gemericik hujan mulai turun , pengunjung restaurant yang duduk di teras masuk ke dalam reataurant karena tak ingin kebasahan namun tidak dengan Sofia. Gadis itu masih duduk diluar, air hujan yang mulanya hanya berupa gerimis sekarang mulai deras, membasahi seluruh tubuh Sofia. Gadis itu tak bergeming, ia sedang menangis saat ini, menangisi kehidupannya
air mata yang tumpah bercampur dengan air hujan yang mengalir di wajahnya . Ken masih memandangi Sofia. Bedanya sekarang ia duduk memandang Sofia dari dalam dengan sekat kaca transparan
di tangan Ken masih terselip kartu identitas milik Sofia. Entah kenapa pria itu sedikit tertarik dengan Sofia sejak pertemuan mereka beberapa hari lalu di rumah sakit
Ken maklumi patah hati bisa membuat semua orang melakukan di luar nalar,seperti yang Sofia lakukan sekarang,menangis dibawah guyuran air hujan . Ia pun dulu nyaris mengakhiri hidupnya ketika wanita yang sangat ia cintai dulu pergi meninggalkannya tanpa alasan. Duniamu seakan runtuh saat itu juga
"Ya Tuhan, aku hanya ingin dicintai dengan tulus, aku tak ingin orang-orang meninggalkanku lagi, aku ingin seorang pria kaya raya yang mencintaiku dengan sepenuh hatinya .... aku ingin bahagia juga aku ingin itu....bolehkah........? "
Sofia bangkit dari duduknya, berjalan dengan langkah gontai dibawah air hujan yang mengguyurnya . Ken mengikuti gadis itu dari belakang tentunya dengan payung yang diatas kepalanya.
di tengah perjalanan, di jalan yang lumayan sepi dua orang preman menghampiri Sofia . Meminta sejumlah uang
salah seorang dari preman itu menarik tas Sofia.
Ken berjalan mendekat lebih cepat ingin menolong gadis itu tetapi akhirnya ia hanya melongo takjub tak percaya karena Sofia dengan sangat mudahnya mengalahkan dua orang preman itu. Tak ada rasa takut di dalam diri Sofia, gadis itu menghajar dua preman itu dengan beberapa pukulan dan tendangan sampai membuat nyali mereka menciut dan lari terbirit-birit
ada rasa kagum merasuk ke dalam hati Ken.
"kenapa kau sejak tadi berjalan dibelakangku hah? kau mau menguntitku" Sofia membalik tubuhnya,melihat ke arah Ken yang sedang berdiri dengan payung ditangannya
Ken pura-pura tak mengerti,ia melihat ke arah belakangnya. Tak ada siapa-siapa dijalanan itu selain mereka berdua sekarang
"aku berbicara denganmu,?" tunjuk Sofia kepada Ken
Ken berjalan mendekati Sofia
"maaf tadi aku tidak sengaja lihat kamu di restaurant, aku tidak bermaksud menguntitmu, nona Sofia masih ingat dengan saya?"
kini wajah mereka beradu pandang, Sofia ingat pria didepannya sekarang adalah Ken kakak dari Yuki, mereka sempat bertemu dan berbincang sebentar di rumah sakit beberapa hari yang lalu
Ken memberikan sebagian payung ke atas kepala Sofia . Sofia dan Ken sekarang berdiri di bawah payung yang sama
Sofia diam sejenak, ia sedikit bingung dengan keadaan yang tiba-tiba seperti ini. Jantungnya berdegup keras dari rongga dadanya ia mulai mengingat adegan romantis seperti ini hanya terjadi di drama korea yang biasanya ia tonton
"ini punyamu tertinggal, aku tadinya hanya ingin memberikan ini" Ken mengambil ktp Sofia dari saku dalam jasnya
"ko bisa ada di pak Ken?, apa anda yang membayar tagihan bill saya?"
Sofia mengambil ktp miliknya dari tangan Ken
"ya bukan sesuatu hal yang besar , anggap saja aku ingin membalas kebaikanmu karena sudah menolong adikku tempo hari "
Sofia mengangguk mengucapkan terima kasih
ketika Sofia hendak pamit pergi tangan Ken mencegahnya
"nona mau jadi pacar saya?"
"apa........." telinga Sofia tidak percaya mendengarnya. Ia tahu berdoa saat hujan adalah salah satu waktu terbaik yang akan Tuhan kabulkan, dulupun ia pernah berdoa dan terkabulkan tapi bukankah permohonannya kali ini terlalu cepat untuk dikabulkan bahkan hujan saja masih belum reda
"pak Ken bercanda ya? kita kan belum saling kenal "
"apa itu masalah, saya tidak sedang bercanda"
Sofia masih tak percaya dengan pernyataan cinta Ken yang tiba-tiba ini.
apa aku sedang bermimpi....tidak mungkin...doaku begitu cepat dikabulkan oleh Tuhan, gumam hati Sofia
"sebenarnya aku bingung mau jawab apa" Sofia menggaruk rambutnya yang tak gatal
Ken tertawa melihat tingkah Sofia yang terlihat salah tingkah
"aku akan menunggu jawabannya nona Sofia" jawab pria itu penuh dengan senyuman.
malam harinya di kostan Sofia
Mery melihat Sofia yang sejak tadi melamun
"ciee ngelamunin apaan sih sampai enggak sadar itu ikan lele udah digondol kucing"
Sofia tersadar dari lamunannya, di depannya sekarang seekor kucing sedang melahap ikan lele di atas piring makan Sofia
"ya ampun" pekik Sofia
"kamu kenapa sih dari tadi aku lihat kayak orang linglung gini "
"aku bingung mer"
"bingung kenapa? masalah kerjaan? duh maaf fi aku udah coba rekomendasiin cv kamu ke manager di perusahaan aku tapi perusahaanku hanya mau terima lulusan s1 , ya minimal d3 "
"bukan itu mer yang sekarang berkecamuk di pikiran aku, aku lagi bingung sama cowok yang tiba-tiba nembak aku "
"bukannya kamu udah punya pacar si siapa namanya itu yang mahasiswa sok kecakepan itu"
"tadi siang udah putus"
"maksudnya? aku ga paham, kamu ngomong yang jelas biar aku ngerti "
"jadi tadi siang aku diputusin ama cowok aku trus enggak sampai satu jam, ada cowok yang menyatakan cintanya sama aku "
"trus bingungnya dimana? dia pasti jelek ya makanya kamu ga mau"
"ihhh justru dia itu cakep banget, badannya tinggi tegap,rapi,tampan,kaya raya lagi "
"pasti udah tua"
"belum tua ko, hmhh mungkin umurnya 5 tahun diatasku"
"terus?"
"masalahnya kita baru dua kali ketemu"
"hmmhhh iya juga sih, kalau belum terlalu kenal jangan asal main terima aja, kita kan belum tau sifatnya kayak apa, emang siapa sih cowok yang nembak kamu tadi?"
Sofia mengambil gadgetnya, membuka aplikasi g****e dan menunjukan foto Ken ke wajah Mery
Mery tertawa tak percaya
"kamu enggak lagi ngehalu kan fi? jidadmu agak anget ini" Mery memegang dahi Sofia. dahi Sofia memang dirasa hangat karena kehujanan tadi siang
Sofia menggelengkan kepalanya
lalu hape milik Sofia berbunyi, sebuah panggilan video call dari nomer yang tak dikenal
sofia mengusap jari di layar hape miliknya
di dalam layar panggilan sosok Ken muncul disana dengan senyum
Mery menatap nanar Sofia tak percaya
"kamu enggak bohong!!!" seru Mery
"Siapa juga yang bohong mer.... mer.... mer.....mer "
saking kagetnya Mery , gadis itu pingsan tepat disebelah Sofia
mer....mer.... mery... kamu kenapa...... ....
ayo kita kencan nanti malam 💓💓💓sebuah pesan teks masuk ke whatssapp milik Sofia, itu dari Ken. Pria itu kini resmi menjadi kekasih baru Sofia, sebenarnya Sofia ingin menolaknya tetapi Mery terus saja merengek dan merayu agar menerima pernyataan cinta Ken"aku ga kenal ama dia, lagian aku ga pantes jadi pacarnya dia, di dunia ini enggak ada yang namanya kisah cinderella, itu bullshit.""ya ampun Sofia , dijalanin aja belum ko udah pesimis begitu, udah pokoknya kamu harus terima ya terima Ken jadi pacar kamu ""enggak akh, aku takut Mer ""takut apa sih fi???""ya takut aja,, aku kan belum tau sifat asli dia bagaimana?""ya makanya itu dijalanin dulu , ihh gemes deh sini hape kamu biar aku yang balas pesannya" Mery meraih handphone milik Sofia lalu jemarinya membuka pesan dari Ken dan membalasnya dengan kalimat iya aku mau jadi kekasihmu 😘"Mery, enggak perlu pakai emot kissu gini juga kali ahhh aku malu " Sofia merebut handphone mi
Makanan dihidangkan di atas meja oleh pelayan"terima kasih " ucap Sofia kepada pelayan itupelayan itu balas tersenyum"selamat menikmati hidangannya tuan dan nona"Sofia meneguk pelan cafe au lait miliknya"kamu suka kopi Sofia?" tanya Ken"ya kadang-kadang aja sih "mereka menikmati hidangan diiringi alunan musik piano yang dimainkan seorang pianis disanamembuat suasana bertambah romantis"indah sekali lagunya , oia apa aku boleh bertanya sesuatu padamu ?""ya,tanyakanlah ""seingatku kau dan adikmu itu dulunya musisi kan?"" oh ya, kau ingat dengan lagu-laguku ?""hmhhh.... iya sewaktu aku masih sekolah dulu aku kadang-kadang mendengar lagu kalian dari radio, " tutur SofiaKen tersenyum mendengarnya, ucapan Sofia terdengar jujur dan polos. Tidak seperti kebanyakan wanita yang selalu mendekatinyayang selalu menanyakan berapa banyak harta yang ia miliki"lagu mana yang menja
Setelah mengantarkan Sofia pulang . Ken melajukan mobilnya dengan perasaan berbunga-bunga. Sudah ratusan kali Ken berkencan dengan banyak gadis namun sosok Sofia amat berbeda. Gadis cantik bermata cokelat itu mampu mengetuk pintu hatinya yang sudah lama karatan tak tersentuh siapapunKen menyadari ia belum terlalu mengenal lebih jauh karakter dan sifat Sofia yang sesungguhnya tapi Ken merasa yakin Sofia adalah gadis yang berbeda. ia gadis polos yang pemberaniKen tiba di apartemen 2 lantai miliknya menjelang subuh. Sudah ada Yuki yang menyambutnya disana"kakakku yang playboy ini akhirnya pulang juga" sambut Yuki dengan posisi berbaring di sofa . Dengan mata setengah mengantuk ia melihat kedatangan kakaknyaKen melonggarkan dasinya , membuka jas nya dan duduk disamping kepala Yuki"kau berkencan dengan siapa hari ini? Melysa? Anita? Seline? Kiara? Carisa? "Ken menggeleng"jangan bilang kau punya cewek baru?"ken mengangguk
Sementara itu diruangan dimana Sofia sedang mencoba gaun pernikahan, gadis itu melihat pantulan dirinya dari balik cermin."Anda sangat cantik dengan gaun ini nona" puji Rani sambil merapikan bagian bawah gaun yang menjulur panjang di lantai."Tidak kau salah. yang cantik itu gaunnya, aku hanya gadis biasa yang beruntung mengenakan gaun indah ini " elak SofiaWanita ini begitu rendah hati tidak seperti pembeli lain yang pernah datang kesini, ujar Rani di dalam hatinyaRani memakaikan dengan hati-hati veil slayer di atas rambut Sofia"Tahan sedikit ya non, saya mau menjepitkan penutup kerudungnya dirambut non""Ya..... mmmhh jangan panggil aku non, panggil aku Sofia saja""Ya non Sofia" Rani memilih untuk tetap memanggil Sofia dengan Non, karena itu sudah prosedur di butiq tempat kerjanya agar menghormati pembeliRani membawa keranjang besar berisi buket-buket bunga yang dililit
Sofia Tiga tahun yang lalu, ia mendapatkan sebuah kekuatan yang luar biasa secara tiba-tiba karena disambar petir saat berkelahi dengan teman-temannya. Di sekolah ia selalu menjadi pihak yang terbully selama tiga tahun tanpa perlawan. awalnya ia adalah gadis pemurung yang tak percaya diri, orangtuanya sudah bercerai sejak ia kecil dan ia dititipkan di rumah neneknya di kampung. Hidupnya pun berubah 360 derajad, ia bisa membalas semua perlakuan buruk teman-temannya dengan sangat mudah. Sekarang ia bisa memukul dan menendang siapapun dengan mudah. Ia tak takut dengan siapapun .......Yukiadalah lelaki berusia 30 tahun yang sebenarnya pendiam dan dingin setelah kecelakaan yang menimpanya enam tahun yang lalu . Ia menanggung sebuah penyakit yang membuat kekasihnya pergikenadalah kakak tiri Yuki, usianya hanya beda satu tahun dengan Yuki. ia adalah musisi yang sudah mengeluarkan banyak album dan selalu laris manis di pasaran, ia juga terkenal sebagai pro
Di kantor saat jam istirahat Sofia mendapatkan tugas tambahan untuk mengantarkan beberapa dokumen penting ke kantor clien mereka. "kamu beneran enggak apa-apa sendirian kesana, diantar supir kantor ya ? " tanya Bu Listin meyakinkan "enggak usah bu, kalau naik mobil takutnya macet dijalan. Biar saya naik motor aja, dokumen-dokumen ini harus secepatnya diserahkan" "baiklah , tapi kamu hati-hati ya di jalannya nanti. Jangan sampai dokumen-dokumen ini rusak. Ini proyek penting untuk kantor kita" ucap Bu listin Sofia pamit pergi dari kantor sambil menenteng sebuah tas berisikan dokumen-dokumen kantornya ia memang staff biasa di kantor tempatnya bekerja, namun dedukasinya yang tinggi membuatnya di percayai oleh atasannya. sementara itu di tempat yang berbeda di sebuah coffe shop tampak dua pria dan dua orang gadis cantik yang tengah berbincang dua orang gadis itu bernama mikayla dan nayla, mereka adalah model blasteran ya
enam tahun yang laluSatu bulan setelah Sofia menyadari kekuatan barunya, ia tak lagi menjadi siswi yang dibuly oleh teman-teman disekolahnya. Sofia melawan dan menghajar mereka semua yang berani mengganggunyaSofia senang sekali dengan kekuatan ajaib yang ia miliki sekarang, selain bisa menjaga dirinya ia menggunakan kekuatan itu untuk pekerjaan part timenya. Ia nekat melamar pekerjaan sebagai debt collector ilegal . Ia terpaksa melakukan pekerjaan ini karena kedua orangtuanya tak pernah lagi mengiriminya uang untuk kebutuhan sekolah dan kebutuhan makan dirinya dan neneknyapak Bara, dia adalah pemimpin dari perusahaan peminjaman uang ilegal. walaupun rambutnya memutih namun fisiknya masih terlihat tegak dan menakutkan. Pria paruh baya itulah yang memberi pekerjaan kepada Sofia sebagai penagih hutang di lapangan."ini foto wajah dari nasabah kita yang mencoba melarikan diri, aku tidak perduli cara apapun yang kau pakai, kau harus membuatnya membayar semua hu
Yuki terbangun malam harinya di sebuah ranjang rumah sakit. sebuah jarum infus menancap di urat nadi tangan kanannya . Yuki memegangi kepalanya yang sedikit pusing.Ia lupa sesaat dengan kejadian yang sudah dialami sebelumnyaKen menghampiri Yuki"Jangan memaksakan diri, istirahat kembali adikku""apa yang terjadi, kepalaku sakit sekali, kenapa aku ada di rumah sakit ""kau benar tidak ingat apapun?"melihat adik satu-satunya itu terdiam, Ken akhirnya menceritakan kronologi kejadian yang menimpa adiknya itu"kau dan seorang gadis terjebak di lift gedung selama 3 jam , untungnya petugas sekurity cepat menemukan kalian, kenapa kau tidak menghubungiku "yuki pun mulai mengingat kejadian beberapa jam sebelumnya"kau kan sedang sibuk dengan gadis-gadis itu. Aku sebagai adik yang baik tak akan mengganggu kesenangan kakaknya"Ken tertawa mendegar penuturan adiknya"kau membuatku sakit hati, aku juga seorang kakak yang akan se
Sementara itu diruangan dimana Sofia sedang mencoba gaun pernikahan, gadis itu melihat pantulan dirinya dari balik cermin."Anda sangat cantik dengan gaun ini nona" puji Rani sambil merapikan bagian bawah gaun yang menjulur panjang di lantai."Tidak kau salah. yang cantik itu gaunnya, aku hanya gadis biasa yang beruntung mengenakan gaun indah ini " elak SofiaWanita ini begitu rendah hati tidak seperti pembeli lain yang pernah datang kesini, ujar Rani di dalam hatinyaRani memakaikan dengan hati-hati veil slayer di atas rambut Sofia"Tahan sedikit ya non, saya mau menjepitkan penutup kerudungnya dirambut non""Ya..... mmmhh jangan panggil aku non, panggil aku Sofia saja""Ya non Sofia" Rani memilih untuk tetap memanggil Sofia dengan Non, karena itu sudah prosedur di butiq tempat kerjanya agar menghormati pembeliRani membawa keranjang besar berisi buket-buket bunga yang dililit
Setelah mengantarkan Sofia pulang . Ken melajukan mobilnya dengan perasaan berbunga-bunga. Sudah ratusan kali Ken berkencan dengan banyak gadis namun sosok Sofia amat berbeda. Gadis cantik bermata cokelat itu mampu mengetuk pintu hatinya yang sudah lama karatan tak tersentuh siapapunKen menyadari ia belum terlalu mengenal lebih jauh karakter dan sifat Sofia yang sesungguhnya tapi Ken merasa yakin Sofia adalah gadis yang berbeda. ia gadis polos yang pemberaniKen tiba di apartemen 2 lantai miliknya menjelang subuh. Sudah ada Yuki yang menyambutnya disana"kakakku yang playboy ini akhirnya pulang juga" sambut Yuki dengan posisi berbaring di sofa . Dengan mata setengah mengantuk ia melihat kedatangan kakaknyaKen melonggarkan dasinya , membuka jas nya dan duduk disamping kepala Yuki"kau berkencan dengan siapa hari ini? Melysa? Anita? Seline? Kiara? Carisa? "Ken menggeleng"jangan bilang kau punya cewek baru?"ken mengangguk
Makanan dihidangkan di atas meja oleh pelayan"terima kasih " ucap Sofia kepada pelayan itupelayan itu balas tersenyum"selamat menikmati hidangannya tuan dan nona"Sofia meneguk pelan cafe au lait miliknya"kamu suka kopi Sofia?" tanya Ken"ya kadang-kadang aja sih "mereka menikmati hidangan diiringi alunan musik piano yang dimainkan seorang pianis disanamembuat suasana bertambah romantis"indah sekali lagunya , oia apa aku boleh bertanya sesuatu padamu ?""ya,tanyakanlah ""seingatku kau dan adikmu itu dulunya musisi kan?"" oh ya, kau ingat dengan lagu-laguku ?""hmhhh.... iya sewaktu aku masih sekolah dulu aku kadang-kadang mendengar lagu kalian dari radio, " tutur SofiaKen tersenyum mendengarnya, ucapan Sofia terdengar jujur dan polos. Tidak seperti kebanyakan wanita yang selalu mendekatinyayang selalu menanyakan berapa banyak harta yang ia miliki"lagu mana yang menja
ayo kita kencan nanti malam 💓💓💓sebuah pesan teks masuk ke whatssapp milik Sofia, itu dari Ken. Pria itu kini resmi menjadi kekasih baru Sofia, sebenarnya Sofia ingin menolaknya tetapi Mery terus saja merengek dan merayu agar menerima pernyataan cinta Ken"aku ga kenal ama dia, lagian aku ga pantes jadi pacarnya dia, di dunia ini enggak ada yang namanya kisah cinderella, itu bullshit.""ya ampun Sofia , dijalanin aja belum ko udah pesimis begitu, udah pokoknya kamu harus terima ya terima Ken jadi pacar kamu ""enggak akh, aku takut Mer ""takut apa sih fi???""ya takut aja,, aku kan belum tau sifat asli dia bagaimana?""ya makanya itu dijalanin dulu , ihh gemes deh sini hape kamu biar aku yang balas pesannya" Mery meraih handphone milik Sofia lalu jemarinya membuka pesan dari Ken dan membalasnya dengan kalimat iya aku mau jadi kekasihmu 😘"Mery, enggak perlu pakai emot kissu gini juga kali ahhh aku malu " Sofia merebut handphone mi
gemericik hujan mulai turun , pengunjung restaurant yang duduk di teras masuk ke dalam reataurant karena tak ingin kebasahan namun tidak dengan Sofia. Gadis itu masih duduk diluar, air hujan yang mulanya hanya berupa gerimis sekarang mulai deras, membasahi seluruh tubuh Sofia. Gadis itu tak bergeming, ia sedang menangis saat ini, menangisi kehidupannyaair mata yang tumpah bercampur dengan air hujan yang mengalir di wajahnya . Ken masih memandangi Sofia. Bedanya sekarang ia duduk memandang Sofia dari dalam dengan sekat kaca transparandi tangan Ken masih terselip kartu identitas milik Sofia. Entah kenapa pria itu sedikit tertarik dengan Sofia sejak pertemuan mereka beberapa hari lalu di rumah sakitKen maklumi patah hati bisa membuat semua orang melakukan di luar nalar,seperti yang Sofia lakukan sekarang,menangis dibawah guyuran air hujan . Ia pun dulu nyaris mengakhiri hidupnya ketika wanita yang sangat ia cintai dulu pergi meninggalkannya tanpa alasan
seminggu berlalu . Sofia menjalani profesi barunya sebagai pengangguran . Bangun siang, melewatkan waktu mandi pagi, ia banyak menghabiskan waktunya bermalas-malasan di atas kasurnya sambil nonton drama korea lewat laptopnya"seandainya hidupku bisa seindah drama korea, tau-tau ditaksir ceo muda nan ganteng yang baik hati he he he" celoteh Sofia sambil memangku dagunya dengan telapak tangannyabeep beep beep , handphone milik Sofia bergetar di samping ia duduk. Sofia meraihnya. Sebuah nama yang ia sangat kenal tertera di layar ponselnya . Namanya Alex"ya lex, kenapa?""makan siang diluar yuk" ajak Alex lewat sambungan ponsel"hmmhh.... gimana ya?" Sofia sedikit ragu"kamu sibuk ya sayang""enggak ko aku enggak sibuk, yaudah aku siap-siap dulu ya. Di tempat biasa kan?" dengan berat hati Sofia mengiyakan permintaan kekasih yang baru dipacarinya 4 bulan itu. Sofia membuka dompet miliknya , hanya tertinggal 2 lembar uang seratus ribuan di dalam
Yuki terbangun malam harinya di sebuah ranjang rumah sakit. sebuah jarum infus menancap di urat nadi tangan kanannya . Yuki memegangi kepalanya yang sedikit pusing.Ia lupa sesaat dengan kejadian yang sudah dialami sebelumnyaKen menghampiri Yuki"Jangan memaksakan diri, istirahat kembali adikku""apa yang terjadi, kepalaku sakit sekali, kenapa aku ada di rumah sakit ""kau benar tidak ingat apapun?"melihat adik satu-satunya itu terdiam, Ken akhirnya menceritakan kronologi kejadian yang menimpa adiknya itu"kau dan seorang gadis terjebak di lift gedung selama 3 jam , untungnya petugas sekurity cepat menemukan kalian, kenapa kau tidak menghubungiku "yuki pun mulai mengingat kejadian beberapa jam sebelumnya"kau kan sedang sibuk dengan gadis-gadis itu. Aku sebagai adik yang baik tak akan mengganggu kesenangan kakaknya"Ken tertawa mendegar penuturan adiknya"kau membuatku sakit hati, aku juga seorang kakak yang akan se
enam tahun yang laluSatu bulan setelah Sofia menyadari kekuatan barunya, ia tak lagi menjadi siswi yang dibuly oleh teman-teman disekolahnya. Sofia melawan dan menghajar mereka semua yang berani mengganggunyaSofia senang sekali dengan kekuatan ajaib yang ia miliki sekarang, selain bisa menjaga dirinya ia menggunakan kekuatan itu untuk pekerjaan part timenya. Ia nekat melamar pekerjaan sebagai debt collector ilegal . Ia terpaksa melakukan pekerjaan ini karena kedua orangtuanya tak pernah lagi mengiriminya uang untuk kebutuhan sekolah dan kebutuhan makan dirinya dan neneknyapak Bara, dia adalah pemimpin dari perusahaan peminjaman uang ilegal. walaupun rambutnya memutih namun fisiknya masih terlihat tegak dan menakutkan. Pria paruh baya itulah yang memberi pekerjaan kepada Sofia sebagai penagih hutang di lapangan."ini foto wajah dari nasabah kita yang mencoba melarikan diri, aku tidak perduli cara apapun yang kau pakai, kau harus membuatnya membayar semua hu
Di kantor saat jam istirahat Sofia mendapatkan tugas tambahan untuk mengantarkan beberapa dokumen penting ke kantor clien mereka. "kamu beneran enggak apa-apa sendirian kesana, diantar supir kantor ya ? " tanya Bu Listin meyakinkan "enggak usah bu, kalau naik mobil takutnya macet dijalan. Biar saya naik motor aja, dokumen-dokumen ini harus secepatnya diserahkan" "baiklah , tapi kamu hati-hati ya di jalannya nanti. Jangan sampai dokumen-dokumen ini rusak. Ini proyek penting untuk kantor kita" ucap Bu listin Sofia pamit pergi dari kantor sambil menenteng sebuah tas berisikan dokumen-dokumen kantornya ia memang staff biasa di kantor tempatnya bekerja, namun dedukasinya yang tinggi membuatnya di percayai oleh atasannya. sementara itu di tempat yang berbeda di sebuah coffe shop tampak dua pria dan dua orang gadis cantik yang tengah berbincang dua orang gadis itu bernama mikayla dan nayla, mereka adalah model blasteran ya