Share

Bab 41

Duduk bersisian di sofa ruang tamu rumah Maudi, Mirna dan Dimitri menampakkan dua ekspresi yang bertolak belakang. Satunya menegakkan punggung dengan dagu terangkat dan raut wajah tenang. Sementara si ibu terlihat beberapa kal membasahi bibir dan menautkan kesepuluh jemari.

Ketegangan milik Mirna juga terpancar dari wajah kedua orang tua Maudi. Tiba-tiba dikunjungi calon besan dan menantu, sudah pasti ada hal penting.  Mereka menanti pembicaraan dibuka, lalu saat Dimitri buka mulut, mengutarakan sebagian maksud,  hening sesudahnya terasa mencekam dan menusuk.

"Maaf karena tidak mengatakan hal ini dari awal. Saya bersalah karena sudah mempermainkan perasaan Maudi demi menghindari omelan dan paksaan Mama. Saya tidak bersedia menerima perjodohan ini, Om, Tante, Maudi."

Wajah keluarga Maudi serempak memucat dengan sorot kecewa di mata.

Tegas, Dimitri melanjutkan. "Saya da

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status