Beranda / Lainnya / PEMBALASAN SANG JENDRAL / Bertemu Dengan Seorang Letnan

Share

Bertemu Dengan Seorang Letnan

Penulis: F Azzam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-14 03:03:16

Saat ia akan melangkah mengikuti firasatnya, tiba-tiba sebuah suara teriakan terdengar memanggil namanya.

"Jendral George!"

Sontak George tersentak dan teralihkan perhatiannya. Seseorang yang gagah terlihat menghampiri dirinya. Pria dengan tinggi 195 cm dengan tubuhnya yang atletis dan berbalut sebuah seragam loreng.

George mengerutkan keningnya memandang seseorang tersebut.

"Jendral George, Kami sudah mencarimu selama 1 tahun ini. Saya sangat senang bisa menemui anda di sini," ucap Seseorang tersebut, seraya menyodorkan tangan ke hadapan George.

"Jendral? saya bukan seorang Jendral. Mungkin anda salah orang, saya bukan George yang anda maksud," ucap George. Tatapannya begitu heran memandang seseorang yang bertubuh besar dengan rambut cepak khas anggota militer tersebut.

"Tidak, saya tau betul anda Jendral George. Saya adalah Letnan Charles. Saya adalah orang kepercayaan anda. Ada satu peristiwa yang harus saya katakan kepada bapak," ucap seseorang tersebut.

Namun George enggan untuk meladeninya. Ia membuka telapak tangannya saat orang tersebut akan menjelaskan.

"Maaf, saya tidak punya banyak waktu. Saya bukan George yang anda maksud. Sekarang saya harus pergi!"

George meninggikan suaranya bergegas melangkah menjauhi orang tersebut.

Namun pria berpakaian loreng tersebut tak menyerah begitu saja. Ia mencoba mengejar George yang tengah berjalan tergopoh-gopoh.

"Jendral!"

"Jendral!"

"Tolong dengarkan saya dulu!" seru sang Letnan.

George lantas menghentikan langkahnya seketika. Dan ia pun berbalik badan.

"Tolong tinggalkan saya. Saya punya privasi yang tidak bisa diganggu!" seru George dengan nada tinggi.

"Baik, saya tidak akan mengganggu Bapak. Tapi yang perlu Jendral ketahui. Bahwa Anda bukanlah orang sembarangan. Banyak yang mengintai untuk mencelakai Anda, Jendral!" ucap Sang Letnan dengan nada sedikit meninggi.

Letnan Charles bahwasanya menyadari bahwa George telah mengalami sebuah peristiwa yang membuatnya lupa ingatan. Dan di momen inilah ia mencoba menyadarkan George tentang jati dirinya.

Namun George tampak ragu dengan ucapan Charles.

"Mengada-ada kamu ini!"

"Saya bukan siapa-siapa! apalagi seorang Jendral! Memegang senjata saja saya tidak pernah! mimpi kamu!" seru George dengan nada suara tinggi.

"Jendral menginginkan bukti?"

"Baik, saya akan buktikan," ucap Charles.

Lalu Charles mengambil ponsel dari saku bajunya dan memperlihatkan sebuah foto dari layar ponselnya.

"Anda ingat ini Pak?" tanya Charles seraya tersenyum.

George pun terkejut kala ia melihat sebuah foto dirinya tengah membidik sebuah target saat ia tengah memberikan sebuah pelatihan kepada para prajurit.

"Loh, bagaimana bisa saya ada di foto itu?!" tanya George.

"Itulah alasan kami mencari Bapak. Kami akan membawa Jendral untuk kembali memimpin kesatuan kami," ucap Letnan Charles, seraya tersenyum dan menegakkan badannya.

George tampak mengerut keningnya. Ia tak habis pikir dengan apa yang dilihatnya.

"Be-begitu ya,"

"Karena, Jujur saya tidak tau apapun tentang masa lalu saya," ucap George.

"Nah sekarang biarkan saya menceritakan tentang diri anda, Jendral."

"Apakah Bapak bersedia?" tanya Charles.

"Mm... Baiklah," jawab George.

Namun saat baru saja Charles hendak menjelaskan. Sebuah peristiwa tiba-tiba membuat George mengalihkan perhatian.

Sebuah mobil alpard mengebut mengenai kubangan air hingga menyiprati sekujur tubuh George yang tengah berdiri di pinggir jalan.

George terkejut dan secara spontan meneriaki mobil tersebut.

"Hey, Liat-liat kalau jalan!" seru George, dengan suara yang lantang.

Tiba-tiba mobil itu berhenti, lalu berjalan mundur semakin mendekat.

Saat mobil berada di hadapan George. Seseorang keluar dari mobil. Dan ternyata, seseorang itu adalah Jhonson. Dia adalah Kakak kandung Veronica dan berumur 40 tahun. 5 tahun di atas umur George.

"Jhonson?!" seru George, tak menyangka.

Jhonson melangkah cepat mendekat ke arah George dengan mengangkat dagu.

"Apa?!"

"Teriak sekali lagi di wajahku, sampah!"

Tiba-tiba Jhonson membusungkan dada dan membenturkan tubuhnya ke hadapan George.

Namun karena tubuh George yang melebihi besar tubuh Jhonson. Benturan itu pun tak berarti baginya. Ia tetap berdiri tegak dan mencoba bersikap tenang.

"Aku kira kamu orang lain, Mohon maafkan ya," ucap George, seraya menundukkan kepala.

Namun sikap rendah hati George malah membuat Jhonson semakin arogan.

Jhonson secara sengaja mencoba menggeplak kepala George.

Tapi saat tangannya hampir mengenai kepala George. Secara tiba-tiba tangan Jhonson tertahan oleh genggaman tangan Charles. Dengan sangat cepat Charles dapat menangkapnya.

"Jangan coba-coba Anda berbuat kurang ajar kepada Jendral George!" seru Letnan Charles, dengan tatapan tajam ke arah Jhonson.

Peristiwa itu seketika membuat Jhonson membatu. Dan suasana pun menjadi hening. Namun setelah itu sebuah tawa dari mulut Jhonson memecah keheningan.

"Hahaha!"

"Apa? apa saya tidak salah dengar?!"

"Sampah macam seperti ini Anda panggil Jendral?"

"Kamu tau siapa dia?"

"Dia itu cuma pengangguran sampah! Hanya bisa menyusahkan orang saja!"

Sontak Charles naik pitam mendengar ucapannya. Ia hampir saja melayangkan tinju ke wajah Jhonson. Namun George menahannya.

"Sudah, biarkan dia mau berbicara apa. Bagi saya ucapan dia hanyalah angin lalu. saya sudah biasa," ucap George dengan nada pelan.

Pengakuan itu malah semakin membuat Charles naik pitam. Wajahnya tampak semakin memerah dan matanya terbuka lebar menatap Jhonson.

"Kamu tidak tau siapa Bapak George?!"

"Akan ku beri pelajaran kamu!"

Jhonson tampak ketakutan saat Charles memperlihatkan genggaman tangannya yang berotot dengan urat yang menyembul keluar.

Ia melangkah mundur menuju ke mobilnya. Namun Charles yang sudah di puncak amarah segera mengejarnya.

"Untuk apa kamu ikut campur. Ini masalah saya dengan sampah itu!" seru Jhonson seraya memasuki mobilnya.

Charles tiba-tiba mengangkat sisi mobil itu hingga miring. Dan membuat Jhonson histeris ketakutan.

"Ampun!"

"Ampun!"

"Saya tidak akan mengulanginya lagi!" seru Jhonson.

"Sudah, biarkan dia pergi. Bagaimana pun dia adalah kakak istri saya!" seru George.

Mendengar ucapan George, barulah Charles akhirnya menurunkan kembali mobil itu.

Brukk!

Mobil alpard itu pun terjatuh dengan keras di sisi kanannya hingga membuat bampernya hampir copot.

"Kalau tidak karena Jendral George. Sudah ku buat terbalik mobilmu!"

"Cepat! pergi sekarang!" seru Charles, murka.

"Ba-baik, saya pergi sekarang!" jawab Jhonson, memelas.

Lantas Jhonson langsung menancap gas dan mobil pun melaju dengan cepat.

Namun saat di kejauhan. Tiba-tiba mobil berhenti dan Jhonson mengeluarkan kepalanya dari jendela lalu berteriak seraya tertawa.

"Hahaha! sedikit lagi Veronica akan dijodohkan dengan Jhony, anak konglomerat. Kau akan kembali menjadi gelandangan!"

Lalu mobil itu segera pergi dengan kecepatan tinggi.

Ucapan Jhonson semakin membuat George patah semangat. Ia menundukkan kepala dan merenungi diri.

Namun tiba-tiba telapak tangan Charles menyentuh bahunya.

"Jendral George, percayalah. Ucapan dia tidak akan terjadi. Anda adalah orang istimewa. Mereka akan menyesal jika mengetahui anda yang sebenarnya," ucap Charles, mencoba menyemangatinya.

Sontak George berbalik badan dan menatap Charles dengan mengerutkan keningnya.

Perkataan Charles seketika membuatnya bangkit. Namun pertanyaan dalam dirinya juga semakin besar tentang siapa dirinya yang sebenarnya.

"

Bab terkait

  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Penghina Akan Terhina

    "Mari ikut dengan saya, Pak. Saya akan memberitahukan sesuatu," ucap Charles. Seraya merangkul George. George mulai luluh, ia lantas mengikuti langkah Charles menuju ke mobilnya. Namun tiba-tiba George berubah pikiran. "Mau dibawa kemana saya! tidak, saya tidak mau ikut!" Ia langsung melepaskan tangan Charles dari bahunya. Lalu pergi begitu saja meninggalkan Charles. "Tunggu Jendral!""Saya tidak akan mencelakai anda! percayalah!" Charles mencoba meyakinkan George. Tapi George tak juga menggubrisnya. George adalah orang yang sangat hati-hati dan tidak percaya begitu saja dengan orang yang tidak dia kenal. Dan akhirnya George pun pergi semakin jauh tanpa arah tujuan. Tanpa diketahuinya, Charles terus memantau keberadaan George. Di dalam mobil dinas miliknya, Charles menelepon Sersan Herdy. Ia mengambil ponsel dari sakunya lalu sambungan telepon pun terhubung. "Selamat siang Sersan Herdy," ucap Charles. "Selamat siang Letnan Charles, ada yang bisa saya bantu?" tanya Herdy mela

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Gila Kehormatan Maka Akan Terinjak

    Para petinggi dan anggota kesatuan memberikan hormat militer kepada George, Sang Jendral yang telah lama dinantikan. Walaupun kini George tak terlihat wibawanya seperti dulu. Namun kehormatannya adalah yang tertinggi di kalangan militer. Pemandangan itu membuat semua orang Terheran-heran. Bagaimana bisa seorang yang dipandang rendah ternyata dihormati oleh para pejabat militer Jhony memandang heran ke arah para petinggi tersebut lalu bertanya, "Kenapa kalian memberikan hormat kepada seorang gembel? Kehormatan kalian sudah dijatuhkan oleh seorang gelandangan seperti dia.""Harusnya aku lah yang dihormati. Apa kalian tidak mengenal saya?" Perkataan itu membuat Letjen Greigh bangkit dan langsung menggenggam kerah baju Jhony, Lalu menariknya hingga tepat di depan wajah Greigh. "Kau tidak tau siapa dia?! bahkan nyawamu tidak akan bisa menebus kehormatan Jendral George!" "Jendral George? cuihh! kebohongan apa yang kalian mainkan?" ucap Jhony, meludah ke tanah.Greigh seketika naik pita

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Penyambutan Jenderal George

    Sebastian melangkah kembali ke mobil dinasnya. Lantas Jenny langsung mengejarnya. Namun para pengawal Irjen Sebastian seketika menghadangnya. "Jangan mendekat! Anda sudah membuang-buang waktu Irjen Sebastian. Dia harus menemui Menteri Pertahanan Sore ini!" seru seorang pengawalnya. "Ta-tapi. Saya benar-benar meminta untuk menangkap mereka. Kenapa kalian tidak bergerak?" tanya Jenny. Sebastian mendengar percakapan itu, ia seketika mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil lalu berteriak. "Apa otakmu sudah gila?! Menangkapnya sama saja saya melepaskan jabatan! Kau harus meminta maaf kepada mereka. Terutama kepada Bapak George!"Jenny terdiam membatu mendengar ucapan Sebastian hingga tak dapat berkata-kata. Dan mobil dinas yang dikawal oleh para polisi bersenjata lengkap itu pun pergi begitu saja. Di saat ia tengah terdiam. Jhony datang membisikinya. "Ma, bagaimana proses pengenalan keluarga ini? mari kita lanjutkan."Nyonya Jenny langsung memandang Jhony dengan wajah memerah. "Ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Mengungkap Jati Diri George

    George tampak diam memperhatikannya. Lalu seorang ajudan mendekati George dan berbicara pelan."Tuan itu adalah seorang utusan dari Bapak Jean Corner. Dia ingin berbicara dengan anda, Jenderal."George mengerutkan keningnya mendengar nama tersebut, Lalu bertanya." Jean Corner? siapa dia? Bahkan aku tidak mengingat sama sekali sebelum ku bertemu dengan istriku," ucap George."Biar Tuan itu yang akan menjelaskan kepada Bapak," ucap Sang Ajudan.George kembali menatap seseorang tersebut. Lalu melangkah mendekatinya.Seorang Pria paruh baya, berambut putih namun rapih itu tersenyum dan menyodorkan tangannya kepada George."Selamat datang Pak George.""Akhirnya saya bisa berjumpa dengan anda. Saya Harry, seorang kepercayaan Tuan Jean Corner."Lantas George menerima jabat tangannya dengan wajah yang mengerut namun memaksakan untuk tersenyum."Apa yang ingin kamu sampaikan kepada saya?" tanya George."Baik, mari kita duduk dulu pak," ucap Harry, sang utusan.Para ajudan segera mempersiapkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Penolakan Akan Berujung Penyesalan

    Seketika George menganga mulutnya mendengar apa yang dikatakan Harry.Tak terbayangkan sedikitpun tentang kemewahan selama ini. Untuk menafkahi istrinya saja ia harus pontang panting hingga rela menjadi tukang kebun dan cuci mobil.Namun kini seakan semua kesulitan itu terbayarkan dengan sekejap.Ia lantas menjawab dengan penuh semangat."Baik, aku akan kembali ke sana. Tapi tolong antarkan aku dulu ke rumah Tuan William. Aku akan mengajak istriku!"Harry pun tersenyum mendengarnya. "Oke pak, kami dengan senang hati akan mengantarkan Bapak," ucap Harry, antusias.George pun langsung berdiri dari kursi. Seorang petinggi militer lantas berbicara kepada George."Maaf Jendral, biar pasukan kami yang akan mengawal anda. Kami sudah menyiapkan 10 ajudan untuk menjamin keselamatan anda," ucap Seorang petinggi militer yang berada dalam satu ruangan itu.George menganggukkan kepala. Lalu berkata."Baik, tapi tolong jika sudah sampai di sana. Tinggalkan saya sendiri untuk menemui istri saya."

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Hana, Sang asisten cantik

    Iringan mobil yang mengawal George pun berjalan meninggalkan rumah kediaman Tuan William. Fenomena itu membuat Veronica semakin bertanya-tanya. Pertanyaan itu terus terngiang-ngiang di pikirannya. Mungkinkah sampah yang dibuangnya ternyata adalah sebuah permata? Rasa penyesalan itu tidak akan bisa mengembalikan keadaan. Nasi telah jadi bubur. Kekecewaan itu tidak akan bisa dipulihkan dengan mudah. George pun pergi dengan amarah yang membara. ***Sesampainya di rumah mewah miliknya. George turun dari mobil dan berjalan perlahan memandangi megahnya rumah bak istana. Semua yang dilihatnya bagaikan sebuah mimpi. Ratusan orang telah menunggunya di depan gerbang dengan senyum. Lalu seorang pria berperawakan rapih menghampirinya dan menyodorkan tangan. "Selamat datang Bapak George. Masih ingatkah dengan saya?" tanyanya dalam senyum. "Jujur saya sudah tidak ingat sama sekali dengan kalian. Terima kasih atas semua penyambutan ini," ucap George, seraya menerima jabat tangannya. Harry

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-03
  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Suara Desahan

    Setelah George menghabiskan makanannya, Perut yang kenyang membuatnya merasa mengantuk. "Huamm..." Harry memperhatikan George yang menguap lalu berkata."Jika anda mengantuk sebaiknya beristirahat saja Pak. Kamar anda berada di lantai atas. Saya dan Hana akan mengantarkan Bapak untuk kesana.""Kamar pribadi saya?" tanya George, sembari memperhatikan seisi rumah, seakan tak percaya."Benar Pak, para pelayan sudah merapihkan sebelum anda pulang," jawab Harry.Lantas George bangkit dari kursi dan berkata."Baiklah, kebetulan aku sudah lelah sekali. Di mana kamar itu harry?""Ikut saya Pak," jawab Harry.Kemudian ia mengikuti langkah Harry untuk menuju ke kamar pribadinya. Sesampainya di kamar itu, George terkejut saat Harry membuka pintu kamarnya.Begitu megah dan mewahnya kamar itu. George terpaku memandangi sekeliling kamarnya yang dipenuhi dengan barang antik dan di salah satu sisi kamar terdapat lemari kaca yang berisi segala jenis senjata api.George menghampiri lemari itu lalu be

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Halu

    Seketika terbesit ingatan, saat istrinya tak mengenakan apa-apa. Dengan kulitnya yang putih dan halus. George tak kuasa untuk tidak menelan ludahnya. Telinganya memerah, dengan suara yang tergagap ia menjawab,"Ba-baik, tunggu dulu ya..."Hana menganggukkan kepala dan tersenyum. Hati George dipenuhi rasa tak percaya. Kemudian ia segera menuju ke lemari baju dan membukanya. Di saat ia membuka lemari itu, sehelai celana dalam tiba-tiba jatuh ke lantai. Dengan rasa panik ia memungutnya. Namun sesuatu yang tercium begitu wangi sampai ke hidungnya. Dia tak kuasa untuk tidak menghirup udara dalam-dalam. Dia melirik ke arah kamar mandi dengan sedikit rasa bersalah. Seolah-olah takut aksinya ini dipergoki oleh Hana. Celana dalam itu bertipe transparan. Hanya disatukan oleh tali hitam yang tipis. Ternyata... Hana yang terlihat Konservatif, celana dalamnya malah dengan model yang begitu seksi. Tampaknya jauh di dalam lubuk hati, Hana adalah tipe wanita yang terbuka. George tak mampu mena

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25

Bab terbaru

  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Membalas George

    Benny tampak terkejut, namun semangat ejekannya tak surut. Ia berdiri dan memandang Hana dengan senyum sinis, seolah ingin menunjukkan bahwa ia tidak gentar. "Oh, jadi sekarang kau ikut-ikutan membela gembel ini? Apakah sudah ada unsur cinta di antara kalian berdua? Hahaha!" teriak Benny, dengan suara lantang penuh penghiburan bagi mereka yang duduk di meja sekitarnya. George, meski hatinya dipenuhi syak wasangka dan kemarahan yang berkecamuk, tetap berusaha menjaga ketenangan. Ia tahu bahwa membalas cemoohan Benny hanya akan memperkeruh suasana. "Hana, duduklah. Jangan buang waktu untuk mengurusi orang-orang seperti dia," ujarnya, mencoba meredam ketegangan yang ada. Namun Hana, dengan semangat yang berkobar, terus berdiri dan mengabaikan peringatan George. "Benny! Apa kau tidak mengerti betapa rendahnya mu untuk mengolok-olok seseorang yang tidak kau kenal? Orang yang kau sebut gembel justru lebih berharga daripada seluruh hidupmu!" teriaknya, suaranya bergetar dengan kemarahan ya

  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Ucapan Benny (Kakak Kandung Veronica) Akan Mempermalukan Diri Sendiri

    Semua mata tertuju pada selembar surat yang dibawa oleh sang Menteri.Lalu Menteri pertahanan berkata, "Jendral George. Ini adalah surat penyerahan kekuasaan atas semua perusahaan milik anda. silahkan ditandatangani,"Sang Menteri menyodorkan surat itu ke hadapan George.Lantas ia menerima surat tersebut dan membacanya secara seksama.Mata George pun berbinar. Merasa tak percaya. Seakan semua adalah mimpi yang terwujud jadi nyata dalam sekejap mata.Setelah penandatangan selesai, seluruh pejabat di ruangan itu bertepuk tangan. Menandakan kini George telah kembali menjadi pemilik perusahaan yang sah."Selamat Jenderal, kini kepemilikan Harvest Group telah kembali ke tangan anda. Semoga kejayaan perusahaan anda senantiasa bersinar kembali," ucap Menteri pertahanan, seraya berjabat tangan dengan George.George tampak tersenyum sumringah menerima jabat tangan dari sang Menteri seraya berkata, "Terima kasih banyak sudah memberitahukan saya. Saya sangat mengapresiasi atas kejujuran Bapak da

  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Kembalinya Perusahaan Milik George

    Sementara itu di saat George baru sampai di Markas besarnya. Seorang Pengawal seketika membukakan pintu mobil dan menyambut kedatangan Sang Jenderal. Di depan kantor, telah berjejer rapih para prajurit penjaga. "Kepada Panglima besar, hormat gerak!" seru seorang prajurit di ujung barisan. Mereka serentak melakukan penghormatan militer. George membalas memberikan penghormatan. Lalu melangkahkan kaki menuju ke pusat halaman markas. Secara tak sengaja, Veronica mengendarai mobil di depan markas. Ia tak sengaja melihat suaminya yang tengah disambut oleh puluhan prajurit. "Loh, itu kan George? benarkah dia?!"Lalu Ia mengucek matanya untuk memastikan. "Tidak mungkin. Dia tidak mungkin memiliki pangkat setinggi itu! dia kan cuma pengangguran ..." Ucap Veronica dengan memandang penuh keheranan.Di halaman kantor, Seorang Letnan Kolonel menyodorkan tangan kepada George. "Selamat Siang Jendral, kami sangat senang anda telah kembali lagi ke dalam kesatuan," ucap Letkol Herry. "Terima k

  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Kembali Memimpin Satuan

    Matteo tersenyum kecut, tampak ia sedang menahan rasa sakitnya. Namun ia berusaha berdiri tegak. Dengan posisi menantang.Walau kakinya meneteskan darah, Matteo berjalan dengan menyeret satu kakinya menghampiri George. Mereka saling berhadapan dengan membusungkan dada."Kau ingin menghabisi ku? Hahaha! Jangan bermimpi!" Matteo meremehkan. Tiba-tiba ia menyemburkan air liur dari mulutnya.Cuih!George seketika mengelak dengan memiringkan badan menghindari cipratan air liur. Lalu ia kembali tegak.George masih menatap tajam, lalu berkata, "Kau pikir kau hebat?!""Ini untuk Ayah Dan Ibuku!"Cekrek! (Suara senjata yang dikokang)Tiba-tiba ia mengarahkan senjata ke kepala Matteo. Dan Matteo merespon dengan mengarahkan senjata ke kepala George. Mereka saling menodongkan senjata."Ayo, tembak! Haha!" Teriak Matteo, terus menantangnya. Kecepatan tangan mereka sangat dipertaruhkan dalam situasi ini.Sementara di luar bangunan tua itu, suara tembakan terdengar saling bersautan. Di dalam se

  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Pembalasan

    Pasukan militer seletika bersiap siaga. Lalu bersembunyi di balik mobil lapis baja. Tampak sekelompok orang berdiri di sudut jalan. Mereka tampak seperti seorang tentara dan terlihat bersenjata lengkap. Tiba-tiba seseorang menembakkan senjata ke udara. Hal itu memicu tindakan balasan dari pasukan George. Seketika tembakan balasan dilepaskan oleh salah satu anggota. George lantas memberikan komando melalui HT. "Tenang! jangan bertindak gegabah! Kita beri waktu agar mereka pergi sebelum kita membalasnya!""Siap laksanakan Jenderal!" Jawab pasukannya. Namun di saat para pasukan militer telah menahan. Seorang mafia tersebut melakukan tindakan nekat dengan mencoba masuk ke dalam barisan pasukan. Tiba-tiba, suara histeris terdengar dari dalam rumah. "Tolong!" "Tolong!"Suara itu semakin jelas terdengar. Dan seketika muncul seorang pria menodongkan senjata di atas kepala seorang wanita paruh baya. Ternyata wanita itu adalah Jenny. Alangkah terkejutnya George mengetahui hal itu. I

  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Menjemput Matteo

    George hanya diam mendengar ucapan tak berguna dari mulut Matteo. Tak berselang lama, sebuah mobil berwarna biru dengan pengawalan ketat datang, lalu memarkir di depan rumah dinas Matteo. Di depan rumah dinas itu. Suasana telah ramai dipenuhi para prajurit bersenjata lengkap. Seorang pria bertubuh tegap dengan baju dinas lengkap dengan lencana keluar dari mobil yang dijaga ketat oleh beberapa ajudannya. Ia memperhatikan sekitar yang dipenuhi oleh prajurit bersenjata lengkap. hal itu membuat Sang Brigadir Jendral bertanya-tanya. Matteo berjalan tergopoh gopoh keluar rumah dan menyambut Brigjen Hady. "Selamat pagi Brigjen Hady, saya sudah menunggu kedatangan anda, saya ingin menunjukkan bahwa ada salah satu oknum tentara yang mencoba mengusik rumah saya!"Brigjen Hady tampak mengerutkan keningnya. "Tapi, sebelumnya saya ingin bertanya dulu dengan anda. Ada kejadian apa hingga banyak tentara bersenjata lengkap di sekitar sini?" tanya Brigjen Hady. "Saya tidak mengerti mengapa ok

  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Mimpi Buruk Matteo

    Mendengar apa yang diucapkan George, membuat sang Komandan terkejut. "Ti-tidak. Saya tidak mungkin membiarkan Bapak Menteri dibunuh oleh anda," Lalu dengan segera sang Komandan memerintahkan anak buahnya."Cegah dia. Jangan sampai kejadian tidak diinginkan terjadi di sini!""Siap komandan!" Jawab salah satu anak buahnya.Lalu dua anak buah memegangi kedua tangan George. Namun kekuatan dua pria bertubuh kekar itu pun tak sanggup mengalahkannya. George dengan mudah menjatuhkan kedua penjaga tersebut. Dua pria itu jatuh tersungkur setelah kedua tangannya dipelintir oleh George. Melihat kedua anak buahnya tak berdaya, Sang Komandan mengarahkan sepucuk senjata ke arah kepala George. "Jangan bergerak. Atau peluru ini akan menembus kepala anda Jenderal," ancam sang Komandan. "Kamu berani melawanku?!" seru George, membentaknya. "Hahaha ... kau pikir saya akan menurutimu?! saya sudah mengabdi kepada Tuan Matteo selama 10 tahun. Dan aku tidak akan mengkhianatinya,""Dan saya juga yang me

  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Aku ingin membunuhnya

    "Aku baru saja menerima kabar dari Harry. Bahwa aku adalah anak seorang konglomerat bernama Jean Corner. Dan apakah benar seluruh keluargaku telah tewas di tangan musuh-musuhku. Padahal selama ini aku tidak merasa mempunyai masalah dengan orang lain," ucap George, dengan cepat. "Kalau memang benar aku memiliki musuh, tolong sebutkan mereka siapa.""Yang saya tau. Musuh terbesar keluarga anda adalah lawan politik Tuan Jean Corner yang juga merupakan ketua mafia terkuat di negeri Rein. Mereka memiliki koneksi yang kuat antar mafia di seluruh negeri dan juga bekerja sama dengan para pejabat berhaluan kiri untuk berusaha merebut kekuasaan," ucap Sang mantan asisten pribadi Jean Corner. "Jadi Ayahku juga merupakan pemangku kekuasaan?""Lalu apa nama mafia yang kau sebutkan terkuat itu?" tanya George, penasaran. "Nama mafia itu adalah De Sisilia. Mereka adalah mafia penyelundupan narkoba terbesar di negeri ini Tuan, dan ketua mafia itu bernama Matteo. Kini dia menjabat sebagai Mentri perd

  • PEMBALASAN SANG JENDRAL   Mantan Asisten Tuan Jean

    Tetapi baru saja... Hana melakukan itu di kamar mandi ... Tentu saja Hana juga wanita biasa yang memiliki kebutuhan biologis. Tetapi kenapa dia berinisiatif meminta George untuk mengambilkan celana dalamnya? Apa jangan-jangan Hana juga mulai bergejolak? Apa dia belum puas dengan yang tadi? Kenapa dia tidak seperti biasanya? belum lagi dengan pakaian dalam itu. Apa jangan-jangan Hana... George tak kuasa menahan pikirannya yang carut marut. "Buka pintu? Kenapa tidak Bapak George saja yang ke dalam?" ucap Hana, lembut memanja. Bak disiram seember air panas. Kepala George tiba-tiba memanas seiring gejolaknya yang semakin panas. "Ba-baik. Aku ke dalam ya," ucap George, bergetar. George segera membuka pintu kamar mandi dan seketika terkejut. Ternyata Hana berada di dalam ruangan yang tertutup tirai. "Taruh saja celana dalamku di belakang pintu Pak, maaf ya aku menyuruh Pak George, " ucap Hana. George yang terbakar tiba-tiba seperti disiram air dingin. Fantasi liar George langsung

DMCA.com Protection Status