“Hah? Lepas–, ehm!” Natasha berusaha untuk berbicara sebelum kecupan yang mengejutkan tiba di mulutnya.Natasha semakin lemas dibuatnya. Suasana semakin hangat dan meleleh dengan cepat mengalir ke ronde selanjutnya.Natasha langsung diangkat dengan lembut menuju kasur di mana ronde selanjutnya penuh romansa itu terjadi hingga berlangsung selama beberapa menit kemudian.Hush! Hush!Suara napas naik turun terdengar di atas kasur itu setelah mode tempur itu berakhir. Sosok Natasha dan sang Sultan terlihat masih tidur bersebelahan setelah puas bertempur.“Ka–kamu! A–apa kamu mencoba menghamiliku lagi?” tanya Natasha dengan gugup.“Kamu sudah berusia 90 tahun, kan? Sudah waktunya punya anak lagi sebelum nanti kamu semakin tua. Lagi pula, istri-istriku yang lainnya sudah punya lebih dari tiga anak. Hanya kamu seorang yang masih punya satu,” ungkap pria itu dengan tenang perlahan bangkit dari kasur.“A–apa?! A–alasan yang tidak masuk akal!” tegas Natasha langsung tengkurap karena merasa malu
“Alasan? Bukankah itu mungkin saja hanya aku yang ketinggalan informasi?” tanya Raskar tampak bingung.“Tentu saja ada alasan lainnya. Kamu sendiri jelas tahu kalau tidak ada informasi apa pun terkait hal ini sebelumnya. Semua ini berarti ada kemungkinan lainnya!” sahut Pak Hari tampak sangat yakin.“Mu–mungkinkah ujian masuk sebenarnya sudah dimulai dari pengumpulan informasi? Mereka yang ingin mendaftar ke Institut Teknologi Buyar pasti sangat banyak. Oleh karena itu, pengumpulan informasi adalah salah satu cara untuk mengeliminasi mereka. Pasti itu!” tegas Raskar tampak menyadari sesuatu.“Lumayan! Kamu memang cukup cerdas. Kalau begitu, tunggu apalagi?” tanya Pak Hari yang lebih dulu berjalan.“Hei! Aku yang ikut ujiannya bukan Anda!” tegas Raskar dengan cepat menyusul hingga bahkan mendahului pria tua itu.“Ck-ck-ck! Bocah ini terlalu bersemangat hingga kurang waspada. Banyak tatapan ganas sudah dari tadi mengawasinya. Tampaknya, aku memang harus melindungi mitra bisnis masa depa
Semua orang tampak bingung dengan penjelasan suara itu. Mereka semakin berpikir keras dan mulai menebak kemungkinan yang tidak bisa lagi dibayangkan.“Benar sekali apa yang kalian bayangkan! Pertarungan adalah satu-satunya metode untuk mengetahui kekuatan kalian yang sebenarnya. Hanya seribu orang saja yang akan lulus seleksi ini,” ungkap suara itu menjelaskan.Semua orang langsung terkejut. Pasalnya, hampir lebih dari satu juta orang yang hadir di sana menjadi calon peserta. Pengurangan satu juta menjadi seribu sangat tidak masuk akal.“Tugas kalian sederhana yaitu hanya perlu menempati salah satu dari alat-alat itu sampai batas akhir waktu lima jam dari sekarang. Masing-masing orang hanya diizinkan memasuki setiap alat sekali. Jika gagal, bisa mencoba di alat lainnya hingga berhasil. Mereka yang gagal menepati alat itu akan langsung dianggap tersingkir!” tegas suara itu.“Urgh! Mustahil!” teriak seseorang yang dikejutkan dengan perkataan suara itu.“Bagaimana bisa kami bertahan samp
“Ha-ha-ha! Orang tidak dikenal sepertimu beraninya mengusir pangeran paling hebat sepanjang masa ini. Dasar tidak tahu diri! Sebaiknya, kamu yang pulang sekarang dan segera minum susu kemasan agar perkataanmu kelak bisa menjadi lebih dewasa dan beradab!” tegas Raskar dengan nyaring nada suaranya.Hampir semua orang mendengar dengan jelas perkataan Raskar. Mereka tidak bisa menahan diri untuk tertawa sekali lagi. “Ha-ha-ha!”Di sisi lain, Toni langsung pucat mendengar reaksi semua orang itu.“Lancang sekali kau berkata seperti itu! Aku Toni Fanto tidak pernah dihina seperti ini. Raskar, kau akan menyesal!” teriak Toni dengan cepat meluncur menuju Raskar.“Hah? Rupanya kamu ingin menantang pangeran ini. Bilang saja dari tadi! Tidak perlu basa-basi!” tegas Raskar melihat sosok Toni yang muncul di hadapannya.“Hmph! Bocah ingusan sepertimu berani menantangku. Terima ini!” Toni yang baru saja tiba di Tekno Pusaka itu dengan cepat melancarkan serangan pertamanya.Boom!Suara ledakan keras
Raskar langsung dipukuli secara bertahap dan semakin terdesak mundur hingga beberapa langkah dengan ekspresi wajah yang sangat terkejut.“Hah…? Urgh…! K–kamu berada di Tingkat 1 Fase 90!” tegas Raskar yang merasakan dampak serangan gadis itu terasa beberapa kali lebih kuat darinya.“Ada apa memangnya? Apa kamu menyesali perbuatanmu sebelumnya? Terlambat!” tegas Harum dengan cepat melancarkan serangan lainnya.“A–apa?! Dia beneran Fase 90?!” batin Raskar sangat terkejut.Sebenarnya Raskar hanya asal menebak saja dan tidak bisa mengonfirmasinya. Namun, perkataan Harum membuat dirinya semakin yakin dengan dugaannya.Perubahan kekuatan yang diluncurkan oleh gadis itu membuat Raskar tampak semakin waspada dan hanya bisa bertahan saja.“Gadis licik! Kau bilang tadi ingin mengenalku dengan baik, kan? Jelas-jelas kamu menyembunyikan kekuatanmu dengan licik!” tegas Raskar berulang kali mengelak.“Licik? Kamu pria kasar tidak berhak mengatakan itu!” Harum dengan ganas melancarkan serangkaian pu
Suatu hari, cinta yang seharusnya tidak pernah terlahir di dunia akhirnya muncul begitu saja tanpa seorang pun bisa menghentikannya.Tatapan sinis dan gerakan protes terjadi hampir di seluruh penjuru Wilayah Sabit. Semua itu ditujukan kepada keputusan sang Sultan menikahi wanita dari Wilayah Purnama yang merupakan musuh bebuyutan Wilayah Sabit.Sang Sultan yang baru naik tahta langsung menjadi kontroversi seluruh penjuru dunia. Namun, peristiwa itu tetap terjadi dan berlanjut hingga lahirnya Raskar.***Tempat ini adalah area paling menarik perhatian dari seluruh area di dalam Institut Teknologi Buyar. Sebagai salah satu pusat pendidikan Pendekar paling berkualitas tinggi, tentu saja bukan sembarang orang bisa keluar masuk sesuka hatinya.Saat ini, banyak orang berkumpul di area tersebut. Area ini disebut sebagai Area Arena Tangguh di mana tempat para Pendekar pemula hingga elit profesional menjalani ujian paling keras dan brutal.Terdiri dari banyak arena dengan pelindung tinggi yang
Semua orang terkejut dan seketika menjadi hening. Langkah kaki Toni terhenti dan raut wajahnya yang begitu bahagia berubah menjadi pucat persis wajah orang utan yang tidak sedap dipandang.“Ha-ha-ha!”Tawa semua orang langsung pecah seketika setelah hening beberapa saat yang lalu. Toni semakin mengerutkan otot-otot di wajahnya yang membuat ekspresi wajahnya semakin ganas.“Bagus, bagus sekali, Raskar! Aku akan menghabisimu sampai setengah mati!” Toni meraung dengan cepat mengalirkan Energi Sabit di sekujur tubuhnya.Boom!Arena seketika berguncang hebat. Debu bertebaran dan aura tekanan kuat terpancar dari seluruh tubuh Toni. Seluruh kekuatannya dikerahkan saat itu dengan satu tujuan, menghancurkan Raskar.Jelas sekali, ini adalah tekanan aura yang terpancar dari tubuh seorang Pendekar Tingkat 2. Raskar semakin pucat melihat itu. “Urgh! Lukaku terlalu parah untuk menahan tekanan Pendekar Tingkat 2,” batin Raskar mulai merasakan gejolak keputusasaan.Sejak dua tahun menjadi murid Inst
Kepercayaan dirinya semakin meningkat ketika pergerakan Toni benar-benar terbaca oleh inderanya. Raskar tak pikir panjang langsung mundur dan terus menghindar.“Ha-ha-ha! Raskar, kau tidak bisa kabur dariku!”Toni bergerak secepat dia mampu. Namun, gerakannya tidak begitu cepat di mata Raskar. Pemuda itu sadar kalau dia harus menjaga jarak di antara keduanya agar Toni segera kelelahan.Boom!Meski tubuhnya sudah tidak bisa bertahan lama, Raskar menggertakkan giginya dan langsung bergerak secepat mungkin menghindari setiap saat Toni mendekat.“Urgh…. Cederaku, sakit sekali! Aku tak tahan lagi,” batin Raskar mencoba terus menghindar.Seteguk darah keluar dari mulutnya karena terlalu memaksakan diri bergerak terlalu cepat di tengah luka-luka yang terlalu dalam untuk diabaikan begitu saja.“Raskar! Jangan lari kau! Hiyah!” Toni meraung keras dan langsung menghantam ke arah Raskar.Boom!“Hmm? Dahsyat sekali! Namun, Raskar ini boleh juga instingnya lumayan bagus kali ini. Saya awasi dulu s
Raskar langsung dipukuli secara bertahap dan semakin terdesak mundur hingga beberapa langkah dengan ekspresi wajah yang sangat terkejut.“Hah…? Urgh…! K–kamu berada di Tingkat 1 Fase 90!” tegas Raskar yang merasakan dampak serangan gadis itu terasa beberapa kali lebih kuat darinya.“Ada apa memangnya? Apa kamu menyesali perbuatanmu sebelumnya? Terlambat!” tegas Harum dengan cepat melancarkan serangan lainnya.“A–apa?! Dia beneran Fase 90?!” batin Raskar sangat terkejut.Sebenarnya Raskar hanya asal menebak saja dan tidak bisa mengonfirmasinya. Namun, perkataan Harum membuat dirinya semakin yakin dengan dugaannya.Perubahan kekuatan yang diluncurkan oleh gadis itu membuat Raskar tampak semakin waspada dan hanya bisa bertahan saja.“Gadis licik! Kau bilang tadi ingin mengenalku dengan baik, kan? Jelas-jelas kamu menyembunyikan kekuatanmu dengan licik!” tegas Raskar berulang kali mengelak.“Licik? Kamu pria kasar tidak berhak mengatakan itu!” Harum dengan ganas melancarkan serangkaian pu
“Ha-ha-ha! Orang tidak dikenal sepertimu beraninya mengusir pangeran paling hebat sepanjang masa ini. Dasar tidak tahu diri! Sebaiknya, kamu yang pulang sekarang dan segera minum susu kemasan agar perkataanmu kelak bisa menjadi lebih dewasa dan beradab!” tegas Raskar dengan nyaring nada suaranya.Hampir semua orang mendengar dengan jelas perkataan Raskar. Mereka tidak bisa menahan diri untuk tertawa sekali lagi. “Ha-ha-ha!”Di sisi lain, Toni langsung pucat mendengar reaksi semua orang itu.“Lancang sekali kau berkata seperti itu! Aku Toni Fanto tidak pernah dihina seperti ini. Raskar, kau akan menyesal!” teriak Toni dengan cepat meluncur menuju Raskar.“Hah? Rupanya kamu ingin menantang pangeran ini. Bilang saja dari tadi! Tidak perlu basa-basi!” tegas Raskar melihat sosok Toni yang muncul di hadapannya.“Hmph! Bocah ingusan sepertimu berani menantangku. Terima ini!” Toni yang baru saja tiba di Tekno Pusaka itu dengan cepat melancarkan serangan pertamanya.Boom!Suara ledakan keras
Semua orang tampak bingung dengan penjelasan suara itu. Mereka semakin berpikir keras dan mulai menebak kemungkinan yang tidak bisa lagi dibayangkan.“Benar sekali apa yang kalian bayangkan! Pertarungan adalah satu-satunya metode untuk mengetahui kekuatan kalian yang sebenarnya. Hanya seribu orang saja yang akan lulus seleksi ini,” ungkap suara itu menjelaskan.Semua orang langsung terkejut. Pasalnya, hampir lebih dari satu juta orang yang hadir di sana menjadi calon peserta. Pengurangan satu juta menjadi seribu sangat tidak masuk akal.“Tugas kalian sederhana yaitu hanya perlu menempati salah satu dari alat-alat itu sampai batas akhir waktu lima jam dari sekarang. Masing-masing orang hanya diizinkan memasuki setiap alat sekali. Jika gagal, bisa mencoba di alat lainnya hingga berhasil. Mereka yang gagal menepati alat itu akan langsung dianggap tersingkir!” tegas suara itu.“Urgh! Mustahil!” teriak seseorang yang dikejutkan dengan perkataan suara itu.“Bagaimana bisa kami bertahan samp
“Alasan? Bukankah itu mungkin saja hanya aku yang ketinggalan informasi?” tanya Raskar tampak bingung.“Tentu saja ada alasan lainnya. Kamu sendiri jelas tahu kalau tidak ada informasi apa pun terkait hal ini sebelumnya. Semua ini berarti ada kemungkinan lainnya!” sahut Pak Hari tampak sangat yakin.“Mu–mungkinkah ujian masuk sebenarnya sudah dimulai dari pengumpulan informasi? Mereka yang ingin mendaftar ke Institut Teknologi Buyar pasti sangat banyak. Oleh karena itu, pengumpulan informasi adalah salah satu cara untuk mengeliminasi mereka. Pasti itu!” tegas Raskar tampak menyadari sesuatu.“Lumayan! Kamu memang cukup cerdas. Kalau begitu, tunggu apalagi?” tanya Pak Hari yang lebih dulu berjalan.“Hei! Aku yang ikut ujiannya bukan Anda!” tegas Raskar dengan cepat menyusul hingga bahkan mendahului pria tua itu.“Ck-ck-ck! Bocah ini terlalu bersemangat hingga kurang waspada. Banyak tatapan ganas sudah dari tadi mengawasinya. Tampaknya, aku memang harus melindungi mitra bisnis masa depa
“Hah? Lepas–, ehm!” Natasha berusaha untuk berbicara sebelum kecupan yang mengejutkan tiba di mulutnya.Natasha semakin lemas dibuatnya. Suasana semakin hangat dan meleleh dengan cepat mengalir ke ronde selanjutnya.Natasha langsung diangkat dengan lembut menuju kasur di mana ronde selanjutnya penuh romansa itu terjadi hingga berlangsung selama beberapa menit kemudian.Hush! Hush!Suara napas naik turun terdengar di atas kasur itu setelah mode tempur itu berakhir. Sosok Natasha dan sang Sultan terlihat masih tidur bersebelahan setelah puas bertempur.“Ka–kamu! A–apa kamu mencoba menghamiliku lagi?” tanya Natasha dengan gugup.“Kamu sudah berusia 90 tahun, kan? Sudah waktunya punya anak lagi sebelum nanti kamu semakin tua. Lagi pula, istri-istriku yang lainnya sudah punya lebih dari tiga anak. Hanya kamu seorang yang masih punya satu,” ungkap pria itu dengan tenang perlahan bangkit dari kasur.“A–apa?! A–alasan yang tidak masuk akal!” tegas Natasha langsung tengkurap karena merasa malu
Whoosh!Ruang teleportasi dengan kecepatan cahaya itu perlahan terbentuk di celah-celah dimensi. Pak Hari dan Raskar masih berada di dalamnya dengan cepat menuju Kota Kabeh.“Bocah! Siapa yang setuju menjagamu selama beberapa hari?” tanya Pak Hari dengan lantang.“Ehmm…, bukannya Anda sudah menduga hal itu? Lagi pula, aku akan membayarmu satu juta Koin Sabit lagi hanya untuk melindungi diriku selama dua minggu saja! Kalau mau naikkan harga juga bisa kita diskusikan!” sahut Raskar dengan santai.“Hah? Apa kamu ingin menyogokku? Tidak bisa sama sekali!” tegas Pak Hari tanpa basa-basi.“Urgh! Ayolah! Aku mohon kepadamu. Kita sudah berbisnis selama satu tahun. Apakah kamu ingin kehilangan pelanggan setiamu?” tanya Raskar dengan wajah imut dan polosnya itu.“Bocah licik ini! Beraninya dia bertingkah imut di hadapanku!” batin Pak Hari dengan bimbang.“Ehem! Kamu memang pelanggan setia dan mitra bisnisku yang langka. Tekno Pusaka milikmu terbilang unik dan laku dijual meski hanya berada di T
Raskar pernah membaca sebuah istilah yang sangat luar biasa sehingga menjadi inspirasi utamanya saat ini.[ Buatlah rencana minimal tiga! Jika kamu gagal sekali, langsung segera lanjutkan ke rencana berikutnya! Jika gagal lagi, lanjutkan saja rencana terakhirmu itu! Jika pada akhirnya gagal lagi, sudah waktunya untuk membuat tiga rencana lainnya sekali lagi! ]Setidaknya itulah perkataan yang dia ingat ketika membaca sebuah novel karya dari Hamfa Merman. Penulis yang sangat tampan dan penuh pesona itu menjadi idola semua orang.Raskar tentu saja tidak peduli dengan orang itu. Hanya saja, tulisan dalam novelnya membuat Raskar sedikit terinspirasi dalam mengarungi hidupnya yang penuh drama itu.“Rencana C! Orang tuaku memaksaku menggunakan rencana ini. Lihatlah aku dunia! Walau lingkungan menolakku, aku tidak akan menyerah sampai akhir!” teriak Raskar di tengah jalan seperti orang kesurupan saja.Semua orang sinis melihatnya. Apalagi setelah kejadian beberapa waktu lalu yang melibatkan
Di dalam Istana, terdapat banyak sekali bangunan yang megah. Istana Wilayah Sabit tidak hanya terdiri dari satu atau dua bangunan saja melainkan belasan bangunan yang saling berdekatan.Tentu saja di dalamnya akan lebih banyak lagi ruang baik itu pribadi maupun umum tempat pertempuran para elit Wilayah Sabit.“Ehmm…, kira-kira apa yang harus aku katakan kepada ibu ya? Ayah sendiri sudah menolakku, tinggal ibu satu-satunya jalan!” gumam Raskar tampak sedikit bingung.Raskar tampak sedang duduk di kursi dalam sebuah ruangan pribadinya. Dia menatap keluar jendela yang sedikit terbuka itu.“Entahlah! Aku jujur saja kalau ingin menggapai mimpi menjadi ahli terbaik Tekno Pusaka di Institut Teknologi Buyar. Tinggal dua minggu lagi sebelum pendaftaran peserta calon siswa ditutup!” ucap Raskar tampak sedikit cemas.Kriek!Pintu masuk ruangan itu perlahan terbuka. Sosok wanita cantik yang kini tidak bercadar itu terlihat anggun dengan gaun lembut berwarna putih.“Raskar, apa yang ingin kamu kat
“Sungguh suara yang begitu mengerikan sekali! Apa yang sebenarnya asal usul suara itu? Bagaimana bisa membuat Pendekar Tingkat 10 Fase 100 sepertiku langsung pingsan dengan cepat?!” ucap pria tua itu seakan-akan masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi beberapa waktu yang lalu itu.Padahal pria tua itu sudah sangat waspada bahkan mengedarkan seluruh Energi Sabit miliknya yang perkasa untuk bertahan melawan efek suara dentuman misterius itu.Namun, bukannya selamat malah dirinya semakin cepat terkena efeknya dan menjadi salah satu orang yang pertama kali jatuh tersungkur dalam posisi yang menyedihkan sekali tidak seperti sosoknya yang selama ini begitu terhormat di mata orang lain dan para pengikutnya.Ini adalah pengalaman paling menyedihkan sekaligus memalukan sekali bagi reputasinya yang selalu tak terkalahkan sejak menjadi seorang Pendekar elit hingga beberapa waktu lalu harus menerima kenyataan telah ditaklukkan oleh sekadar suara misterius saja.“Beraninya siapa pun