Share

Bab 67. Break

Hampir 15 menit kami duduk diam, menikmati pelukan hangat yang memang cukup lama kami gak rasakan. Aroma tubuh Tama akhirnya kembali aku bisa hirup hingga membuat bibirku mengulas senyum cerah.

Aku jadi teringat momen di mana kami sedang di ruang kantornya. Sial! Otakku sepertinya mulai konslet gegara udah lama gak ketemu sama dia.

“Apa sekarang sudah jauh lebih baik?” Suara Tama kembali menyapa indera pendengaranku.

Aku menengadah, menatap wajahnya yang hanya berjarak beberapa centi di hadapanku. Kepalaku mengangguk pelan sebagai jawaban. “Em.” Kini, aku merasa lebih ringan, lebih bisa menerima jika waktu pernah memisahkan kami karena sebuah alasan.

“Makan, yuk!” ajak Tama, mengurai pelukan kami.

Aku menaikkan alis. “Apa Mas Tama belum makan?”

Tama terlihat memalingkan wajah, menggaruk belakang kepala dan jika dia sudah seperti itu, maka sudah kupastikan kalau jawabannya adalah, “belum. Makanya aku mau ngajak kamu makan, Naina!”

Dih!

Aku mendesah berat. “Apa sesulit itu membuatmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status