Aku merasa Arya itu orang yang sangat baik meski kamu baru saja mengenal dan belum terlalu dekat tapi dia banyak membantu aku. Padahal kami hanya bertemu disaat dia ingin mengantar atau menjemput aku saja. Kita belum saling mengetahui informasi diri kita atau bagaimana dan apa saja yang kita lakukan. Tapi dia selalu ada untuk membantu aku.
Saat aku ingin tidur, aku terus memikirkan Arya. Aku takut ini sungguh terjadi. Dia terlalu baik sampai membuat aku jatuh hati. Aku yakin ini adalah cinta sepihak.
Rasanya tidak nyaman sekali. Aku terlalu berharap banyak kepada Arya. Aluna mengetuk pintu dan masuk ke kamar tidur aku. Dia pasti akan bercerita tentang Arya dan juga Andri.
"Mia, apa kamu sudah tidur?" tanya Aluna.
"Belum, ada apa kakak?" tanyaku
"Aku merasa bersyukur sebab Arya suka melakukan semua ini. Dia itu melakukan ini hanya untuk kamu. Dia memang pria yang baik hati. Aku setuju kamu dengan dia." Jawab Aluna.
Aku
Benar yang dikatakan oleh Aluna, aku terlalu bergantung dan membutuhkan Arya. Ini membuat aku semakin bingung dan tidak nyaman. Aku selalu memikirkan Arab setiap hari. Dia juga selalu membantu dan membuat aku bahagia."Jika begitu, kakak akan pergi tidur." Kata Aluna."Benar, ini sudah sangat malam." Kataku.Aluna pergi dari kamar tidur aku dan kami mulai tertidur. Pagi hari ini, aku terbangun dan bersiap untuk pergi ke ruang sakit. Aluna juga bersiap pergi ke lokasi syuting."Kenapa kakak sudah bersiap pergi ke lokasi syuting?" tanyaku."Aku ingin pergi dengan kamu, kami hubungi Arya untuk mengatakan bahwa kakak juga ikut dengan kalian berdua." Jawab Aluna."Baik, aku akan hubungi dia sekarang juga." Kataku.Aku langsung menghubungi Arya dia mengatakan bahwa Aluna juga ikut dengan kami berdua. Arya juga tidak masalah jika Aluna ikut dengan kami."Aku sudah mengatakan itu kepada A
"Aku cemburu terhadap Arya, dia minta kamu merasa tenang. Berita itu dia yang menghapus bukan aku. Aku merasa bukan kekasih yang baik untuk kamu. Aku kalah cepat dari dia. Aku ingin menjadi pria yang membuka kamu bahagia dan merasa terlindungi tapi justru Arya yang melindungi kamu dari masyarakat. Kamu bisa merasakan tenang sebab dia sudah menghapus berita itu." Jawab Andri dengan nada tinggi."Jadi, kamu cemburu terhadap Arya. Dia itu melakukan itu supaya Mia tidak sedih. Dia sangat menyayangi Mia dan tidak ingin melihat Mia sedih. Mia itu adik yang sangat peduli sapi dia terus memikirkan keadaan aku setelah menghadapi berita itu. Dia merasa sedih dan Arya langsung melakukan itu demi Mia." Kata Aluna."Kamu bohong, pasti Arya menyukai kamu. Itu sebabnya dia melakukan itu." Kata Andri."Tidak, Arya sangat mencintai Mia. Tidak mungkin dia menyukai aku dia itu hanya membantu aku supaya Mia tidak sedih dan kepikiran. Arya mengetahui bahwa Mia sela
"Tapi kenapa dokter Mia tetap melakukan itu?" tanya suster lain."Kamu seperti tidak mengenal dokter Mia saja. Dia itu tidak akan membiarkan pasien dalam keadaan gawat darurat tanpa melakukan apa pun. Dia pasti sudah memikirkan akibat dari perbuatan dia sendiri. Tapi dia tetap melakukan itu sebab dia itu terlalu baik." Jawab dokter Dirga."Benar itu, dokter Mia memang terlalu baik kepada orang lain. Dia tidak akan membuat pasien tidak tertangani. Dia akan melakukan segala cara untuk mengobati pasien. Itu kelebihan dari dokter Mia. Dia juga disukai banyak orang yang bekerja di rumah sakit ini." Kata suster lain."Itu benar, dia itu sungguh menarik sekali." Kata dokter Dirga."Ada apa ini? Kenapa dokter Dirga memuji dokter Mia seperti itu? Apa dokter Dirga memiliki perasaan lebih terhadap dokter Mia?" tanya suster lain."Kamu benar, aku memang menyukai dia." Jawab dokter Dirga."Tapi dokter Mia sudah memilik
"Jadi, keadaan anak saya sudah tidak memburuk lagi." Kata pak Andi."Benar, dia sudah melewati masa kritis dan kita tinggal menunggu saja dia untuk segera sadar." Kataku."Terima kasih, Mia! Saya tidak tahu harus berkata apa tapi kamu adalah penyelamat hidup saya. Dia adalah segalanya untuk saya. Saya hanya memiliki dia dan juga istri saya. Tapi keadaan istri saya masih belum pulih dan juga anak saya mengalami koma. Itu membuat saya kesepian sekali. Tapi akhirnya kamu bisa menyelamatkan dia." Kata pak Andi."Bukan saya yang menyelamatkan dia tapi tuhan. Kita hanya bisa berdoa dan berserah diri saja. Semua sudah diatur dan ditetapkan oleh tuhan." Kataku."Saya hampir melupakan itu tapi kamu mengingatkan saya. Terima kasih, Mia!" Kata pak Andi."Baik pak Andi, saya permisi sebagai masih banyak pasien yang harus ditangani." Kataku.Saat aku pergi, pak Andi memegang tangan dan menahan aku supaya tidak pergi. Mungkin dia masih i
Pak Andi datang menemui aku dan menanyakan apa yang sedang terjadi."Kenapa ini? Ada apa? Dokter Mia, sebenarnya ada apa ini?" tanya pak Andi."Maafkan saya sebelum sudah membuat keributan di sini. Pak Andi mengatakan jika saya boleh meminta sesuatu dari anda. Saat ini saya ingin meminta itu." Jawabku.Suster itu langsung terkejut sebab pak Andi akan melakukan apa saja untuk aku."Apa? Katakan saja!" Kata pak Andi."Saya ingin pasien ini bisa saya operasi. Dia memang tidak memiliki biaya tapi keadaan anak ibu ini sedang slama bahaya. Sebagai seorang ayah yang baru saja anaknya terselamatkan pasti mengerti bagaimana perasaan ibu ini. Saya saja merasa sangat kasihan selain terhadap ibu ini. Jika saya bis melakukan sesuatu pasti saya lakukan sekarang juga. Saya ingin membayar biaya itu tapi uang saya tidak cukup. Di rumah sakit ini, biaya harus dibayar dengan penuh. Oleh karena itu, say ingin meminta ini kepada pak Andi." Katak
"Apa keadaan mami sudah membaik?" tanya anak pak Andi."Keadaan mami sudah membaik apalagi jika dia melihat kondisi kamu sekarang. Papi yakin dia bisa langsung sembuh dan akan senang melihat kamu." Jawab pak Andi."Aku juga sudah sangat merindukan mami. Aku ingin segera bertemu dengan mami." Kata anak pak Andi."Kamu fokus saja dengan masa penyembuhan dan nanti papi akan membawa mami ke hadapan kamu." Kata pak Andi."Baik, aku akan fokus kepada penyembuhan aku ini. Siapa dokter ini?" tanya anak pak Andi."Ini dokter Mia." Jawab pak Andi."Perkenalkan saya Mia, dokter di ruang sakit ini." Kataku."Dia dokter yang telah menyelamatkan kamu. Dia itu baik sekali dan bersedia melakukan apa pun demi pasien dia. Dia dokter hebat menurut papi." Kata pak Andi."Begitu, terima kasih. Saya senang dapat mengenal kamu." Kata anak pak Andi."Saya juga senang mengenal kamu." Kataku."Terima kas
Robi bercerita tentang dia di sekolah kepada aku."Dokter Mia, aku mendapat nilai terbaik di kelas." Kata Robi."Benarkah?" tanyaku sambil merasa bangga."Benar, aku senang sekali bisa mendapatkan nilai terbaik. Padahal biasanya aku tidak pernah belajar saat kelas mengadakan ujian. Tapi sekarang aku dapat nilai yang sangat memuaskan. Ini semua juga karena dokter Mia." Jawab Robi."Saya? Kenapa saya bisa membuat kamu mendapat nilai terbaik?" tanyaku sambil merasa heran."Sebab dokter Mia selalu menghibur aku disaat aku menceritakan tentang keluarga aku. Dokter Mia juga memberikan aku semangat untuk belajar." Jawab Robi."Begitu, bagus itu. Kamu memang harus semangat belajar. Saya bangga sekali mendengar kamu mendapat nilai terbaik di kelas." Kataku."Terima kasih, dokter Mia!" Kata Robi."Tidak, aku tidak melakukan apa apa. Aku yakin kamu akan menjadi juara sebab kamu sudah berusah
"Jadi begitu ceritanya, seharusnya kamu menghubungi nenek atau yang lainnya. Kami membuat kami khawatir saja." Kata nenek."Maaf, aku sudah membuat kain semua khawatir. Tapi aku tidak apa apa." Kataku."Syukurlah kalau begitu, kamu bisa pulang dengan selamat. Mama sudah sangat senang." Kata mama."Anak papa ini memang hebat sekali." Kata papa."Kamu hebat, Mia." Kata Aluna."Tidak, aku biasa saja. Untung saja hal yang paling aku takutnya tidak terjadi. Aku bisa menyelamatkan anak dari ibu itu. Tadinya aku terus dilarang oleh sustwe sebab peraturan rumah sakit dan aku hampir terlambat." Kataku."Kamu sudah menjadi dokter hebat seperti kakek kamu. Dia juga melakukan apa saja untuk pasien. Bahkan dia hampir tidak pulang selama beberapa hari hanya untuk menangani pasien saja." Kata nenek."Jadi, kakek juga seorang dokter?" tanyaku sambil terkejut."Benar, nenek memang memiliki impian
"Aku ikut senang mendengar kabar perikanan kalian berdua. Aku pasti akan datang." Kata Elo."Harus, kamu dan Ratna harus datang bersama." Kata Arya."Apa aku harus mengejar dia lagi? Apa dia masih menginginkan aku?" tanya Elo."Siapa yang tahu? Kamu harus mencoba mendekati dia lagi. Aku yakin Ratna masih mencintai kamu." Jawab Arya."Apa kamu tidak masalah?" tanya Elo."Sudah berapa kali pertanyaan ini ditanyakan. Aku tidak masalah dengan hubungan kalian berdua. Setelah mengenal dan dekat dengan Mia. Perasaan dan pikirkan aku hanya tertuju kepada dia saja. Aku tidak pernah merasa bahagia seperti ini. Pernikahan ini rasanya seperti mimpi bagi aku. Apalagi kemarin hubungan kami telah ditentang sehingga saat kami mendapat restu. Ini menjadi sesuatu yang berharga dan tak terlupakan." Jawab Arya."Selamat atas pernikahan kalian berdua." Kata Elo."Tunggu! Itu terlalu cepat. Nanti ajaa saat di perni
Setelah dari rumah Arya, aku dan Arya pergi ke rumah dan menemui keluarga aku."Mia! Arya!" kata nenek."Nenek!" kata Arya."Untuk apa kamu datang kemari?" tanya papa."Saya ingin meminta maaf atas kejadian itu. Saya tahu saya salah, tidak seharusnya saya melakukan itu. Saya hanya ingin data mengenal Mia lebih dalam. Saya sih jatuh cinta sejak pertama kali bertemu dengan Mia. Saya ingin mendekati dia tapi tidak tahu caranya. Pada saat itu, Mia terluka bingung dan juga sedih. Saya hanya berusaha membantu dia saja." Jawab Arya."Apa seperti itu cara kamu membantu seseorang?" tanya mama."Saya tahu itu salah tapi saya hanya tidak ingin melihat Mia sedih memikirkan cara untuk membatalkan perjodohan itu. Jadi, saya memutuskan untuk membantu Mia." Jawab Arya."Sekarang apa yang ingin kamu lakukan? Kenapa kamu datang kemari?" tanya papa."Saya ingin meminta restu untuk menikah dengan Mia
Aku bertemu dengan Arya dan kami berbicara berdua."Mia, kamu pulang bersama Robi?" tanya Arya sambil terlihat cemburu."Benar, aku pulang dengan Robi sebab Robi berada di rumah sakit. Dia terluka parah dan aku mengobati dia." Jawabku."Ada apa kamu ingin bertemu dengan aku malam ini?" tanya Arya."Aku merindukan kamu." Jawabku.Arya terlihat senang dan tersenyum saat aku mengatakan itu."Kamu merindukan aku?" tanya Arya."Benar, kamu tidak merindukan aku?" tanyaku."Tentu saja, aku juga merindukan kamu." Jawab Arya."Aku juga ingin meminta maaf kepada kamu." Kataku."Untuk apa?" tanya Arya."Aku janji akan bertahan dengan kau. Kita akan berjuang bersama mendapatkan restu mereka. Aku juga minta maaf mengenai Robi. Ternyata kamu benar, wanita yang disukai Robi adalah aku. Aku terlalu bodoh dan tidak dapat menyadari itu." Jawabku."Dia m
"Apa? Jadi, dia berani melakukan itu di depan keluarga kamu?" tanya suster Wulan sambil terkejut."Benar, maafkan aku yang tidak percaya dengan perkataan kamu." Jawabku."Tidak masalah, aku mengerti. Lalu, sekarang bagaimana nasib hubungan kalian berdua?" tanya suster Wulan."Aku juga tidak tahu bagaimana kisah kami berdua. Aku takut tidak bisa melupakan dia. Aku sudah terluka nyaman dan membutuhkan dia." Jawabku."Jangan berpisah! Kamu harus bertahan demi cinta kalian berdua. Aku yakin Arya juga sedang mempertahankan kamu. Dia sangat mencintai kamu." Kata suster Wulan."Aku juga berpikir untuk bertahan tapi rasanya terlalu sulit. Aku tidak tahu apa bisa kami bersama. Keluarga Arya pasti sangat membenci aku sebab aku telah membuat kebohongan ini. Mereka sudah berharap bahwa kami akan segera menikah. Tapi aku dan Arya menghancurkan harapan mereka. Aku juga membuat keluarga aku kecewa." Kataku."Tidak, semua
Elo merasa bingung dengan apa yng terjadi kepadaku Arya dan meminta tolong Arya menjelaskan semua yng terjadi."Lebih baik sekarang jelaskan semuanya dari awal. Supaya aku bisa amngerti dan memberikan solusi. Siapa tahu aku bisa membantu kalian berdua?" tanya Elo.Arya menceritakan kisah aku dan dia dari awal sampai akhir. Elo sangat terkejut dan tidak menyangka bahwa itu terjadi kepada Arya dan aku."Apa? Jadi, seperti itu yang terjadi?" tanya Elo dengan sangat terkejut."Benar." Jawab Arya."Rumit juga kisah kalian berdua. Tapi aku sungguh tidak menyangka kalian itu hanya memiliki hubungan yang palsu. Aku pikir kalian sungguh saling mencintai pada saat itu. Sebab Mia juga terlihat sangat setia kepada kamu. Kami juga terutama mencintai dia dan bahagia saat bersama Mia. Aku bisa melihat itu dari mata kamu." Kata Elo."Maafkan aku, aku terlalu seperti anak kecil dan tidak dapat memaafkan kamu saat pertama k
Mereka pasti ingin mendapatkan penjelasan dari aku."Maafkan aku, aku tahu aku salah. Aku tidak ingin membohongi kalian semua. Tapi aku juga tidak bisa menghindari semua ini. Apa yang terjadi hari ini adalah kebenaran. Aku tidak akan bisa mengubah semua ini. Aku telah mengecewakan kalian semua." Kataku."Papa sungguh kecewa terhadap kamu, Mia!" Kata papa."Mama sangat kecewa, kamu melakukan ini kepada kami semua." Kata mama."Kenapa nenek diam saja? Nenek juga harus memarahi aku. Aku pantas mendapatkan itu. Lebih baik dimarahi dari pada nenek diam."Kataku."Tidak, nenek tidak kecewa terhadap kamu. Semua ini terjadi karena kesalahan nenek. Semua yang dikatakan Praja itu benar. Nenek tidak bisa menolak perjodohan keluarga skalian neng meninggalkan dia. Dan nenek melakukan kesalahan itu kepada kamu, Mia. Padahal kamu adalah cucu tersayang nenek tapi nenek membuat kamu dalam situasi yang sulit. Maafkan nenek, Mia!" Kata ne
"Tapi mereka berdua tidak ada hubungannya dengan masa lalu kita. Kamu pikir aku meninggalkan kamu itu adalah keputusan yang mudah?" tanya nenek sambil terlihta kesal."Tentu saja, bagi kamu mendapat pria yang kaya lebih baik dari pada pria yng selalu berada di sisi kamu." Jawab kakek Praja."Bukan karena dia kaya, aku memilih dia karena dia dijodohkan dengan aku oleh orang tua aku. Aku tidak bisa menolak perjodohan orang tua aku." Kata nenek."Setidaknya kamu harus berjuang bersama aku. Aku bertahan untuk bisa bersama kamu. Tapi kamu memilih mundur dan menghancurkan hubungan kita berdua. Apa Mia juga sama? Dia memilih cucu aku karena Arya sangat kaya dan sukses?" tanya kakek Praja."Hentikan! Kamu bisa menghina aku tapi tidak dengan cucu aku. Dia bukan wanita yang seperti itu. Kamu harus tahu Mia menolak perjodohan yang aku lakukan demi cucu kamu. Dia memilih Arya sebab Arya pria yang baik. Tadinya aku akan mengizinkan dia bersama
Siang ini, keluarga Arya akan datang ke rumah aku."Nenek tidak sabar bertemu dengan Praja." kata nenek sambil tersenyum."Memangnya siapa kakek Praja itu? Kenapa nenek sangat ingin bertemu dengan Kakek Arya?" tanyaku."Sudah kamu tidak pelet mengetahui itu, kapan mereka semua akan datang kemari?" tanya nenek."Sepertinya ada sesuatu dengan mama." Kata mama."Benar, papa juga merasakan yang sama dengan kamu." Kata papa."Apa mungkin ada hubungannya dengan masa lalu nenek? Apa mungkin kakek Praja itu adalah mantan kekasih nenek?" tanya Aluna."Apa? Benarkah itu?" tanyaku sambil terkejut seakan tidak percaya."Bisa saja itu, buktinya nenek sangat tidak sabar menunggu keluarga Arya. Pasti neng ingin sekali bertemu dengan kakek Praja. Aku yakin itu." Jawab Aluna."Apa benar?" tanyaku.Anehnya perasaan aku menyambut keluarga Arya malah merasa tidak nyaman. Pad
Saat sampai di depan gerbang, Arya menggendong aku lagi. Dia membawa aku sampai ke depan rumah."Sudah turunkan aku!" kataku."Kenapa? Kenapa aku tidak boleh membawa kamu sampai ke kamar kamu?" tanya Arya sambil tersenyum."Jangan! Aku bisa dimarahi oleh papa dan semuanya. Kamu membuat aku malu sebab semua orang melihat kita berdua. Kenapa harus malu?" tanya Arya."Tentu saja malu, aku tidak suka jika kamu terus bersikap seperti ini." Jawabku."Baik, aku tidak akan melakukan itu lagi. Jangan sampai kamu tidak suka! Kamu tidak bisa menjauh dari aku." Kata Arya."Aku masuk ke rumah." Kataku.Saat masuk ke dalam rumah, Arya mencium kening aku."Selamat malam, Kekasihku!" kata Arya."Selamat malam, Arya!" kataku.Arya pergi dari depan rumah aku. Aku sampai tidak bisa berhenti tersenyum. Semua keluarga aku langsung bertanya kepada aku. Aluna sampai di rumah dengan t