Share

Bab 24

Penulis: Vyra Fame
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Allah mengatakannya dalam Al Qur'an surat Al insyirah sebanyak dua kali. Maka, manusia sudah sepatutnya mempercayai firman tersebut. Sesulit apapun cobaan hidup, pasti akan terselesaikan. Asalkan mau berusaha dan terus berdoa. Supaya mendapat pertolongan dari-Nya.

"Makasih, Sayang. Kamu juga makan yang banyak, yah. Habis ini kita jalan-jalan ke mall, buat nonton bioskop. Gimana?"

"Serius, Mas? shopping boleh yah?"

"Boleh dong. Kamu bebas beli apa aja. Anggap aja, hari ini kita mau nostalgia buat pacaran. Mengulang masa-masa indah dulu."

"Asyik. Oke deh, ayok cepetan makannya, Mas. Habis ini aku mau dandan yang cantik. Mau menikmati hidup sama kamu, hihi."

"Kamu udah cantik Sayang."

"Bisa aja bohongnya, Mas. Kalau aku cantik, kamu gak bakal mau main ranjang sama perempuan itu."

Kami terdiam bersamaan. Hanya saling berpandangan. Seolah-olah saling bertukar kesedihan lewat pandangan. Momen kebersamaan kami yang hampir terasa indah seketika berubah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 25

    "Tolong, Mas cari tahu tentang perempuan ini. Namanya Zea. Dia sedang hamil. Dia mengaku hamil anak suami saya. Tapi, saya yakin, perempuan itu bohong. Saya kenal betul siapa suami saya."Aku sodorkan foto Anna yang ada di sosial medianya. Detektif Akbar mengangguk sambil mengamati foto Zea."Sepertinya saya tidak asing sama perempuan ini," ucap Akbar sembari meletakkan telunjuk tangannya di bawah dagu. Aku mengerutkan dahi karena mendengar pernyataan dari Akbar. Mengenal Zea? Apakah Akbar salah satu pelanggan Zea? Ah sesempit itukah dunia? Zea benar-benar menjijikkan. "Oh ya? Kenal di mana? Apa anda salah satu pelanggannya?" ucapku tanpa menyaring dulu apa yang akan aku katakan ini. Dapat kulihat Akbat membelalakkan matanya sedangkan aku menatapnya heran. Mataku beralih pada Anna dan ia pun sama membelalak menatqpku lebih tepatnya melotot. Ada apa sih mereka berdua? "Kok pada ngeliatin aku? Kenapa?" tanyaku pada akhirnya pada mereka. "Apa menurut anda, saya ada tampang penyuka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 26

    Kenapa sih dia benar-benar gak peka jadi suami? Sialan bener si Zea. Pelet apa yang dia pakai sampai-sampai mas Rama berubah 180° seperti ini? Enggak! Aku gak boleh kalah! Awas saja kau Zea, akan aku beri pelajaran kau nanti dan akan kupastikan kau akan benar-benar menyesalinya. Aku benar-benar merebahkan diri kali ini. Hamil muda dan kondisi emosi yang gak stabil membuatku cepat lelah. Tidak seperti kebanyakan wanita jika sedang hamil muda maka akan lemas dan tak bisa apa-apa. Aku bersyukur masih bisa makan dan masih bisa beraktivitas layaknya wanita yang sedang tidak hamil. Tidak seperti Zea yang sedikit-sedikit mengeluhkan sakit perut. Huft, jika mengingat perempuan itu rasanya sungguh geram sekali. Setelah kejadian kemarin aku membongkar video asusila Zea pada mami hingga detik ini mami tak pernah mengusikku. Padahal biasanya ada atau tak ada mas Rama di rumah ini terkadang mami suka kesini hanya untuk mengomentariku ini dan itu. Ditambah lagi aku sekarang sedang mengandung cu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 27

    "Udah deh duduk aja dulu nanti aku kasih tau." "Ada apa?" "Zea kan licik nah kita licikin dia lagi. Jangan main kasar karena itu gak akan mempan karena Zea itu licik." "Maksudnya kamu ada rencana?" tanya mas Rama dan kujawab anggukan kepalaku. "Apa?" "Mas sudah ajak Zea periksa ke dokter kandungan dan ajak usg?" Mas Rama menggeleng kepala dan benar dugaanku kalau Zea pasti tak akan mengajak mas Rama periksa. "Kenapa belum? Jadi Mas hanya tahu kehamilan Zea dari tespek yang dia tunjukkan sama kita waktu itu?" Mas Rama kembali mengangguk. Aku mendesah pelan. Duh, suamiku ini benar-benar polos atau benar-benar bodoh? Untung aku cinta coba kalau enggak udah aku tempeleng dia biar otaknya bener. Huh. "Ya Mas kemarin sempet sih ajak dia ke dokter dan ajak usg." "Terus?" "Ya dia gak mau alasan katanya usg di usia kehamilan dini itu hanya akan membahayakan janin dan usg hanya untuk usia janin besar sekitar tujuh bulanan gitu." "Dari situ saja sudah patut dicurigai. Usg itu pent

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 28

    "M-maksud Mbak Anin apa sih? Aku enggak ngerti deh.""Tidak usah lagi banyak drama kenapa kau lakukan ini Zea!"Prang! Mas Rama membanting vas bunga yang ada di atas meja di ruang tamu ini. Tentu saja hal itu membuatku juga Zea berjingkat karena terkejut. Yah aku juga terkejut karena belum pernah melihat mas Rama yang sampai semarah ini. "M-Mas apa yang kamu dengar tadi itu tidaklah benar, i-itu semua hanya untuk mengelabui pria itu. Bukankah kau sudah tahu apa pekerjaanku.""Secara gak langsung kau mengakui kalau kau ini pelacur dong?" ejekku sembari tersenyum sinis. Tentu saja hal itu membuat Zea melotot ke arahku. "Ya gak gitu juga kali, Mbak, seenaknya saja berucap," ucap Zea yang tidak terima. "Jangan banyak sandiwara lagi di depanku karena aku tidak lagi percaya denganmu. Aku akui aku terlalu bodoh karena bisa masuk ke dalam jeratanmu dan tidak percaya dengan istriku sendiri. Mulai hari ini jangan lagi pernah usik hidupku atau kau akan tahu akibatnya!" ucap mas Rama penuh de

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 29

    "Aku pikir kau ini pintar. Nyatanya kau jauh lebih bodoh dariku. Dengarkan ini!" Aku memutarkan rekaman video saat dirinya tadi menelpon seseorang yang sudah kuduga kalau itu adalah ayah biologis dari janin yang Zea kandung. Mata Zea tentu saja membelalak karena dia tentu tidak menyangkal jika aku memiliki rekaman dirinya sedang menelpon tadi. "Ups jangan pingsan dulu. Aku punya satu lagi kejutan buatmu!?" Kuputarkan lagi sebuh rekaman cctv di mana Zea masuk ke dalam kamar hotel suamiku. Wajah perempuan itu semakin memucat. Perlahan dia terdiam tak berkutik. Dia pikir aku bodoh? terbuktilah kalau aku lebih cerdik darinya. Bahkan, detektif yang aku suruh, bisa dengan mudah mengungkap kasus di hotel. Akbar tampaknya mempunyai jaringan yang luas. Hanya dalam waktu beberapa jam, anak buahnya yang ada di kota tempat suamiku menginap, bisa membongkar kelicikan Zea. "Tidak, itu pasti rekayasa.""Hahaha, masih mau ngelak. Sebentar, masih ada video lagi."Aku pegang Zea kuat-kuat agar tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 30

    Sebenarnya aku sedikit curiga sih, apakah Anin tahu kalau anak yang kukandung ini bukan anaknya Rama? Tapi dari mana dia tahu? Apakah dia sudah menyimpan kecurigaan itu?Aku yakin dia belum tahu, hanya saja dia memang tipe wanita yang tidak mau mengalah sehingga dia benar-benar ingin menguasai Rama sendirian.Karena aku kesal aku akhirnya keliling dapur untuk mencari makanan, mungkin dengan cara mengemil maka kekesalanku ini akan berkurang.Akan tetapi, kesialanku lagi-lagi terjadi, aku sudah membuka kulkas dan semua laci yang berada di dapur tapi sama sekali tidak ada camilan yang dapat kutemukan.Aku benar-benar kebingungan, ingin rasanya aku menelpon Rama saat ini juga, tapi aku jadi ragu karena setiap kali aku menelpon Rama, maka aku harus membuat alasan baru, tentu saja itu sangat merepotkan.Karena aku tidak bisa menemukan apa yang aku cari, akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke ruang depan, Aku ingin menghibur diriku sendiri. kata orang kalau lagi hamil tidak boleh marah-marah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 31

    Tadi juga lelaki yang aku sayang itu langsung mengiyakan permintaanku, tentu saja tidak ada kebahagiaan lain selain mendapatkan perhatian dari orang yang kita sayang."Bereslah itu, ya sudah aku segera meluncur ke sana, pokoknya dijaga baik-baik anak kita karena dengan anak itu lahir dengan selamat di dunia maka selamatlah juga keuangan kita. Bukankah memang itu tujuan kamu?" ucap Dani padaku. "Tentu saja Sayang, anak ini aset buatku juga buat kita. Memang dasar si Rama itu bodoh mau-maunya saja aku bodoh-bodohi kalau anak ini anak dia. Memangnya dia gak bisa mikir apa masa iya hamil satu bulan tapi perut udah segede ini. Kan kalau satu bulan biasanya masih rata. Hahahaha," ucapku sembari terkikik. "Hahahaha kamu benar-benar pintar Sayang. Aku tidak sia-sia menitipkan benih itu padamu. Yah meskipun aku harus menahan rasa cemburuku yang menggebu-gebu tapi tidak mengapa semua ini kita lakukan demi masa depan kita. Ya Sudah aku tutup dulu ya. Aku ada orderan masuk nih biasalah buat sen

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsesi Liar Maduku   Bab 32

    Masih terekam jelas di otakku bagaimana murkanya Mas Rama pada Zea. Wanita gila itu berhasil menipu aku dan suamiku. Kejadian ini sungguh menyisakan trauma bagi kami berdua. Aku hanya berharap, semoga masalah ini bisa cepat terselesaikan.Karena bosan menunggu kemacetan, aku pun menyalakan Radio. Memutar-mutar, mencari saluran lagu yang semoga saja bisa menenangkan pikiranku yang sedang kusut. Aku terkejut saat Mas Rama mengganti saluran di saat aku sedang asyik mendengarkan salah satu lagu.“Kenapa diganti, sih, Mas!” omelku kesal. Wajahku juga semakin bertambah masam.“Sebentar. Aku mau mendengarkan berita ini,” sahut Mas Rama padaku. Wajahnya berubah kaku, fokus mendengarkan berita di Radio itu.Aku pun melakukan hal yang sama. Menyimak dengan baik berita yang sedang disiarkan. Dari berita Radio yang aku dan Mas Rama dengar, ada pembacokan yang dilakukan oleh istri pada suami yang ketahuan sedang berselingkuh. Berita itu membuat aku dan Mas Rama mematung sejenak. Lalu kami saling

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Obsesi Liar Maduku   bab 131

    Bugh. Anin memukulkan sepotong bambu sepanjang tangan orang dewasa ke arah Siti secara cepat sehingga membuat Siti tersungkur ke arah samping dan pisau itu terlepas dan mendarat di bawa kaki Anin. Jadi, Anin sudah melihat bambu itu sejak tadi dan Anin sudah memikirkan ke arah sana karena ia hanya menunggu saat yang tepat saja. Kini pisau itu sudah aman berada di tangannya. Reno dan pak Slamet segera memegangi Siti yang berniat ingin menyerang kembali Anin meski dengan tangan kosong. Tidak lama kemudian tiga orang polisi pun masuk ke dalam rumah pak Slamet dan membantu Reno juga pak Slamet mengamankan Siti. Siti meronta dan berteriak minta untuk dilepaskan. Ternyata para polisi itu juga diminta Anin untuk datang ke rumah Siti. Namun, di tengah perjalanan ban mobil mereka pecah sehingga mengharuskan mereka menggantinya terlebih dahulu dengan ban serep. "Lepaskan aku dasar bangsat kalian semua. Lepaskan!" Siti terus saja berteriak dan meronta membuat para tetangga yang sejak tadi k

  • Obsesi Liar Maduku   bab 130

    "Tolong buka pikiranmu, Siti. Lepaskan Rama, biarkan dia hidup tenang bersama keluarganya sendiri," ucap pak Slamet, "Kalau kau sayang pada lelaki itu ... Kau pasti tidak akan tega melihatnya menderita dan jauh dari keluarganya seperti sekarang ini bukan?"Suaranya kini terdengar melemah dan tulus. Ia menatap Siti dengan tatapan dalam, sampai-sampai membuat gadis itu tampak terdiam dan menundukkan kepalanya.Sepertinya ucapan pak Slamet sedikit berpengaruh, membuat senyuman pak Slamet mulai terlihat.Sedangkan mak Jumi, wanita itu masih terisak dan terus berharap sebuah keajaiban datang dan merubah jalan pikiran Siti.Beberapa detik berlalu, Siti mulai mengangkat wajahnya, dengan sedikit melemahkan bahkan meSitiunkan pisau yang menempel pada pergelangan tangannya.Hal itu sontak membuat mak Jumi dan pak Slamet sedikit tersenyum simpul."Tidak!" ucap Siti dengan lantang. Membuat sepasang suami istri tersebut kembali tercengang.Kening pak Slamet kembali mengerut karenanya, senyuman yan

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 129

    Siti yang merasa frustasi karena keinginannya tidak tercapai dan mendapat penolakan dari Bapaknya langsung emosi. Tanpa pikir panjang, dia meraih pisau yang berada di rak dapur.Siti mengacungkan pisau itu ke arah Mak Jumi dan Pak Slamet yang bergidik ngeri.“Apa yang kamu lakukan Siti?” teriak Pak Slamet.“Kalau Bapak tidak mau menikahkan aku, maka aku akan bunuh diri.”“Siti..”"Astagfirullah, Siti! Apa-apaan kau ini, Nak!?" teriak mak Jumi yang mulai terlibat histeris.Betapa terkejutnya mak Jumi tat kala anak gadis satu-satunya tengah memegangi sebilah pisau, bahkan tanpa rasa takut sekalipun.Mak Jumi tidak menyangka jika Siti akan bertindak sejauh ini, setan apa yang tengah merasuki gadis itu? Sungguh tak dapat dipercaya.Siti yang sudah terobsesi oleh ambisinya sendiri, oleh rasa cintanya

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 128

    “Tidak seperti itu Mak, Mas Rama itu belum sepenuhnya ingat apa yang terjadi, jadi kita harus cepat, tolong nikahkan aku dengan Mas Rama,” Siti tetap bersikukuh untuk menikah dengan Rama.Tapi Pak Slamet masih bertindak waras, sebagai orang yang sudah makan asam garam kehidupan, dia tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan. Lebih baik tidak jadi menikah jika kedepannya pernikahan itu tidak bisa di jamin kelanggengannya.Dan dia yakin Rama akan sadar dengan sepenuhnya, jika waktu itu tiba, dia yakin Rama akan membuang anak gadisnya.Dengan latar belakang yang di miliki Rama, dia yakin Rama akan melakukan itu. Masih untung jika hanya di ceraikan, bagaimana kalau putrinya di laporkan ke polisi dengan pasal penipuan.Pak Slamet sendiri sudah berkonsultasi dengan orang-orang pintar seperti Pak RT, Pak Kepala desa bahwa tindakan penipuan bisa berakhir di penjara, bukan hanya anaknya tapi j

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 127

    “Kamu itu Siti, Bapakmu baru datang, sudah kamu cerca pertanyaan, buatkan minum sana dulu,” cerca Mak Jumi.Mak Jumi tak habis pikir dengan perubahan sikap Siti yang sangat drastic antara sebelum berangkat ke kota dan sesudahnya, hingga Mak Jumi berpikir apakah kehidupan kota begitu cepat merubah sikap seseorang?“Iya Mak, aku kan cuman nanya saja, kok Mak marah,” gumam Siti sembari masuk ke dapur, tidak lupa dia menghentak-hentakkan kakinya tanda kesal karena omelan Mak Jumi.“Apakah kita salah mendidik anak kita Mak?” tanya Pak Slamet sedih. Dia kecewa dengan perubahan sikap Siti yang semakin menjadi-jadi, minim sopan santun dan sangat suka menggerutu, sama sekali tidak menunjukkan kasih sayang kepadanya.“Entahlah Pak, selama ini kita juga menyayangi dia dengan tulus ikhlas, Mak ini juga selalu mendoakan Siti agar menjadi anak sholehah, tapi kok jadinya be

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 126

    Maka dari itu, pak RT kini sudah mengizinkan semua pelaku keributan itu untuk pulang ke rumah masing-masing."Yasudah, kalau begitu kalian pulanglah!" ucap pak RT."Terimakasih, Pak," ucap pak Selamet dengan senyuman yang samar."Terimakasih untuk semuanya, Pak." Pun juga dengan bu Lela yang juga mengucapkan terimakasih untuk pak RT.Tak berselang lama, kini pak Selamet pun menangkup bahu sang istri. Di mana ia menuntun mak Jumi untuk segera pulang dari rumah pak RT. Sedangkan bu Lela ... dia berjalan di depan kedua pasangan suami istri itu.Tetapi setelah berjalan cukup jauh dari rumah pak RT, pak Selamet yang sedari tadi menatap punggung bu Lela dengan tajam dan penuh amarah itu, pun pada akhirnya membuka suaranya."Bu Lela, tunggu sebentar!" ucapnya dengan cukup penuh ketaj

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 125

    "Ya itu bukan urusan saya! Kan memang Bu Lela yang maunya menunjukkan ke orang-orang kalau anak saya itu berbuat zina! Ya kalau tidak ada buktinya, mau dibawa ke pengadilan pun tidak bisa dibuktikan! Selama ini saya yang jadi saksi kuncinya bersama Mak Jumi. Kalau saya sudah bilang anak saya tidak tinggal sekamar, tanyakan saja kepada Rama, kasarannya dia sebagai korban pun juga akan berkata jujur kalau dia tidak pernah sekamar dengan anak saya. Mau apa kalau sudah begitu? Dia bisa saja mengatakan kalau dia tidak ingin dibawa Siti ke sini, tetapi saya yakin dia pasti dengan jujur mengatakan kalau tidak melakukan hal zina itu. Dia ini pria yang bertanggung jawab, Bu. Dia sendiri juga tidak tahu selama ini kenapa walaupun anak saya mengaku istrinya, tapi tidak pernah bersentuhan dengannya. Kalau memang dia pria seperti kebanyakan, sejak awal juga pasti menagih-nagih, Bu, untuk diberikan haknya dia sebagai suami oleh anak saya dan anak saya pun kalau memang tidak bermoral

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 124

    Pak Slamet masih dengan tatapannya menghina itu langsung berceloteh, "Mau apa lagi, Bu? Tidak bisa membalas, ya, karena ketahuan? Begini sajalah, Bu, selama ini saya tidak mau mengikuti langkah Ibu. Ibarat kata gajah dipelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan yaitu Bu Lela sendiri. Kesalahannya sendiri saja sebesar gunung tidak ditampakkan ke publik, tapi kalau tahu ada kesalahan orang lain saja paling cepat mengompori yang lainnya. Memangnya semua orang di sini sempurna apa? Tidak pernah membuat dosa begitu? Lagi pula, Siti ini anak saya! Buat apa turut campur? Orang, saya saja tidak pernah ikut campur masalah Ibu. Saya sendiri sudah tahu dari dulu kelakuan Ibu, tapi saya pendam sendiri saja. Tidak ada untungnya juga. Buat apa saya suka lihat ibu dikeroyok massa?"Bu Lela menelan ludah menutupi rasa gugupnya yang sudah merebak di dada. Ia tidak mau terlihat kalah, karena kalau seandainya ia sampai gemetar di hadapan Pak Slamet, maka otom

  • Obsesi Liar Maduku   Bab 123

    Pria paruh baya itu pun terus berusaha untuk menjelaskan secara rinci permasalahan yang sebenarnya terjadi. Tetapi bagaimanapun penjelasan yang diutarakan oleh Pak Slamet sama sekali tidak mengubah pemikiran Bu Lela dan juga Bu Sri. Kedua wanita itu terus saja berusaha keras menepis penjelasan yang Pak Slamet berikan. Bahkan Pak RT pun dibuat kewalahan dengan ulah kedua wanita itu. Terlebih ucapan Bu Lela dan Bu Sri yang terkadang tidak bisa untuk di sela."Apa pun alasannya tetap saja yang dilakukan oleh Siti itu tidak benar, Pak Slamet. Walaupun tidak berbuat zina di sini, tetapi aku yakin Siti dan pria kota itu pasti sudah pernah berbuat zina saat berada di kota. Ulah mereka justru hanya akan membuat malapetaka untuk desa kita. Siti sangat pantas untuk diusir dari Desa ini dan jangan biarkan dia kembali lagi," seru Bu Sri dengan begitu lantang."Benar apa yang dikatakan oleh Bu Sri, Pak RT. Sebagai rukun tetang

DMCA.com Protection Status