"Itu apa rasanya?" tanya Laila heran.
Laila penggemar petisan tapi untuk buah-buahan yang biasa saja seperti mangga, jambu, nanas dan pepaya mengkal bukan pepaya yang dalamnya masih putih atau mentah. Sedangkan kakak iparnya sendiri bukan pecinta petisan dan sekalinya mau buah-buahan aneh menurut Laila. Oncom memakan tangtolang, pisang klutuk dan juga pepaya muda dengan begitu nikmat membuat semua orang yang ada di sana ngilu."Enak tau seger jadinya," jawab Oncom sambil mencelupkan tangtolang muda pada sambel lalu ia makan dengan nikmat."Neng udah haid belum bulan ini?" tanya Bu Nyai."Enggak tau deh Neng lupa? Udah belum, A?"Oncom bertanya balik pada Naufal yang membuat Laila menepuk jidatnya pelan. Polos sekali memang kakak iparnya itu sedangkan kakaknya sendiri sepertinya sangat bucin hingga tanggal haid istrinya pun ia ingat."Neng belum haid bulan ini. Harusnya 'kan tanggal lima paling telat sekarang udah tanggal sembilaSeumur hidupnya baru kali ini Naufal merasakan tegang yang luar biasa perihal menunggu. Ya, laki-laki itu menunggu kabar dari istrinya yang sedang berada di dalam kamar mandi menggunakan alat test kehamilan. Kemarin setelah memahami cara pakai alat itu mereka pulang dengan perasaan campur aduk. Oncom tidak mengizinkan dirinya untuk ikut ke kamar mandi pagi ini setelah mereka sholat subuh.Naufal manusia biasa yang terkadang lepas kontrol akan perasaannya sendiri. Biasanya selagi menunggu istrinya keluar kamar mandi laki-laki itu mengaji atau hanya sekadar berdzikir, tapi kali ini ia justru menunggu dengan perasaan gelisah. "Sayang, udah belum?" tanya Naufal tidak sabar.Baru menunggu kurang dari lima menit laki-laki itu sudah bertanya karena khawatir juga istrinya kenapa-napa. Apalagi Naufal tidak mendengar suara apa pun sedari tadi membuatnya gelisah."Kenapa, Sayang?" tanya Naufal lagi segera menghampiri istrinya yang keluar dengan wajah lesu.
Kehamilan merupakan fase di mana seorang wanita akan mengalami perubahan hormon dan juga bentuk badan. Ditambah fase ngidam yang tidak bisa ditebak karena setiap ibu hamil mengalami masa ngidam yang unik. Seperti Oncom yang mengalami perubahan mood sangat drastis dalam menghadapi masa kehamilannya. Wanita yang dulu sering disebut preman tanpa menye-menye semenjak dirinya hamil menjadi sensitif. Mudah kesal dan sedih kadang dalam waktu bersamaan membuat Naufal kerap kali bingung menghadapinya. Namun, sebagai suami yang selalu mengusahakan kebahagiaan istrinya Naufal menghadapi dengan sabar karena ia sadar beban istrinya lebih berat dibandingkan dengan dirinya. "Sayang mau makan apa hari ini?" tanya Naufal dengan lembut.Perubahan lain dari diri Oncom saat hamil adalah wanita itu menjadi suka dandan yang diyakini jika anak mereka nanti seorang perempuan. Hal itu didukung oleh Laila yang menjadi sponsor kakak iparnya untuk membeli make-up demi memenuhi keinginan calon keponakannya. Onc
Hari ini tepat satu bulan Oncom mengetahui jika di dalam perutnya ada kehidupan yang harus ia jaga. Terkadang masih tidak percaya jika dirinya akan mengalami masa di mana dulu ia bahkan tidak berani membayangkannya. Untuk sekadar mempercayai dirinya sudah menikah dengan Naufal saja Oncom terkadang masih sering menepuk pipi meyakinkan jika itu bukan mimpi, apalagi saat ini dengan kenyataan dirinya hamil anak dari laki-laki idaman para ukhti. Perasaannya selalu naik turun dan lebih posesif pada Naufal. Ia bahkan selalu khawatir saat Naufal berada di luar rumah apalagi mengetahui jika ada teh hijau di area pesantren yang mengganggu pikirannya. Pribahasa teh hijau sendiri menandakan wanita yang menginginkan suaminya, terlalu banyak menonton short drama China hingga Oncom mengetahui pribahasa itu. "Jangan ngelamun, Sayang. Mendingan hafalan," ujar Naufal sambil mengusap lembut kepala istrinya.Dua hari kemarin Naufal membeli gazebo cukup besar yang ia letakan di belakang rumah atas kein
Hal paling menyenangkan dalam hidup adalah saat kita bertemu dengan orang yang kita rindukan kehadirannya. Oncom yang sedang mengalami masa kehamilan dengan tingkat mellow cukup tinggi langsung menangis saat melihat Gita yang disambut dengan pelukan hangat oleh wanita itu. Semenjak hamil Oncom sensitif dan mudah sekali sedih membuat Naufal selalu khawatir karena takut istrinya tidak bahagia atau menginginkan sesuatu tanpa ia tahu."Ini kenapa nih? Enggak salah preman nangis?" tanya Gita dengan ledekan yang diiringi usapan lembut pada punggung Oncom.Gita bertanya pada Naufal menggunakan bahasa isyarat yang beruntung dipahami oleh laki-laki itu dengan menggelengkan kepala. Oncom tidak menjawab, wanita itu hanya memeluk dan menangis sesenggukan entah karena apa. "Assalamu'alaikum, Mommy kok nangis?" tanya Ibrahim yang baru datang setelah membeli jajan dengan santri di warung Oncom. "Mommy sedih dibohongin sama, Aa."Naufal yang menjawab d
Indahnya laut menjadi penenang saat pikiran sedang kacau. Berisiknya ombak seperti tidak mau kalah dengan berisiknya kepala kala memikirkan percintaan yang tidak pernah mujur. Pernah ditinggalkan saat pernikahan hanya tinggal hitungan hari tanpa alasan yang jelas, pernah diselingkuhi hingga hati terasa mati dan sekarang mencintai pada orang yang sama sekian tahun lamanya membuat hati kian luka. Namun, entah mengapa wanita cantik itu seakan menikmati lukanya yang semakin basah tanpa ada matahari yang membuat air di dalam lukanya hilang dan mengering. Setiap hari rasanya seperti air garam yang ditaburkan pada luka yang semakin bernanah. Menyimpan perasaan begitu lama tanpa balas walaupun sudah diungkapkan secara nyata membuatnya kian merana. Akan tetapi, semakin hatinya terluka semakin besar pula cintanya hingga seolah tidak ada cinta lain selain pada sang pujaan."Sakit, Fal. Sakit banget!"Menepuk dada untuk menghilangkan rasa sesak yang semakin mendera setelah tahu wanita yang diben
Gita akhirnya mengerti apa yang dirasakan oleh Oncom karena ia pun dulu sempat merasakan hal tersebut. Terlebih sahabatnya dalam keadaan hamil yang membuat semuanya menjadi semakin dramatis. Merasa insecure pada pasangan sendiri terlebih ada wanita yang bisa dibilang jauh lebih segalanya dibandingkan dengan diri sendiri, apalagi wanita itu jelas menunjukkan rasa sukanya pada pasangan kita adalah suatu hal yang membuat pikiran selalu tidak baik. Hati tidak tenang kepala berisik membuat perasaan sedih selalu menghampiri tanpa alasan pasti. "Lu liat ini."Oncom menunjukkan postingan terbaru Firda di akun sosial medianya dengan penuh komentar dan ribuan like. Pikirannya tidak tenang membuatnya overthinking dan insecure. Oncom merasa dirinya hanya menjadi beban dalam hidup Naufal dan menjadi penghalang laki-laki itu untuk mendapatkan yang lebih baik. Mereka diberikan waktu berdua oleh suaminya masing-masing agar bisa mengobrol banyak hal. Naufal mengajak Hani
Hamil, menyusui dan mengurus anak adalah tanggungjawab terbesar khususnya bagi seorang ibu. Jika boleh protes Oncom mungkin akan protes pada Sang Pencipta untuk menunda kehamilannya terlebih dahulu karena dirinya benar-benar belum siap. Belajarnya belum selesai bahkan masih tingkatan awal dan ia harus menjeda dalam waktu lama karena tidak diperbolehkan stress dan jujur saja belajar itu membuat Oncom stress. Wanita itu juga merasa belum mampu menjadi seorang ibu yang harus mengurus anak kecil apalagi bayi. Walaupun mantan preman Oncom memiliki hati yang lemah cenderung penakut."Mendingan dipake yang bermanfaat sosmed lu kayak gini contohnya. Gue enggak mau ngomong manis dengan ngasih semangat sama lu, karena sejujurnya semangat itu enggak perlu gue kasih. Cukup lu temuin satu alasan yang buat lu semangat ngejalanin itu semua," ucap Gita."Iya juga sih, si Ustadz tuh bahagia banget pas gue bilang positif dia sampe nangis. Kayak orang yang udah nunggu bertahun-tahun dia," timpal Oncom m
Semakin meyakinkan diri jika dirinya harus mendapatkan hati calon mertuanya terlebih dahulu seperti yang dilakukan oleh Oncom sebelum mendapatkan anaknya. Setelah mengetahui jika Oncom hamil perasaan Firda semakin tidak karuan dan kebenciannya pun bertambah pada wanita itu. Ia takut semakin tidak memiliki kesempatan untuk hidup berdampingan dengan Naufal karena anak yang ada di dalam kandungan wanita itu. Apalagi Naufal yang semakin sulit untuk ditemui karena lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah melayani istrinya yang manja. Namun, dengan kehamilan Oncom membuat Firda lebih leluasa dalam mendekatkan diri pada calon mertuanya karena madunya tidak diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan Bu Nyai oleh Naufal. "Assalamu'alaikum, Ibu. Jadi kita ke kondangannya?" tanya Firda begitu sampai di kediaman Ibu Nyai.Menggunakan alasan yang sama ingin mengenal dan mengetahui adat di kampung tersebut kali ini Firda diajak oleh Bu Nyai untuk menghadiri undangan