Kalau orang lain, mungkin ada anggota tubuh yang kutung.”“Aku berbeda dengan siapa pun, termasuk denganmu,” sahut Godar untuk mencari celah-celah kelemahan supaya bisa menundukkan lawan. “Kalau orang lain mati akibat serangan pedang bajamu, tetapi aku tidak. Aku masih bisa menandingi serangan pedang baja.”“Baiklah, kalau pada serangan pertama kamu bisa lolos dari maut, sekarang kamu tidak bisa lolos lagi, hiaaat!” kata Rumpang sambil menyabetkan pedang bajanya. Rumpang pmengalirkan tenaga dalam ke tangan kanan yang menggenggam pedang baja warna hitam.

  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Tendangan Maut untuk Senapati Parangbawana

    Benturan keras dua pedang tak terhindarkan. Saat menangkis tadi, gerakan Sengkalis agak terlambat. Pedang Sengkalis melencong. Melenceng. Menyerempet bahu kiri lawan. Palarum terperanjat setelah menyadari bahwa dirinya merasakan sengatan panas akibat goresan kecil pedang di tangan Sengkalis.Palarum mundur beberapa langkah untuk melihat luka di bahu kirinya. Dia lihat hanya goresan kecil akibat terserempet ujung pedang Sengkalis.“Ternyata tidak parah,” gumam Palarum. “Aku bisa menyerang lagi untuk menghabisinya. Seperti yang pernah dikatakan Gusti Putri Keksi Anjani, dengan cara apa pun, lawan harus dilenyapkan!”Sengkalis yang lolos dari sabetan pedang lawan yang mengarah kepala, juga mundur beberapa langkah. Meskipun ujung pedangnya tadi telah menggores bahu kecil Palarum, tapi Sengkalis tetap pasang kuda-kuda untuk menyongsong serangan lawan. Dia lihat Palarum telah siap melakukan serangan lagi dengan ujung pedang mengarah ke depan. M

  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Goresan Kecil Pedang Beracun

    Setiap ingat kematian Riris Manik dan Mayang Kencana, Keksi Anjani jadi naik pitam. Kemarahannya meledak-ledak tak terkendali. Dua saudara seperguruan telah tewas oleh Suro Joyo. Hanya satu cara dendam Keksi Anjani terlampiaskan, bunuh Suro Joyo. Tak ada hal lain yang bisa menuntaskan kemarahan dan dendam Keksi Anjani kecuali kematian Suro Joyo.Keksi Anjani mengumpulkan segenap tenaga dalamnya pada kedua telapak tangan. Dia ingin melancarkan serangan tangan kosong. Satu jurus dia siapkan untuk menyerang, tapi Suro Joyo tiba-tiba menahan Keksi Anjani supaya tidak menyerang terlebih dulu.”Tunggu! Aku perlu memberi penjelasan padamu dulu,” kata Suro Joyo dengan tenangnya. ”Bukannya aku sombong, memang beginilah pembawaanku. Sifatku seperti ini. Aku kadang-kadang suka bercanda. Mungkin karena kata-kataku kadang-kadang ada yang kasar, mungkin orang-orang menyebutku sombong.”Keksi Anjani menahan gerakannya untuk lawan sedang berbicara untuk

  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Bertarung Lagi di Pesanggrahan Alas Waru

    Suro Joyo menghela napas sejenak sambil mengingat-ingat mimpi yang dialaminya saat dirinya tidur. Tepatnya pingsan, lalu dilanjutkan tidur. Waktu pingsan dan tidur itu selama sehari semalam. Berapa lama dirinya pingsan dan berapa waktu pingsan, Suro Joyo tidak tahu. Pingsan dan tidur dialami manusia dalam keadaan tidak sadar. Suro Joyo mimpi saat dirinya tidur.“Tadi aku mimpi didatangi seorang pendekar muda yang umurnya sebaya denganku,” Suro Joyo memulai cerita mimpinya. “Wajah orang itu persis dengan wajahku. Hanya bedanya pakaian yang dikenakannya berwarna kuning. Mulai baju, celana, dan ikat kepala, semua berwarna kuning.”Banaswarih, Bandem, dan Lunjak mendengarkan cerita Suro Joyo sambil mengamati pakaian Suro Joyo yang serba putih. Pakaian yang dikenakan Suro Joyo robek-robek di sana-sini karena kena Ajian Maruta Seketi kemarin.“Pendekar muda yang mirip aku itu membentak-bentakku dengan suara keras,” lanjut Suro Joyo.

  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   ­­­­Mimpi yang Membingungkan

    Ketika bangun dari pingsannya, Suro Joyo merasa dirinya berada di sebuah tempat yang asing. Dia kini juga bertatapan dengan tiga orang yang asing. Padahal, baru saja dirinya mimpi ditemui sosok yang membuatnya terbangun. Terbangun dari pingsan, juga tidur selama sehari semalam.Suro Joyo duduk sambil mengucek-ngucek mata beberapa kali. Dia ingin memastikan bahwa dirinya sedang sadar. Sudah bangun dari mimpinya. Mimpi yang membuatnya merasa ngeri karena bentakan orang dalam mimpi yang tidak pernah dikenalnya!“Eh…, maaf, kalian ini siapa?” tanya Suro Joyo kepada tiga orang yang menungguinya selama Pendekar Kembara Semesta itu tak sadar diri. “Dan…, aku ini di mana sekarang?”“Namaku Banaswarih,” jawab kesatria tampan itu. “Ini anak buahku, Bandem dan Lunjak.”Banaswarih melanjutkan perkataannya, “Coba Kisanak Suro Joyo ingat kembali peristiwa kemarin. Kemarin Kisanak bertarung melawan Keks

  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Terlontar ke Tengah Laut

    Keksi Anjani tahu bahwa Palasih ingin mengincar nyawanya. Pedang di tangan Palasih yang sekarang berada di ketinggian, siap membabat leher Keksi Anjani. Keksi Anjani menyadari bahwa Palasih tak kan ragu sedikit pun untuk menghabisi dirinya. Palasih sangat bernafsu untuk membunuh bekas pemimpinnya. Perasaan dendam Palasih terhadap Keksi Anjani membuatnya tega melakukan perbuatan keji. Perbuatan keji yang dilakukan Palasih ada dua. Pertama Palasih mencuri kitab Ajian Maruta Seketi. Perbuatan keji kedua, yang sekarang akan dia lakukan. Palasih sangat yakin dirinya bakal bisa memenggal Keksi Anjani! Saat Palasih berada berada di atasku, ini kesempatan yang baik. Kata hati Keksi Anjani. Ini kesempatan yang kutunggu-tunggu. Setiap lawanku melesat ke udara, maka itu kesempatan nyata yang tidak boleh disia-siakan. Aku bisa melakukan sesuatu yang menguntungkan diriku. Benar, kesempatan tersebut tidak disia-siakan Keksi Anjani. Dia menghantamkan ajian

  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Pertarungan di Tepi Pantai

    Mereka berdua keluar dari goa. Mereka berdua terbelalak kaget demi dilihatnya sosok pendekar wanita yang berdiri membelakangi mereka. Sosok itu memandang lurus ke timur. Tempat ke arah matahari terbit. Janurwasis dan Palasih tahu siapa wanita yang berdiri tegak dalam posisi membelakangi. Wanita pendekar. Wanita cantik yang menjadi pendiri Pesanggrahan Alas Waru! Ya…, dia Keksi Anjani! Janurwasis sebagai orang selama ini naksir, menginginkan Keksi Anjani untuk dijadikan istri, tentu sangat mengenal Keksi Anjani. Baik dari segi fisik, tubuh, kecantikan, Janurwasis sangat hafal. Begitu juga dengan Palasih. Palasih anak buah sejak lama. Tentu saja Palasih sangat mengenali bentuk tubuh tuan putrinya itu. Keksi Anjani sengaja memunggungi kedua orang yang sama-sama dia anggap pengkhianat dan jahat. Palasih dia anggap pengkhianat karena telah mencuri kitab Ajian Maruta Seketi. Janurwasis dia anggap jahat karena telah memperdaya Palasih, sehingga mencuri kitab rahasia

  • PENDEKAR KEMBARA SEMESTA   Ada yang Mengawasi Sejak Tadi

    Godar sejak tadi sudah merasa bahwa posisi pasukan Parangbawana mulai terdesak. Banyak prajurit berguguran di tangan lawan. Lebih-lebih sekarang Suro Joyo yang secara langsung atau tidak langsung membantu Parangbawana dalam keadaan terluka dan dibawa kabur oleh Banaswarih. Kalau keadaan seperti ini terus berlangsung, maka lama kelamaan pasukan Parangbawana bisa tumpas. Kata Godar dalam hati. Pasukan Parangbawana bisa habis tak tersisa. Sehebat apa pun pasukan Parangbawana, mereka sebagian kalah mengenali medan pertempuran, sehingga mudah ditundukkan lawan. Pasukan Parangbawana banyak yang gugur karena kalah mengenal areal pertempuran. Ketika Sengkalis memberi isyarat kepada dirinya, Godar sudah tanggap. Dia memberikan isyarat balik pada Sengkalis bahwa dirinya sudah paham akan isyarat yang diberikan Sengkalis. ”Mundur...!” teriak Sengkalis lantang. Suaranya menggema membelah angkasa. Dia berharap seluruh pasukan Parangbawana yang tersisa bis

DMCA.com Protection Status