Beranda / Romansa / Ojol Menantu CEO / Tergoda Dalaman Istri

Share

Tergoda Dalaman Istri

Penulis: Meyyis
last update Terakhir Diperbarui: 2021-01-21 11:44:51

Bayu membereskan jaketnya untuk di pakai kembali. Setelah itu, dia berpamitan dengan teman-temannya untuk pulang. Dia akan mencari tahu siapa saja pelanggan Toni yang beralih kepadanya. Apa sebabnya, dan mengapa?

“Mau kemana?” tanya teman-temannya.

“Pulang. Aku sudah lapar. Dari pada makan makanan di warung, mending makan masakan rumah yang lebih nikmat.” Mereka saling menatap. Selain baik hati, ternyata dia juga sayang kelauarga. Dia bahkan sempat-sempatnya makan siang dirumah, walau sebenarnya berada jauh dari rumah.

Bayu menyusuri jalanan ibu kota yang ramai dan penuh sesak. Padahal anjuran untuk aktivitas di dalam rumah sedang di galakkan oleh pemerintah. Akan tetapi, tetap saja, mereka beraktivitas di luar rumah. Setelah sekitar setengah jam, Bayu sudah sampai di rumah.

Dia meletakkan sepatunya di rak sepatu yang ada di depan rumah, kemudian berganti dengan sandal dalam. Mobil istrinya sudah berada di dalam garasi. Itu berarti istrinya sudah pulang. Dia membuka pintu, kemudian menutupnya kembali. Seorang asisten rumah tangga paruh baya menyambutnya, kemudian menawari minuman.

“istriku sudah pulang, Bi?” tanya Bayu.

“Sudah, Mas. Mbak Eliana sudah pulang. Dia berada di dalam kamar. Jadinya di buatkan minum apa?” tanya bibi

“Nanti saja, Bi. Aku nyusul Eliana masuk ke kamar dulu.” Bayu berlari menuju kamarnya dengan menaiki tangga. Dia membuka pintu kamarnya, dengan mengucapkan salam.

“Sudah pulang, Sayang? Kamu siang-siang pakai dalaman saja, mau menggodaku?” Bayu mendekati istrinya yang baru melepaskan bajunya, tinggal dalamannya saja.

Bukannya memakai baju, Eliana malah mendekat ke arah suaminya, kemudian tanpa kata bergelayut manja di leher sang suami. Bayu menangkap pinggang sang istri, kemudian dengan penuh cinta memandang matanya yang bening. Pupil yang berwarna hitam legam menambah cantik aura Eliana. Bulu mata yang panjang dan lentik tanpa sambungan, pipi mulus dan bibir ranum membuat Bayu tidak dapat menahan hasrat dan gejolak jiwanya saat berada di sampingnya.

“Apa kau menginginkannya, Suamiku?” Eliana menggoda suaminya sangat intens.

Bayu yang baru saja pulang, menjadi bersemangat untuk malahap bibir mungil dari istrinya. Wajahnya kian dekat sehingga aroma nafas istrinya tercium sangat menggoda naluri lelakinya. Mereka beradu pandang dengan hidung mereka yang mancung masih sama-sama menempel tanpa penghalang.

“Aku mencintaimu,” tutur lembut Bayu. Eliana yang tergoda dengan kalimat bayu, memejamkan mata seakan memasrahkan semua yang dilakukan suaminya itu. Kakinya mulai menjinjit untuk menyamakan tinggi badannya. Keduanya kini mempertemukan kulit tipis mereka yang ada di mulut. Dengan penuh hasrat saling mencucup tanpa henti, sehingga bunyi suara decakan terdengar memukau. Bayu melepaskannya, ketika nafas dari istrinya hampir terputus.

Keduanya kini larut dalam gelombang asmara yang diciptakan. Kedua kaki Eliana mengait ke pinggang Bayu, sehingga kedua tangan kekar Bayu menyangga paha Eliana, agar tidak melorot lagi. Masih saling mengaitkan bibir, Bayu membawa istrinya untuk berbaring di tempat tidur, kemudian lebih memperdalam kaitannya, sehingga lenguhan mesra dari mulut Eliana semakin terdengar lembut.

“Kau menyukainya, Sayang?” Bayu meneruskan tidak lagi bagian mulut sekarang. Dia mulai piknik dengan ujung lidahnya menyambangi leher jenjang sang istri, dan mencucupnya, sehingga rasa sakit bagai tercubit membuat Eliana memekik dan menjambak rambut Bayu. Pekikan Eliana menambah kobaran semangat Bayu untuk lebih membuat basah permukaan dada Eliana. Dia terhenti di puncak dada, kemudian memainkan benda bulat seperti bakpao itu dengan ujung lidahnya. Sesekali memilin dan menghisap, sehingga Eliana larut dalam kenikmatan.

“Ah, kau memang paling pandai mengajakku ke puncak asmara, Cinta. Aku semakin menyayangimu.” Eliana menggeliat karena rasa gairah yang di tularkan oleh Bayu. Bayu melanjutkan tamasyanya ke bagian perut, hingga terlihat sawah yang menghijau milik Eliana. Dia memutar-mutar pepohonan, sehingga Eliana semakin menggelinjang dan menukikkan unggungnya.

“Kau sudah lembab, Sayang. Masih kuat menerima sensasi?” Bayu mengedipkan mata, melihat sang istri sudah sangat memuncak.

“Teruskan saja, Cinta. Aku, ah, rasanya sampai di surga. Bawa aku sampai ke puncak ....” Suara Eliana makin memburu. Bayu makin liar menarikan lidahnya di sekujur tubuh Eliana. Eliana membuka mulutnya, sambil memejamkan mata. Dia memutar tubuhnya, agar Bayu juga bisa membasahi punggungnya dengan lidahnya yang dingin dan menggelikan.

Bayu seperti memeahami keinginan istrinya. Dia membasahi seluruh punggung istrinya, sehingga tangan Eliana sudah tidak kuat menyangga dan dia mencengkaram sprei karena merasa kenikmatan menjadi miliknya. Suara Eliana kian mempesona, ketika Bayu memberikan tanda cinta di punggung kirinya. Rasa nyeri bercampur nikmat, membuat jeritannya terasa bagai melodi yang cantik menyapa telinga Bayu.

“A-ku, akan masuk se-karang.” Bayu mulai gagap, karena debar jantungnya kian berintensitas sangat tinggi. Dia tidak mampu lagi menahan gejolaknya. Dia akan menyudahinya, sehingga puncak cinta mereka rasakan bersama.

“Ba-ik. Aku siap, Cinta.” Mereka menyatukan hasrat sore itu dengan sama-sama menjerit dan berdoa, semoga kali ini menjadi keturunan yang mereka dambakan.

Deru nafas tak juga terhenti. Mereka saling memeluk setelah penyatuan berakhir. Deru dingin sang pendingin ruangan tidak bermakna. Keringat mereka tetap berjatuhan membasahi sprei yang terbentang berwarna merah. Cairan putih lengket keluar dari dalam sarangnya, menggenangi sprei yang berbunga mawar itu.

Bayu membalikkan tubunya, agar dapat di gunakan sebagai bantal sang istri. Dalam keadaan tubuh yang terbuka, mereka saling menempel antar kulit tanpa penghalang apapun. Keringat mereka saling bercampur. Eliana tertidur di dada suaminya dengan pipi yang menempel di kulit dadanya.

“Bagaimana? Kau lebih suka diatas, atau di bawah?” tanya Bayu. Walau dia seorang suami, harus berdiskusi untuk menjadi partner yang mengasyikkan.

“Mau yang jujur, apa peres?” tanya Eliana. Dia sudah mulai bisa menggoda suaminya. Rupanya, Eliana mulai ketularan untuk selalu menggoda suaminya itu.

“Jujur, dong. Aku belajar psikologi, mereka bilang terkadang hal itu akan membuat pasangan rentan berpisah. Maka dari itu, mas ingin kamu jujur.” Bayu mencium puncak kepala istrinya. Gerakan singkat dan sederhana, tapi sangat membuat istrinya itu nyaman.

“Kira-kira, ekspresiku puas yang mana? Kau bisa menebak dong?” Eliana malah mengajak suaminya tebak-tebakan. Bayu meladeni istrinya, tapi malah Eliana yang kesal sendiri karena suaminya itu menggodanya.

“Kalau aku, mah posisi apa saja hajar. Makanya aku tanya sama kamu, sehingga bisa dikondisikan. Hal seeprti ini untuk suami istri tidak tabu, Sayang. Kita butuh bicara.” Bayu mengatakannya dengan seksama, agar istrinya itu tidak mau mengakui.

“Hmmm, jangan ngetawain. Jujur aku paling suka di atas. Rasanya, kepunyaanmu begitu sampai diujung. Nikmatnya sampai di ubun-ubun. Tapi bagaimana sama kamu? Posisi itu apakah kegemaranmu?” tanya Eliana.

“Selama si bakal anak itu keluar dari kantongnya, berarti aku sangat puas.” Eliana menepuk dada bidang suaminya. Dia memberikan satu cubitan dengan giginya, sehingga terlihat tanda merah kebiruan di dadanya.

“Kau mulai nakal, ya? Mandi sekarang, jika keringat mulai surut.” Bayu menekan area sensitif istrinya,sehingga wanita itu menggelinjang karena merasa sangat sensitif. Sejujurnya, sayaraf birahinya mulai memanjat kembali. Namun,tidak untuk saat ini. Hari sudah sore dan mereka harus melanjutkan aktivitas yang lain.

Mereka akhirnya mandi berdua. Untung saja, sudah sangat sore, sehingga adegan baru saja tidak akan terulang di kamar mandi. Mereka mandi dengan tenang, saling menggosok punggung dan saling memandikan. Merupakan kegiatan yang sangat mengasyikan bagi sepasang suami istri. Terlihat sederhana, tapi mengeratkan hubungan.

Bab terkait

  • Ojol Menantu CEO   Menjemput Mertua

    Mereka akhirnya mandi berdua. Untung saja, sudah sangat sore, sehingga adegan baru saja tidak akan terulang di kamar mandi. Mereka mandi dengan tenang, saling menggosok punggung dan saling memandikan. Merupakan kegiatan yang sangat mengasyikan bagi sepasang suami istri. Terlihat sederhana, tapi mengeratkan hubungan.“Mas, kita menjemput papa dan mama di bandara ahri ini. Mereka akan mengunjungi kita dan hotel. Katanya, akan bertemu dengan partner bisnis baru.” Eliana berjinjit mengambilkan baju untuk suaminya. Karena melihat istrinya kesusahan, maka Bayu mengangkat tubuh istrinya untuk mengambilnya. Akan tetapi, rupanya dia melilitkan handuk kurang kencang, sehingga handuk tersebut melorot dan memperlihatkan barang antik milik Bayu.

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-23
  • Ojol Menantu CEO   Gara-Gara Wanita Seksi

    “Gila, ini ngasih makan orang apa beruang? Porsinya ajib gile. Tapi bikin puas sih?” Agung mengacungkan jempolnya.“Eh, ini yang mau kau kenalkan padaku? Ini mantumu?” Mereka saling menatap. Begitu juga dengan bayu yang tersenyum kepada lelaki paruh baya itu.“Iya. Kenalin mantu kesayang gue. Karena Cuma satu-satunya. Namanya Bayu. Bayu, ini sahabat papa. Dia gila, dari dulu sangat gila.” Bayu menyalami lelaki paruh baya itu, kemudian lelaki itu memeluknya erat.“Apa kamu tahu, mantumu ini jadi pelangganku. Dia senantiasa bolak-balik membeli makanan di sini. Aku baru tahu sekarang, ternyata mas Bayu itu menantumu.” Lelaki paruh baya itu memeluk

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-24
  • Ojol Menantu CEO   Direndahkan Lagi

    “Sudah tenang? Sekarang duduk di sini, dengarkan aku bicara.” Bayu memegang pundak istrinya dan mendudukkan Eliana di bangku panjang yang ada di taman itu.Bayu berjongkok di depan istrinya yang terduduk di bangku panjang. Dia berlutut, kemudian memandang lekat wajah istrinya yang muram. Sedangkan Eliana berudah membuang wajahnya ke manapun karena dia tidak ingin melihat wajah suaminya. Dia sangat kesal memandnag wajah itu. Wajah yang selalu mengalah dengan siapa pun yang menghujatnya.“Sayang, kau lihat? Semua orang memperhatikanmu dan menontonmu berantem sama wanita itu. Aku tidak ingin istriku yang sangat cantik ini, menjadi konsumsi publik. Aku tahu kamu marah. Tapi, tidak harus meluapkan ‘kan

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-25
  • Ojol Menantu CEO   Dicaci Di Depan Hotel Milik Mertua

    “Kamu lagi, kamu lagi. Memang bandel, ya? Ojek online tidak boleh masuk ke hotel ini. Mengerti tidak?!” Satpam itu sedikit membentak.“Maaf, Pak. saya di suruh menunggu pak Agung. Saya tidak berani untuk pergi, atau saya akan dimarahi.” Bayu mengatakan kepada pak satpam itu. Bayu berada duduk di atas motornya sekarang. Dia berada di tempat parkir, diantara banyak mobil mewah terparkir di sana.Sementara itu, didalam Agung sudah sedikit gelisah menunggu partner bisnisnya tida juga datang dia menelpon orang itu, untuk memberi tahu bahwa dirinya sudah sampai di tempat mereka janji bertemu.Tidak lama kemudian, sebuah mobil

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-25
  • Ojol Menantu CEO   Orang Songong Ditangkap Polisi

    Pambudi hanya bisa melongo saja. Dia baru saja kehilangan uang yang sangat banyak, karena gagal mendapatkan investor. Dia memukul pohon yang ada di sampingnya. Tangannya dikibas-kibaskan karena merasa sakit. Berganti dengan menendang ban mobil milik seseorang, hingga dia di tegur oleh orang yang punya mobil.“Bangsat! Anak itu mmnag pembawa sial. Aku sekali lagi kehilangan milyaran karena dia.” Pambudi mengumpat sedalam-dalamnya.“Heh, ada apa dengan mobilku? Kau tendang-tenang? Kurang kerjaan saja!” Dia berlalu saja tanpa peduli omelan ddari orang tersebut yang mobilnya dia tend

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-26
  • Ojol Menantu CEO   Makan Siang Di Atas Ranjang

    “Ya, papa lihat sendiri.” Agung mengangkat cangkir kopinya kemudian menyeruputnya.“Memang, siapa yang dihina?” Eliana penasaran, mengapa sampai papanya semarah itu?Papanya meletakkan kopinya di meja, kemudian menengok ke arah Eliana. Dia akan mengatakan sejujurnya. Papanya menepuk pundaknya, kemudian menangkupkan jari-jari ke sela jarinya yang lain.“Eliana, dia menghina suamimu, karena jadi tukang ojek. Papa kira, suamimu ada hubungan dengannya sebelumnya. Sebab, dia sangat kesal walau sudah papa tunjukkan kebenarannya. Dia tetap menganggap suamimu ini tidak berguna

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-28
  • Ojol Menantu CEO   Basah-basah

    “Beri aku lebih, Sayang.” Bayu menarik tangan istrinya, agar posisinya di bawah. Dia memberikan kenikmatan kepada istrinya dengan klimaks bersama setelah saling bersatu dalam lautan madu.Hari sudah mulai sore. Setelah melihat semua rating di aplikasinya, Bayu siap-siap akan berangkat. Dia menerima beberapa orderan. Seperti biasa, istrinya sudah menyiapkan jaketnya, dan semua peralatan keamanan berkendara untuk suaminya tersebut.“Aku pergi, Sayang. Hati-hati di rumah.” Bayu mengedipkan sebelah matanya setelah mencium kening istrinya. Lelaki itu kemudian menekan gasnya dan bergerak menuju jalanan. Kali ini, pelanggan yang dia jemput adalah ibu hamil yang akan periksa ke rumah sakit. Dia melajukan motornya menuju gang-gang sempit sesuai arah a

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-29
  • Ojol Menantu CEO   Ancaman Stefan

    “Susumu, Sayang. Nggak nunggu aku untuk jamaah?” tanya Eliana melihat suaminya sudah siap dengan baju muslimnya.“Cepatlah! Aku mau sholat sunah dulu.” Eliana meletakkan susu di meja kemudian berlari ke kamar mandi.Setelah Eliana selesai mandi dan juga widhu, maka mereka melakukan sholat shubuh dengan berjamaah. Selesai sholat subuh, karena Bayu memang belum tidur, dia langsung tidur. Sedangkan Eliana keluar kamar untuk olah raga pagi.***Eliana sudah rapi mau berangkat kantor. Dia melihat suaminya tersebut sudah terlelap dan mendengkur halus. Setelah siap dengan jilbabnya yang menjuntai, di

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-02

Bab terbaru

  • Ojol Menantu CEO   Gaun Pengantin

    “Lihatlah Davin melongo,” bisik Rania. Apa ada yang salah? Apakah dia tahu jika belakang gaun ini terdapat banyak peneliti aku tiba-tiba tidak percaya diri.POV Davin“Ada apa?” tanyaku. Penasaran masih juga menggerayangi jiwaku. Aku tahu kekasihku itu hanya meggodaku. Ia memang membuat aku sangat gemas kepadanya. “Dilarang bertanya,” katanya. “Biar aku yang menyetir. Matamu begitu merah, kamu boleh tidur,” ucapnya. Aku tahu ia adalah kekasihku yang super pengertian. Jika tidak begitu, mana mungkin aku tergila-gila padanya. Biar aku lihat lagi, ada apa sebenarnya di matanya? Ia selalu membuatku tidak dapat berpaling darinya.“Tidak,” ucapku. Aku laki-laki, kalau hanya bertahan sebenatar sampai kantor, masa tidak bisa? Ah, Dia keras kepala. Punggungku didorong ke arah kursi penumpang di samping kemudi. Setelah itu ia segera berlari memutar untuk masuk ke ruang kemudi.“Hari ini aku yang akan menjadi sopirmu. Itu kejutan pertamanya.” Ia tersenyum sambil mengenakan sabuk pengaman. Bib

  • Ojol Menantu CEO   Gaun Pengantin

    “Maafkan aku, Cinta. Ini yang aku takutkan. Aku lelaki dewasa dan membutuhkan ini.” Aku kembali membungkus tubuhnya dengan selimut walau sejujurnya aku ingin melanjutkan. “Kuharap kamu mengerti. Tolong ….” Aku pergi meninggalkannya yang meringkuk di dalam selimut.***Meyyis***POV Shasha Jam dinding berbentuk kepala kelinci sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi aku segera bersih-bersih untuk melaksanakan salat malam yang tinggal beberapa menit lagi waktunya, menuju ke subuh. Setelah salat malam dan sedikit dzikir mulai terdengar suara azan. Aku melaksanakan salat dua rakaat dan keluar dari kamar untuk sekedar olahraga pagi. Davin sudah siap di taman belakang, melakukan pemanasan tanpa banyak bicara. Aku menyusulnya dan melakukan pemanasan juga. “Mau cobain kita jogging di trek taman depan?” tanyanya.“Yuk, aku ingin membeli sarapan,” ucapku.“Pingin sarapan apa?” tanyanya. “Bubur ayam di tepian itu sepertinya enak.” Davin mengangguk.“Baiklah, sebentar aku ambil dompet dulu.” Lelakiku

  • Ojol Menantu CEO   Kamu Manis (21+)

    “Kamu sangat … please jangan seperti ini. Aku bisa mati penasaran.” Aku menggoyangkan telunjukku tanda memberinya kode bahwa dia tidak akan mendapatkan jawabannya sekarang. Ia terlihat kesal, akan tetapi menurut. Sebenarnya, aku sedikit merasa kasihan tetapi juga merasa senang, bisa sekali-kali ngerjain dia.***Meyyis***POV DAVINSetelah pesta usai, kami tentu pulang ke Indonesia. Kami beraktifitas seperti biasanya, akan tetapi akhir-akhir ini Sasha membuatku jengkel. Apa ia sudah tidak cinta lagi? sepertinya berubah, hal itu menjadi sering uring-uringan karena takut kehilangan dia. Leboh baik aku menghindar saja, biar ia merasa. Kalau tidak merasa juga, berarti memang sudah tidak mencintaiku. Apakah ada orang lain? Tidak mungkin … ia mencintaiku. Aku menghempaskan pikiran jahat yang menguasaiku.Dia memegang tangan, aku tahu itu trik untuk mengelabuhi, lebih baik aku menghempaskan tangannya saja. Tapi aku rindu memeluk tubuhnya, harum tubuhnya terutama bibirnya yang membuatku mabuk

  • Ojol Menantu CEO   Penasaran

    “Kamu mau mengatakannya atau mendapatkan hukuman dariku.” Davin akan menciumku kembali, akan tetapi aku dorong. “Tidak malam ini. Aku tidak akan mengalah padamu. Kalau kamu memberi hukuman, berarti tidak akan aku beritahu apa yang aku persiapkan.” Aku tahu ia sangat kesal. Biarkan saja.***Meyyis***POV Shasha“Kamu memang benar-benar,” tutur Davin. Ia merasa sangat kesal dengan sang keksih, tapi juga gemas.“Oke, kali ini kamu harus kalah, dan harus mengalah aku ….” Kedua lengaku, lepas dari leher Davin, dan berhasil kabur darinya. “Biarkan saja ia kesal. Makanya jadi orang jangan suka ngambil kesimpulan cepat.” Aku menutup pintu kamar dan menguncinya. Suara tutukan sepatu terdengar menjauh dari kamarku. Aku yakin lelakiku itu akan berpikir sepanjang malam dan tidak bisa tidur. Biarkan saja, aku sangat suka menggodanya seperti itu.Esok hari, telah tiba sebelum ayam berkokok. Davin sudah mengetuk pintu kamarku. Aku yang baru saja bangun tidur bahkan belum sempat mencuci wajah, m

  • Ojol Menantu CEO   Davin Ngambek

    Tepuk tangan menggema di taman itu. Setelah sesi tukar cincin, maka selanjutnya mereka berjalan turun dari pelaminan untuk menemui tamu. Aku sudah siap dengan keranjang kalau mawar untuk ditaburi sepanjang jalan. Sampai di ujung karpet, Elsa melempar buket bunga. Kami berdesakan agar mendapatkan buket itu.***Meyyis***POV ShashaSetelah pesta berlangsung aku dan Davin pulang ke Indonesia. Kami beraktifitas seperti biasanya, akan tetapi akhir-akhir ini Davin menjadi sering uring-uringan. Aku tidak tahu kenapa? Bahkan hari ini dia dua kali marah. Davin memang berbeda dengan orang lain, dia kalau marah lebih suka diam. Ditanya diam dan menghindar. Aku mengingat-ingat salah apa hari ini, tetapi tidak juga menemukan kesalahanku. Kami sudah memasuki mobil untuk pulang ke rumah. Aku bermaksud untuk mengajaknya bicara sekarang, karena kami dalam wilayah santai sehingga akan sangat mudah berbicara dengannya.Aku memegang tangannya, akan tetapi Davin menghempaskan tanganku. Aku memilih untuk t

  • Ojol Menantu CEO   Lempar Bunga

    Aku tahu papa juga terharu melihat putri pertamanya sudah melangkah ke jenjang selanjutnya. Meskipun Papa menginginkan ini, aku yakin sebagai seorang ayah lelaki itu merasa dirampok ketika putrinya akan dinikahi oleh lelaki mana pun. Bisa dibilang, hati dan cintanya akan direbut oleh lelaki lain walaupun dalam konotasi yang berbeda.***Meyyis***POV ShashaPapa adalah orang Jawa tulen. Meskipun sekarang berada di Singapura, ia menghendaki suara gamelan, alih-alih lagu romantic. Maka saat Elsa keluar, walaupun menggunakan gaun bertema internasional, akan tetapi suara gamelan mulai terdengar. Hatiku ikut merasa tersenyum mendengar suara music pentatonic itu. Betapa indahnya, sebuah musik yang menjadi ciri khas Nusantara tersebut yang telah mengakar pada budaya kita.Aku menjadi pengiring pengantin mengikuti langkah pengantin dari belakang. Setelah sampai ke pelaminan, Papa menyerahkan tangan pada Arya yang sudah berdiri di atas pelaminan dengan jas putih yang menawan. Rambutnya tertata

  • Ojol Menantu CEO   Elsa Menikah

    “Aku bawa ke rumah Davin. Di rumahnya akan banyak kesedihan jika ia melihat kamar mama.” Aku tahu karena kekasihku itu sudah bicara sebelumnya. Aku tersenyum dengan interaksi kedua orang itu. Setelah mengetahui yang dibicarakan Arya, aku memilih hengkang dari tempatku mengintip.***Meyyis***POV ShashaIni adalah pernikahan yang diimpikan oleh Elsa setelah banyak rintangan dengan Arya. Hari ini saatnya kedua sejoli itu melangkah ke jenjang selanjutnya, mengikat janji suci dalam ikatan pernikahan. Bunga-bunga bernuansa putih sudah menghiasi nuansa taman golf tersebut.Pernikahannya dilakukan di Singapura karena mama dan papa berada di sini. Wanita yang menjadi kakakku dari ibu yang berbeda itu, kini sudah mengenakan gaun putih dengan hiasan kepala yang menjuntai. Dia sangat cantik dan menawan. Lekuk tubuhnya yang indah, tinggi badannya yang menjulang dan semampai membuatnya bak model.“Kak, kamu sangat cantik.” Aku memandang lekat ke mata indah kakakku itu. “Benarkah? Aku masih tidak

  • Ojol Menantu CEO   Pria Berkualitas

    Aku ke dapur untuk membuat yang kupikirkan itu. Setelah dua sendok sereal masuk ke gelas, dua sendok susu coklat masuk juga. Air panas segera meluncur untuk menyatukan keduanya. Aroma khas coklat semakin memperparah rasa laparku. Aku mulai meniup makanan itu, menyendoknya mengarahkan ke mulut. Hmmm … ini lebih nikmat. Sesuap demi suap makanan itu tandas meluncur ke perutku. Ini lebih dari cukup.***Meyyis***POV DAVINTeleponku berbunyi. Aku tersenyum saat di layar terlihat Sayangku memanggil. Langsung saja tombol terima aku usap.“Iya, Sayang.” Sapaan terakhir tidak akan pernah lupa agar wanitaku itu merasakan bahwa aku memang sangat menggilainya.“Bagaimana korbannya?” tanyanya. Aku tahu, hanya alasan saja bertanya tentang korban kecelakaan yang sedang kami urus. Akan tetapi aku paham bahwa sebenarnya ia sangat ingin bersamaku.“Kamu kangen sama aku?” Langsung saja aku tembak dengan perkataan begitu agar ia makin berbunga-bunga. Aku yakin saat ini perutnya penuh dengan taman bunga y

  • Ojol Menantu CEO   Tidak Apa-apa

    “Aku melihat korban penuh darah, Sha. Bagaimana keadaannya. Ia kasihan banget. Seandainya kita satu mobil saat itu, Arya akan lebih tenang memandangku. Aku yang salah.” Aku ingin tertawa rasanya. Bagaimana bisa Arya menyetir sambil memandang Elsa. Pantas saja kecelakaan.***Meyyis***POV Shasha“Kamu kok malah ketawa?” Elsa menghapus air matanya.“Maaf … aku tertawa karena itu lucu, Kak. Arya benar-benar mencintaimu. Aku akan cari tahu untukmu bagaimana keadaan dari korban.” Aku mengelus pundak Elsa. Setelahnya, menelepon Davin untuk mengetahui keadaan sang korban.“Iya, Sayang.” Suara Davin memang selalu bikin baper.“Bagaimana korbannya?” tanyaku.“Kamu kangen sama aku?” ‘Kan? Dia memang selalu begitu. Tapi … sebenarnya kangen juga, sih?“Jangan mengalihkan perhatian. Bagaimana keadaannya. Elsa masih ketakutan.” Davin terdengar tertawa sedikit.“Dia sudah ditangani. Bilang sama kakakmu tenang saja. Arya sedang diintrogasi. Tim legal dari kantornya juga sudah datang untuk membebaska

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status