Beranda / Romansa / Obsesi Sepupu Suami / 13. Memperjelas siapa wanita itu?

Share

13. Memperjelas siapa wanita itu?

Penulis: Raisya_J
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-12 20:01:42

Renata bergegas untuk mengambil ponsel yang sekarang terjatuh di kamar mandi. Ia mengecek kondisi ponsel tersebut, takut kalau ada lecet ataupun tergores di sana. Beruntungnya tidak ada yang seperti ia pikirkan, sehingga ia menghembuskan nafas lega.

“Syukurlah tidak ada yang rusak ataupun tergores.” Renata memeluk ponsel itu sambil mengucapkan syukur di dalam hati.

Hanya saja Renata tentu saja tidak merasa tenang lantaran memergoki ponsel milik Gio yang ternyata ada seorang wanita cantik mengenakan gaun tidur. Namun, ia tidak bisa berlama-lama di dalam kamar mandi takutnya kalau sang suami akan segera terbangun.

Alhasil sekarang Renata memilih untuk keluar dari kamar mandi walaupun hatinya sekarang tidak tenang. Matanya terus mengawasi Gio, takutnya kalau lelaki itu ternyata sudah terbangun sehingga ia tidak bisa mengembalikan ponsel itu ke tempat semula. Saat memasukkan kembali ponsel itu ke bawah bantal, Renata menatap datar ke arah Gio. Hatinya terasa sangat nyeri sekali membayang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Obsesi Sepupu Suami   14. Mengakuinya

    Gio terdiam, ia tidak mengatakan apapun kepada Renata. Membuat lRenata menjadi menatap lelaki itu dengan tatapan tidak percaya.“Jadi apa yang aku pikirkan ternyata benar, kau sudah berselingkuh dengan wanita lain!” Renata beranjak dari duduknya, tetapi ia malah luruh ke lantai lantaran tidak memiliki tenaga untuk sekedar menopang tubuh.Renata merasa sangat lemas, hatinya sekarang terasa sangat sakit bagaikan ditusuk oleh puluhan pisau, sehingga ia menjadi kesulitan untuk bernapas.“Kenapa kamu melakukan ini kepadaku? Padahal aku menerima perjodohan ini dan sudah memberikan semuanya kepadamu, tapi kamu malah tega melakukan hal ini kepadaku!” Renata menangkup wajahnya dengan kedua tangannya, ia menangis terisak lantaran rasa sakit yang dirasa.“Tidak yang seperti yang kamu pikirkan, Renata!” Gio mendekati Renata, ia memegang kedua pundak wanita itu dengan erat.Renata malah menepis tangan Gio dengan kasar.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Obsesi Sepupu Suami   15. Akan hancur

    “Apa masalahnya kalau istrinya sampai tahu? Semua itu kan salahnya sendiri karena sudah berselingkuh dengan wanita lain!” Renata menyipitkan matanya, ingin mengetahui masalah lebih lanjut.“Kamu tahu sendiri kan dia adalah atasanku? Dan aku adalah seorang bawahan.” Gio menaikkan sebelah alisnya, tatapannya penuh arti kepada Renata."Jangan-jangan maksudmu? “ tanya Renata, ia sekarang berpikir banyak hal di dalam kepalanya.“Aku akan dipecat dari pekerjaanku. Kamu tahu sendiri kan kalau mencari pekerjaan sekarang sangatlah sulit? Jadi apa yang terjadi kalau sampai aku dipecat sekarang? Apakah uang tabungan kita akan cukup untuk menghidupi dan mengurus ayahmu selama mencari pekerjaan?” ungkap Gio.Renata menundukkan kepalanya, ia sekarang sedang memikirkan banyak hal. "Tapi apa benar seperti itu?”Gio berbalik menatap ke arah Renata. “Coba saja kau cari tahu sendiri dengan menelpon pak Roy sekaran

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Obsesi Sepupu Suami   16. Perkataan Bram

    “Kenapa kau ada di sini? Bukankah ruang makan ada di bawah?” Renata melirik sinis ke arah Bram, ia memperlihatkan rasa ketidaksukaannya terhadap lelaki itu dengan terang-terangan.“Kalian tidak kunjung turun ke bawah, jadi aku mendatangi kemari. Aku pikir bisa saja kalian melupakan keberadaan tamu yang dari tadi sudah menunggu.” Bram mengangkat kedua tangannya dengan senyuman sinis di bibir.Renata mendesah, andaikan bisa ia tidak ingin melihat Bram di pagi hari seperti sekarang. Namun, karena suaminya lah mengizinkan lelaki tersebut untuk bermalam di sini membuat terpaksa bersikap baik kepada Bram.Gio berdehem, ia pun langsung menyikut tangan Renata. Saat wanita itu menatap dirinya, ia langsung memberikan isyarat untuk bersikap baik kepada tamu mereka sekarang."Maaf, tadi kami ada urusan sebentar. Jadi tidak sadar kalau waktu telah lama berlalu." Renata berusaha untuk mengukirkan senyuman di bibirnya, walaupun di dal

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Obsesi Sepupu Suami   17. Meminta bertemu

    Renata terus menatap tajam kepada Gio, ia tidak memalingkan wajahnya walaupun sedikit saja. Namun, lelaki tersebut tidak menggubrisnya, hanya diam tanpa bergerak sedikitpun. Suasana di dalam ruangan makan tersebut menjadi terasa menegangkan dan mencekam.Saat suasana seperti itu, Bram malah tertawa dengan keras seakan-akan pemandangannya di depan matanya adalah lucu.Renata yang melihat tersebut menjadi menatap ke arah Bram, ia tidak mengerti apa yang terjadi sehingga membuat lelaki tersebut menjadi tertawa.“Maafkan Aku! Ternyata sangat senang sekali menggoda kalian berdua, padahal yang kumaksud bukanlah kalian, tetapi orang lain.” Bram menutupi mulutnya supaya bisa menahan tawa.“Kau pikir ini adalah lucu apa? Memang mungkin cara bercandamu seperti ini, tetapi bagi sebagian orang ini tidaklah lucu!” Renata menggebrak meja dengan kuat, ia terus menatap tajam ke arah Bram.“Tapi walau pun ini adalah bukanlah kebohongan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Obsesi Sepupu Suami   18. Berselingkuh

    Gio yang masih berbicara di telepon mendengar suara langkah kaki seseorang, membuat ia menjadi menoleh ke arah tersebut. Tanpa mengatakan apapun ia langsung menutup panggilan secara sepihak dan mulai melangkahkan kaki dengan perlahan untuk melihat siapa orang di balik pintu tersebut. Matanya terkejut saat menyadari kalau pintu tersebut terbuka sedikit, dengan langkah cepat dan raut wajah panik langsung membuka pintu dengan lebar, tetapi ternyata tidak ada satu orang pun di sana."Sepertinya hanya perasaanku saja, karena tadi aku!” gumam Gio seorang diri.Gio pun memilih untuk segera bergegas keluar dari sana, supaya bisa mendatangi Bram dan Renata yang sekarang berada di ruang makan.“Ternyata kalian belum selesai makan?" Gio menatap ke arah kedua orang yang masih menyantap makanannya.“Iya, karena masakan istrimu sangatlah enak. Sehingga aku tanpa sadar sudah tambah dua kali.” Bram menyantap makanannya dengan sangat lahap.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Obsesi Sepupu Suami   19. Mencurigakan

    Renata beranjak dari kursi empuknya, ia ingin mengetahui kebenaran tentang semua pertanyaan yang ada di dalam pikirannya sekarang. Ia pun menjadi bergegas untuk mengambil jaket hoodie yang berada di lantai dua, tidak lupa mengenakan masker dan kacamata hitam untuk menutupi dirinya supaya tidak ketahuan oleh sang suami. Semua itu dilakukan untuk bisa mengetahui kebenaran, kalau misalkan memang benar Gio berselingkuh atau tidak Renata bisa segera mengetahuinya.“Ayolah, Renata! Kamu harus segera mengetahui semua kebenarannya, supaya tidak terjadi salah paham seperti sekarang ini!" Renata mengepalkan tangannya di udara, walaupun sekarang tangannya itu menjadi gemetar lantaran merasa takut. Renata melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ke lantai bawah supaya segera bisa ke tempat tujuan. Kali ini ia memilih untuk menggunakan taksi, supaya Gio tidak mengetahui kalau ia berada di tempat yang sama dengan lelaki itu.“Lama sekali taksinya datang! Bagaimana kalau mereka sudah keluar dari s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Obsesi Sepupu Suami   20. Wanita cantik

    Bram mengenakan setelan jas berwarna hitam, jam tangan warna kuning keemasan, sepatu pun mengkilap di bawah cahaya lampu kafe, membuat penampilan lelaki itu menjadi menarik perhatian orang lain. Sehingga Renata memilih untuk berusaha menutupi lelaki itu, supaya tidak terlalu kentara. Naasnya, tentu saja wajah tampan Bram tidak akan bisa ditutupi hanya dengan selembar kertas. Alhasil dirinya pun meletakkan menu tersebut ke meja dengan kasar.“Jangan melakukan hal itu! Bukankah kau tahu sendiri kalau kedua orang yang berada tidak jauh dari kita pasti akan mendengarnya?” Bram menaik turunkan alisnya, ia merasa heran sekali dengan apa yang yang dilakukan oleh Renata.Renata mendengus kesal, tangannya mengepal menu dengan sangat kuat dan memberikan tatapan bengis kepada Bram. “Kalaupun aku tidak melakukan hal itu,tetap saja akan ketahuan. Karena penampilanmu sekarang sangatlah mencolok!”Bukannya menjauh pergi, Bram menopang dagunya di atas ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Obsesi Sepupu Suami   21. Sandiwara bersama Bram

    Renata semakin panik mendengar langkah kaki yang kian dekat. Ia berusaha keras menenggelamkan wajahnya di dada bidang Bram, seolah tempat itu satu-satunya perlindungan dari situasi yang tidak ia harapkan. Bram mendesah pelan, kebingungan dengan tingkah wanita itu, namun senyum tipis tak bisa lepas dari wajahnya.“Bram, kenapa kau berada di sini?”Suara itu menyambar telinga Renata seperti petir di siang bolong. Suara Gio—tegas, dingin, penuh nada ingin tahu—membuat jantung Renata berdentam lebih kencang dari langkah kaki yang tadi ia dengar. Nafasnya tercekat, seperti tali transparan melilit lehernya, tak memberi celah untuk bernapas lega.Bram yang hendak menggeser tubuhnya untuk duduk lebih tegak, mendapati Renata justru mengikuti gerakannya, tetap menempel erat. Ia terkekeh pelan, merasa geli melihat betapa keras wanita itu mencoba menghindar dari pandangan Gio.“Kau bisa lihat sendiri, kan? Sekarang aku sedang kencan,” ujar Bram santai, melirik ke arah Renata yang kini semakin sal

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27

Bab terbaru

  • Obsesi Sepupu Suami   22. Wanita misterius

    Renata merasa tugasnya sudah selesai, sehingga ia ingin melangkahkan kakinya untuk segera keluar dari hiruk-pikuknya kafe. Namun, saat ia sudah berada di dekat ambang pintu membuat matanya menjadi melotot lantaran merasa terkejut. Karena Bram sedang berbicara bersama dengan Gio.“Aku pikir mereka sudah pulang! Ternyata mereka masih ada di sana, tapi kenapa?“ Renata merapatkan tudung jaket hoodie yang sekarang ia kenakan.Renata memilih untuk bersembunyi di tempat yang aman sambil mengawasi tingkah Gio. Rupanya lelaki itu masih sangat penasaran sekali dengan wanita yang menjadi kekasih Bram, sehingga masih berada di sana untuk mencari tahu wajah wanita itu.Renata menjadi mondar-mandir merasa gelisah, sesekali akan menggigit kuku jarinya. Saat sedang memikirkan cara bagaimana keluar dengan aman, ia melihat seseorang yang mengenakan pakaian milik Bram sambil menghitung beberapa lembar uang kertas di tangan.“Hei, kau!” panggil Renata

  • Obsesi Sepupu Suami   21. Sandiwara bersama Bram

    Renata semakin panik mendengar langkah kaki yang kian dekat. Ia berusaha keras menenggelamkan wajahnya di dada bidang Bram, seolah tempat itu satu-satunya perlindungan dari situasi yang tidak ia harapkan. Bram mendesah pelan, kebingungan dengan tingkah wanita itu, namun senyum tipis tak bisa lepas dari wajahnya.“Bram, kenapa kau berada di sini?”Suara itu menyambar telinga Renata seperti petir di siang bolong. Suara Gio—tegas, dingin, penuh nada ingin tahu—membuat jantung Renata berdentam lebih kencang dari langkah kaki yang tadi ia dengar. Nafasnya tercekat, seperti tali transparan melilit lehernya, tak memberi celah untuk bernapas lega.Bram yang hendak menggeser tubuhnya untuk duduk lebih tegak, mendapati Renata justru mengikuti gerakannya, tetap menempel erat. Ia terkekeh pelan, merasa geli melihat betapa keras wanita itu mencoba menghindar dari pandangan Gio.“Kau bisa lihat sendiri, kan? Sekarang aku sedang kencan,” ujar Bram santai, melirik ke arah Renata yang kini semakin sal

  • Obsesi Sepupu Suami   20. Wanita cantik

    Bram mengenakan setelan jas berwarna hitam, jam tangan warna kuning keemasan, sepatu pun mengkilap di bawah cahaya lampu kafe, membuat penampilan lelaki itu menjadi menarik perhatian orang lain. Sehingga Renata memilih untuk berusaha menutupi lelaki itu, supaya tidak terlalu kentara. Naasnya, tentu saja wajah tampan Bram tidak akan bisa ditutupi hanya dengan selembar kertas. Alhasil dirinya pun meletakkan menu tersebut ke meja dengan kasar.“Jangan melakukan hal itu! Bukankah kau tahu sendiri kalau kedua orang yang berada tidak jauh dari kita pasti akan mendengarnya?” Bram menaik turunkan alisnya, ia merasa heran sekali dengan apa yang yang dilakukan oleh Renata.Renata mendengus kesal, tangannya mengepal menu dengan sangat kuat dan memberikan tatapan bengis kepada Bram. “Kalaupun aku tidak melakukan hal itu,tetap saja akan ketahuan. Karena penampilanmu sekarang sangatlah mencolok!”Bukannya menjauh pergi, Bram menopang dagunya di atas ke

  • Obsesi Sepupu Suami   19. Mencurigakan

    Renata beranjak dari kursi empuknya, ia ingin mengetahui kebenaran tentang semua pertanyaan yang ada di dalam pikirannya sekarang. Ia pun menjadi bergegas untuk mengambil jaket hoodie yang berada di lantai dua, tidak lupa mengenakan masker dan kacamata hitam untuk menutupi dirinya supaya tidak ketahuan oleh sang suami. Semua itu dilakukan untuk bisa mengetahui kebenaran, kalau misalkan memang benar Gio berselingkuh atau tidak Renata bisa segera mengetahuinya.“Ayolah, Renata! Kamu harus segera mengetahui semua kebenarannya, supaya tidak terjadi salah paham seperti sekarang ini!" Renata mengepalkan tangannya di udara, walaupun sekarang tangannya itu menjadi gemetar lantaran merasa takut. Renata melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ke lantai bawah supaya segera bisa ke tempat tujuan. Kali ini ia memilih untuk menggunakan taksi, supaya Gio tidak mengetahui kalau ia berada di tempat yang sama dengan lelaki itu.“Lama sekali taksinya datang! Bagaimana kalau mereka sudah keluar dari s

  • Obsesi Sepupu Suami   18. Berselingkuh

    Gio yang masih berbicara di telepon mendengar suara langkah kaki seseorang, membuat ia menjadi menoleh ke arah tersebut. Tanpa mengatakan apapun ia langsung menutup panggilan secara sepihak dan mulai melangkahkan kaki dengan perlahan untuk melihat siapa orang di balik pintu tersebut. Matanya terkejut saat menyadari kalau pintu tersebut terbuka sedikit, dengan langkah cepat dan raut wajah panik langsung membuka pintu dengan lebar, tetapi ternyata tidak ada satu orang pun di sana."Sepertinya hanya perasaanku saja, karena tadi aku!” gumam Gio seorang diri.Gio pun memilih untuk segera bergegas keluar dari sana, supaya bisa mendatangi Bram dan Renata yang sekarang berada di ruang makan.“Ternyata kalian belum selesai makan?" Gio menatap ke arah kedua orang yang masih menyantap makanannya.“Iya, karena masakan istrimu sangatlah enak. Sehingga aku tanpa sadar sudah tambah dua kali.” Bram menyantap makanannya dengan sangat lahap.

  • Obsesi Sepupu Suami   17. Meminta bertemu

    Renata terus menatap tajam kepada Gio, ia tidak memalingkan wajahnya walaupun sedikit saja. Namun, lelaki tersebut tidak menggubrisnya, hanya diam tanpa bergerak sedikitpun. Suasana di dalam ruangan makan tersebut menjadi terasa menegangkan dan mencekam.Saat suasana seperti itu, Bram malah tertawa dengan keras seakan-akan pemandangannya di depan matanya adalah lucu.Renata yang melihat tersebut menjadi menatap ke arah Bram, ia tidak mengerti apa yang terjadi sehingga membuat lelaki tersebut menjadi tertawa.“Maafkan Aku! Ternyata sangat senang sekali menggoda kalian berdua, padahal yang kumaksud bukanlah kalian, tetapi orang lain.” Bram menutupi mulutnya supaya bisa menahan tawa.“Kau pikir ini adalah lucu apa? Memang mungkin cara bercandamu seperti ini, tetapi bagi sebagian orang ini tidaklah lucu!” Renata menggebrak meja dengan kuat, ia terus menatap tajam ke arah Bram.“Tapi walau pun ini adalah bukanlah kebohongan

  • Obsesi Sepupu Suami   16. Perkataan Bram

    “Kenapa kau ada di sini? Bukankah ruang makan ada di bawah?” Renata melirik sinis ke arah Bram, ia memperlihatkan rasa ketidaksukaannya terhadap lelaki itu dengan terang-terangan.“Kalian tidak kunjung turun ke bawah, jadi aku mendatangi kemari. Aku pikir bisa saja kalian melupakan keberadaan tamu yang dari tadi sudah menunggu.” Bram mengangkat kedua tangannya dengan senyuman sinis di bibir.Renata mendesah, andaikan bisa ia tidak ingin melihat Bram di pagi hari seperti sekarang. Namun, karena suaminya lah mengizinkan lelaki tersebut untuk bermalam di sini membuat terpaksa bersikap baik kepada Bram.Gio berdehem, ia pun langsung menyikut tangan Renata. Saat wanita itu menatap dirinya, ia langsung memberikan isyarat untuk bersikap baik kepada tamu mereka sekarang."Maaf, tadi kami ada urusan sebentar. Jadi tidak sadar kalau waktu telah lama berlalu." Renata berusaha untuk mengukirkan senyuman di bibirnya, walaupun di dal

  • Obsesi Sepupu Suami   15. Akan hancur

    “Apa masalahnya kalau istrinya sampai tahu? Semua itu kan salahnya sendiri karena sudah berselingkuh dengan wanita lain!” Renata menyipitkan matanya, ingin mengetahui masalah lebih lanjut.“Kamu tahu sendiri kan dia adalah atasanku? Dan aku adalah seorang bawahan.” Gio menaikkan sebelah alisnya, tatapannya penuh arti kepada Renata."Jangan-jangan maksudmu? “ tanya Renata, ia sekarang berpikir banyak hal di dalam kepalanya.“Aku akan dipecat dari pekerjaanku. Kamu tahu sendiri kan kalau mencari pekerjaan sekarang sangatlah sulit? Jadi apa yang terjadi kalau sampai aku dipecat sekarang? Apakah uang tabungan kita akan cukup untuk menghidupi dan mengurus ayahmu selama mencari pekerjaan?” ungkap Gio.Renata menundukkan kepalanya, ia sekarang sedang memikirkan banyak hal. "Tapi apa benar seperti itu?”Gio berbalik menatap ke arah Renata. “Coba saja kau cari tahu sendiri dengan menelpon pak Roy sekaran

  • Obsesi Sepupu Suami   14. Mengakuinya

    Gio terdiam, ia tidak mengatakan apapun kepada Renata. Membuat lRenata menjadi menatap lelaki itu dengan tatapan tidak percaya.“Jadi apa yang aku pikirkan ternyata benar, kau sudah berselingkuh dengan wanita lain!” Renata beranjak dari duduknya, tetapi ia malah luruh ke lantai lantaran tidak memiliki tenaga untuk sekedar menopang tubuh.Renata merasa sangat lemas, hatinya sekarang terasa sangat sakit bagaikan ditusuk oleh puluhan pisau, sehingga ia menjadi kesulitan untuk bernapas.“Kenapa kamu melakukan ini kepadaku? Padahal aku menerima perjodohan ini dan sudah memberikan semuanya kepadamu, tapi kamu malah tega melakukan hal ini kepadaku!” Renata menangkup wajahnya dengan kedua tangannya, ia menangis terisak lantaran rasa sakit yang dirasa.“Tidak yang seperti yang kamu pikirkan, Renata!” Gio mendekati Renata, ia memegang kedua pundak wanita itu dengan erat.Renata malah menepis tangan Gio dengan kasar.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status