Hal pertama yang Alyssa rasakan ketika membuka matanya adalah hembus nafas Assa yang tidur mendekapnya. Alyssa tidak langsung beranjak atau menjauh dari Assa. Dia sedikit memiringkan posisi tidurnya guna bisa melihat rupa Assa lebih dekat dan jelas. Ada keinginan untuk membelai wajah itu namun Alyssa mengurungkan niatnya ketika mata Assa terbuka.
“Apa kau sedang mengagumiku?”“Tidak,” jawab Alyssa cepat.Assa tersenyum, tentu saja tidak percaya. Tangannya menarik pinggang Alyssa mendekat. “Mengaku saja, Alyssa.”“Aku baru saja bangun saat kau bangun,” balas Alyssa sembari tangannya berusaha menyingkirkan lengan Assa dari pinggangnya.Tapi Assa kian menarik mendekat bahkan tanpa ragu mencium bibir Alyssa. Memberikan tekanan manis di atas bibir mungil itu. “Itu hukuman untuk rubah kecil yang nakal.”Mata Alyssa mengerjap lucu, syok bercampur kesal menjadi satu seketika. Assa yang menyadari Alyssa masih terbengong itu menjentikkan jKehadiran Alyssa di mansion milik Assa Zachary menjadi warna berbeda. Tempat yang biasanya kaku dan selalu terlihat tegang itu, kini terasa konyol. Seperti ketika pagi-pagi Alyssa berdebat dengan Bertha dan Diana di dapur, lalu tak berselang lama Alyssa berdebat dengan tukang kebun.Alyssa meminta sedikit lahan kosong pada tukang kebun untuknya bisa menanam beberapa bunga selagi menunggu greenhouse yang diinginkan selesai dibangun. Tukang kebun menyarankan Alyssa untuk mengisi polybag dengan tanah dan menanam bibitnya di polybag yang berisi tanah itu agar ketika green house-nya Alyssa tinggal memindahkannya tapi, Alyssa kukuh ingin menanam langsung di tanah."Bukankah nanti akan Nona pindahkan ke green house? Jadi sebaiknya Nona menggunakan media polybag dulu,” tutur si tukang kebun yang lebih paham cara menanam dibandingkan Alyssa.Alyssa menatap tukang kebun itu dengan tajam. “Apa saya bilang kalau nanti bunganya akan dipindahkan?”Tukang kebun
Alyssa baru saja selesai mandi. Bertha dan Diana ada di kamarnya membawa sederet gaun malam yang menggantung di rak dorong. beberapa high heels pun sudah disiapkan oleh keduanya.“Malam ini tuan muda akan mengajak Anda makan malam, jadi kami menyiapkan beberapa pakaian yang sesuai dengan Nona.”“Makan malam seperti yang di film-film?” tanya Alyssa penasaran. Dia terlalu banyak menonton film romantis yang mempunyai adegan makan malam di restoran mewah. Otaknya membayangkan adegan makan malam dalam film Pretty Woman, tapi Alyssa cepat-cepat melenyapkan bayangan romantis dari otaknya. “Apa harus menggunakan gaun semewah itu?"“Makan malamnya akan berlangsung di Bumpkins restaurant,” jawab Diana membuat Alyssa melotot tak percaya.“Bukankah itu restoran mewah yang kabarnya bahkan didatangi oleh keluarga kerajaan?""Benar, Nona.""Kalian keluarlah, saya bisa melakukannya sendiri.""Tapi Nona…” ucapan Bertha terhenti
Alyssa benar-benar dipertemukan dengan Alfredo Welsh dan juga istrinya Lucy Sandra Welsh. Hal yang membuat Alyssa tak menyangka adalah sepasang suami istri itu menerima dirinya dengan baik. Bahkan Lucy memberikan pelukan erat dan memuji kecantikannya. Dipuji cantik oleh Lucy sudah barang tentu membuat Alyssa tersipu malu. Kini mereka duduk di satu meja dengan ruangan khusus yang dipesan hanya untuk mereka. Selain mereka, ada juga Helga dan Argo yang datang ke acara makan malam yang Assa sebut keluarga. Acara yang selalu dijadwalkan oleh Lucy secara khusus. “Saya senang karena bisa bertemu dengan dirimu langsung, sebelumnya saya hanya mendengar cerita tentangmu dari Samuel,” ungkap Alfredo pada Alyssa dengan perasaan tak menentu. “Benarkah ayah sering bercerita tentangku pada Anda?” “Iya, dia seorang ayah yang sangat menyayangi putrinya. Maafkan saya karena sudah membuat ayahmu sangat sibuk dan sering meninggalkanmu sendirian di rumah.”“Ah, tidak apa-apa,” balas Alyssa dengan seul
Setelah selesai menonton Assa tidak langsung membawa Alyssa pulang. Pria itu mengajak Alyssa berjalan-jalan menikmati malam di London. Paling tidak apa yang Assa lakukan sekarang bisa mengurangi rasa jenuh Alyssa yang selama berhari-hari terkurung di mansionnya.Kali ini Assa tak melepaskan genggaman tangan Alyssa barang sedetikpun. Menyusuri Edgware Road, mereka bisa menemukan banyak penjual makanan yang buka dua puluh empat jam. “Apa aku boleh membeli Nachos?""Silakan.”Selain Nachos ada juga makanan khas Turki yang menarik perhatian Alyssa. Dia menunjuk itu dan Assa menurutinya. Sepertinya perut Alyssa masih sanggup menampung banyak makanan lainnya. Assa tak habis pikir karena dirinya sudah sangat kenyang.Ada kursi-kursi dan meja di depan restoran yang berjajar di pinggir jalan. Assa mengambil tempat untuk dirinya dan juga Alyssa. “Biasanya aku ketika pulang kerja tidak melihat-lihat suasana malam di sekitarku, aku akan langsung pulang dan tidur. Sekarang bisa merasakan suasana
Assa datang bersama Alfredo menghadiri lelang tender pesawat tempur yang diadakan oleh berbagai instansi keamanan nasional dari berbagai negara. Sebagai pemilik perusahaan keamanan yang juga merangkap sebagai perusahaan persenjataan, jelas Assa tertarik ketika diundang untuk menghadiri acara tersebut.Assa hadir bukan sebagai vendor yang akan mempresentasikan produk mereka pada para petinggi keamanan nasional yang hadir hari ini. Posisinya sama seperti petinggi keamanan nasional yang sedang mencari jenis pesawat tempur terbaru untuk armada keamanan mereka. Assa juga bisa menjadi investor untuk beberapa vendor yang bisa menarik hatinya.Ada beberapa kamera wartawan yang menyoroti Assa ketika melangkah masuk ke gedung pertemuan. CEO muda yang digadang-gadang menjadi pesaing besar Blue Eyes itu namanya kian mentereng karena Assa berhasil menyabet pengusaha sukses versi majalah Forbes selama dua tahun terakhir ini.Meski banyak yang mengatakan bahwa keberuntungan Assa ada berkat Alfredo,
Assa menyimpan ponselnya kembali ke dalam sakunya ketika tidak bisa menghubungi Alyssa secara langsung. Dia pikir bisa melakukannya lagi setelah melihat calon pengawal yang akan menemani Alyssa. Assa sudah memilih tiga orang yang secara khusus olehnya.Dua pria dan satu wanita. Salah satu pria itu adalah Dastan yang ikut mendaftarkan diri begitu mendengar informasi bahwa perusahaan Welsh merekrut anggota keamanan baru. “Kalian tidak akan bekerja di perusahaan, tapi akan bekerja secara khusus untuk menjaga seseorang. Hanya saja sebelum melakukan pekerjaan, kalian akan dilatih selama tiga bulan di sini, jika kalau perkembangan kalian bagus bisa lebih cepat,” ujar Assa pada ketiganya.Selebihnya urusan pelatihan itu diserahkan pada kepala tim senior. Assa tidak akan ikut campur terkait pelatihan apa saja yang diterima mereka. “Kau Dastan pemilik toko itu bukan?”“Yes, Sir!”“Bagaimana keadaan nenekmu?”Dastan sedikit bengong ketika Assa menanyakan hal tersebut tapi, kemudian menjawab. “
Assa menepati janjinya untuk menemani Alyssa ke pemakaman sebelum pergi ke kantor. Dia juga menyiapkan buket bunga. Ditemani Jeff, mereka pergi hanya bertiga. Sepanjang perjalanan Alyssa hanya diam sambil menggenggam bunga di tangannya. Perasaan gadis itu sedang tidak baik-baik saja.Ibunya dimakan di kawasan Highgate Cemetery. Alyssa ingat benar hari ketika dirinya mengalami kecelakaan dengan ibunya. Saat itu dia dan ibunya yang seorang guru baru saja pulang dari karya wisata sekolah. Alyssa masih berusia sepuluh tahun ketika peristiwa itu terjadi. Malam itu hujan turun, ibunya mengendarai mobil dan Alyssa duduk di belakang.Hal yang Alyssa ingat dari kecelakaan itu adalah suara benturan keras, dan juga darah. Setelah itu Alyssa tak sadarkan diri. Dia baru membuka matanya lima hari kemudian. Ibunya sudah dimakamkan, dan ayahnya hanya menangis memeluk dirinya.“Sudah sampai Tuan,” Jeff memberitahu bahwa mereka sudah sampai. Dia akan menunggu di area parkir. Gerbang tinggi serupa kasti
Ada yang aneh ketika Alyssa pulang dari pemakaman. Helga, Diana dan Bertha pun tidak sesibuk biasanya dalam menangani Alyssa yang menjadi pendiam. Tidak ada Alyssa yang mengacau, gadis itu lebih banyak berdiam diri di perpustakaan pribadi milik Assa, hanya saja kali ini tanpa kedua bebeknya.Ternyata diamnya Alyssa menjadi sebuah keresahan bagi orang-orang di sekitar gadis itu. Bertha dan Diana memasak dalam tenang, tiba-tiba merasa kurang karena Alyssa tidak kunjung ke dapur untuk merepotkan mereka.Helga jadi lebih banyak berpikir. “Pasti terjadi sesuatu.”Bertha melihat Helga yang duduk di meja makan sambil mengunyah kacang almond sangrai. “Apa dia bertengkar dengan Tuan Muda?”“Sepertinya.”Saat Alyssa ke dapur, mereka langsung mengalihkan perhatian pada gadis itu. Berpikir Alyssa akan membuat kekacauan lagi tapi, Alyssa hanya mengambil sebotol jus kemasan dari lemari pendingin lalu keluar dari dapur.“Ini benar-benar aneh,” ujar Diana yang diangguki Bertha dan juga Helga. “Meskip