Share

Pergi dari sini, Mas!

Author: Rhienz
last update Last Updated: 2021-08-10 12:57:40

Pembalasan TKW yang diselingkuhi

#bab2

#Rhienz

Jangan lupa follow dan subscribe dulu sebelum membaca ya. Terima kasih

"Aisyah!" ucapku bergetar, seolah tak percaya dengan apa yang kulihat.

Segera aku menghampirinya, ku peluk erat tubuh kurusnya.

"Ya-allah Aisyah, kenapa kamu jadi begini, Nak?" Tangisku pecah seketika di pelukan Puteri semata wayangku. Aku tidak ingin Aisyah melihat kelakuan b*jat sang Ayah.

Segera kugendong Aisyah menjauh dari Mas Ilham dan wanita sekingkuhannya yang tak kunjung mengenakanan baju, seolah dengan sengaja memamerkan tubuh seksi nya di hadapanku. Membuatku muak dan ingin sekali merajamnya.

Ku ajak Aisyah duduk di sofa, wajahnya menunduk malu di pangkuanku. Tak henti-hentinya aku terus mencium Aisyah, setelah sekian lama aku tidak bertemu dengannya. Hari ini saat pertama kali aku melihatnya, sungguh membuatku menyesal telah meninggalkannya selama lima tahun. Seandainya dulu aku tidak meninggalkannya, Aisyah pasti tumbuh menjadi anak yang sehat. 

☆☆☆☆ flashback 5 tahun lalu

"Tok tok tok" suara orang mengetuk pintu membangunkan aku yang tengah tertidur.

Ku lihat jam di dinding pukul satu dini hari, siapa malam-malam bertamu ke rumahku.

Segera aku bangun dan berjalan menuju ruang tengah untuk membuka pintu.

"Ya-allah, Mas. Kamu kenapa?" Teriakku terkejut melihat Mas Ilham babak belur, wajahnya penuh luka dan memar.

"Kamu kenapa, Mas? Kenapa bisa begini?" tanyaku sambil menggandeng tubuh Mas Ilham ke atas kursi.

"Aku di hajar rentenir, Rim!" sahut Mas Ilham meringis kesakitan.

"Bukannya tadi pagi Mas pamit mau kerja di luar kota? Kenapa bisa dihajar rentenir malam-malam begini?" tanyaku heran.

Pasalnya tadi pagi Mas Ilham sudah pamit kepadaku untuk ikut kerja bangunan di Bogor bersama teman-temannya.

"Iya Rim, tadi Mas mampir dulu ke rumah joko. Eh ternyata disana, Mas. Malah ketemu preman suruhannya rentenir yang minjemin uang ke Mas. Mereka menagih uangnya, karena Mas gak bisa bayar jadi Mas dihajar habis-habisan sama mereka."

"Bukannya sudah lunas ya, Mas? Terakhir kan Rima yang melunasi sisa hutangnya tiga juta. Uang hasil jual kalung peninggalan Ibu." sahutku bertanya-tanya.

"Se-sebenarnya, Mas. Punya hutang 10 juta pada rentenir itu!" Jawab Mas Ilham terbata-bata.

"Ya allah, Mas. Uang 10 juta kamu pakai buat apa?" Sahutku dengan isak tangis.

"Maaf, Rim. Uang yang 8 juta, Mas kirim ke ibu dikampung. Untuk biaya renovasi rumah ibu. Dan sisanya Mas pakai untuk pegangan Mas sehari-hari." 

"Terus gimana caranya kita bayar hutang ke rentenir itu, Mas?" tanyaku kesal.

Perasaanku seketika terluka, kenapa Mas Ilham tidak cerita jika dia meminjam uang ke rentenir untuk merenovasi rumah ibunya. Padahal yang aku tahu rumah ibu mertuaku sudah cukup bagus, dibanding dengan rumah yang ku tempati ini. Rumah peninggalan ibuku ini tidak memiliki toilet, untuk buang air pun harus pergi ke toilet umum. Dapur hanya beralaskan tanah, atap pun tanpa plafon. Tapi Mas Ilham tak pernah berencana untuk merenovasi rumah ini.

Rasa kasihanku kepada Mas Ilham tiba-tiba berubah menjadi kesal saat dengan gamblangnya Mas Ilham menjawab. "Kita jual saja rumah ini, Rim. Uangnya bisa untuk bayar hutang ke rentenir. Sisanya bisa dipakai untuk sewa kontrakan." 

"Tidak, Mas! Ini rumah peninggalan orang tua ku. Sampai kapan pun aku tidak akan menjualnya."

Setelah perdebatan panjang antara aku dan Mas Ilham akhirnya dengan terpaksa aku menerima tawaran temanku untuk kerja menjadi TKW. Meninggalkan Aisyah yang masih berusia 4 tahun. Dan kini setelah lima tahun berlalu, hanya tinggal penyesalan yang mendalam di hati kecilku.

☆☆☆☆☆☆☆

"Aisyah ini ibu, Nak! Aisyah kangen sama ibu?" ucapku pada Aisyah. Air mata terus mengalir deras membasahi pipiku, Aisyah hanya terdiam. Tak bergeming sedikitpun, tatapan matanya kosong, tidak ada senyuman sedikitpun. Terus ku ciumi kepalanya yang sedikit bau amis. Banyak luka borok di kepalanya. Rambutnya seolah tidak pernah disisir. 

"Tega sekali kamu, Mas! Menelantarkan darah dagingmu sendiri seperti ini" Gumamku dalam hati.

Mas Ilham keluar dari kamar, dia sudah mengenakan kaos oblong warna hitam.

"Rima, maafkan aku Rim. Aku bisa jelasin semuanya. Aku kangen sama kamu Rim!" ucap Mas Ilham, tangannya merangkulku, namun segera ku tepis kasar. Aku segera berdiri sambil menggendong Aisyah, berat badan Aisyah sangat ringan untuk ukuran anak 9 tahun. 

"Pergi dari sini kamu, Mas!" Ucapku sambil menodongkan gunting yang aku ambil di atas TV. Entah gunting bekas apa bisa tergeletak di atas TV.

"Ajak sekalian pel*cur itu keluar dari rumah ini!"

Tak lama wanita itu keluar dari kamar dengan pakaian kurang bahan, pusarnya terlihat, belahan dada yang terbuka lebar serta rok mini yang cocok di pakai untuk anak SD. Setiap lelaki yang melihat penampilannya pasti akan tergoda.

Kututupi wajah Aisyah dengan hijabku, ku ayunkan gunting hingga menggores dada pel*cur itu, area sensitif yang sedari tadi dilumat oleh Mas Ilham dengan buasnya, kini terluka, dia menjerit kesakitan. Ku tendang area sentral Mas Ilham dengan kaki yang masih mengenakan sepatu wedges dengan tebal 10 CM. Mas Ilham pun terjungkal, mengerang kesakitan. Mereka berdua menjerit, berteriak memohon pertolongan, tapi tidak ada satu pun yang mendengar.

"Rima, aku mohon maafkan aku!" suara Mas Ilham sontak membuyarkan hayalanku.

Aku tidak boleh gegabah melakukan hal konyol yang akan merugikan aku dan Aisyah. Aku tidak mau masuk penjara dan berpisah dengan Aisyah, aku harus berpikir jernih. Membalaskan dendam dengan cara yang sempurna. Perlahan kuturunkan gunting yang sedari tadi ku todongkan di dada Mas Ilham. Mas Ilham bersimpuh dan memohon di kaki ku, layaknya singa yang kehilangan taring.

"Berdiri, Mas! Jangan mengharap iba dariku" ucapku lantang memalingkan wajah darinya.

"Aku mohon Rim. Maafkan kekhilafan aku, aku janji tidak akan mengulanginya lagi" 

"Kamu telah melukai hatiku dan Aisyah, Mas!, kamu telah menyia-nyiakan kepercayaan yang aku kasih. Aku tidak mau panjang lebar, sekarang kamu bawa pergi wanita itu dari hadapanku. Kalau tidak, aku akan berteriak agar orang-orang tau kelakuan bejat kamu!" ucapku sambil membuka pintu lebar-lebar.

Wajah Mas Ilham yang semula ku lihat buas penuh nafsu di atas ranjang, kini berubah 180 derajat menjadi pucat pasi penuh penyesalan. Akhirnya terpaksa Mas Ilham pergi dari rumahku, raut wajahnya seolah enggan untuk pergi, namun tidak ada pilihan lain.

Dia pun pergi dengan selingkuhannya menaiki motor sport yang dibeli dengan uang hasil keringatku. Teringat setahun yang lalu, saat Mas Ilham menelponku di pagi buta. Dia minta di transfer uang sebesar 30 juta, untuk membeli motor sport yang di impikannya sejak masih bujang. Aku yang tidak memiliki uang sebanyak itu meminta waktu kepada Mas Ilham. Namun Mas Ilham menyuruh untuk meminjamnya kepada majikanku.

Ah … sudahlah, aku tidak perlu mengingat semua itu, mengingatnya hanya akan menambah bebanku saja.

Segera ku tutup pintu rumah dan ku kunci dari dalam. Khawatir jika Mas Ilham datang lagi ke rumah ini.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Dasar suami gak tau diri
goodnovel comment avatar
Ida Nurjanah
buang laki2 sampah ky gitu.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Derita Aisyah

    Ku dekap tubuh kurus Aisyah, ku singkap rambut gimbal yang menutupi sebagian matanya. Namun Aisyah tetap tidak ber expresi. Suara perut keroncongan terdengar nyaring di telingaku. "Aisyah, kamu lapar, Nak?" Segera aku ambil tas jinjing yang tadi ku taruh di sofa. Aku ingat dengan roti yang kubeli di Bandara tadi. Tiga potong roti ku sodorkan di hadapan Aisyah, namun Aisyah tetap tak bergeming, kini tangan kecilnya meremas di perut. Ku ambil sepotong roti dan kutaruh di telapak tangan kecil Aisyah. "Ayo, Nak. Makan rotinya! Ada coklatnya di dalam. Aisyah suka coklat kan?" ucapku sambil terus membujuk Aisyah untuk makan. Akhirnya Aisyah pun mengagguk, perlahan dia masukan roti itu kedalam mulutnya, tanpa mengunyah Aisyah langsung menelannya. Kurang dari satu menit roti itu telah habis dilahap Aisyah. Ku sodorkan roti yang kedua, kali ini Aisyah mau mengambilnya sendiri. Kayaknya Aisyah benar-benar lapar. Sama seperti roti pertama, roti yang kedua pun Aisyah telan tanpa mengunyah.Hatik

    Last Updated : 2021-08-10
  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Rumah peninggalan Ibu

    "Ya-allah, Mas! Apa yang akan Mas lakukan?" tanyaku ketakutan.Jantungku berdetak kencang, takut jika Mas Rian berbuat nekat. "Laki-laki kurang ajar itu harus mendapat balasan yang setimpal!""Tapi, Mas, bukan pake cara kekerasan! Kita bisa bicarakan dulu baik-baik. Bagaimanapun saat ini status Mas Ilham masih menjadi suami, Rima," jawabku mendekati Mas Rian yang sedang dibakar emosi."Sudah, Rim. Kamu diam saja! Ini urusan lelaki" sahut Mas Rian tidak memperdulikan ucapanku.Ketakutanku semakin menjadi, saat Mas Rian sibuk mencari kunci motornya.Mas Rian orang yang sangat emosional, amarahnya sulit dikendalikan, jika sedang marah dia bisa berbuat nekat. Teringat kejadian lima belas tahun lalu, saat Almarhum Bapak difitnah oleh temannya, Mas Rian hampir saja menghilangkan nyawa teman Bapak itu.Karena tidak terima bapak di fitnah, Mas Rian menghajar habis-habisan sampai korbannya koma, dan akhirnya Mas Rian berurusan dengan polisi. Untung saja dia hanya di tahan sebentar, karena kel

    Last Updated : 2021-08-10
  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Kontrasepsi bukti baru!

    Suara Mas Ilham mengagetkanku dari arah dapur. Aku yang sedang berjalan mengendap-ngendap seketika berhenti karena terkejut. Jantungku hampir saja copot."Mas Ilham!" jawabku. "Ngapain kamu datang lagi ke sini? Apa kurang puas kamu menyakiti aku dan Aisyah?" ucapku dengan nada tinggi, walaupun sebenarnya hati kecil ini takut bukan main. Tapi aku tidak boleh memperlihatkan rasa takutku kepada Mas Ilham."Rima, tolong jangan marah-marah dulu, kita bisa bicarakan baik-baik' kan?" "Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, Mas!" sahutku melengos meninggalkan Mas Ilham."Rima! Tunggu! Bisa nggak' sih, kamu dengar dulu penjelasan ku?" Teriak Mas Ilham mengejarku ke kamar Aisyah."Suami macam apa kamu, Mas. Tega-teganya kamu berbohong kepadaku selama ini, setiap aku menelponmu dan ingin berbicara dengan Aisyah, kamu selalu saja banyak alasan dan berusaha mengalihkan pembicaraan, dan ternyata aku baru sadar itu semua kebohonganmu untuk menutupi kesalahanmu, apa yang sebenarnya kamu lakukan terha

    Last Updated : 2021-08-10
  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Diagnosa Aisyah!

    "Kamu kenapa sih, Mas? Jangan bikin malu di rumah orang," ucapku pada Mas Ilham yang tiba-tiba nyelonong."Ayo kita pulang, Rim. Mas uda laper, kamu kan harus segera masak!" Dengan seketika Mas Ilham menarik tanganku."Sebentar, Mas. Kita kan masih ngobrol," jawabku menarik tanganku dari genggaman Mas Ilham.Dari kejauhan Ibnu datang menghampiri kami, dia terlihat sangat gagah dengan kemeja putih khas seorang dokter, lengkap dengan tas hitam di tangan kirinya."Hi, Rim! Apa kabar? Kapan datang?" tanya Ibnu ramah membuat Mas Ilham sedikit geram. Aku dan Ibnu saling mengulurkan tangan, namun tidak sampai bersentuhan. Ibnu sangat mengerti jika Mas Ilham sering cemburu padanya."Kabar baik, Nu! Dua hari yang lalu. Kamu sendiri gimana kabarnya? Keren ya sekarang uda jadi dokter.""Keren, tapi masih jomblo, Neng! Susah cari yang cocok. Ibnu pengennya yang seperti Neng Rima. Uda cantik, baik, sholelah, pinter lagi. Tapi sayang …" belum tuntas Bu RT bicara, Ibnu sudah memotongnya."Uda, Bu! J

    Last Updated : 2021-08-11
  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Pov Aisyah

    Entah sudah berapa lama aku tidak merasakan kehangatan seperti sekarang ini, biasanya hari-hariku selalu dipenuhi luka batin yang kurasakan dari sosok yang menyebutnya Ayah. Iya … semenjak Ayah sering mengajak teman wanitanya ke rumah, aku bagaikan binatang piaraan yang terlantar. Sehari-hari hanya dikurung dalam kandang, menunggu sang pemilik memberinya makan. Pukulan dan hardikan bagai sarapan rutin untukku. Terkadang aku berpikir, aku hanya tinggal menunggu waktu untuk mati. Betapa tidak, untuk sesuap nasi saja, aku harus memohon sampai air mataku kering.Namun, setelah kehadiran seseorang yang memanggil dirinya, Ibu. Hatiku menjadi hangat. Dua hari lalu, entah dari mana datangnya. Tiba-tiba dia hadir di rumahku, saat melihatku, dia menangis, berderai air mata di pipinya.Tangannya yang halus membelaiku. Dan memelukku dengan erat. Seketika dia menggendongku di pangkuannya. Dengan suara paraunya, dia mengajakku bicara. Namun, trauma yang kurasakan membuatku sulit untuk berucap. Ak

    Last Updated : 2021-08-12
  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Harus Divisum!

    Bu dokter tidak menjawab. Dia hanya memberiku sebuah amplop berisi kertas putih. Tidak menunggu lama, aku langsung membukanya. *"Astagfirullah …! Ya-allah, Aisyah!" seketika air mataku menetes membasahi kertas yang ku pegang.Banyak istilah kedokteran yang aku tidak mengerti, tapi kulihat riwayat kesehatan Aisyah sangat buruk. Bahkan ada beberapa tulisan yang dicetak tebal seperti. Gizi buruk, irritable bowel syndrome/IBS (sindrom iritasi usus), fisura ani (luka/robekan di anus), dan pioderma (infeksi bakteri kulit). Nama-nama yang asing di telingaku, namun sangat menakutkan.Air mataku terus mengalir deras di pipi, Mbak Lena merangkul pundakku, berusaha menguatkan aku. Meskipun aku tau, dia juga merasakan kesedihan yang kurasakan saat ini. Ku lihat tubuh kecil Aisyah yang masih terbaring diatas ranjang, matanya menatap ke arahku, seolah ingin bertanya apa yang aku tangisi.Tak bisa kubayangkan anak sekecil Aisyah harus menderita seperti ini. Berbagai macam penyakit hinggap di tubuh

    Last Updated : 2021-08-13
  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Plak! Tamparan keras mendarat di pipiku

    "Rim, suamimu itu benar-benar keterlaluan. Coba kamu lihat ini!" ucap Mas Rian sambil mengeluarkan sebuah amplop coklat dari dalam tasnya. Dan memperlihatkan isinya kepadaku dan Mbak Lena. Sebuah surat perjanjian utang piutang atas nama Ilham Anggoro. Dengan jaminan rumah dan tanah."Ini maksudnya apa, Mas?" tanya Mbak Lena."Tadi aku bertemu dengan temanku, dia sering memberi pinjaman uang dengan jaminan rumah atau tanah. Dan saat aku lihat foto rumah yang sedang dia pegang membuat aku terkejut. Ternyata rumah di dalam foto itu adalah rumah ibu!""Jadi, maksudnya, Mas Ilham meminjam uang dengan jaminan rumah kita?" sahut ku terkejut mendengar apa yang diucapkan Mas Rian."Iya, Rim betul!" "Tapi, mana mungkin Mas Ilham bisa mendapatkan pinjaman. Sementara sertifikat nya saja di tangan kita?" "Si Ilham hanya memberikan foto copy nya saja, temanku bilang si Ilham hanya meminjam uang dalam kurun waktu 1 bulan. Dengan bunga 10%. Bukan hanya itu, sepertinya si Ilham pandai sekali berbohon

    Last Updated : 2021-08-14
  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Nafkah batin untuk Mas Ilham

    "Dasar istri kurang ajar! Semalaman gak pulang, ternyata kamu asik selingkuh dengan si Ibnu!" teriak Mas Ilham yang menyambutku dengan sebuah tamparan."Jangan asal ngomong kamu, Mas! Siapa yang selingkuh? Aku gak pulang semalaman karena jagain Aisyah di rumah sakit!" ucapku tak terima dengan tuduhan Mas Ilham."Gak usah mengelak kamu, dasar pelacur!" kali ini Mas Ilham mendorong tubuhku hingga terjatuh ke kursi."Kamu suami gak punya perasaan, Mas! Selama Aisyah tidak ada di rumah ini apa kamu pernah menanyakan dimana keberadaan Aisyah? Apa pernah kamu mengkhawatirkannya? Aisyah sakit aja kamu gak tau, Mas! Bahkan gak mau tau! Apa jangan-jangan kamu yang selama ini menyakiti Aisyah, Mas?" cecarku penuh emosi."Ngo-ngomong apa kamu, Rima? Jangan asal tuduh sembarangan!" jawab Mas Ilham terbata-bata. Kulihat dia sedikit salah tingkah. "Kenapa, Mas! Mas gak suka 'kan kalo di tuduh sembarangan?" tanyaku memicingkan mata."Jangan kurang ajar kamu, Rima!" "Siapa yang kurang ajar, Mas? Aku

    Last Updated : 2021-08-15

Latest chapter

  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Tamat (Happy Ending)

    "Selamat pagi tuan putri," ucap Ibnu saat aku membuka mata."Lho, kamu udah bangun, Nu? Emangnya ini jam berapa?" tanyaku yang masih berbaring di peraduan."Jam tujuh, kalau kamu masih ngantuk, lanjut tidur aja!""Apa?! Jam tujuh?" ucapku segera beranjak dari kasur. "Ko kamu nggak bangunin aku' sih, Nu? Aku kan jadi kesiangan. Ya ampun, bagaimana ini?" ucapku panik. Benar-benar memalukan, masa di hari pertama jadi menantu di rumah ini aku bangun kesiangan. Aduh, apa kata bu RT dan Pak RT. Apa yang harus aku katakan pada mereka."Kamu kenapa sih? Panik banget?" tanya Ibnu dengan santainya. "Ya jelas panik lah, Nu. Masa iya' aku sampai bangun siang gini, kita sampai gak sholat subuh,""Kita? Kamu aja kali. Aku sih' sholat subuh tadi, nih liat, aku udah ganteng kayak gini,""Terus, kenapa kamu gak bangunin aku? Kamu tega banget' sih, Nu!""Hehe, aku sengaja gak bangunin kamu. Habisnya aku gak tega bangunin istri yang lagi tidur nyenyak karena kelelahan habis bertempur semalaman," ucap

  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Pura-Pura Haid

    🍀 POV RimaTiga bulan setelah sidang perceraian pertama ku dan mas Ilham selesai, hari ini saatnya sidang yang terakhir. Sidang putusan yang aku tunggu-tunggu. Tak sabar rasanya ingin segera lepas dari ikatan ini. Ikatan yang membuat batinku tersiksa."Rim, kamu sudah siap?" ucap Ibnu saat namaku dipanggil oleh hakim. Lantas aku pun mengangguk mengiyakan, kemudian berjalan menuju kursi yang telah disediakan.Beberapa pertanyaan dilontarkan pria paruh baya di hadapanku ini. Beruntung, aku bisa menjawabnya tanpa kesulitan. Sidang berjalan dengan lancar, terlebih mas Ilham tidak hadir dalam persidangan, dan tidak ada tanggapan apapun darinya. Itu yang membuat sidang ini berjalan dengan cepat. "Dengan ini kami putuskan, saudari Rima binti Harsa telah resmi bercerai dengan saudara Ilham bin Marto, maka dengan ini' sidang kami tutup," ucap hakim di barengi dengan ketukan palu yang membuatku lega. "Alhamdulilah, ya Allah, akhirnya selesai juga urusan ku dengan mas Ilham. Setelah ini, aku s

  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Ibu Tidak Mau Jadi Gembel

    Setelah pertemuan dengan si Ilham tadi, aku pun memutuskan untuk pulang ke kampung. Bisa gila aku jika lama-lama di kota. Apalagi kalau sampai bertemu dengan gadis itu, bisa darah tinggi aku dibuatnya.Bus yang aku tumpangi melaju meninggalkan Banten. Diperkirakan besok pagi aku sampai di kampung halamanku. Kring! Kring!Dering ponsel berbunyi membangunkan aku yang tengah tertidur."Ika? Ada apa dia meneleponku? Bukannya sudah kubilang aku akan tiba jam 7 pagi," gumamku dalam hati. Kemudian segera mengusap tombol hijau di layar."Halo Ibu', ibu dimana? Cepet pulang, Bu! Ika takut," ucap anak perempuan ku itu ketakutan."Ibu masih di bis, kamu kenapa' sih, Ka? Ko' panik banget?""Ika takut, Bu. Barusan ada tiga orang pria berbadan besar datang ke rumah kita. Mereka meminta uang dan mengobrak-abrik isi rumah," "Terus--sekarang mereka dimana?" tanyaku khawatir. Itu pasti para rentenir yang ingin menagih hutangnya si Ilham."Mereka udah pergi, Bu! Tapi mereka bilang, akan datang lagi ke

  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Benar-Benar Tidak Berguna!

    "Kenapa, Bu? Ibu takut?" tanyaku sedikit meledek. Sebenarnya apa yang aku katakan tentang penggorokan itu tidaklah benar, mana mungkin ada rentenir yang menggorok leher nasabah yang memiliki hutang padanya. Kalau seperti itu, sama saja rentenir itu membeli tiket ke penjara."I-ibu tidak takut! Untuk apa ibu takut sama ancaman kamu!" sahutnya dengan wajah panik."Inget ya' Rima. Ilham masih punya hak atas harta gono-gini yang kamu miliki! Pokoknya kamu harus mengembalikan semua uang yang selama ini Ilham berikan padamu!" Mendengar celotehan ibu, aku hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum, harta gono-gini dia bilang? Ck! Selama aku menikah dengan mas Ilham, dia sama sekali tidak memberi ku nafkah yang cukup. Bahkan, untuk uang makan sehari-hari saja masih di tanggung oleh almarhum ibu dan bapak dulu. Dan setelah aku jadi TKW, semua biaya kehidupannya aku yang menanggung. Dan sekarang dengan seenaknya ibu meminta hak atas harta gono-gini. Lucu sekali."Bukannya gaji mas Ilham

  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Penuh ketakutan

    "Sudahlah, Rim, gak usah dengerin mereka. Lebih baik kita segera pergi dari sini," ajak Mbak Lena menarik tanganku keluar dari ruangan sidang. Melihat kami pergi begitu saja, ibu dan Ika semakin murka. Mereka terus saja melontarkan kata-kata kasarnya padaku dan Aisyah."Rim, kamu pulang bareng Ibnu, ya! Mbak masih harus ke supermarket beli kebutuhan anak-anak panti,""Kenapa kita nggak bareng saja, Mbak. Biar sama-sama naik mobil Ibnu,""Tidak usah, Rim. Mbak sudah pesan taxi online. Tuh dia taxi nya datang," ucap Mbak Lena menunjuk ke arah mobil Alya warna putih yang berhenti tepat di depan kita."Mbak duluan, ya! Kalian hati-hati," ucap Mbak Lena masuk ke dalam mobil meninggalkan kita yang masih berdiri di samping pagar."Mel, makasih banyak ya. Aku gak tau harus ngomong apalagi sama kamu, kalau tanpa bantuan kamu, sidang ini pasti akan berkepanjangan," ucapku pada Mela."Gak usah terima kasih sama aku, Rim. Ini semua berkat Aisyah, seandainya tadi Aisyah tidak datang--mungkin ceri

  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Putusan Hakim

    "Sudahlah, Rima! Jangan bersembunyi di balik hijabmu. Jika kau wanita baik-baik, kau tidak akan pernah memasukan laki-laki itu ke dalam kamar! Ika melihat dengan mata kepalanya sendiri jika kau telah berbuat mesum dengan pria itu!" ucap Mas Ilham menunjuk ke arah Ibnu. Sontak semua mata tertuju pada ibnu, termasuk Pak Hakim."Apa kau tidak malu' memfitnah suami mu sendiri, hah? Aku sudah sabar menanti kehadiranmu selama lima tahun, Rima. Aku rela tidak mendapatkan hak ku atas nafkah batin darimu, aku banting tulang mengurus Aisyah seorang diri. Sedangkan kau--kau sesuka hatimu ingin menjebloskan ku ke penjara?! Kau ini memang perempuan tidak tau diri! Jangan-jangan kau memang bekerja sebagai pelacur di negeri orang!" tuduhnya padaku."Jaga bicaramu, Mas!" ucapku berteriak dengan nada tinggi membuat Pak Hakim langsung mengetuk palunya."Sudah-sudah! Cukup! Saya rasa topik yang Bapak dan Ibu bicarakan sudah keluar dari jalur masalah di sidang ini!" "Ibu Rima, silahkan kembali duduk di

  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Tuhan tidak tidur!

    Setelah menembus kemacetan, akhirnya kami sampai di panti asuhan. Terlihat dari kejauhan Mbak Lena sedang sibuk bersih-bersih halaman panti di temani oleh beberapa orang anak panti.“Assalamualaikum, Mbak!” ucapku dan Ibnu bersamaan.“Waalaikumsalam, eh ponakan Tante datang!” wajab Mbak Lena , ia langsung menyambut Aisyah dengan hangat.“Apa kabar, Nu?” tanya Mbak Lena pada Ibnu yang tengah berdiri di sampingku membawa kemeja berlumuran darah.Mata Mbak Lena menatap penasaran dengan apa yang di bawa Ibnu, ia pun bertanya. “I-itu, apa Nu? Ko berlumuran darah?”Seketika aku dan Ib

  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Pertanda buruk!

    “Maaf Bu, aku bukan Rima yang dulu, aku bukan menantu bodohmu yang hanya kau jadikan mesin uang. Sudah cukup rasanya pengorbananku selama ini , ketulusanku kalian manfaatkan, aku bukan lagi kerbau yang di cucuk hidungnya, yang selalu nurut apapun yang kalian suruh.” gumamku dalam hati.“Jangan kurang ajar kamu, Rima! Bagaimanapun juga status kamu, masih menantu saya! Jadi kamu harus hormat sama saya, kamu lupa kalau surga itu ada di bawah kaki Ibu? Hah! Dan Ibu kamu itu sudah meninggal, jadi sebagai gantinya adalah saya! Mertuamu sendiri, Ibu dari suamimu, dan surgamu itu ada ditelapak kakiku, kamu paham itu Rima?” terak Ibu berkacak pinggang.“Maaf, Bu. Saya tidak punya banyak waktu untuk berdebat dengan Ibu! Sebaiknya Ibu pergi dari sini, sebelum saya panggil orang sekampung untuk mengusir Ibu!, ini rumah saya dan saya berhak mengusir siapapun yang saya tidak suka dari rumah ini.” ucapku de

  • PEMBALASAN TKW YANG DISELINGKUHI   Aku bukan menantu bodoh!

    Aku bukan menantu bodoh"Mas! Keterlaluan kamu! Lancang sekali kamu nampar pipi ku?" Teriak Ika kesal, dia terus memegangi pipinya yang memerah."Kamu memang pantas ditampar!, sebagai seorang Adik ipar, seharusnya kamu bersikap lebih sopan pada Kakak ipar mu! Bagaimanapun juga Rima adalah kakak ipar mu!" jawab Ibnu dengan tegas, membuat Ika semakin kesal."Kakak ipar macam apa yang berani memasukan laki-laki yang bukan muhrim ke dalam kamar? Padahal uda jelas-jelas suaminya tidak ada dirumah, untung cuma aku lepaskan kerudung nya, kalau perlu aku telanjangi dia, dan di arak keliling kampung, biar semua warga kampung sini tau kelakuan bejatnya!""Plak!" Aku benar-benar hilang kend

DMCA.com Protection Status