Home / Romansa / Obsesi Sepupu Suami / 9. Semakin berani

Share

9. Semakin berani

Author: Raisya_J
last update Last Updated: 2025-01-07 20:00:30

Suasana menjadi hening setelah Renata mengatakan hal itu. Ia pun menjadi menatap kedua lelaki itu secara bergantian, Bram ataupun Gio hanya memandangi dirinya saja.

Renata menjadi sadar apa yang sekarang dirinya lakukan, sehingga ia langsung duduk kembali ke kursinya dengan wajah memerah menahan perasaan malu.

Gio tertawa dengan terbahak-bahak melihat Renata menjadi malu.

"Kamu terlalu berlebihan, Renata. Lagipula Bram terlalu lama tinggal di luar negeri, jadi wajar saja kalau bicaranya itu terkadang keterlaluan. Kamu tidak perlu menanggapi dengan serius,” tutur Gio, ia mencoba menasehati Renata.

Renata mendongakkan kepalanya menatap ke arah Gio yang berada di samping, matanya menjadi berkaca-kaca lantaran lelaki itu malah tidak ada rasa cemburu kepada lelaki lain padahal jelas-jelas Bram mengatakan ingin merebut dirinya. Namun, ia dengan cepat menundukan kepalanya sambil tangan terus mencengkeram ujung pakaian kuat. Berharap kalau perasaan sakit ya

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Obsesi Sepupu Suami   10. Senyuman ganjil

    Renata sekarang tidak terlalu fokus untuk mencuci piring lantaran mendengar Bram akan bermalam di rumahnya sekarang. Ia sangat yakin sekali kalau lelaki itu akan melakukan sesuatu di dalam istananya ini.“Kenapa Gio malah mengizinkan dia bermalam di sini? Apa dia tidak melihat ada mataku yang mengatakan tidak mengijinkannya!” Renata mencengkram kuat spons cuci piring yang berada di tangannya.Renata ingin mempercepat mencuci piring, tetapi ia terlalu malas sekali untuk bertemu dengan Gio di dalam kamar, lantaran merasa sangat kesal dengan lelaki itu. Sehingga ingin berlama-lama di dapur untuk menenangkan diri, supaya tidak terlalu kentara kalau sedang marah kepada suaminya tersebut.“Lebih baik aku menyeduh teh saja daripada hanya menggerutu. Siapa tahu setelah minum teh akan menjadi lebih baik.“ Renata mengelap tangannya dengan sapu tangan.Renata lantas segera membuat secangkir teh hangat untuk dirinya, supaya bisa me

    Last Updated : 2025-01-08
  • Obsesi Sepupu Suami   11. Panggilan di larut malam

    Renata segera beranjak dari kursinya melihat senyuman itu. “Apa maksud dari senyumanmu, Bram?”Hanya saja saat Renata sudah berada di ambang pintu dapur, ia tidak melihat lagi keberadaan Bram. Sehingga membuat ia menjadi bertanya-tanya ke mana lelaki itu dan kenapa sangat cepat sekali. Padahal baru saja keluar dari dapur, tetapi sudah tidak terlihat lagi.“Ke mana dia? Aku sangat yakin sekali kalau dia baru saja keluar dari dapur, tapi kenapa sudah tidak ada lagi di sini.” Renata melirik kesana-kemari mencari keberadaan Bram.Renata meneruskan langkahnya untuk mencari keberadaan Bram. Saat itu malah menabrak Gio yang sedang memegangi ponsel di tangan. Ia menjadi mengerutkan dahinya melihat lelaki itu keluar di waktu hampir larut malam seperti sekarang, tidak seperti biasa yang dirinya ketahui.“Kamu dari mana?” tanya Renata dan Gio serempak.“Kau duluan! “ ucap Renata dan Gio serempak lagi.Sua

    Last Updated : 2025-01-10
  • Obsesi Sepupu Suami   12. Wanita bergaun tidur

    Renata menjadi terbangun mendengar suara pintu tertutup, ia melihat kalau Gio tidak lagi berada di belakangnya membuat ia menjadi langsung beranjak dari ranjang."Ke mana dia?” Renata berjalan dengan perlahan menuju ke arah pintu.Renata mencari keberadaan Gio, ia melihat kalau lelaki itu sekarang sedang menuruni tangga sambil berbicara dengan seseorang di ponsel. Ia pun langsung berlari kecil, tetapi berusaha untuk tidak terdengar oleh sang suami.“Berapa kali sudah aku bilang jangan telepon aku saat aku di rumah. Tapi kenapa kau masih tidak menuruti perkataanku?” Gio mengusap wajahnya dengan kasar, raut wajahnya terlihat sangat kesal.Renata berhenti di dekat tangga, ia memperhatikan Gio yang sedang melangkahkan kakinya turun ke bawah.“Seharusnya kamu mengerti, aku tidak bisa kalau ditelepon seperti ini terus saat malam hari. Padahal kita bisa bertemu saat siang nanti,” tutur Gio.“Bertemu saat si

    Last Updated : 2025-01-10
  • Obsesi Sepupu Suami   13. Memperjelas siapa wanita itu?

    Renata bergegas untuk mengambil ponsel yang sekarang terjatuh di kamar mandi. Ia mengecek kondisi ponsel tersebut, takut kalau ada lecet ataupun tergores di sana. Beruntungnya tidak ada yang seperti ia pikirkan, sehingga ia menghembuskan nafas lega.“Syukurlah tidak ada yang rusak ataupun tergores.” Renata memeluk ponsel itu sambil mengucapkan syukur di dalam hati.Hanya saja Renata tentu saja tidak merasa tenang lantaran memergoki ponsel milik Gio yang ternyata ada seorang wanita cantik mengenakan gaun tidur. Namun, ia tidak bisa berlama-lama di dalam kamar mandi takutnya kalau sang suami akan segera terbangun. Alhasil sekarang Renata memilih untuk keluar dari kamar mandi walaupun hatinya sekarang tidak tenang. Matanya terus mengawasi Gio, takutnya kalau lelaki itu ternyata sudah terbangun sehingga ia tidak bisa mengembalikan ponsel itu ke tempat semula. Saat memasukkan kembali ponsel itu ke bawah bantal, Renata menatap datar ke arah Gio. Hatinya terasa sangat nyeri sekali membayang

    Last Updated : 2025-01-12
  • Obsesi Sepupu Suami   14. Mengakuinya

    Gio terdiam, ia tidak mengatakan apapun kepada Renata. Membuat lRenata menjadi menatap lelaki itu dengan tatapan tidak percaya.“Jadi apa yang aku pikirkan ternyata benar, kau sudah berselingkuh dengan wanita lain!” Renata beranjak dari duduknya, tetapi ia malah luruh ke lantai lantaran tidak memiliki tenaga untuk sekedar menopang tubuh.Renata merasa sangat lemas, hatinya sekarang terasa sangat sakit bagaikan ditusuk oleh puluhan pisau, sehingga ia menjadi kesulitan untuk bernapas.“Kenapa kamu melakukan ini kepadaku? Padahal aku menerima perjodohan ini dan sudah memberikan semuanya kepadamu, tapi kamu malah tega melakukan hal ini kepadaku!” Renata menangkup wajahnya dengan kedua tangannya, ia menangis terisak lantaran rasa sakit yang dirasa.“Tidak yang seperti yang kamu pikirkan, Renata!” Gio mendekati Renata, ia memegang kedua pundak wanita itu dengan erat.Renata malah menepis tangan Gio dengan kasar.

    Last Updated : 2025-01-14
  • Obsesi Sepupu Suami   15. Akan hancur

    “Apa masalahnya kalau istrinya sampai tahu? Semua itu kan salahnya sendiri karena sudah berselingkuh dengan wanita lain!” Renata menyipitkan matanya, ingin mengetahui masalah lebih lanjut.“Kamu tahu sendiri kan dia adalah atasanku? Dan aku adalah seorang bawahan.” Gio menaikkan sebelah alisnya, tatapannya penuh arti kepada Renata."Jangan-jangan maksudmu? “ tanya Renata, ia sekarang berpikir banyak hal di dalam kepalanya.“Aku akan dipecat dari pekerjaanku. Kamu tahu sendiri kan kalau mencari pekerjaan sekarang sangatlah sulit? Jadi apa yang terjadi kalau sampai aku dipecat sekarang? Apakah uang tabungan kita akan cukup untuk menghidupi dan mengurus ayahmu selama mencari pekerjaan?” ungkap Gio.Renata menundukkan kepalanya, ia sekarang sedang memikirkan banyak hal. "Tapi apa benar seperti itu?”Gio berbalik menatap ke arah Renata. “Coba saja kau cari tahu sendiri dengan menelpon pak Roy sekaran

    Last Updated : 2025-01-14
  • Obsesi Sepupu Suami   16. Perkataan Bram

    “Kenapa kau ada di sini? Bukankah ruang makan ada di bawah?” Renata melirik sinis ke arah Bram, ia memperlihatkan rasa ketidaksukaannya terhadap lelaki itu dengan terang-terangan.“Kalian tidak kunjung turun ke bawah, jadi aku mendatangi kemari. Aku pikir bisa saja kalian melupakan keberadaan tamu yang dari tadi sudah menunggu.” Bram mengangkat kedua tangannya dengan senyuman sinis di bibir.Renata mendesah, andaikan bisa ia tidak ingin melihat Bram di pagi hari seperti sekarang. Namun, karena suaminya lah mengizinkan lelaki tersebut untuk bermalam di sini membuat terpaksa bersikap baik kepada Bram.Gio berdehem, ia pun langsung menyikut tangan Renata. Saat wanita itu menatap dirinya, ia langsung memberikan isyarat untuk bersikap baik kepada tamu mereka sekarang."Maaf, tadi kami ada urusan sebentar. Jadi tidak sadar kalau waktu telah lama berlalu." Renata berusaha untuk mengukirkan senyuman di bibirnya, walaupun di dal

    Last Updated : 2025-01-16
  • Obsesi Sepupu Suami   17. Meminta bertemu

    Renata terus menatap tajam kepada Gio, ia tidak memalingkan wajahnya walaupun sedikit saja. Namun, lelaki tersebut tidak menggubrisnya, hanya diam tanpa bergerak sedikitpun. Suasana di dalam ruangan makan tersebut menjadi terasa menegangkan dan mencekam.Saat suasana seperti itu, Bram malah tertawa dengan keras seakan-akan pemandangannya di depan matanya adalah lucu.Renata yang melihat tersebut menjadi menatap ke arah Bram, ia tidak mengerti apa yang terjadi sehingga membuat lelaki tersebut menjadi tertawa.“Maafkan Aku! Ternyata sangat senang sekali menggoda kalian berdua, padahal yang kumaksud bukanlah kalian, tetapi orang lain.” Bram menutupi mulutnya supaya bisa menahan tawa.“Kau pikir ini adalah lucu apa? Memang mungkin cara bercandamu seperti ini, tetapi bagi sebagian orang ini tidaklah lucu!” Renata menggebrak meja dengan kuat, ia terus menatap tajam ke arah Bram.“Tapi walau pun ini adalah bukanlah kebohongan

    Last Updated : 2025-01-17

Latest chapter

  • Obsesi Sepupu Suami   25. Mengancam

    Bram menjadi tersentak kaget saat melihat luka di tangan Renata. Namun, ia dengan cepat memilih untuk mengambil minuman dingin yang berada di dalam kulkas. Raut wajahnya berubah menjadi tanpa ekspresi, ia menatap datar ke arah Renata."Aku dengar ada teriakan di dapur sini, apa yang terjadi?” Gio melirik sekitar, ia melotot saat melihat Bram ada di dapur bersama dengan Renata.Hanya saja Bram tetap santai minum minuman dingin yang ada di tangannya sekarang. Ia terlihat cuek dengan tatapan dari Gio.“Tanganku hanya terluka saja saat memotong sayuran. Jadi tanpa sadar aku malah berteriak.” Renata tersenyum simpul, ia memperlihatkan tangannya yang terluka.Gio tidak terlalu mendengarkan perkataan dari Renata. Ia hanya menatap ke arah Bram dengan tatapan penuh curiga.“Kenapa kau menatapku seperti itu?" Bram menaikkan sebelah alisnya, ia membalas tatapan Gio dengan sinis.“Apa kau berlari kemari setelah mendengar te

  • Obsesi Sepupu Suami   24. Ragu

    Renata melangkahkan kakinya keluar dari kafe dengan ragu, matanya melihat ke sekitar memastikan apakah Gio masih berada di sana atau tidak. Setelah mengetahui semuanya aman, ia menghembuskan nafas lega karena sang suami sudah pergi dari sana. Lantas memilih untuk terus melangkahkan kaki menuju ke arah luar tanpa melihat keadaan sekitar lagi dan berakhir menabrak seseorang.“Astaga! Maaf!” Renata menundukkan kepalanya, ia terlalu takut untuk melihat ke depan lantaran mengira orang itu adalah Gio.“Pantas saja tadi yang mengenakan pakaianmu bukanlah kau, tetapi orang lain. Ternyata kau menggunakan cara yang sama sepertiku ya. Bedanya hanya bertukar jaket saja.” Bram menutupi mulutnya, ia berusaha menahan suara tawa kecil yang akan keluar dari mulutnya.Renata mendongak, ia menyipitkan mata menatap Bram dengan penuh selidik.“Ada apa dengan tatapanmu itu? Bukankah kau harus berterima kasih kepadaku, karena telah membantumu supaya tidak ketahuan oleh Gio?” Bram mengerutkan dahi, mata elan

  • Obsesi Sepupu Suami   23. Kebusukan

    Sementara Bram hanya tersenyum tipis melihat hal itu. Ia tidak berniat menghalangi Gio lebih jauh, malah terlihat menantikan apa yang akan terjadi di depan matanya.Saat tudung jaket itu terbuka, Gio menjadi terdiam sejenak menatap wanita yang berada di depan matanya itu. Namun, beberapa detik kemudian ia malah tertawa kecil melihat wanita itu.“Aku kira ada sesuatu yang spesial, tapi ternyata tidak.” Gio menutupi mulutnya untuk menahan suara tawa yang akan keluar dari sana.Bram mendekat, tetapi ia terlihat sangat acuh sekali.“Kau pergilah dari sini!” usir Bram dengan raut wajah sinis.Wanita itu dengan cepat meninggalkan kedua lelaki yang sekarang menatapnya dengan tatapan sinis tanpa menoleh ke belakang lagi.Bram menatap tajam ke arah Gio, ia melipat tangannya di dada. “Kau sudah puaskan?“Gio yang sedari tadi tertawa , melirik ke arah Bram. “Ah, Bram! Aku tidak bermaksud untu

  • Obsesi Sepupu Suami   22. Wanita misterius

    Renata merasa tugasnya sudah selesai, sehingga ia ingin melangkahkan kakinya untuk segera keluar dari hiruk-pikuknya kafe. Namun, saat ia sudah berada di dekat ambang pintu membuat matanya menjadi melotot lantaran merasa terkejut. Karena Bram sedang berbicara bersama dengan Gio.“Aku pikir mereka sudah pulang! Ternyata mereka masih ada di sana, tapi kenapa?“ Renata merapatkan tudung jaket hoodie yang sekarang ia kenakan.Renata memilih untuk bersembunyi di tempat yang aman sambil mengawasi tingkah Gio. Rupanya lelaki itu masih sangat penasaran sekali dengan wanita yang menjadi kekasih Bram, sehingga masih berada di sana untuk mencari tahu wajah wanita itu.Renata menjadi mondar-mandir merasa gelisah, sesekali akan menggigit kuku jarinya. Saat sedang memikirkan cara bagaimana keluar dengan aman, ia melihat seseorang yang mengenakan pakaian milik Bram sambil menghitung beberapa lembar uang kertas di tangan.“Hei, kau!” panggil Renata

  • Obsesi Sepupu Suami   21. Sandiwara bersama Bram

    Renata semakin panik mendengar langkah kaki yang kian dekat. Ia berusaha keras menenggelamkan wajahnya di dada bidang Bram, seolah tempat itu satu-satunya perlindungan dari situasi yang tidak ia harapkan. Bram mendesah pelan, kebingungan dengan tingkah wanita itu, namun senyum tipis tak bisa lepas dari wajahnya.“Bram, kenapa kau berada di sini?”Suara itu menyambar telinga Renata seperti petir di siang bolong. Suara Gio—tegas, dingin, penuh nada ingin tahu—membuat jantung Renata berdentam lebih kencang dari langkah kaki yang tadi ia dengar. Nafasnya tercekat, seperti tali transparan melilit lehernya, tak memberi celah untuk bernapas lega.Bram yang hendak menggeser tubuhnya untuk duduk lebih tegak, mendapati Renata justru mengikuti gerakannya, tetap menempel erat. Ia terkekeh pelan, merasa geli melihat betapa keras wanita itu mencoba menghindar dari pandangan Gio.“Kau bisa lihat sendiri, kan? Sekarang aku sedang kencan,” ujar Bram santai, melirik ke arah Renata yang kini semakin sal

  • Obsesi Sepupu Suami   20. Wanita cantik

    Bram mengenakan setelan jas berwarna hitam, jam tangan warna kuning keemasan, sepatu pun mengkilap di bawah cahaya lampu kafe, membuat penampilan lelaki itu menjadi menarik perhatian orang lain. Sehingga Renata memilih untuk berusaha menutupi lelaki itu, supaya tidak terlalu kentara. Naasnya, tentu saja wajah tampan Bram tidak akan bisa ditutupi hanya dengan selembar kertas. Alhasil dirinya pun meletakkan menu tersebut ke meja dengan kasar.“Jangan melakukan hal itu! Bukankah kau tahu sendiri kalau kedua orang yang berada tidak jauh dari kita pasti akan mendengarnya?” Bram menaik turunkan alisnya, ia merasa heran sekali dengan apa yang yang dilakukan oleh Renata.Renata mendengus kesal, tangannya mengepal menu dengan sangat kuat dan memberikan tatapan bengis kepada Bram. “Kalaupun aku tidak melakukan hal itu,tetap saja akan ketahuan. Karena penampilanmu sekarang sangatlah mencolok!”Bukannya menjauh pergi, Bram menopang dagunya di atas ke

  • Obsesi Sepupu Suami   19. Mencurigakan

    Renata beranjak dari kursi empuknya, ia ingin mengetahui kebenaran tentang semua pertanyaan yang ada di dalam pikirannya sekarang. Ia pun menjadi bergegas untuk mengambil jaket hoodie yang berada di lantai dua, tidak lupa mengenakan masker dan kacamata hitam untuk menutupi dirinya supaya tidak ketahuan oleh sang suami. Semua itu dilakukan untuk bisa mengetahui kebenaran, kalau misalkan memang benar Gio berselingkuh atau tidak Renata bisa segera mengetahuinya.“Ayolah, Renata! Kamu harus segera mengetahui semua kebenarannya, supaya tidak terjadi salah paham seperti sekarang ini!" Renata mengepalkan tangannya di udara, walaupun sekarang tangannya itu menjadi gemetar lantaran merasa takut. Renata melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ke lantai bawah supaya segera bisa ke tempat tujuan. Kali ini ia memilih untuk menggunakan taksi, supaya Gio tidak mengetahui kalau ia berada di tempat yang sama dengan lelaki itu.“Lama sekali taksinya datang! Bagaimana kalau mereka sudah keluar dari s

  • Obsesi Sepupu Suami   18. Berselingkuh

    Gio yang masih berbicara di telepon mendengar suara langkah kaki seseorang, membuat ia menjadi menoleh ke arah tersebut. Tanpa mengatakan apapun ia langsung menutup panggilan secara sepihak dan mulai melangkahkan kaki dengan perlahan untuk melihat siapa orang di balik pintu tersebut. Matanya terkejut saat menyadari kalau pintu tersebut terbuka sedikit, dengan langkah cepat dan raut wajah panik langsung membuka pintu dengan lebar, tetapi ternyata tidak ada satu orang pun di sana."Sepertinya hanya perasaanku saja, karena tadi aku!” gumam Gio seorang diri.Gio pun memilih untuk segera bergegas keluar dari sana, supaya bisa mendatangi Bram dan Renata yang sekarang berada di ruang makan.“Ternyata kalian belum selesai makan?" Gio menatap ke arah kedua orang yang masih menyantap makanannya.“Iya, karena masakan istrimu sangatlah enak. Sehingga aku tanpa sadar sudah tambah dua kali.” Bram menyantap makanannya dengan sangat lahap.

  • Obsesi Sepupu Suami   17. Meminta bertemu

    Renata terus menatap tajam kepada Gio, ia tidak memalingkan wajahnya walaupun sedikit saja. Namun, lelaki tersebut tidak menggubrisnya, hanya diam tanpa bergerak sedikitpun. Suasana di dalam ruangan makan tersebut menjadi terasa menegangkan dan mencekam.Saat suasana seperti itu, Bram malah tertawa dengan keras seakan-akan pemandangannya di depan matanya adalah lucu.Renata yang melihat tersebut menjadi menatap ke arah Bram, ia tidak mengerti apa yang terjadi sehingga membuat lelaki tersebut menjadi tertawa.“Maafkan Aku! Ternyata sangat senang sekali menggoda kalian berdua, padahal yang kumaksud bukanlah kalian, tetapi orang lain.” Bram menutupi mulutnya supaya bisa menahan tawa.“Kau pikir ini adalah lucu apa? Memang mungkin cara bercandamu seperti ini, tetapi bagi sebagian orang ini tidaklah lucu!” Renata menggebrak meja dengan kuat, ia terus menatap tajam ke arah Bram.“Tapi walau pun ini adalah bukanlah kebohongan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status