Beranda / Young Adult / PAMANKU SUAMIKU / 067 Aruna salah paham

Share

067 Aruna salah paham

Penulis: Wolfy
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-04 16:40:07

Air mata yang menggantung ditahan sekuat tenaga agar tidak jatuh oleh Aruna. Tapi, sayangnya, batinnya tidak tahan dengan dilema yang tengah dirasakan hatinya.

Tetes air mata pertama telah jatuh membuat Ardan semakin terenyuh dengan keadaan Aruna yang tertekan dengan tubuh gemetar.

Ardan mengambil tindakan, dia bergerak secara perlahan, memeluk istri kecilnya yang sedang bersedih sekaligus juga kesal. Seorang wanita yang sedang dalam dilema, antara mempertahankan suaminya atau melepaskannya pada wanita yang pernah berhubungan dengan suaminya, sebelum mereka menikah karena keadaan.

''Jangan begini bang!'' seru Aruna dengan suara lirih dalam dekapan Ardan, padahal ini adalah pelukan pertama, semenjak Ardan menikahi Aruna.

''Apanya?'' tanya Ardan, dia sedikit terkejut dan juga bingung dengan ucapan Aruna barusan, ''Apanya yang jangan?!''

''Kalau begini... Runa, akan semakin berat buat ngelepas Abang.''

Ardan langsung memegang kedua bahu Aruna, melepaskan pelukannya dan menatap Aruna deng
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • PAMANKU SUAMIKU   068 Tikus dalam sarang

    ''DIAM DI TEMPAT!'' seru salah satu aparat yang datang menggerebek salah satu gudang yang disinyalir menjadi tempat transaksi ilegal.''Kalian sudah dikepung, menyerahlah!'' tambah aparat lain.Terbelalak mata mereka melihat para petugas datang dengan penuh persiapan mengelilingi mereka dalam berbagai posisi siaga.DUARBeberapa senjata akhirnya meletus, entah karena reflek karena panik atau memang di sengaja karena ingin mempertahankan diri.''Bos, polisi!'' seru mereka hampir bersamaan sekaligus segera mencari tempat perlindungan dari peluru-peluru yang telah meluncur dari sarangnya.''Cabut!'' seru Daming memberi perintah.''Kemana?! Kita udah di kepung...''''Mau kabur kemana?!''''Brengsek!''''Bangsat!''''Sialan! Gimana bisa jadi begini...''Beberapa yang lain menggerutu dengan kesal, karena mereka tidak bisa kemana-mana lagi.''Pasti ada pengkhianat!''''Kenapa ngeliat ke gue, mesti ini dari elu!''''Enggak mungkin, pasti kerjaan elu, ini.''Dua kubu gangster yang hendak di gr

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • PAMANKU SUAMIKU   069 Perdebatan Aruna dan Gavin

    Pagi hari kemabali datang dan Ardan masih belum pulang. Tentu saja hal itu semakin membuat pikiran Aruna kacau, rasa kesal karena masalah yang belum terselesaikan dan trasa mengganjal. Tapi, semua itu masih kalah dengan kecemasan Aruna karena resiko dan bahaya yang dijalanai oleh suaminya dalam menjalankan tugas. Sejak kejadian itu, terhitung Ardan sudah dua hari belum pulang.''Run! Ngomong apa kek... dari tadi gua kek ada di kuburan, sepi banget!'' seru Gavin yang kesal karena Aruna terus saja cemberut sejak bangun subuh tadi.''Lu nyalain aja kenceng-kenceng speaker di kamar lo... entar juga rame,'' jawab Aruna ketus.''Bukan gitu, kemaren... gue serasa ada di medan ranjau tahu enggak... gegara kelakuan lu bedua.''''Siapa?!'' seru Aruna bertanya dengan nada acuh.''Ya, elo ama Om gue... tegang banget dari kemaren...''''Kagak!'' seru Aruna menepis pernyataan Gavin, ''Biasa aja tuh...''''Pala' lu... ngomong no ama pantat panci!'' seru Gavin kesal menanggapi dalih Aruna, ''Makan si

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • PAMANKU SUAMIKU   070 Perdebatan Aruna dan Gavin, plus Karissa

    **''Hai!'' seru Karissa sambil tersenyum semringah, saat itu juga, ketika Aruna membuka pintu.Aruna terkejut melihat tamu yang datang pagi-pagi ternyata adalah Karissa. Emosi yang sesaat lalu sempat tenang, sekarang kembali bergejolak melihat wanita yang mendeklarasikan dirinya sebagai calon istri suaminya muncul lagi di hadapannya.''Bang Ardan enggak ada, kak!'' seru Aruna langsung menyahut dengan nada sedikit ketus.''Enggak ada!'' jawab Karissa tanpa memperdulikan sikap Aruna, ''Kemana?''''Enggak tahu!'' seru Aruna, lagi-lagi masih dengan nada ketusnya walau tidak terlalu kentara, ''Belom pulang dari semalem...''''Owh, gitu!'' jawab Karissa sembari nyelonong masuk sebelum Aruna sempat mempersilahkannya, ''Ya udah, biarin, gue tunggu di dalem aja...''Karissa langsung duduk di sofa dengan lagak santainya, dia tidak mempedulikan Aruna yang mengernyit dahinya melihat sepak terjang dirinya.''Kenapa malah bengong disitu?! Sini, temenin gue!''Aruna terdiam memperhatikan Karissa ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • PAMANKU SUAMIKU   071 Gavin dan Aruna kembali adu argumen

    *****Hingga malam, Ardan masih belum juga pulang semenjak dia pergi dua hari yang lalu.''Run, harusnya elu lebih berani ngadepin dia!''Gavin mulai membuka obrolan sambil menikmati makan malamnya bersama Aruna.''Maksud lo apa?'' tanya Aruna yang polos, dia tidak mengerti maksud ucapan Gavin.''Mantan gebetan Om Ardan.''''Kak Karissa?!''''Iya, dia. Siapa lagi?!''''Berani gimana? Gua enggak ngerti maksud pertanyaan lo, ah...''''Run, lo biasanya enggak begini... Lo, tuh enggak ngusik orang makanya lo juga enggak suka diusik. Tapi, sama dia, lo ngalah banget... kalo mau ribut, ribut aja, ngapain lo tahan?!''''Vin, dimata lo kayanya gue beringas jadi cewek...''''Iya, tapi, dalam hal yang baik.''''Bokis lo!''''Serius, gue. Sumpah!''''Auk ah...''''Yee... kok, tanggepannya begitu?!''''Bingung gue, Vin...''''Bingung apa lagi?! Libas aja pelakor, mah!''''Ngaco lu! Pelakor apanya?!''''Lah, tuh cewek pede banget... di depan bininya, dia berani bilang kalau dia calon istri. Kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • PAMANKU SUAMIKU   072 Pajangan pintu

    Siang itu, Aruna yang sedang menyapu halaman rumah membersihkan got di depan rumahnya terkejut bukan kepalang. Suami yang ditunggu-tunggu karena sudah beberapa hari tidak pulang. Dia tiba-tiba turun dari mobil mewah bersama dengan wanita yang jadi pemicu kegalauan hatinya.Seiras dengan Aruna, Ardan juga terlihat agak terkejut walau dia masih berusaha santai. Tapi, sorot matanya terlihat redup menunjukkan penyesalannya saat bertemu mata dengan istri kecilnya.Tanpa menunggu aba-aba, Aruna meninggalkan pekerjaannya, dia segera masuk ke dalam rumah meninggalkan Ardan Karissa.''Riss, jangan masuk, udah sono pulang!''''Ihh... kok ngusir. Aku udah nganter kamu lho...''''lu maksa gue tadi. Sengaja, kan lu... make abang lu buat neken gue... sekarang udah gue turutin, balik sono lu.''''Indraaa...'' rengek Karissa yang menggelayut mesra di tangan Ardan.Beberapa pasang mata ternyata telah memperhatikan kejadian ''perselingkuhan'' itu dengan jelas, hanya tinggal tunggu waktu sampai semuanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • PAMANKU SUAMIKU   073 Hak Aruna sebagai istri

    *****Gavin, Mpok Hasna, dan si kembar akhirnya pergi meninggalkan sepasang suami istri lintas generasi untuk segera menyelesaikan masalah yang tertunda selama beberapa hari hanya untuk sebuah penjelasan.''Run, udah dong!'' seru Ardan memamnggil merayu istri kecilnya, ''Kita ngobrol dulu...''''Penting gak?'' tanya Aruna dengan ekspresi menantang.''Eum... setengah penting, setengah gak juga,'' jawab Ardan dengan wajah di buat seperti sedang berpikir.''Kok Gitu?!'' seru Aruna bertanya dengan wajah serius.''Karena dua-duanya berkaitan,'' jawab Ardan sambil mengangkat alis.''Gak jelas!'' seru Aruna menyahut sambil memalingkan wajahnya.''Makanya biar jelas, kita ngobrol dulu!'' seru Ardan sambil duduk membanting badannya di atas tempat tidur sambil menarik tangan Aruna yang sedang berdiri tegap.''Mau kelarin kerjaan buru-buru,'' sahut Aruna sembari menahan tangannya agar tidak ikut duduk bersama Ardan, ''Runa baru aja ngangkatin jemuran, biar buru-buru rapih,'' tambah Aruna yang se

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • PAMANKU SUAMIKU   074 Cincau

    Ekspresi dan gaya Ardan tiba-tiba berubah jadi sangat serius, tapi dengan ekspresi angkuh, wajahnya jelas memperlihatkan percaya dirinya.''Masih nanya...'' sahut Aruna geram, ingin rasanya dia menggigit jari Ardan yang ada di dagunya.''Galak amat...''''Yang nanya, enggak peka!'' seru Aruna menyahut dengan semakin ketus.''Mau memperjelas?!'' seru Ardan bertanya menantang istri kecilnya.''Terserah deh,'' jawab Aruna semakin kesal.Aruna menepis tangan Ardan yang di dagunya, dia berbalik dengan kasar menghindari tangan Ardan. Tapi, Ardan dengan cepat mengambil tangan Aruna. Di cium oleh Ardan kedua punggung tangan Aruna dengan sangat lembut.''Please.... Hentikan marah kamu, semakin lama kamu marah, semakin berat pertanggung jawaban abang nanti...''Ardan bicara dengan menatap mata Aruna. Melihat wajah sendu Ardan, Aruna tidak tega untuk terus merajuk.''Kenapa?" tanya Aruna menyelidik dengan nada lembut, dia berhati-hati dengan ucapannya. ''Untuk yang ini, Runa berhak tahu...''''H

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • PAMANKU SUAMIKU   075 Teguran Kakek Wawan

    ''Assalamu alaikum...'' sapa Kakek Wawan, dia datang berkunjung beberapa waktu setelah Ardan keluar mencari es cincau untuk Aruna.''Wa alaikum salam...'' jawab Aruna, ''Kakek!''''Run, kakek mau ngobrol dikit ama Ardan, mana tuh anak?!'' jawab Kakek Wawan dengan nada datar, walau tipis tapi terasa ada kekesalannya dari nada suaranya.''Lagi, keluar kek, ada apa?'' tanya Aruna penasaran, hatinya sudah merasa ada yang tidak kena dari Kakek Wawan.''Tamunya, udah pulang Run?''Terangkat naik alis Aruna mendengar pertanyaan Kakek Wawan, tapi, dia segera menanggapinya dengan sopan.''Udah kek...''''Terus Ardan? Kemana dia?'' tanya Kakek Wawan dengan nada suara sedikit ketus, ''Nganter tuh cewek?!''''Eh, Enggak kek, enggak!'' seru Aruna segera menjawab, ''Cuma lagi... nyari...''''Nyari apa Run?'' tanya Kakek Wawan memotong ucapan Aruna yang terbata-bata.Aruna merasakan rasa kesal Kakek Wawan, dia merasa kalau KakekWawan kesal dengan Ardan dan ada hubungannya dengan Karissa. Tapi, karen

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09

Bab terbaru

  • PAMANKU SUAMIKU   152 Berakhir bahagia

    Ardan duduk di samping tempat tidur Aruna yang sedang tertidur setelah mendapat perawatan di rumah sakit dengan air mata berlinang.Ardan yang baru saja bangun setelah menjalani operasi karena luka tembak di bahu kirinya tidak mau mendengar ketika dokter dan perawat memintanya untuk tetap beristirahat. Dia tetap nekat untuk berada di samping Aruna. Pada akhirnya pihak rumah sakit yang mengetahui apa yang terjadi terhadap sepasang suami istri yang baru saja mengalami musibah membiarkan Ardan dan Aruna berada dalam satu ruangan.''Maaf... maafin abang, Run...'' gumam Ardan sambil memegang erat tangan Aruna, ''Maaf karena kamu harus mengalami ini semua gara-gara abang...'' Ardan terus bergumam menyalahkan dirinya dengan tangan Aruna yang didekap dekat wajahnya, ''Abang enggak tahu kalau kamu hamil... maafin abang karena enggak bisa lindungin dia...''''Bang, berisik!'' seru Aruna yang terbangun dengan semua penyesalan Ardan

  • PAMANKU SUAMIKU   151 Amira kembali hidup

    ''Kenapa sama Aruna?!'' pekik Ardan dengan sorot mata penuh amarah melotot pada Karissa.''Hehehe...'' kekek Karissa menaggapi Ardan yang sedang meradang karena pernyataannya barusan, ''Aku suka tampilanmu sekarang... kali ini, mata kamu bener-bener ngeliat aku.''''Brengsek Karissa, jawab aku!!!'' hardik Ardan yang semakin kesal dengan Karissa.''Dia pasti sedih... aku yakin dia masih belum tahu apa yang terjadi padanya... pasti seru ngeliat dia nangis...'' gumam Karissa yang seolah tdiak peduli dengan betapa marahnya Ardan.''Kamu bukan manusia,'' ujar Amira dengan suara bergetar, ''Bisa-bisanya kamu... KAMU BUKAN MANUSIA!'' teriak Amira histeris sambil menangis, ''Kamu sudah membunuh Raihan... kamu bunuh dia dengan sangat kejam... kamu tega, dasar perempuan jalang busuk!''Jeritan Amira menarik perhatian petugas yang sedang mengolah TKP sambil menunggu ambulans dan mobil tahan

  • PAMANKU SUAMIKU   150 Akhir pencarian

    Satu orang lagi tewas di tangan Karissa dan hal itu membuat para preman lain yang ingin berontak itu ciut nyalinya. Mereka tidak berkutik menghadapi Karissa yang sudah tidak lagi bisa mengontrol emosinya.''Buka, kasih dia masuk!'' seru Karissa memberi perintah, ''Atau... ada lagi yang mau ngerasain timah panas?!''Preman terdekat dengan pintu akhirnya menyerah dengan kebrutalan Karissa. Dia pasrah membuka pintu menuruti perintah Karissa.''Woy!'' pekik Casdi yang masih tidak menyetujui keputusan Karissa, ''Jangan di buka!''Preman yang sedang membuka pintu terkejut dan pintu terhenti sekitar sejengkal saat dia mendengar Casdi memekik kesal.''Buka!'' seru Karissa dengan mata melotot sambil mengarahkan moncong senjatanya ke arah si pembuka pintu.Perhatian Karissa teralih, lalu seketika itu juga beberapa preman mendekat hendak merebut senjata Karissa.

  • PAMANKU SUAMIKU   149 Terpojok

    ''...segera menyerah, kalian sudah di kepung!''Peringatan dari pengeras suara tiba-tiba terdengar ketika Karissa dan yang lainnya baru saja selesai mengikat Aruna, Amira, Dion dan Rafli.Karissa dan yang lainnya yang panik dan fokus dengan kubu masing-masing saat perseteruan belum lama terjadi barusan, mereka tidak menyadari deru mesin kendaraan yang datang mendekat, karenanya mereka semua terkejut ketika tiba-tiba saja mereka terkepung.Tanpa aba-aba kedua kubu segera mengadakan gencatan senjata lalu dengan cekatan menutup jendela dan pintu atau apa pun yang bisa menjadi akses dari luar untuk melihat situasi di dalam bangunan. Mereka semua tahu jika masih ada kesempatan karena mereka punya empat sandera yang bisa digunakan.***''Pak, mereka semua ada di dalam...'' ujar salah seorang petugas memberi laporan, ''Kemungkinan besar, Dion dan Rafli yang bertugas juga sudah di tangka

  • PAMANKU SUAMIKU   148 Perpecahan

    Dion dan Rafli bertindak mengikuti improvisasi dari situasi yang mereka ciptakan setelah terdesak.Desakan para preman yang meminta mereka untuk menyerahkan kunci mobil membuat mereka kesulitan mengulur-ulur waktu. Tapi, kreativitas dengan modal nyali nekat sekaligus bukti bahwa diklat yang mereka jalani menunjukkan kepiawaian mereka dalam melaksanakan tugas.''Lah, mana ya?!'' sahut Dion sambil kasak-kusuk berlagak mencari kunci di saku pakaiannya, ''Fli, mana kunci?''''Lah, bukannya ama elu?!'' jawab Rafli mengikuti skenario dadakan di lapangan.''Pe'a, kagak ada di gua... ama lu, kan...''''Kagak, kagak ada... tuh, liat!'' seru Rafli sambil menarik kantong pakaiannya keluar.''Ngelawak lu bedua!'' pekik preman yang menunggu kunci mobil mereka untuk di serahkan dengan mata melotot.''Ka-kagak bang, beneran dah... cek aja... kagak ada i

  • PAMANKU SUAMIKU   147 Parta

    ''Di mana ini?!" pekik Aruna ketika tali yang mengikat mulutnya dibuka saat sudah berada di sebuah ruangan, ''Mau apa kalian?!''Mereka yang ada di ruangan itu tersenyum sinis menanggapi kegelisahan Aruna dan Amira yang terkejut ketika tudung hoodie yang menutupi separuh wajah mereka dibuka, memperlihatkan suasana di sekeliling dengan lebih jelas sekarang.Salah seorang dari beberapa pria yang baru di lihat oleh Aruna dan Amira datang menghampiri.Pria itu mengangkat dagu Aruna dan Amira, memiringkannya ke kanan dan ke kiri, melihat mereka dengan seksama, menilai penampilan fisik mereka berdua.''Lumayan, biarpun enggak bisa laku mahal, tapi masih cukup ngejual,'' ujar Parta, pria paruh baya tapi punya aura mendominasi yang membuat Aruna dan Amira merasa sangat tidak nyaman, ''Enggak banyak duit yang bisa kamu dapet dari mereka berdua...'' tambah Parta seraya melirik kepada Karissa.

  • PAMANKU SUAMIKU   146 Nekat

    CKIITTTRem berdecit dan mobil yang dikendarai oleh para petugas yang mengikuti Karissa berhenti mendadak.''Dimana Pak Ardan?!" tanya Dion, salah satu petugas yang ditugaskan untuk mengawasi.''OTW,'' jawab Rafli yang jadi rekan bertugas Dion, ''Enggak jauh... dia pasti bentar lagi nyampe...''''Oke... keknya target udah sampe di tujuan. Gimana, kita lanjut masuk?''''Enggak tauk, tapi tempat ini sarang mafia, cuma kita bedua... ini mah nganter nyawa...''Dion dan Rafli berdiskusi tentang bagaimana langkah selanjutnya karena intruksi selanjutnya belum turun dari atasan mereka.''Terus gimana, target udah turun... iya kalo tujuan dia disini, kalo dia lanjut ke tempat laen... bakal repot...'' ujar Rafli dengan nada gemas.''Sialan!'' pekik Dion kesal, ''Gue juga bingung, kita cuma ditugasin buat ngintai... terjun langs

  • PAMANKU SUAMIKU   145 Harapan

    Ardan bergegas bergerak segera setelah mendapat laporan dari anak buahnya yang mengawasi rumah Amira.''Dua orang di seret paksa... kenapa dua?!'' tanya Ardan di dalam hatinya, ''Apa mungkin bukan Runa?!''Tidak banyak laporan yang diberikan anak buahnya selama dua hari terakhir karena sama sekali sulit untuk menemukan celah guna mengintip lebih dekat untuk melihat situasi di dalam rumah Amira supaya lebih jelas.Ardan bahkan meminta pada Ibunya Lita untuk menghubungi Amira dan menanyakan apakah ada hal lain yang dibutuhkannya supaya ada kesempatan baginya untuk bisa masuk ke dalam rumah Amira. Tapi, sayangnya, karena baru saja mendapat pasokan, Amira menolak tawaran bibinya.''Terserah deh... liat yang ini aja dulu. Enggak tauk kenapa tapi feeling gue beda tentang yang ini. Entah kenapa semangat gue naik buat ngejar yang ini... mudah-mudahan enggak salah...'' gumam Ardan d

  • PAMANKU SUAMIKU   144 Memantau

    Ardan memberikan beberapa foto Karissa dari berbagai posisi sebagai referensi agar Lita tidak salah mengenali.''Maafkan saya pak, saya tidak begitu yakin karena saya hanya melihat sekilas. Tapi pak, Ini bukan hal yang biasa di lakukan Kak Amira... Meski Kak Amira yang sekarang sangat jauh berbeda dengan Kak Amira tujuh tahun yang lalu. Tapi, tetap saja, saya merasa ada yang janggal...''Lita dengan jujur mengemukakan opininya karena dia juga tidak mau membohongi orang yang sedang kesulitan.''Saya tahu kalau ini tidak tepat,'' ujar ibu Lita menambahkan dengan wajah memelas menatap Ardan, ''Di saat bapak sedang susah saya malah merepotkan... tapi pak, bapak juga kan seorang petugas. Tolong bantu kami pak... Amira adalah anak baik yang ceria sebelumnya. Tapi, sejak tujuh tahun yang lalu tiba-tiba dia berubah... kami yakin ada sesuatu karena setelah tujuh tahun dia berdiam diri, tiba-tiba dia menghubungi kami.''&nb

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status