Home / Romansa / Oh My Husband / Menjerumuskan Diri Sendiri Kedalam Jurang Penderitaan

Share

Menjerumuskan Diri Sendiri Kedalam Jurang Penderitaan

Author: Indri Antika
last update Last Updated: 2021-01-26 02:37:08

“Hai, apa sudah lama menunggu?” Keysia yang baru saja tiba itu langsung mendudukkan dirinya berhadapan dengan Nana yang sedang memainkan ponselnya. Mendengar suara sosok yang sejak tadi ditunggunya membuat Nana seketika mengalihkan atensinya dan menyimpan gawai miliknya.

“Lama, sangat lama!” Ujarnya mendrama.

“Maaf, tadi gue ada sedikit urusan,” Ujar Keysia.

“Baiklah-baiklah, sekarang pesananlah makananmu!” Seru Nana seraya melambaikan tangannya memberikan isyarat kepada seorang pelayan yang hendak melintasi dirinya.

Pelayan itupun kemudian berlalu menghampiri meja Keysia juga Nana yang terletak di sudut tepatnya sebelah kaca besar. “Ada yang bisa saya bantu, Nona?” Ujar pelayan itu sopan.

“Saya mau memesan jus alpukat sama kentang goreng saja,” Ujar Keysia setelah membaca-baca menu yang ada digenggamannya.

“Baiklah, apa ada yang mau ditambah lagi?” Tanyanya seraya mencatat pesanan yang diminta.

“Apa lo mau nambah pesanan?” Keysia bertanya kepada Nana.

“Tidak!” Tolak gadis itu dengan cepat.

“Sudah, itu saja,” Ujar Keysia kepada pelayan yang masih setia menunggunya.

“Baiklah Nona, silahkan ditunggu pesanannya! Saya permisi dulu,” Pamitnya seraya undur diri dari tempat Keysia dan Nana.

“Key, gue minta maaf ya karena nggak ada disaat lo butuh,” Ujar Nana tiba-tiba.

“Nggak apa-apa, lagian sekarang gue udah baik-baik saja kok,” Balas Keysia. Seulas senyum manis tak lupa ia sematkan agar sahabtnya itu tidak merasa bersalah berlebihan.

“Tuhan selalu tahu mana yang terbaik, dan mungkin ini memanglah yang terbaik. Gue sayang sama Papa tapi Tuhan lebih sayang sama Papa, Tuhan telah menyembuhkan segala sakit yang dirasakannya,” Terang Keysia. Gadis itu menutupi segala kegundahannya dengan senyum palsunya agar terlihat selalu baik-baik saja meskipun aslinya tidak baik-baik saja. Matanya menatap kosong objek yang ada didepannya.

“Sudahlah, jangan larut dalam kesedihan atau Papa kamu akan sedih melihat Putri kecilnya ini,” Ujar Nana.

“Ngomong-ngomong lo darimana?” Ujarnya bertanya mengalihkan topic pembicaraan agar tidak membuat Keysia terlalu terpuruk dengan rasa kehilangan.

“Tidak dari mana-mana,” Ujar Keysia. Ia lantas mengalihkan atensinya menatap jalanan yang dilewati kendaraan. Tangan kanannya ia gunakan untuk menyangga dagunya serta tangan kirinya digunakan untuk mengetuk-ngetuk meja.

“Permisi, pesanan Anda, Nona,” Seorang pelayan tiba untuk mengantarkan pesanan milik Keysia membuat gadis itu terpaksa harus merubah posisinya.

“Terima kasih,” Ujar Keysia.

“Sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu,” Pamitnya kemudian berlalu dari meja yang ditempati Keysia juga Nana.

Tangan Keysia terulur untuk mengambil gelas yang berisi jus alpukat yang ada dihadapannya, sejenak gadis itu mengadukknya sebelum akhirnya meminumnya.

“Ehem,” Keysia berdehem.

“Nana,” Panggil Keysia. Gadis itu menatap Nana dengan tatapan yang begitu serius membuat Nana seketika bertanya-tanya dalam benaknya.

“Kenapa?” Ujarnya kemudian.

“Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu,” Keysia menjeda sejenak kalimatnya membuat rasa penasaran Nana seakan terpanggil dan menuntut jawabnya.

“Tapi sebelumnya bisakah lo berjanji tidak akan mengatakan hal ini kepada siapapun?” Tanyanya.

“Kau ingin mengatakan apa?” Nana kembali bertanya membuat Keysia menghembuskan nafas gusar.

“Berjanjilah terlebih dahulu!” Pintanya.

“Baiklah-baiklah, gue janji tidak akan mengatakan kepada siapapun. Sekarang cepat katakana!” Ujarnya dengan penuh desakan. Dirinya sudah terlanjur dubuat penasaran dan Keysia harus membayar rasa pensaran dipenak Nana yang sudah ia undang.

“Aku sudah menikah,” Ujar Keysia dengan suara yang pasrah.

“Hah, serius lo?” Keterkejutan yang Keysia ciptakan membuat Nana refleks memekik kencang dengan mata yang semperti nyaris melompat hingga berhasil mengundang perhatian orang-orang.

“Astaga, jaga mulutmu!” Seru Keysia. Nana yang tersadar segera membekap mulutnya dan Keysia meminta maaf karena sudah mengganggu ketenangan pelanggan lainnya.

“Lo nggak bercanda kan, Key?” Nana kini bertanya dengan nada bicara yang lebih pelan.

“Buat apa gue bercanda?!” Serunya.

“Kapan? Terus sama siapa?”

“Sesaat sebelum papa meninggal,” Wajah Keysia nampak sayu mengingat pernikannya dengan Devan yang tidak bahagia. Bagaimana mungkin bisa bahagia kalau mereka saja menikah tanpa adanya pesta mewah, dan yang paling terpenting adalah tanpa didasari rasa cinta.

“Sebelum meninggal, Papa ingin melihat gue menikah sama seseorang yang bisa menjaga gue, menjadi teman gue, dan yang paling terpenting bisa memberikan kasih sayang serta cinta yang papa berikan,” Keysia menjeda sejenak kalimatnya. Otaknya menerawang jauh mengingat kejadian dimana ayahnya meminta dirinya untuk menikah.

“Jujur waktu itu gue merasa bingung juga sedih. Bingung karena gue sendiri tidak mempunyai seorang kekasih dan sedih karena gue tidak bisa memenuhi keinginan terakhir yang Papa gue minta.”

“Sampai akhirnya ada seorang laki-laki yang saat itu bahkan belum gue ketahui namanya datang dan mengatakan kalau dia siap menikah dengan gue.” Keysia merasa suaranya seperti tercekat, matanya memanas dan dadanya sedikit merasa sesak namun gadis itu berusaha menyembunyikannya dari Nana.

Sejenak Keysia mendongakkan wajahnya guna menahan air matanya agar tidak luruh. “Tidak ada pilihan selain menerimanya,” Lanjutnya dengan seulas senyumnya.

“Oh tidak, ini sudah seperti cerita novel yang gue baca,” Respon Nana.

“Siapa suami lo itu? Apakah dia tampan? Apakah dia seorang CEO yang bertubuh kekar dan memilik roti sobek diperutnya? Apakah dia sangat sekseh?” Nana menghujani pertanyaan seraya otaknya yang menerawang membayangkan seperti apa sosok suami sahabatnya itu.

“Ya,” Jawab Keysia membuat Nana seketika terngaga.

“Serius?” Ujarnya antusias.

“Devano Ristran Aderland,” Ujar Keysia menyebutkan nama lengkap suaminya.

Mendengar itu Nana semakin terngaga dengan mata yang membola sempurna. “Apa lo sedang berhalu?” Serunya.

“Gue tidak berhalu, gue memang sudah menikah dan Devan adalah suami gue!” Tegas Key.

“Gue tidak percaya ini. Bagaimana mungkin seorang pemimpin perusaan pesar Tuan Devan menikah sama lo,” Kelarnya.

“Gue sendiri tidak percaya, apalagi orang lain,” Ujar Keysia.

Nana mengedip-ngedipkan matanya mendengar perkataan sahabatnya. “Lo serius kan?” Ujarnya memastikan sekali lagi.

“Menurut lo?” Keysia balik bertanya. Gadis itu kemudia meraih minuman miliknya lantas meneguknya.

“Astaga, lo sangat beruntung, Key!” Seru Nana senang. Gadis itu bahkan sanagt girang seperti habis memenangkan sebuha lotre.

“Fix, pertanhankan jangan sampai dia berpaling dari elo,” Nana menjentikkan jarinya dihadapan Keysia.

“Gue bisa apa? Keberentungan apa yang lo maksudkan? Menikah dengan sangat tiba-tiba ini sungguh bukan suatu yang gue harapkan. Tapi setidaknya gue bersyukur karena bisa memenuhi keinginan terakhir Papa.”

“Hey, apa yang lo katakana hm? Mungkin hari ini lo tidak mengharapkan hubungan ini tapi suatu saat nanti lo pasti tidak akan pernah menyesali karena hari itu terjadi,” Ujar Nana.

“Kalau saja hari itu bisa dirubah, gue pasti lebih memilih untuk menikah dengan laki-laki lain.”

“Jangan berkata seperti itu, sekarang kan dia sudah menjadi suamimu. Memang dia kurang apa? Mapan juga tampan, sempurna bukan?”

“Iya, tapi pernihan ini hayalah akan berkahir menjadi sebuah penyiksaan. Siapa yang mau menikah dengan laki-laki yang hati dan cintanya bukan untuk istrinya melainkan untuk perempuan lainnya.”

“Maksudmu?” Nana memincingkan matanya seraya memiringkan kepalanya.

“Devan punya kekasih.”

Keysia menghela nafasnya. “Gue seperti menjerumuskan diri sendiri kedalam penderitaan. Tapi tidak apa-apa, aku berterima kasih kepadanya meskipun nanti harus membayar dengan Luka,” Keysia menarik kedua sudut bibirnya membentuk seulas senyum. Keysia tidak baik-baik saja tetapi ia selalu ingin terlihat baik-baik saja. Muafik memang.

Tangan Nana tergerak untuk menggenggam kedua tangan Keysia yang disimpan diatas meja. “Jangan pura-pura baik-baik saja kalau aslinya tersiksa, Key!” Seru Nana.

“Gue tidak apa-apa,” Balasnya. Bodoh memang Keysia jika harus memilih untuk mempertahankan pernikahnnya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nani Lestari
Kenapa banyak cerita, ceweknya ember soal Kehidupan pribadinya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Oh My Husband   Pengganggu Pagi

    Satu bulan telah berlalu sejak kejadian itu, rumah tangga Keysia dan Devan masih sama hambar seperti saat dulu hari pertama. Setiap harinya mereka melalui hari-harinya dengan perdebatan-berdebatan kecil yang sebenarnya itu bukanlah sepatutnya diperdebatkan. Seperti sekarang ini, Keysia sedang membantu Devan memakaikan dasinya.Dengan balutan dress rumahan, Keysia nampak sudah cantik. Kini, ia sedang memperhatikan penampilannya didepan cermin yang ada dihadapannya hingga suara pintu yang terbuka membuat Keysia mengalihkan atensinya.“Kau sudah selesai?” tanyanya pada suaminya— Devan yang terlihat baru saja keluar dari ruang ganti dengan balutan setelah jas yang membungkus tubuh kekarnya.”Ya, bantu aku untuk memakai dasi!” pintanya seraya mengulurkan sebuah kain panjang yang memiliki warna senada dengan jas ya

    Last Updated : 2021-01-27
  • Oh My Husband   Anna Yang Keras Kepala

    Keysia nampak sedang berdiri didepan rak yang menyimpan begitu banyak keperluan dapur. Jari-jemari lentiknya menyusuri masing-masing botol nutella yang ada dihadapannya kemudian mengambil salah satu dan menyimpannya kedalam keranjang belanjaannya.“Sepertinya sudah semua,” Gumam Keysia seraya mengecek bahan belanjaanya yang sudah disimpan didalam keranjang.Setelah benar-benar memastikan tidak ada yang kurang, lantas Keysia s

    Last Updated : 2021-01-29
  • Oh My Husband   Undangan

    Makan malam sudah berakhir lima belas menit yang lalu, Keysia nampak sedang merapikan tempat tidurnya sedangkan Devan sibuk di ruang kerjanya.Dering ponsel yang terdengar begitu nyaring itu menyita atensi Keysia untuk mengintip siapa yang menelfonnya. Keysia mempercepat aktivitanya kemudian bergegas menerima telfon dari Nana.“Ada apa?” Tanya Keysa. Kakinya melangkah menuju sofa yang berada disudut kamarnya kemudian mendaratkan tubuhnya.

    Last Updated : 2021-01-31
  • Oh My Husband   Gagal Untuk Kedua Kali

    Devan menutup perlahan pintu kamarnya, laki-laki itu mendapati Keysia yang tengah duduk berselonjoran diatas tempat tidurnya dengan sebuah buku yang berada digenggamannya. Keysia nampak begitu fokus dengan buku yang kini sedang dibacanya hingga kedatangan Devan pun tak membuat ia mengalihkan atensinya.Devan mendudukkan dirinya disebelah Keysia dengan posisi yang sama, berselonjoran. Tangannya terulur untuk meraih ponsel yang ada di atas nakas sebelah tempat tidurnya kemudian memainkannya.

    Last Updated : 2021-02-02
  • Oh My Husband   Bertemu Lagi

    Keysia segera memalingkan wajahnya saat sedikit lagi Devan hendak mencapai bibir merah muda milik Keysia membuat laki-laki itu lagi-lagi gagal untuk mendapatkan bibir yang sudah lama ia damba.“Ekhem, aku akan tidur terlebih dahulu, kau makan saja buah itu!” Keysia segera merebahkan tubuhnya dan menarik selimut sebatas dada. Keysia merubah posisinya menjadi miring kemudian segera memejamkan matanya meskipun rasa kantuknya kini telah sirna.Sedangkan Devan, ia kemudian membenarkan posisinya, meletakkan kembali garpu yang dipegangnya dan disimpannya piring tersebut diatas nakas sebelahnya. Televisi yang masih menyala itupun segera ia matikan.Lantas, Devan beranjak dari tempat tidurnya dan belalu menuju ke tempat kerja yang berada disebelah kamarnya. Devan langsung mendaratkan tubuhnya di kursi kebesarannya dengan kedua kakinya yang disimpan diatas meja, tubuhnya yang menyandar sepenunya, mata terpejam serta salah satu tangan yang diletakkan diatas peipisnya.I

    Last Updated : 2021-02-05
  • Oh My Husband   Seperti Orang Terbakar Api Cemburu

    “Nona,” Sapa laki-laki itu membuat Keysia menoleh ke sumber suara.“Kita bertemu lagi,” Ujar laki-laki itu dengan seulas senyum manis diwajah tampannya.Keysia nampak mengerutkan dahinya mencoba mengingat siapa laki-laki yang mengajaknya berbicara hingga akhirnya, “Anda yang waktu itu menolong saya kan?”

    Last Updated : 2021-02-05
  • Oh My Husband   Ternodai

    Devan nampak selesai dari acara membersihkan dirinya. Tubuhnya yang hanya dibalut oleh handuk berwarna putih sebatas pinggang terlihat keluar dari dalam kamar mandi dengan rambut yang masih sangat basah. Sangat tampan bagi siapapun yang memandang. Tubuhnya begitu atletis.“Mana baju ganti ku?” Tanya Devan. Ia mendekati Keysia yang sedang asik membaca bukunya.Lantaran Keysia menoleh kearah Devan yang masih bertelanjang dada, sontak Keysia segera memalingkan wajahnya. “Apa kau sengaja tidak memakai b

    Last Updated : 2021-02-07
  • Oh My Husband   Gaun

    “Iya sebentar!” Seru Keysia seraya mempercepat langkahnya menuju pintu utama.Suara ketukan pintu pun tidak lagi terdengar sesaat setelah Keysia menyahutinya hingga tak berselang lama kemudian pintu bercat coklat kehitaman itu akhirnya terbuka dan menampakkan sosok Nana.“Lo lama sekali membuka pintunya!” Seru Nana.“Iya maaf,

    Last Updated : 2021-02-08

Latest chapter

  • Oh My Husband   Kejutan = Pengumuman Penikahan

    Devan menghentikan mobilnya tepat didepan restaurant milik istrinya. Buru-buru Devan tutun dari mobilnya dan berjalan masuk kedalam restaurant yang belum terllau ramai pengunjung itu.“Selamat pagi, Tuan,” sapa para pelayan ketika mendapati Devan. Para pelayan yang bekerja bersama dengan Keysia memang sudah tahu kalau majikannya itu adalah istri dari seorang Devano Ristran Aderland, pengusaha muda paling sukses di negara yang ditinggalinya.“Pagi,” balas Devan. Laki-laki itu membalas senyuman para karyawan membuat Nana yang kebetulan melihatnya dibuat terheran-heran.“Tumben banget,” gumam Nana seraya melangkahkan kakinya menghamiri suami dari sahabatnya.“Tuan Dev,” panggil Nana.Mendengar namanya dipanggil, sontak Devan menghentikan langkahnya dan menatap Nana. “Dimana Keysia?” tanyanya.“Diruang kerjanya,” mendengar jawaban dari Nana, Devan kemudian langsung bergegas

  • Oh My Husband   Putus Dengan Anna

    “Kau yakin sudah merasa lebih baik sekarang?” tanya Keysia seraya memasnagkan dasi pada kerah kemeja yang dikenakan oleh suaminya.“Iya, ada pekerjaan penting yang harus aku selesaikan sekarang,” ujarnya.“Baiklah, oh iya siang nanti mau aku antar makan siang ke kantor?” Keysia kini tengah selesai memasangkan dasinya. Tangan gadis itu terulur untuk mengambil jas kerja milik Devan yang tidak jauh dari tempatnya berdiri dan membantu suaminya untuk mengenakan pakaiannya.“Boleh,” Devan tersenyum menanggapi perkataan istrinya.“Baiklah, aku akan memasakkan makanan enak untukmu,” Keysia tersenyum senang. Hari ini, adalah hari pertama ia akan menuju ke tempat suaminya itu bekerja, tentu saja ia tidak boleh membuat kecewa.Keysia meraih tas kerja milik Devan, perempuan itu membantu suaminya untuk membawa tas kerjanya serta mengantarkan sampai ke pintu depan.“Aku berangkat dulu,&rdqu

  • Oh My Husband   Devan Demam

    Pagi telah tiba dengan sinar mentari yang menyambutnya ceria. Seperti biasa, Keysia terlebih dahulu terbangun dari suaminya. Gadis itu beranjak dari tempat tidurnya dan membuka korden kamarnya membiarkan sinar matahari menerangi kamarnya.Keysia merenggangkan tubuhnya saat matanya mendapati pemandangan pagi dari kamarnya. Setelahnya, Keysia menuju Devan untuk membangunkan suaminya itu.Keysia menyentuh pipi Devan sontak membuat Keysia membelalakkan matanya. “Astaga, Dev bangun,” seru Keysia saat merasakan tubuh Devan yang sangat panas.“Dev!” Keysia menepuk perlahan pipi Devan sampai pada akhirnya laki-laki itu mulai mengerjabkan matanya hingga terbuka.“Minum dulu,” Keysia memberikan air putih yang baru saja diambilnya dari nakas dan membantu suaminya itu untuk minum.“Kamu demam, kita ke rumah sakit ya,” ujar Keysia namun Devan menggelengkan kepalanya.“Tapi suhu badan kamu panas

  • Oh My Husband   Mogok

    Hujan terdengar begitu lebat diseratai dengan angin hingga menggerakkan korden kamar Keysia yang masih terbuka sepenuhnya. “Apa disana juga hujan selebat ini?” pikir Keysia. Lantaran ia segera turun dari tempat duduknya dan segera menutup pintu kaca penghubung antara kamar dan balkon kamarnya.Sejenak, Keysia menatap keluar, memperhatikan dengan seksama air hujan yang jatuh membasahi tanah. “Semoga Devan baik-baik saja,” gumam Keysia sebelum akhirnya ia menutup pintu juga tirai kamarnya.Keysia kembali mendudukkan dirinya diatas ranjang, tangannya tergerak untuk meraih ponselnya yang diletakkan diatas kasur, waktu kini sudah menunjukkan pukul 23.53 WIB. “Seharusnya Devan sudah hampir sampai,” gumam Keysia.***********“Hujannya lebat sekali,” umpat Devan kesal karena percikan air hujan membuat ia tidak bisa melihat dengan jelas jalanan depan sehingga membuat ia harus mengurangi kecepa

  • Oh My Husband   Nana = Jangan Berharap

    Keysia mendaratkan tubuhnya pada kursi kebesarannya. Pikirannya kini terlempar pada Reyhan yang melamarnya tapi ternyata dirinya telah mempunyai seorang kekasih.“Bagaimana mungkin dia bisa melamar perempuan lain untuk menjadi istrinya kalau dia sendiri mempunyai seorang kekasih?” gumam Keysia.“Itulah manusia, yang terlihat baik belum tentu benar-benar baik. Kenapa para pria itu sangat suka meyakiti hati para wanita? Apakah mereka tidak memikirkan ibunya?” tambahnya.Drtttt…..drttttt….drttttt…..Suara getaran yang berasal dari ponsel Keysia kini membuat gadis itu lantaran mengalihkan atensinya pada benda pipih yang kini tergeletak diatas mej. Nama Devan kini memenuhi laray ponselnya membuat Keysia sontak mengulas senyum manisnya, “Dev, akhirnya dia menghubungi juga,” ujar Keysia seraya mengambil ponselnya dan segera menerima panggilan dari suaminya.“Hallo,” ujar Devan disebrang

  • Oh My Husband   Menjadi Sepasang Teman

    Siang harinya, benar apa yang dikatakan oleh Nana. Reyhan berserta staf kantornya kini tiba diresto dan café milik Keysia yang sekarang akrab dengan nama panggilan Key Resto and Café. Para pelayan kini nampak disibukkan untuk mengantarkan makanan yang telah dipesan oleh para pelanggan sebelumnya.Suasana kini nampak begitu canggung pada salah satu meja yang dimana meja tersebut nampak sedang diduduki oleh Keysia, Reyhan dan juga Nana.“Kalian kenapa diam-diam saja? Ayo makan makanannya nanti keburu dingin,” Nana yang sudah tidak tahan dengan atmosfer dingin yang menyelimuti tepat duduknya lantaran membuka suara.“Iya,” ujar Keysia yang lantas menikmati makan siang miliknya, pun dengan Reyhan. Ketiganya kini sama-sama menikmati makanan yang ada dihadapannya tanpa mengucapkan sepatah kata hingga pada kahirnya Reyhan memutuskan untuk membuka suara.“Menunya oke juga,” ujarnya.“Tentu saj

  • Oh My Husband   Semuanya Mempunyai Takdirnya Masing-Masing

    Dentingan jarum jam kini menemani malam sepasang suami istri yang terlihat tidur dengan posisi saling memeluk satu sama lain dibalik balutan selimut tebal yang membungkus tubuh keduanya.Dengan lembut, Devan mengusap wajah Keysia seraya berkata, “Tidurlah, ini sudah hampir pagi.”“Apa besok kamu akan pergi lama?” tanya Keysia.“Hanya sehari saja, mungkin malam aku sudah sampai rumah,” ujar Devan.“Hm, baiklah,” balas Keysia.“Sudah, sekarang tidurlah,” Devan mengusap puncak kepala Keysia lantas mendaratkan sebuah ciuman pada puncak kepala istrinya.“Iya,” Keyisa lantas mencari posisi ternyaman, menelusupkan wajahnya dibalik dada bidang milik Devan lantaran memejamkan matanya. Melihat hal itu, sontak Devan pun lantas ikut memejamkan matanya.************Mentari kini telah kembali menyinari bumi, kicauan burung pun mengalun indah namu

  • Oh My Husband   Jebakan Anna

    “Hai sayang, akhirnya kamu sampai juga,” ujar Anna yang menyambut kedatangan Devan.Gadis itu terlihat cantik dengan balutan dress berwarna merah. Sepertinya Anna sengaja mengenakan pakaian yang memiliki warna mencolok itu untuk menarik perhatian lebih dari Devan. Apalagi, kini Anna mengenkan pakaian yang bisa dikatakan cukup kurang bahan.“Duduklah, aku sudah memasakkan makanan kesukaanmu, semoga kamu suka,” ujar Anna seraya mengambilkan makanan untuk Devan yang kini sudah mendudukkan dirinya pada kursi yang baru saja ditariknya.“Sepertinya ini enak, kamu benar-benar memasaknya sendiri?” tanya Devan.“Iya, demi kamu aku belajar memasak ini semua sampai tanganku pun menjadi korban pisau,” adunya seraya meletakkan piring yang sudah berisikan naik beserta lauk pauk dihadapan Devan.“Kenapa kau tidak berhati-hati, kemarikan tanganmu biar aku bantu mengobati,” Devan mengulurkan tangannya menc

  • Oh My Husband   Anna dan Devan

    “Ibu Meira, kita tidak bisa seperti ini terus menerus, saham diperusahaan kita semakin hari semakin menurun sejak wafatnya tuan Arya, kalau seperti ini terus menerus maka kita lama-lama akan bangkrut,” ujar salah seorang laki-laki dengan setelan jas kantornya.“Itu benar, dan perusahan pak Reyhan tidak mungkin terus menerus menyokong perusahan kita,” timpal salah seorang dewan direksi yang satunya lagi.“Satu-satunya solusi adalah dengan cara kita mencari investor baru untuk perusahaan kita ini,” salah satu dari dewan direksi itupun menyahut kembali.“Sekarang ini, hanya ada Aderland Crop yang bisa menolong kita, tetapi aku dengar sangat susah untuk bisa bekerjasama dengan perusahaan tersebut,” ujar Dewan Direksi yang pertama membuka suara.“Selain Aderland Crop, Arman Crop juga merupakan salah satu perusahaan terbesar dieropa kini sedang mencoba untuk memasuki pasaran di Indonesia, bagaiamana kalau ki

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status