Share

Chapter 25: Tidak Ada Harapan

"Ada apa lagi?" Diky bertanya menatap lelaki yang sedang berkutat dengan layar komputer di depannya.

Tidak menjawab, lelaki itu hanya melirik Diky sekilas dengan kening mengernyit lalu kembali fokus dengan pekerjaannya.

Diky terlihat menghela napasnya. Sudah bertahun-tahun Diky mengenal Devan. Dan rasanya tidak mungkin jika lelaki itu baik-baik saja dengan wajah lesu seperti itu. "Ada masalah?" tanyanya, lagi.

"Tidak."

"Saya mengenal anda dengan baik Tuan Devano, tidak mungkin tidak terjadi apa-apa jika wajahmu ditekuk seperti itu," ucap Diky, berdiri dari duduknya lalu melangkah menghampiri meja kerja atasannya.

Devan mengusap wajahnya kasar, mendesah frustasi sebelum akhirnya membuka suara. "Naya—"

Diky mengangguk, memperhatikan dengan baik kalimat apa yang akan lelaki itu katakan tentang adiknya. "Iya, ada apa dengan Naya?" tanya Diky ketika Devan tidak juga melanjutkan ucapannya.

"Berniat menikah dengan Samudra."

"Wait... what! Samudra?!" Diky cengo, membelalakkan matanya menatap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nova Ugara
kasihan juga kalau udah gini... buat disya dan devan bersatu lagi mbak ny.... toh disya juga masih cinta ma devan...
goodnovel comment avatar
Rina Wati
koq dikit bangat up datenya Thor,,lanjut dong,, tau Devan rasa sakit itu,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status