Share

JANDA PUN BERHAK BAHAGIA

"Ah, sudahlah. Berdebat denganmu itu tidak ada habisnya. Sejak dulu aku mana pernah menang jika harus berdebat denganmu. Ada apa, Wan?”

Ridwan tersenyum dan langsung menarik tangan Rembulan, Rembulan berusaha menghindar dan menarik tangannya. Namun, gerakan Ridwan rupanya lebih cepat, dalam satu gerakan dia mampu mengunci kedua tangan Rembulan hingga tidak dapat bergerak.

"Jangan galak-galak, Sayang. Aku hanya ingin mengajakmu ke suatu tempat. Dara, aku pinjam bosmu dulu sebentar," kata Ridwan sambil menutup pintu kamar Rembulan dengan satu tangannya sementara tangannya yang lain merangkul bahu Rembulan dengan lembut.

"Kau ini menyebalkan sekali, lepaskan tanganmu dari bahuku!"

"Ya sudah, kau tidak mau di rangkul. Aku gendong atau aku gandeng?"

Rembulan melotot, Ridwan tertawa kecil dan langsung menurunkan tangannya dari bahu Rembulan, kemudian menggandeng gadis itu. Rembulan hanya cemberut, mau melawan sudah jelas Ridwan juga menguasai beladiri dengan baik. Bahkan dalam sekali geraka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status