Yuki terbangun malam harinya di sebuah ranjang rumah sakit. sebuah jarum infus menancap di urat nadi tangan kanannya . Yuki memegangi kepalanya yang sedikit pusing.Ia lupa sesaat dengan kejadian yang sudah dialami sebelumnya
Ken menghampiri Yuki
"Jangan memaksakan diri, istirahat kembali adikku"
"apa yang terjadi, kepalaku sakit sekali, kenapa aku ada di rumah sakit "
"kau benar tidak ingat apapun?"
melihat adik satu-satunya itu terdiam, Ken akhirnya menceritakan kronologi kejadian yang menimpa adiknya itu
"kau dan seorang gadis terjebak di lift gedung selama 3 jam , untungnya petugas sekurity cepat menemukan kalian, kenapa kau tidak menghubungiku "
yuki pun mulai mengingat kejadian beberapa jam sebelumnya
"kau kan sedang sibuk dengan gadis-gadis itu. Aku sebagai adik yang baik tak akan mengganggu kesenangan kakaknya"
Ken tertawa mendegar penuturan adiknya
"kau membuatku sakit hati, aku juga seorang kakak yang akan segera menolong adiknya jika dibutuhkan" gumam Ken dengan tangan yang disilangkan di dadanya
memori Yuki menampilkan bayangan dirinya dan seorang gadis yang baru ia temuinya di dalam lift itu lalu seingatnya tiba-tiba tubuhnya pingsan
tidak, aku tidak pingsan, kemungkinan besar aku kumat lagi, gumam Yuki di dalam hatinya
"dimana gadis itu sekarang?" tanya Yuki
"mungkin sudah pulang, dia bilang tubuhnya baik-baik saja. Kenapa kau mencarinya? apa kau merasa malu karena sudah pipis di celana ? "
yuki mengangguk
"parah sekali adikku ini, kenapa kau buang air kecil di depan seorang wanita, di celana lagi. Dimana harga dirimu sebagai lelaki, kau harusnya bisa menahannya "
yuki tak menjawab ocehan kakaknya. Ia membuang pandangannya ke jendela rumah sakit. Dibalik jendela itu ada pemandangan langit malam diterangi sinar bulan
harga diri katanya, apa kau masih bisa mempertahankan harga diri sedangkan kau saja tak lagi punya kuasa atas pengendalian tubuhmu sendiri. Kakak, kau tak akan mengerti bagaimana rasanya dipaksa pingsan karena gangguan listrik yang terjadi di otakmu. Kau tak akan tahu rasanya terjebak di labirin nan jauh dari kesadaranmu. Di dalam labirin tanpa cahaya, hanya kegelapan yang nyata . ucap Yuki kepada Ken, namun itu semua hanya terjadi di di dalam hati Yuki, tanpa suara yang keluar dari bibirnya
Yuki memang tak menceritakan perihal penyakit epilepsi yang di deritanya enam tahun yang lalu kepada siapapun termasuk kepada kedua orang tua dan Ken. Ia merahasiakannya. Hanya ia dan dokter pribadinya yang tahu jika dirinya harus rutin meminum obat setiap hari. Dan yang lebih menyakitkan tak ada kata "sembuh" bagi pasien yang terlanjur menderita epilepsi. Jika harapan hidup penderita kanker stadium 3 hanya 5 persen, penderita epilepsi sedikit beruntung karena masih bisa mempartahankan hidupnya bahkan sampai usia tua. Tapi tentu saja dengan kualitas hidup dibawah manusia sehat lainnya. Yuki sadar , dunianya berubah 360 derajad . Dunianya tak lagi sama sejak kecelakaan mobil yang dialaminya enam tahun yang lalu , dan "berhadiah spesial" untuk seumur hidupnya yang membuat Silvia tak bisa menerimanya, tunangannya itu pergi meninggalkan Yuki dan tak pernah kembali sampai detik ini
š„š„š„š„š„
Di malam yang sama dan waktu yang sama , Sofia juga sedang mengamati sinar rembulan dari atas balkon kamar kostnya. Di tangannya ada secangkir kopi mocacino hangat yang baru diseruputnya
"ahhhh ..... enak banget. emang deh kalau ada masalah apapun, paling enak tuh minum kopi begini sambil liat pemandangan di langit. Rasanya semua masalah hidup menguap begitu aja" ucap Sofia
"trus kamu besok gimana kerjanya"
"yah, udah enggak kerja. kan udah dipecat sama bu listin"
"Bu listin dengar penjelasan kamu kan?"
"iya tapi percuma, proyek besar kantor gagal total gara-gara aku."
"sabar ya fia , nanti aku coba tanya bagian hrd mudah-mudahan ada lowongan kerja ya"
sofia mengangguk " makasih, kamu baik banget sama aku "
kedua sahabat itu melemparkan senyum
"oia, kamu bilang kamu kejebak sama siapa tadi?"
"namanya Yuki, kamu juga pasti tahu dia"
"Yuki yang mana, nama yuki kan banyak "
"yang ituloh, adik dari Ken Hartomo , ceo muda yang berhasil bangun agency entertainment . Hampir semua artis yang di debutin dia pasti karirnya bersinar cemerlang "
"Serius kamu fi, Ken kan cakep banget. Ehh kamu ketemu sama kakaknya juga ga fi?"
"ketemu sebentar di rumah sakit. Iya sih cakep tapi kayaknya auranya gelap gimana gitu he he he "
"ihh sembarangan aja nih anak kalau ngomong"
Sofia tertawa melihat sahabat di sampingnya itu protes tak terima
bukan tanpa alasan Sofia berbicara begitu, ia sempat berbincang sebentar di rumah sakit dengan Ken tentang kondisi Yuki. jika Yuki terkesan dingin maka Ken adalah kebalikannya Ken adalah sosok yang supel dan hangat dalam memperlakukan orang lain .
"Terima kasih sudah menjaga adikku, nona. Jika kamu butuh bantuanku hubungi aku segera, agar aku bisa membalas jasa kamu yang sudah menjaga adikku di dalam lift" ucap Ken sambil menyerahkan kartu namanya
Sofia menerima dengan kedua tangannya
"aku tidak melakukan apapun ko." sangkal Sofia. Sofia tidak menceritakan tentang serangan epilepsi yang di alami Yuki. Ia hanya bercerita Yuki pingsan tak sadarkan diri karena benturan saat lift berguncang
" boleh aku tahu siapa namamu, nona"
"namaku!!! namaku ..... Sofia" ucap Sofia lalu pamit pergi dari rumah sakit
seminggu berlalu . Sofia menjalani profesi barunya sebagai pengangguran . Bangun siang, melewatkan waktu mandi pagi, ia banyak menghabiskan waktunya bermalas-malasan di atas kasurnya sambil nonton drama korea lewat laptopnya"seandainya hidupku bisa seindah drama korea, tau-tau ditaksir ceo muda nan ganteng yang baik hati he he he" celoteh Sofia sambil memangku dagunya dengan telapak tangannyabeep beep beep , handphone milik Sofia bergetar di samping ia duduk. Sofia meraihnya. Sebuah nama yang ia sangat kenal tertera di layar ponselnya . Namanya Alex"ya lex, kenapa?""makan siang diluar yuk" ajak Alex lewat sambungan ponsel"hmmhh.... gimana ya?" Sofia sedikit ragu"kamu sibuk ya sayang""enggak ko aku enggak sibuk, yaudah aku siap-siap dulu ya. Di tempat biasa kan?" dengan berat hati Sofia mengiyakan permintaan kekasih yang baru dipacarinya 4 bulan itu. Sofia membuka dompet miliknya , hanya tertinggal 2 lembar uang seratus ribuan di dalam
gemericik hujan mulai turun , pengunjung restaurant yang duduk di teras masuk ke dalam reataurant karena tak ingin kebasahan namun tidak dengan Sofia. Gadis itu masih duduk diluar, air hujan yang mulanya hanya berupa gerimis sekarang mulai deras, membasahi seluruh tubuh Sofia. Gadis itu tak bergeming, ia sedang menangis saat ini, menangisi kehidupannyaair mata yang tumpah bercampur dengan air hujan yang mengalir di wajahnya . Ken masih memandangi Sofia. Bedanya sekarang ia duduk memandang Sofia dari dalam dengan sekat kaca transparandi tangan Ken masih terselip kartu identitas milik Sofia. Entah kenapa pria itu sedikit tertarik dengan Sofia sejak pertemuan mereka beberapa hari lalu di rumah sakitKen maklumi patah hati bisa membuat semua orang melakukan di luar nalar,seperti yang Sofia lakukan sekarang,menangis dibawah guyuran air hujan . Ia pun dulu nyaris mengakhiri hidupnya ketika wanita yang sangat ia cintai dulu pergi meninggalkannya tanpa alasan
ayo kita kencan nanti malam šššsebuah pesan teks masuk ke whatssapp milik Sofia, itu dari Ken. Pria itu kini resmi menjadi kekasih baru Sofia, sebenarnya Sofia ingin menolaknya tetapi Mery terus saja merengek dan merayu agar menerima pernyataan cinta Ken"aku ga kenal ama dia, lagian aku ga pantes jadi pacarnya dia, di dunia ini enggak ada yang namanya kisah cinderella, itu bullshit.""ya ampun Sofia , dijalanin aja belum ko udah pesimis begitu, udah pokoknya kamu harus terima ya terima Ken jadi pacar kamu ""enggak akh, aku takut Mer ""takut apa sih fi???""ya takut aja,, aku kan belum tau sifat asli dia bagaimana?""ya makanya itu dijalanin dulu , ihh gemes deh sini hape kamu biar aku yang balas pesannya" Mery meraih handphone milik Sofia lalu jemarinya membuka pesan dari Ken dan membalasnya dengan kalimat iya aku mau jadi kekasihmu š"Mery, enggak perlu pakai emot kissu gini juga kali ahhh aku malu " Sofia merebut handphone mi
Makanan dihidangkan di atas meja oleh pelayan"terima kasih " ucap Sofia kepada pelayan itupelayan itu balas tersenyum"selamat menikmati hidangannya tuan dan nona"Sofia meneguk pelan cafe au lait miliknya"kamu suka kopi Sofia?" tanya Ken"ya kadang-kadang aja sih "mereka menikmati hidangan diiringi alunan musik piano yang dimainkan seorang pianis disanamembuat suasana bertambah romantis"indah sekali lagunya , oia apa aku boleh bertanya sesuatu padamu ?""ya,tanyakanlah ""seingatku kau dan adikmu itu dulunya musisi kan?"" oh ya, kau ingat dengan lagu-laguku ?""hmhhh.... iya sewaktu aku masih sekolah dulu aku kadang-kadang mendengar lagu kalian dari radio, " tutur SofiaKen tersenyum mendengarnya, ucapan Sofia terdengar jujur dan polos. Tidak seperti kebanyakan wanita yang selalu mendekatinyayang selalu menanyakan berapa banyak harta yang ia miliki"lagu mana yang menja
Setelah mengantarkan Sofia pulang . Ken melajukan mobilnya dengan perasaan berbunga-bunga. Sudah ratusan kali Ken berkencan dengan banyak gadis namun sosok Sofia amat berbeda. Gadis cantik bermata cokelat itu mampu mengetuk pintu hatinya yang sudah lama karatan tak tersentuh siapapunKen menyadari ia belum terlalu mengenal lebih jauh karakter dan sifat Sofia yang sesungguhnya tapi Ken merasa yakin Sofia adalah gadis yang berbeda. ia gadis polos yang pemberaniKen tiba di apartemen 2 lantai miliknya menjelang subuh. Sudah ada Yuki yang menyambutnya disana"kakakku yang playboy ini akhirnya pulang juga" sambut Yuki dengan posisi berbaring di sofa . Dengan mata setengah mengantuk ia melihat kedatangan kakaknyaKen melonggarkan dasinya , membuka jas nya dan duduk disamping kepala Yuki"kau berkencan dengan siapa hari ini? Melysa? Anita? Seline? Kiara? Carisa? "Ken menggeleng"jangan bilang kau punya cewek baru?"ken mengangguk
Sementara itu diruangan dimana Sofia sedang mencoba gaun pernikahan, gadis itu melihat pantulan dirinya dari balik cermin."Anda sangat cantik dengan gaun ini nona" puji Rani sambil merapikan bagian bawah gaun yang menjulur panjang di lantai."Tidak kau salah. yang cantik itu gaunnya, aku hanya gadis biasa yang beruntung mengenakan gaun indah ini " elak SofiaWanita ini begitu rendah hati tidak seperti pembeli lain yang pernah datang kesini, ujar Rani di dalam hatinyaRani memakaikan dengan hati-hati veil slayer di atas rambut Sofia"Tahan sedikit ya non, saya mau menjepitkan penutup kerudungnya dirambut non""Ya..... mmmhh jangan panggil aku non, panggil aku Sofia saja""Ya non Sofia" Rani memilih untuk tetap memanggil Sofia dengan Non, karena itu sudah prosedur di butiq tempat kerjanya agar menghormati pembeliRani membawa keranjang besar berisi buket-buket bunga yang dililit
Sofia Tiga tahun yang lalu, ia mendapatkan sebuah kekuatan yang luar biasa secara tiba-tiba karena disambar petir saat berkelahi dengan teman-temannya. Di sekolah ia selalu menjadi pihak yang terbully selama tiga tahun tanpa perlawan. awalnya ia adalah gadis pemurung yang tak percaya diri, orangtuanya sudah bercerai sejak ia kecil dan ia dititipkan di rumah neneknya di kampung. Hidupnya pun berubah 360 derajad, ia bisa membalas semua perlakuan buruk teman-temannya dengan sangat mudah. Sekarang ia bisa memukul dan menendang siapapun dengan mudah. Ia tak takut dengan siapapun .......Yukiadalah lelaki berusia 30 tahun yang sebenarnya pendiam dan dingin setelah kecelakaan yang menimpanya enam tahun yang lalu . Ia menanggung sebuah penyakit yang membuat kekasihnya pergikenadalah kakak tiri Yuki, usianya hanya beda satu tahun dengan Yuki. ia adalah musisi yang sudah mengeluarkan banyak album dan selalu laris manis di pasaran, ia juga terkenal sebagai pro
Di kantor saat jam istirahat Sofia mendapatkan tugas tambahan untuk mengantarkan beberapa dokumen penting ke kantor clien mereka. "kamu beneran enggak apa-apa sendirian kesana, diantar supir kantor ya ? " tanya Bu Listin meyakinkan "enggak usah bu, kalau naik mobil takutnya macet dijalan. Biar saya naik motor aja, dokumen-dokumen ini harus secepatnya diserahkan" "baiklah , tapi kamu hati-hati ya di jalannya nanti. Jangan sampai dokumen-dokumen ini rusak. Ini proyek penting untuk kantor kita" ucap Bu listin Sofia pamit pergi dari kantor sambil menenteng sebuah tas berisikan dokumen-dokumen kantornya ia memang staff biasa di kantor tempatnya bekerja, namun dedukasinya yang tinggi membuatnya di percayai oleh atasannya. sementara itu di tempat yang berbeda di sebuah coffe shop tampak dua pria dan dua orang gadis cantik yang tengah berbincang dua orang gadis itu bernama mikayla dan nayla, mereka adalah model blasteran ya
Sementara itu diruangan dimana Sofia sedang mencoba gaun pernikahan, gadis itu melihat pantulan dirinya dari balik cermin."Anda sangat cantik dengan gaun ini nona" puji Rani sambil merapikan bagian bawah gaun yang menjulur panjang di lantai."Tidak kau salah. yang cantik itu gaunnya, aku hanya gadis biasa yang beruntung mengenakan gaun indah ini " elak SofiaWanita ini begitu rendah hati tidak seperti pembeli lain yang pernah datang kesini, ujar Rani di dalam hatinyaRani memakaikan dengan hati-hati veil slayer di atas rambut Sofia"Tahan sedikit ya non, saya mau menjepitkan penutup kerudungnya dirambut non""Ya..... mmmhh jangan panggil aku non, panggil aku Sofia saja""Ya non Sofia" Rani memilih untuk tetap memanggil Sofia dengan Non, karena itu sudah prosedur di butiq tempat kerjanya agar menghormati pembeliRani membawa keranjang besar berisi buket-buket bunga yang dililit
Setelah mengantarkan Sofia pulang . Ken melajukan mobilnya dengan perasaan berbunga-bunga. Sudah ratusan kali Ken berkencan dengan banyak gadis namun sosok Sofia amat berbeda. Gadis cantik bermata cokelat itu mampu mengetuk pintu hatinya yang sudah lama karatan tak tersentuh siapapunKen menyadari ia belum terlalu mengenal lebih jauh karakter dan sifat Sofia yang sesungguhnya tapi Ken merasa yakin Sofia adalah gadis yang berbeda. ia gadis polos yang pemberaniKen tiba di apartemen 2 lantai miliknya menjelang subuh. Sudah ada Yuki yang menyambutnya disana"kakakku yang playboy ini akhirnya pulang juga" sambut Yuki dengan posisi berbaring di sofa . Dengan mata setengah mengantuk ia melihat kedatangan kakaknyaKen melonggarkan dasinya , membuka jas nya dan duduk disamping kepala Yuki"kau berkencan dengan siapa hari ini? Melysa? Anita? Seline? Kiara? Carisa? "Ken menggeleng"jangan bilang kau punya cewek baru?"ken mengangguk
Makanan dihidangkan di atas meja oleh pelayan"terima kasih " ucap Sofia kepada pelayan itupelayan itu balas tersenyum"selamat menikmati hidangannya tuan dan nona"Sofia meneguk pelan cafe au lait miliknya"kamu suka kopi Sofia?" tanya Ken"ya kadang-kadang aja sih "mereka menikmati hidangan diiringi alunan musik piano yang dimainkan seorang pianis disanamembuat suasana bertambah romantis"indah sekali lagunya , oia apa aku boleh bertanya sesuatu padamu ?""ya,tanyakanlah ""seingatku kau dan adikmu itu dulunya musisi kan?"" oh ya, kau ingat dengan lagu-laguku ?""hmhhh.... iya sewaktu aku masih sekolah dulu aku kadang-kadang mendengar lagu kalian dari radio, " tutur SofiaKen tersenyum mendengarnya, ucapan Sofia terdengar jujur dan polos. Tidak seperti kebanyakan wanita yang selalu mendekatinyayang selalu menanyakan berapa banyak harta yang ia miliki"lagu mana yang menja
ayo kita kencan nanti malam šššsebuah pesan teks masuk ke whatssapp milik Sofia, itu dari Ken. Pria itu kini resmi menjadi kekasih baru Sofia, sebenarnya Sofia ingin menolaknya tetapi Mery terus saja merengek dan merayu agar menerima pernyataan cinta Ken"aku ga kenal ama dia, lagian aku ga pantes jadi pacarnya dia, di dunia ini enggak ada yang namanya kisah cinderella, itu bullshit.""ya ampun Sofia , dijalanin aja belum ko udah pesimis begitu, udah pokoknya kamu harus terima ya terima Ken jadi pacar kamu ""enggak akh, aku takut Mer ""takut apa sih fi???""ya takut aja,, aku kan belum tau sifat asli dia bagaimana?""ya makanya itu dijalanin dulu , ihh gemes deh sini hape kamu biar aku yang balas pesannya" Mery meraih handphone milik Sofia lalu jemarinya membuka pesan dari Ken dan membalasnya dengan kalimat iya aku mau jadi kekasihmu š"Mery, enggak perlu pakai emot kissu gini juga kali ahhh aku malu " Sofia merebut handphone mi
gemericik hujan mulai turun , pengunjung restaurant yang duduk di teras masuk ke dalam reataurant karena tak ingin kebasahan namun tidak dengan Sofia. Gadis itu masih duduk diluar, air hujan yang mulanya hanya berupa gerimis sekarang mulai deras, membasahi seluruh tubuh Sofia. Gadis itu tak bergeming, ia sedang menangis saat ini, menangisi kehidupannyaair mata yang tumpah bercampur dengan air hujan yang mengalir di wajahnya . Ken masih memandangi Sofia. Bedanya sekarang ia duduk memandang Sofia dari dalam dengan sekat kaca transparandi tangan Ken masih terselip kartu identitas milik Sofia. Entah kenapa pria itu sedikit tertarik dengan Sofia sejak pertemuan mereka beberapa hari lalu di rumah sakitKen maklumi patah hati bisa membuat semua orang melakukan di luar nalar,seperti yang Sofia lakukan sekarang,menangis dibawah guyuran air hujan . Ia pun dulu nyaris mengakhiri hidupnya ketika wanita yang sangat ia cintai dulu pergi meninggalkannya tanpa alasan
seminggu berlalu . Sofia menjalani profesi barunya sebagai pengangguran . Bangun siang, melewatkan waktu mandi pagi, ia banyak menghabiskan waktunya bermalas-malasan di atas kasurnya sambil nonton drama korea lewat laptopnya"seandainya hidupku bisa seindah drama korea, tau-tau ditaksir ceo muda nan ganteng yang baik hati he he he" celoteh Sofia sambil memangku dagunya dengan telapak tangannyabeep beep beep , handphone milik Sofia bergetar di samping ia duduk. Sofia meraihnya. Sebuah nama yang ia sangat kenal tertera di layar ponselnya . Namanya Alex"ya lex, kenapa?""makan siang diluar yuk" ajak Alex lewat sambungan ponsel"hmmhh.... gimana ya?" Sofia sedikit ragu"kamu sibuk ya sayang""enggak ko aku enggak sibuk, yaudah aku siap-siap dulu ya. Di tempat biasa kan?" dengan berat hati Sofia mengiyakan permintaan kekasih yang baru dipacarinya 4 bulan itu. Sofia membuka dompet miliknya , hanya tertinggal 2 lembar uang seratus ribuan di dalam
Yuki terbangun malam harinya di sebuah ranjang rumah sakit. sebuah jarum infus menancap di urat nadi tangan kanannya . Yuki memegangi kepalanya yang sedikit pusing.Ia lupa sesaat dengan kejadian yang sudah dialami sebelumnyaKen menghampiri Yuki"Jangan memaksakan diri, istirahat kembali adikku""apa yang terjadi, kepalaku sakit sekali, kenapa aku ada di rumah sakit ""kau benar tidak ingat apapun?"melihat adik satu-satunya itu terdiam, Ken akhirnya menceritakan kronologi kejadian yang menimpa adiknya itu"kau dan seorang gadis terjebak di lift gedung selama 3 jam , untungnya petugas sekurity cepat menemukan kalian, kenapa kau tidak menghubungiku "yuki pun mulai mengingat kejadian beberapa jam sebelumnya"kau kan sedang sibuk dengan gadis-gadis itu. Aku sebagai adik yang baik tak akan mengganggu kesenangan kakaknya"Ken tertawa mendegar penuturan adiknya"kau membuatku sakit hati, aku juga seorang kakak yang akan se
enam tahun yang laluSatu bulan setelah Sofia menyadari kekuatan barunya, ia tak lagi menjadi siswi yang dibuly oleh teman-teman disekolahnya. Sofia melawan dan menghajar mereka semua yang berani mengganggunyaSofia senang sekali dengan kekuatan ajaib yang ia miliki sekarang, selain bisa menjaga dirinya ia menggunakan kekuatan itu untuk pekerjaan part timenya. Ia nekat melamar pekerjaan sebagai debt collector ilegal . Ia terpaksa melakukan pekerjaan ini karena kedua orangtuanya tak pernah lagi mengiriminya uang untuk kebutuhan sekolah dan kebutuhan makan dirinya dan neneknyapak Bara, dia adalah pemimpin dari perusahaan peminjaman uang ilegal. walaupun rambutnya memutih namun fisiknya masih terlihat tegak dan menakutkan. Pria paruh baya itulah yang memberi pekerjaan kepada Sofia sebagai penagih hutang di lapangan."ini foto wajah dari nasabah kita yang mencoba melarikan diri, aku tidak perduli cara apapun yang kau pakai, kau harus membuatnya membayar semua hu
Di kantor saat jam istirahat Sofia mendapatkan tugas tambahan untuk mengantarkan beberapa dokumen penting ke kantor clien mereka. "kamu beneran enggak apa-apa sendirian kesana, diantar supir kantor ya ? " tanya Bu Listin meyakinkan "enggak usah bu, kalau naik mobil takutnya macet dijalan. Biar saya naik motor aja, dokumen-dokumen ini harus secepatnya diserahkan" "baiklah , tapi kamu hati-hati ya di jalannya nanti. Jangan sampai dokumen-dokumen ini rusak. Ini proyek penting untuk kantor kita" ucap Bu listin Sofia pamit pergi dari kantor sambil menenteng sebuah tas berisikan dokumen-dokumen kantornya ia memang staff biasa di kantor tempatnya bekerja, namun dedukasinya yang tinggi membuatnya di percayai oleh atasannya. sementara itu di tempat yang berbeda di sebuah coffe shop tampak dua pria dan dua orang gadis cantik yang tengah berbincang dua orang gadis itu bernama mikayla dan nayla, mereka adalah model blasteran ya