Share

Cintaku

Ternyata, emosi memang tidak boleh. Bahagia yang terlalu juga mengganggu, apalagi sedih. Aku  berlari masuk ke dalam kamar, menjatuhkan diri. “Au!” Kepalaku terantuk headboard. Sakit banget, aku usap-usap karena terasa pusing.  Namun, hal itu tidak memudarkan senyumku. “Oh, Davin. Aku sungguh gila.”

***Meyyis***

POV DAVIN

“Kenapa bengong di sini?” Aku mencarinya beberapa waktu, ternyata belahan jiwaku ini berada di sini dan sedang merenung. Di bawah sinar rembulan ini, wanitaku itu menjadi sangat manis dan cantik. Betapa anugerah ini tidak pernah dapat aku hindari.

“Tidak apa-apa, sepertinya, perasaan ini dulu pernah terjadi sebelumnya.” Dia memandang lepas ke arah langit yang kali ini membiru. Suasana pagi ini sangat  cerah secerah hatiku yang kini  merekah karena mendapatkan barkah dari cinta yang sudah terkait.

“Kamu sudah mengingatnya? Di pohon itu dulu kita sering bermai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status