Share

41. ANAKKU ADALAH HIDUPKU

Sejak pulang dari Bandung, Dirga terlihat berusaha untuk normal lagi. Selama di Bandung, Dinaya yang berbalik menyeret Dirga agar tak hanya tidur tiduran di hotel. Padahal niat Dirga ingin mengajak Dinaya berkeliling dari pagi sampai malam. Tapi dia sendiri malah kehilangan mood dan bergelung di kasur. Dirga patah hati, berbanding terbalik dengan Dinaya yang mendadak ceria sekali. Akhirnya gadis itu berhasil membujuk Dirga menghabiskan dua hari dengan penuh semangat sampai lelah secara fisik, tapi kondisi mental keduanya jauh lebih baik.

“Nay, papa hari ini nggak makan malam di rumah ya. Papa mau ketemu sama Om Farez dan yang lainnya. Kamu makan sendiri aja,” ujar Dirga sambil bersiap mengambil kunci mobilnya.

“Oh iya Pa. Aku juga mau izin, boleh nggak malam ini ke rumah Aufa?” tanya Dinaya.

“Rumah Aufa? Mau ngapain? Sampai jam berapa?” tanya Dirga.

“Ada acara di rumah Aufa Pa. Ibunya syukuran naik jabatan gitu deh. Jadi kita ngumpul pesta barbeque gitu Pa. Acara anak anak di halaman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status