Tibalah saatnya makan malam. Sepasang suami istri itu sedang berada di ruang makan. Raceh mulai menyendok kan nasi dan beberapa lauk ke atas piringnya dan ke atas piring suaminya.Mereka pun mulai makan. Zefki terlihat malas-malasan untuk makan. Sepertinya dia sengaja melakukan itu karena ingin disuapin lagi oleh istrinya.Raceh yang melihat suaminya yang hanya mengaduk-ngaduk makanannya, segera berinisiatif berjalan menuju ke wastafel, lalu mencuci tangannya dengan bersih. Raceh berencana ingin menyuapi suaminya.Melihat apa yang dilakukan oleh istrinya, Zefki menjadi tersenyum penuh kemenangan, ternyata istrinya tahu apa yang dirinya mau."Mas, aku suapin kamu, ya? Mas harus banyak makan. Tadi dokter Wiko sudah mengatakannya. Mas juga harus rajin olah raga, dan setelah makan nanti, Mas minum obat ya?" ucapnya lembut.Raceh pun mulai menyuapi suaminya. Tidak ada penolakan dari Zefki. Dia malah terlihat mengunyah makanannya dengan lahap.Raceh juga secara bergantian menyuapkan nasi k
Zefki yang berlalu begitu saja dari hadapan Raceh membuat hati sang istri menjadi bersedih.Dia pun tiba-tiba ingat perkataan ibu mertuanya yang ingin sekali memiliki cucu.Seketika air matanya jatuh dari pelupuk matanya. Raceh merasa bersalah karena dia masih belum bisa menunaikan kewajibannya untuk melayani suaminya sepenuhnya.Kebingungan melandanya. Sebenarnya Raceh ingin melakukan itu tapi dia takut. Karena sifat suaminya yang berubah-ubah kepadanya.Tanpa Raceh sadari karena mengantuk, dia pun tertidur lalu terlelap di alam mimpi.Zefki yang sedang berada di dalam ruang kerjanya, sedang mengumpat. "Sial! Kok gue jadi kelepasan lagi sih! Hampir saja gue melahap bibir seksinya itu!"Tanpa Zefki duga, di balik celananya ada yang tiba-tiba mengeras dan tegak berdiri gara-gara dia yang ingin mencium bibir istrinya. Zefki pun segera menuju dapur yang berada di lantai bawah.Sesampainya di dapur, Zefki lalu meminum air putih beberapa gelas untuk menetralisir hawa panas yang berasal d
Raceh sangat kaget karena suaminya semarah itu. Lalu dia pun masuk ke dalam rumah untuk bersiap-siap berangkat kerja.Saat ini mereka sedang sarapan sebelum berangkat ke kantor. Raceh berusaha bersikap manis kepada Zefki. Dia melayani suaminya itu dengan baik di meja makan.Karena melihat waktu yang mepet dan takut telat ke kantor. Raceh segera mengambil alih untuk menyuapi suaminya."Mas ... aku suapin Mas, ya?"Zefki tidak menjawab. Tapi juga tidak menolak suapan dari tangan istrinya itu.Setelah selesai sarapan, mereka pun bersiap-siap untuk berangkat ke kantor.Seperti permintaan Zefki sebelumnya. Mulai hari ini, Raceh berangkat bersama suaminya menuju kantor.Sepanjang perjalanan menuju ke kantor. Zefki sibuk dengan ponselnya sedangkan Raceh asyik memandang ke luar jendela menikmati sinar matahari yang menyapa kota jakarta pagi ini.Mereka pun sampai di pelataran parkir khusus petinggi perusahaan.Zefki melambaikan tangannya kepada Pak sopir agar dia ke luar lebih dahulu dari da
Di ruangannya Zefki sedang sibuk memeriksa beberapa laporan proyek yang sedang ditangani oleh perusahaannya.Terlihat juga Asisten Sutan yang sama sibuknya dengan Zefki, mencoba menghitung kembali anggaran suatu proyek apakah sesuai dengan pelaksanaan proyek yang sedang berjalan.Pintu di ketuk dari luar, "Masuk," ujar Asisten Sutan."Selamat pagi Pak Bos, ada yang ingin bertemu dengan anda," ucap Sekretaris Risa.Asisten Sutan segera mengangkat kepalanya yang dari tadi hanya fokus di laptop."Anda rupanya," ujarnya."Siap, Pak Bos. Selamat pagi semua," sapanya.Zefki menghentikan segera pekerjaannya saat tahu yang datang ke ruangannya adalah Vania."Datang juga Lo ..." ujarnya."So pasti, Pak Bos. Saya butuh pekerjaan ini," ujar Vania yang masih berdiri.Zefki segera melangkah ke sofa yang ada di ruangannya dan menghampiri Vania, serta mempersilakannya duduk.Asisten Sutan lalu menyerahkan surat lamaran Vania kepada Zefki.Dia pun membolak-balik balik surat lamaran Vania sambil berk
Pintu ruangan CEO terbuka, Lalu Raceh berkata, "Mas, aku datang." ujar Raceh.Zefki langsung menoleh ke arah pintu di mana istrinya sedang berdiri.Dia buru-buru melepas tangannya dari pundak Vania.Zefki bagai tertangkap sedang selingkuh saat ini."Eh ... ada tamu rupanya. Kalau begitu saya, datangnya nanti saja," ujarnya sambil menutup kembali pintu ruangan suaminya.Zefki ingin mengejar Raceh namun masih ada Vania di sana.Vania sibuk menyeka air matanya sambil berkata, "Maafkan saya, Pak. Gara-gara saya pasti istri Pak Bos mikir yang bukan-bukan tentang saya," ucapnya.Zefki hanya diam, dan menyelami perkataan Vania. Lalu berkata, "Sebenarnya gue butuh bantuan Lo." Lalu Zefki pun menceritakan kondisi pernikahannya kepada Vania."Jangan bilang, Anda belum menyentuh istri Pak Bos?" tukas Vania sambil tertawa. Dia mencoba untuk kembali ceria lagi seperti sedia kala dan melupakan kesedihannya."Berhenti memanggilku Pak Bos! Jika tidak ada orang lain panggil aku, Zefki!" ujarnya ma
Hidup bergelimang harta membuat Keluarga Harold menjadi salah satu keluargaterpandang di Jakarta.Tuan Kenan Harold dan Nyonya Clement Harold memiliki seorang anak lelaki, satu-satunya bernama Zefki Harold.Zefki adalah seorang lelaki tampan dengan wajah blasteran Indonesia Amerika yang diwariskan oleh kedua garis keturunan orang tuanya. Hal itu membuat Zefki menjadi idaman setiap wanita. Baik dari kalangan remaja maupun wanita dewasa.Saat ini, zefki telah berumur tiga puluh tahun dan dia telah memimpin satu perusahaan ayahnya yang bergerak dalam bidang property. Berbekal pendidikan S2 dari sebuah universitas di luar negeri, membuat Zefki dipercaya ayahnya untuk mengelola bisnis keluarga.Zefki terlahir sebagai anak tunggal, membuat sifatnya terkesan angkuh dan semaunya saja. Wataknya yang keras dan cuek membuat banyak wanita, semakin penasaran dengannya.Saat Zefki duduk dibangku sekolah pun, dia menjadi idola di sekolahnya. Banyak cewek-cewek di sekolahnya nya yang menaruh hati k
Tuan Fidel dan Nyonya Santi keluar dari mobil seiringan dengan kedua orang tua Zefki yang juga keluar dari mobil. Para petinggi perusahaan sibuk saling memberi salam bagi tamu istimewa, itu.Tibalah giliran Zefki untuk memberi salam."Selamat pagi, selamat datang di perusahaan kami, ZR TBK." ujarnya.Tuan Fidel dan Nyonya Santi seakan terkagum-kagum dengan sosok Zefki yang berwibawa dan terkesan cerdas. Juga ditambah dengan ketampanannya yang memukau.Lalu Tuan Kenan berkata, "Perkenalkan Fidel, ini Zefki Harold. CEO, ZR TBK dan dia adalah anak saya, satu-satunya.""Selamat pagi anak muda," ujar, Tuan Fidel. "Anda sangat tampan, anak muda. Pasti juga sangat rajin mengelola perusahaan."Zefki hanya tersenyum sinis mendengar pujian itu. "Selamat pagi juga, Zefki. Saya, Santi. Istri sahabat ayahmu." Lagi-lagi Zefki hanya tersenyum sinis. Dia lalu bergumam dalam hati, "Cih sangat berlebihan menyambut mereka. Memangnya sehebat apa sih perusahaannya, sampai -sampai Papi menyambut deng
Hari ini hari Sabtu, seperti yang Nyonya Santi katakan. Jika hari ini, mereka akan kembali pulang ke rumah."Ra, jam berapa Papi dan Mami nyampai ke rumah?" Tanya, Grace."Mungkin agak siangan sih, Kak. Lho, Kakak kok sudah berpakaian rapi gitu. Memangnya kakak mau ke mana? kemarin kakak nangis-nangis. Karena kangen sama Mami dan Papi, ini kok kakak malah, pergi?" Tanya, Raceh.Lalu, Grace menyahut,"Itulah, Ra. Kakak hari ini ada acara kantor di Bogor. Kakak jadi perwakilan dari kantor. Yah mau nggak mau, kakak harus mengikuti acara itu. Tapi Kakak sudah kasi tahu Mami sih, Ra. Tadi subuh, melalui chat."Saat Grace berpamitan untuk pergi ke BogorRaceh pun menuju ke dapur untuk melihat apa saja menu yang sudah dimasak oleh Bik Tina, asisten rumah tangga di rumahnya.Raceh pun membantu asisten rumah tangganya di dapur menyiapkan bahan makanan untuk makan siang nanti. "Bibik, apa semua udah kelar masaknya?" Tanya Raceh, kepada Bik Tina."Masih belum, Non. Bibik bingung mau masak apa."