Pertarungan jarak jauh dan jarak dekat silih bergantian. Terkadang keduanya menghempaskan energi dalam tubuhnya dari jarak jauh.Namun, mereka juga langsung menyerang dari jarak dekat dengan ledakan energi dalam tubuhnya sebagai momentum untuk menjatuhkan lawannya.“Urgh! Energi Purnama milikmu sudah berada di tingkat yang tidak jauh berbeda! Bagaimana mungkin kamu bisa melatih kedua energi itu dengan hampir seimbang kekuatannya?” tanya Raskar tampak semakin heran ketika dia merasakan dampak serangan gabungan dua energi untuk pertama kalinya.“Ha-ha-ha! Dasar laki-laki lemah! Tutup mulutmu dan enyah dari hadapanku!” teriak Harum tampak semakin ganas tidak seperti wajah anggunnya.“Dasar monster! Aku tidak akan kalah darimu!” Raskar dengan cepat melakukan serangkaian gerakan aneh dan sangat cepat.“Aku tidak punya pilihan selain menggunakan Teknik!” batin Raskar yang sudah menggunakan Teknik Gesit Tunggal Fase 25 miliknya itu.Kecepatan yang luar biasa tinggi itu berkali-kali lipat dar
“Bocah ini memang sombong!”“Jelas sekali dia mabuk berat dan berpikiran dirinya tak terkalahkan! Kesombongan seperti ini pasti tidak akan berakhir dengan baik pada akhirnya nanti!”“Sombong? Ini adalah kenyataan saja! Walau aku tidak menyukainya, dia berkata apa adanya yang seharusnya benar dan tidak perlu dipermasalahkan sama sekali!”“Hmph! Wanita itu jauh lebih kuat darinya. Seharusnya ada rahasia terkait kekalahannya tadi yang kemungkinan hanya kebetulan saja!”Para peserta dengan cepat kembali berdiskusi dengan melontarkan berbagai argumentasi. Harum yang mendengar perkataan Raskar dan semua orang semakin geram sekali.“K–kamu! Beraninya kamu menghina diriku seperti ini, hah?! Kau belum mengalahkan diriku sama sekali! Hanya cara licik dengan menendangku keluar sudah membuatmu bangga, begitu? Dasar pria lemah!” tegas Harum dengan kesal berteriak sekali lagi.“Wanita ini…! Dia memang keras kepala sekali! Apa mungkin dia berencana membuat semua orang mengeroyokku, hah?!”Raskar sem
Raskar disisi lain juga terdiam dan dengan tenang menganalisis situasi yang ada. Dia berusaha memahami dampak dari keputusan para penguji yang begitu mengejutkan hanya dalam waktu lima menit sejak dimulainya tes aneh ini.“Jika para peserta yang belum mencoba untuk naik ke dalam Bola Abadi diputuskan gagal, jelas hampir semua orang di sini akan langsung tereliminasi tanpa ada kesempatan untuk menunjukkan kekuatan mereka!”“Namun, semua ini pasti ada alasan tersembunyi yang mungkin saja telah aku lewatkan. Tapi…, apa itu yang belum aku ketahui?!”Raskar tetap tenang mengamati ke arah semua orang yang berada di luar Bola Abadi. Dia juga mengamati seribu orang lainnya yang berada di dalam Bola Abadi.Ada yang seperti dirinya yaitu mereka yang sudah menunjukkan kekuatan dan tetap tak terkalahkan sehingga menjadi sosok yang seorang diri berada di dalam Bola Abadi.Namun, ada juga mereka yang masih terlibat pertarungan intens dengan lawannya agar bisa menduduki Bola Abadi yang mereka perebu
“Pertarungan yang sebenarnya akan segera terjadi!” batin Raskar semakin bersiap-siap untuk bentrokan yang akan jauh lebih menegangkan daripada sebelumnya.Para penguji yang melihat situasi kembali tegang di antara para peserta membuat semuanya menjadi menarik di hadapan semua penguji.“He-he-he! Perebutan posisi di Bola Abadi akan semakin sengit rasanya. Mampukah mereka yang beruntung bertahan sampai akhir?”“Beruntung? Omong kosong macam apa yang kalian bicarakan?! Jelas sekali mereka yang paling kuat yang akan bertahan sampai akhir!”“Mereka yang kuat memang terlihat menjanjikan, tetapi mereka yang jeli dan memiliki strategi yang jitu akan mampu memanfaatkan situasi dengan baik!”“Sudahlah, kalian semua tenang saja dulu! Hiburannya baru saja dimulai. Hasil akhirnya masih belum bisa ditentukan semudah itu!”Berbagai macam reaksi di antara para penguji membuat semuanya menjadi jauh lebih mencengangkan dan tentu saja semakin menarik perhatian dalang di balik semua ini yaitu kakeknya Ha
Beberapa ahli menjelaskan kalau pembuatannya terlalu sulit dan bahkan ada yang mengklaimnya sangat mustahil adanya Tekno Pusaka Tingkat Berlian khusus teleportasi semacam itu.Masing-masing ahli tersebut saling mengungkapkan berbagai macam alasan untuk menjelaskan permasalahannya dalam upaya penciptaan Tekno Pusaka khusus teleportasi di Tingkat Berlian.Ada yang menyoroti tentang bahaya dari suatu gesekan ruang yang terlalu besar hanya akan membuat bencana yang jauh lebih mengerikan.Ada juga yang mengatakan kalau ada beberapa komponen dan bahan langka bahkan sudah punah yang harus dikumpulkan sehingga membuat prosesnya menjadi lebih rumit.Ada juga yang mengatakan kalau komponen pembuatan serta teori yang memadai untuk menciptakan Tekno Pusaka Tingkat Berlian khusus teleportasi itu belum ditemukan sehingga mustahil membuatnya.Terlepas apa pun alasannya para ahli tersebut, Tekno Pusaka khusus teleportasi saat ini hanya berhenti di Tingkat Emas saja sehingga kecepatannya hanya sebatas
“Apa yang harus kita lakukan?!”“Apalagi selain menyerangnya?!”“Bagaimana bisa kita asal menyerang saja bocah terkutuk ini? Dia terlalu kuat!”“Hmph! Kuat darimananya?! Dia pasti sudah kelelahan saat ini! Tinggal menunggu waktu saja untuk menjatuhkannya!”“Baiklah, lalu apa rencanamu?”“Mudah saja, kita manfaatkan saja sisa orang di sekitar kita ini untuk sekali lagi melemahkan bocah terkutuk itu. Setelahnya, kita tunggu kesempatan langka untuk menyerangnya dengan telak!”“Kalau berhasil mengalahkannya, lalu apa yang harus kita lakukan dengan sisa orang di sini?!”“Tidak perlu khawatir. Kroco lemah seperti mereka pasti sudah kelelahan juga nantinya kalau sampai bertarung habis-habisan melawan Raskar. Kita tinggal mengalahkan mereka juga pada waktu itu!”“Hmm…. He-he-he! Sungguh rencana yang menarik!”Kedua orang yang ditatap Raskar diam-diam saling terlibat komunikasi melalui telepati yang sudah menjadi hal biasa sekaligus pengetahuan dasar para Pendekar.Raskar menduga akan rencana
Keheningan yang singkat perlahan menjadi ketegangan yang begitu sulit diekspresikan oleh kata-kata saja. Tidak ada yang bersuara dan saling mengawasi satu dengan yang lainnya.“He-he-he!” Raskar terkekeh di dalam hatinya.Situasi yang menegangkan seperti jalan buntu inilah yang diharapkan olehnya sejak awal. Semua ini akan membantu Raskar untuk kembali menenangkan dirinya sambil berusaha terus membiarkan Bola Abadi menyembuhkan dirinya secara perlahan-lahan.“Kita lihat saja! Berapa lama lagi kalian bisa bertahan?!” batin Raskar dengan tenang terus mengawasi situasi yang mencekam itu.Dua orang licik semakin tak tenang manakala situasinya semakin memburuk dengan perasaan yang tidak tenang semakin terasa mencekik leher mereka masing-masing.Tatapan dan lirikan mata semua orang yang menuju keduanya tentu saja menjadi alasan dibalik ketegangan yang kian memuncak tak terkendali itu.Di sisi lainnya, semua orang yang ada di sana juga mulai mengawasi satu dengan yang lainnya termasuk Raskar
“Hmph! Beraninya seorang Pendekar yang bertugas menguji kita malah menggunakan kesempatan ini untuk mencaci kami semua?!”“Tidak tahu malu! Benar-benar menyebalkan! Kita harus segera memastikan diri untuk menuntutnya setelah semua tes menyebalkan ini berakhir!”“Seorang Pendekar elit yang menjadi penguji pada hari ini pastilah hanya sekelompok sampah saja! Mereka semua pasti tidak berguna dan tidak ada apa-apanya sehingga terpaksa menjalankan tugas sebagai seorang penguji.”“Itu pasti jawabannya! Ada yang mengingat wajah penguji itu? Kita akan membalasnya suatu saat nanti ketika telah menjadi sosok Pendekar sejati dengan kekuatan yang pasti akan berkali-kali lipat dibandingkan penguji rendahan sebelumnya!”Tanpa mengetahui seluk-beluk yang terjadi, kelompok peserta tersebut langsung melampiaskan amarahnya dengan saling berdiskusi di dalam pikiran telepati.Semuanya tampak tak puas sama sekali ketika sosok yang baru saja dikagumi mereka malah sebenarnya tanpa ragu sedikit pun mencaci d
Hana Srina benar-benar bingung dan bimbang dengan situasi yang baru saja terjadi. Dia tidak habis pikir kalau Harum akan benar-benar sekuat ini yang membuat nyalinya menciut seketika.“Ti–tidak mungkin! Ba–bagaimana bisa aku takut melawan wanita keji sepertinya?! Aku tidak akan pernah mundur sama sekali meski kekalahan mutlak yang harus aku hadapi pada akhirnya nanti!” batin Hana mencoba untuk kembali menguatkan mentalnya yang sebelumnya hampir saja tersayat-sayat hingga tidak berbentuk sama sekali.Dia tidak ingin menyerah dengan keadaan yang ada begitu saja tanpa perlawanan yang berarti. Hal semacam itu benar-benar tidak pernah dibayangkan olehnya sama sekali.“Te–tenanglah! Tidak peduli seberapa kuatnya wanita keji itu, dia pasti akan berada dalam situasi terdesak juga. Tidak mungkin ada makhluk hidup yang bisa bertahan dari yang namanya kelelahan!”“Dia memang kuat sekali, tapi bukan berarti tidak terkalahkan. Tenaganya tidak mungkin bertahan lama di tengah kepungan banyak peserta
Tanpa ragu-ragu sedikit pun, pukulannya Harum telak mengenai sasaran yang ditujunya. Sebuah akhir yang begitu menyedihkan bagi peserta tersebut.“Wuargh…! Urgh…!” jeritan menyedihkan pria itu benar-benar tidak enak didengar oleh telinga sama sekali.Gedebuk…!Kepala peserta itu langsung menghantam lantai dengan darah berlumuran keluar dari lubang hidung dan mulutnya. Sebuah kekalahan instan dan kemenangan mutlak bagi Harum saat itu juga.Akan tetapi, Harum tetap tidak bisa berleha-leha sedikit pun walau hanya sejenak saja. Semua itu karena ada empat orang yang dengan cepat langsung mengelilinginya dan mencoba untuk menyerangnya dari empat sisi di saat bersamaan.“Rasakan ini, wanita kurang ajar! Horaah…!” seorang peserta dengan begitu bersemangatnya melancarkan serangannya tanpa ragu mengarah ke sisi belakangnya Harum.Harum yang menyadari datangnya serangan tersebut hendak berbalik, tapi diurungkan olehnya sebab peserta lainnya dengan kompak menyerangnya dari depan.“Terima ini! Juru
Padahal jelas sekali kalau bukan itu yang sebenarnya terjadi. Ini adalah reaksi alamiah ketika semua Pendekar mengeluarkan Energi Sabit mereka dari jarak yang saling berdekatan satu dengan yang lainnya.Pemandangan yang indah itu tetap saja pada akhirnya berubah menjadi sesuatu yang mengerikan sekali bagi siapa pun yang melihatnya apalagi menjadi bagi mereka yang tidak beruntung menjadi lawannya seperti Harum saat ini.“Hmm? Tampaknya di sekitar Bola Abadi itu terjadi reaksi kompak penyatuan Energi Sabit. Mungkinkah mereka sudah menyadari peraturannya dengan baik?”“Tampaknya juga begitu adanya. Menarik sekali, mereka yang ada di sana cukup cepat memahami situasi yang sebenarnya dibandingkan Bola Abadi lainnya yang saat ini masih tetap saja terlihat mengutamakan duel.”“Hmph! Apa hebatnya dengan main keroyokan?! Jelas-jelas ini tes untuk menentukan kekuatan dari sosok Pendekar sejati dan bukannya menilai para calon preman berandalan ini!”“Sudahlah, tidak ada yang perlu diperpanjang l
“Ku–kurang ajar kau! Beraninya wanita rendahan sepertimu berlagak sombong di hadapan kami semua, hah?! Biar aku kasih tahu kalau kau sebelumnya hanya beruntung saja melawan pria lemah tadi!”“Benar sekali kata orang itu! Jika bukan karena pria sebelumnya lengah, kau yang akan keluar dari Bola Abadi ini! Cepat tutup mulutmu dan selesaikan saja di rumahmu nanti!”“Lebih baik kau keluar dari sana sendiri secara baik-baik kalau tidak ingin dipaksa oleh kami semua! Jika tidak, jangan harap kami akan berbelas kasih! Ingat itu baik-baik, dasar wanita murahan!”Perlahan berbagai macam reaksi keras disuarakan dengan lantang oleh banyak orang yang saat tengah berada di luar Bola Abadi karena benar-benar merasa sangat tersinggung dengan perkataannya Harum sebelumnya.Hampir semuanya benar-benar berpikir bahwa Harum tidak bisa dikatakan kuat sama sekali dan hanya keberuntungan saja yang secara kebetulan berada di pihaknya beberapa waktu yang lalu.Hanya sedikit sekali yang tidak menganggap remeh
Tubuhnya benar-benar lemas dan matanya perlahan-lahan kabur. Akhirnya, pria mata kesehatan yang sombong itu pun pingsan dengan luka-luka di perutnya tidak layak untuk dipandang.“Me–mengerikan sekali! Bagaimana bisa wanita itu tiba-tiba melancarkan serangannya yang begitu tiba-tiba bahkan membuat kita semua sulit untuk melihat bentuknya?!”“T–tenanglah! Tidak perlu terlalu heboh dengan apa yang baru saja terjadi! Kemungkinan besar, pria itu saja yang lemah dan ceroboh sehingga satu serangan dari seorang wanita sudah cukup membuatnya jatuh pingsan! Benar-benar menyedihkan sekali!”Beberapa orang saling berdebat satu dengan yang lainnya seakan-akan mereka bingung dan juga tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi beberapa waktu yang lalu.Whoosh!Seorang penguji tiba-tiba muncul di dekat pria yang telah pingsan secara menyedihkan itu. Dia mencoba untuk memastikan keadaannya sekali lagi sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya.“Luka-lukanya parah sekali. Tulang-tulang di sekitar d
Whoosh!Seorang pria mata keranjang yang begitu arogannya sudah beberapa langkah saja di depan Harum. Dia semakin tidak mampu menyembunyikan senyum menjijikkan miliknya itu yang perlahan-lahan semakin melebar.“Hemm…. Aromanya seorang wanita benar-benar harum dan sangat memabukkan sekali. Pada akhirnya, seorang wanita akan tetap menjadi wanita tidak peduli seberapa hebat kemampuan yang dimiliki olehnya tidak akan mampu melampaui seorang pria seperti diriku!” batin orang itu dengan begitu gegabah semakin mendekat dan tanpa sadar benar-benar sudah berada tepat di hadapannya Harum.“He-he-he! Sudahlah, cukup dengan kelebihan ini dan tidak menjadikannya kehebohan yang berlebihan! Baiklah, aku akan dengan lembut membelai miliknya yang begitu berharga dan tertutup rapat di balik sela-sela bajunya itu!” batin pria tersebut semakin tidak sadar.Begitulah orang bodoh itu dengan santainya mencoba untuk melakukan sesuatu yang seharusnya tidak pernah dibayangkan oleh dirinya sama sekali. Hanya sa
Berjalan dengan arogansi yang nyata terlihat jelas dari senyum menjijikkan di wajahnya yang tidak terlalu tampan bahkan bisa dibilang sangat jelek dan semakin jelek sekali ketika senyumannya itu terlihat di depan mata orang lain.“Hmm…? Apa bocah ini juga berusaha untuk mencoba memanfaatkan situasi yang ada dengan menjadikan si Harum itu rekannya? Tidak mungkin, kan? Lagi pula, bahkan dengan ketampananku saja tetap tak mampu membuat wanita mengerikan itu berkutik sedikit pun!”“Apalagi dengan sosok jelek sepertinya! Dia juga terlihat jelas sudah seperti orang dewasa di sini. Apakah umurnya masih di bawah dua puluh tahun? Benar-benar pecundang sepertinya pasti gagal!”Braka dengan begitu tidak yakinnya memikirkan kemungkinan itu sebelumnya sekilas dan saat ini benar-benar tidak habis pikir kalau ada pria lain yang benar-benar ingin meniru tindakannya.Meski begitu, Braka tidak menghentikan atau berkata apa pun. Pria itu hanya terus melangkah mundur hingga perlahan sudah berada sekitar
Pertanyaannya seharusnya memang cukup terdengar jelas di telinga semua orang yang ada di sana tak terkecuali para penguji yang jaraknya tidak terlalu jauh. Lagi pula, mereka semua Pendekar elit dengan indera pendengarannya yang seharusnya lebih tajam dari biasanya.Namun, keadaan tetap saja tidak ada perubahan sebab para penguji tetap menutup mulut mereka rapat-rapat seolah-olah tidak ingin menjawab pertanyaan Braka sedikit pun.Kebanyakan peserta yang ada di sana juga tidak banyak yang terlalu memperhatikan pertanyaan Braka. Mereka malah fokus mengusir Braka dan Harum dari dalam Bola Abadi.“Cepat keluar!” teriak semua orang.Akan tetapi, ada beberapa orang yang diam-diam mulai memahami ada sesuatu yang salah termasuk Braka itu sendiri yang juga perlahan mulai merenungkan hal-hal yang telah terjadi.“Mu–mungkinkah kalau tidak ada larangan atau batasan jumlah untuk memasuki Bola Abadi? K–kalau begitu, itu lebih masuk akal! Lagi pula, memang tidak disebutkan peraturan semacam itu tadi!
Bahkan untuk menekankan poin pentingnya tersebut, Harum menghempaskan Energi Sabit dalam dirinya yang begitu perkasa langsung membuat sang provokator terlempar dan tidak mampu lagi berkutik secara berlebihan.“Urgh…! Be–beraninya gadis sepertimu menolak pesona menawanku dengan begitu kasarnya, hah?! Kau pasti akan menyesali perbuatanmu saat ini!” teriak sang provokator dengan perasaan yang benar-benar marah sekali.“Dasar ulat tanah yang menyebalkan sekali! Buat diriku jijik saja dengan keberadaanmu yang menggelikan itu!” tegas Harum dengan santai tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.“Ka–kamu! Jaga ucapanmu!” teriak sang provokator benar-benar merasa sangat tersinggung sekali.Dua orang yang sudah berada di dalam Bola Abadi sebelum kedatangannya Harum dan sang provokator tersebut benar-benar dikejutkan dengan situasi aneh yang menggelitik itu sampai-sampai ada yang tak mampu lagi menahan tawa.“Ha-ha-ha! Benar-benar menyedihkan sekali! Ada-ada saja hiburan semacam itu bahkan di tengah