Sadar bahwa puteranya telah beranjak makin dewasa, Emak sadar ia perlu berkata sejujurnya. “Kamu benar. Kita emang lagi super hemat.”
“Apa ini akibat surat kontrak yang robek?”
Emak memang kemarin akhirnya menceritakan kasus itu kepada dirinya. Kasus yang membuat ketakutan BJ menjadi kenyataan. Bahwa mereka sekeluarga kini terancam mengalami kesulitan ekonomi untuk beberapa bulan ke depan.
“Tadi ada kabar. Entah ini baik atau buruk. Surat kontrak untuk usaha Abah mau diperbarui sama yang beli.”
“Bagus dong. Kenapa Emak bilang bisa baik bisa buruk? Buruknya di mana?”
“Si pembeli minta agar Abah kirim kayu lagi.”
“Berapa truk?”
“Siko.”
“Satu? Satu apa? Satu truk engkel?”
“Iya.”
“Kalo hanya satu truk engkel, apakah Abah punya dana cukup?”
“Cukup. Pas. Tapi kalo itu dilaku
“Kita kan masih Kelas 11. Masih ada waktu setahun buat persiapan diri.”“Itu sih gue juga tua. Tapi gue ngarep banget setamat dari sini bisa ngelanjutin ke sana biarpun gue sadar peluangnya tipis atau mungkin nggak ada.”“Dedot, kenapa jadi apatis?”“Gue punya kelemahan yang pasti bikin gue ditolak kalo ngotot masuk TNI,” jawab Dedot dengan nada memelas.“Kelemahan apa?”“Gue suka ngigo.”Happy merasa tidak sependapat. Bagaimana mungkin seorang calon taruna ditolak masuk TNI hanya karena ia suka mengigau. “Lebay. Gimana ceritanya tuh?”“Gue mikirnya begini. Kalo umpama gue sama temen sekompi dikirim ke tengah hutan untuk misi pengintaian pasti kacau hasilnya. Giliran gue piket jaga sih gapapa. Tapi kalo giliran gue tidur pasti ketauan musuh waktu gue ngigo.”“Iya juga ya. Elo bisa mati bukan karena musuh tapi akib
Charlie masih protes tapi Happy dan Dedot betul-betul tegas dengan tidak mengizinkan Charlie pergi. Setelah dirasa tenang BJ kemudian menceritakan inti pertemuan diadakan. Diawali dengan permintaan maaf sedalam-dalamnya, BJ kemudian bercerita. Mengaku salah, tepatnya, karena telah melakukan dosa yaitu tanpa sepengetahun rekan lain telah dengan sengaja menolak keinginan Lichelle untuk menjadi vokalis. BJ dalam hal ini sadar bahwa ia belum bisa membukakan alasan blackmail yang dilakukan Bayu terhadap dirinya. Alasannya, jika ia membuka hal itu akan merembet ke terbongkarnya dosa BJ di masa lalu terhadap Abah.Dampaknya, pengakuan dosa itu membuat ketiga rekannya tercengang.“Astaga J, koq bisa sih lu bikin begitu sama Lichelle?”“Lichelle itu vokalis paling sempurna dari segala sudut pandangan kita semua.”“Lu nolak Lichelle sama aja satu kebodohan luar biasa.”“Lu ngambil keputusan sep
“BJ hanya nggak ingin Abah dapat kesulitan lagi.”Mata Abah berkaca-kaca. “Abah bangga sama kamu. Abah tau kamu anak yang sangat berbakti. Tapi tindakan kamu tadi sudah keterlaluan bahayanya. Kamu pertaruhkan nyawa. Abah ndak akan memaafkan diri sendiri kalo terjadi apa-apa sama kamu. Buat Abah, kamu jauh lebih berharga dari mobil apapun.”BJ menanggapi dengan anggukan. Abah kemudian mengajak puteranya untuk masuk ke dalam toko merangkap rumah mereka. Melihat begitu sayangnya Abah, sebersit pikiran melintas di benak BJ. Ia merasa ini waktu yang sangat tepat untuk mengutarkan sesuatu yang selama ini kerap mengusik hatinya.“Abah,” panggil BJ ketika mereka baru berjalan beberapa langkah. “Boleh minta waktu sebentar?”“Soal truk?”BJ menggeleng. “BJ ingin kita ngobrol… sebagai orangtua dan anak”Firasat kebapakan Abah s
“Kita nggak punya banyak pilihan.”“Vokalisnya?”“BJ merangkap vokalis. Selama ngamen gue bisa nilai kalo vokal BJ lumayan oke.”Orang terakhir yang mereka tunggu, Dedot, akhirnya muncul.“Gimana soal kelangsungan band kita?“ Dedot langsung membuka dengan sebuah pertanyaan.“Situasi sekarang sulit. Hanya Tim CD yang bisa beraksi cari duit,“ kata Charlie.“Siapa bilang? Gapapa gue tampil sendiri,“ cetus Happy.“Dana yang udah didapet hanya cukup untuk dua kali latihan. Kita pasti kepinginnya penampilan kita sukses. Jadi kita musti latihan lebih sering.“ “So pasti. Gue kan ngejar beasiswanya juga.“ Charlie menimpali. “Gue juga butuh. Soalnya gue mikirnya begini. P
Upaya Bayu untuk menekan BJ terbukti gagal. BJ baru saja menyampaikan sebuah pesan chat kepadanya. Menyatakan bahwa Bayu tidak bisa lagi mengancam dengan mengatakan akan membongkar masa lalunya kepada Abah. Bermaksud menantang, BJ malah dengan berani memberikan nomor telpon Abah pada orang itu.Saat pertama kali mendapatkan pesan chat itu Bayu tidak langsung percaya begitu saja. Ia juga menghubungi nomor yang dimaksud. Dan saat berbicara langsung dengan Abah, Bayu barulah mendapatkan kepastian bahwa ia memang tidak bisa lagi menekan BJ. Abah sudah tahu semuanya dan sudah memaafkan perbuatannya.Tentu saja Bayu jadi merasa malu karena upayanya tidak lagi ada gunanya. Tapi yang membuat dirinya terpukul bukan hanya itu. Ia sadar bahwa ia tidak mendapatkan hal yang sama dari ayahnya yaitu perhatian yang sebaliknya malah didapatkan BJ dengan berlimpah.Kalau sudah begini – ia merenung – siapakah yang sesungguhnya
Biarpun percepatan acara membuat waktu latihan jadi makin terbatas – hanya sebulan lebih – BJ lega. Pertemuan singkat mereka menghasilkan kesepakatan yang sesuai harapannya. Mengingat keterbatasan waktu BJ mau tidak mau hanya mengikuti materi lagu yang sudah dilatih sebelumnya oleh Happy, Dedot dan Charlie. Bagi BJ itu tidak masalah. BJ siap mengikuti dan mendukung. Termasuk pula aksi pencarian dana yang mulai mereka lakukan lagi secepatnya. Benar-benar kesepakatan damai yang luar biasa. Di akhir acara BJ melakukan high five baik dengan Charlie maupun Dedot. Tapi saat berhadapan dengan Happy, BJ kaget karena si gempal itu malah memeluk BJ dengan rasa haru. BJ jadi ikut terharu dan balas memeluk badan gempal rekannya. Pelukan antara keduanya terjadi bermenit-menit.“Hngghhh… , Py!”“Kenapa, J?” tanya Happy sambil tetap mendekap erat.
Dan sekarang, di sela jam istirahat, Bayu mengorek info dari dua informan sekaligus merangkap tukang pukul alias centeng alias pengawal tidak resminya.Entah karena faktor kurang gizi sejak lahir atau hal lain, keduanya lebih suka dipanggil Saipul dan Apip. Keduanya memang akrab betul. Bisa jadi karena mereka memiliki banyak kesamaan. Sama-sama badung, sama-sama jomblo, sama-sama pembuat onar, sama-sama pernah tidak naik kelas.“Ada info soal BJ?” “Sejauh ini belum, boss.” “Kan gue minta supaya kalian cari apa kesalahan orang itu. Emang dia nggak bikin kesalahan? Nggak pernah ikut tawuran? Nggak nilep barang apa yang milik sekolah? Nggak bikin kenakalan yang agak besar? Kalian cari dong!”“Ya
Bersama dengan Happy, BJ baru saja selesai mengamen di dalam sebuah bis. Saat bis melaju ke arah pintu masuk tol untuk membayar tiket, keduanya lantas bersiap turun.Saat bis melambat Happy turun dari arah depan sedangkan BJ melompat turun dari pintu belakang. Yang BJ tidak duga, ia hampir saja tersambar sebuah mobil lain yang secara tiba-tiba melakukan manuver berbahaya. Kecelakaan bisa terhindari memang. Bukan karena mobil itu mengerem atau menghindar tapi karena BJ yang dengan sigap melompat kembali ke pintu bis sebelum kemudian turun lagi. BJ yang kalap ingin berurusan dengan si pengemudi mobil. Sayang, BJ tidak bisa mengejar karena akibat melompat tadi kakinya nyeri akibat terbentur keras ke pintu bis.Mobil memang sempat terhenti di depan palang elektronik. Namun ketika dalam beberapa detik transaksi pembayaran diselesaikan mobil ini melaju lagi. Kabur dengan kecepatan tinggi.Happy ikut menjadi saksi peristiwa. Ia berlari-lari menemui BJ yang terdud