Beranda / CEO / Obsesi Liar CEO / Jaga Bibir Kamu dan Tubuh Kamu

Share

Jaga Bibir Kamu dan Tubuh Kamu

Penulis: Authoring
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Marvel kembali menghangatkan daging sapi itu ke microwave. Ia menunggu Grace sambil menonton televisi di ruang keluarga. Lima belas menit kemudian, Grace keluar dengan piyama baru berwarna orange. Marvel masuk ke dalam kamar untuk bersiap-siap hanya butuh waktu 10 menit Marvel kembali turun dengan gayanya yang cool dan maskulin. Setelan jas hari ini adalah jas dan kemeja berwarna putih, celana kantor berwarna hitam dengan dasi berwarna hitam.

Marvek tersenyum melihat Grace menatapnya yang terpukau akan penampilan Marvel saat ini apa lagi beberapa helai rambutnya itu turun menambah kesan hottest.

"Yuk, kita sarapan."

Grace berjalan mengikuti Marvel. Dari belakang, sudah terlihat gagahnya Marvel dengan punggungnya yang lebar, ditambah lagi rambutnya yang macho.

Grace duduk di meja makan sementara Marvel mengambil dua piring daging yang telah ia masak dini hari tadi. Grace terperangah melihat sarapannya pagi ini. Sangat menggugah selera dan ini pertama kalinya Grace memakan daging sapi a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Obsesi Liar CEO   Mana Marvel-mu Itu?

    Grace menatap foto Marvel dengan senyuman. Xella dan Anggi. mereka main mata. Diam-diam, Xella menjepret Grace yang tengah menatap e arah layar pobselnya dengan pose candid. Sangat cantik."Ho ... senyam-senyum aja!" pekik Anggi."Hahahha ..." Xella tertawa memperlihatkan foto Grace yang tersenyum pada pemiliknya. Grace yang tak ingin Xella menyebar fotonya itu segera mungkin mengambil ponsel Xella dari tangannya, tetapi keberuntungan berpihak pada Xella pagi ini. Guru masuk saat akan terjadi keributan antara Grace dan Xella dan pada akhirnya Grace mengalah. Gadis itu mempoutkan bibirnya lucu, hingga Xella dan Anggi terkikik geli seraya meredam suara tertawa mereka drngan membekap mulutnya dengan telapak tangan.***Marvel yang sudah berjalan menuju lobi kantor dengan cepat ia menuju pintu lift karena 'adik' kecilnya itu tengah terbangun. Astaga, Marvel memukul kapalamya melihat hal itu."Ini kenapa pake acara bangun segala, sih? Cuman keingat paha Grace aja udah on aja nih, junior,"

  • Obsesi Liar CEO   Bunda Kamu Pasti Izinin Kok

    Grace membiarkan pesan Marvel tanpa membalasnya lalu dia mencari jalan dari pelajaran Kalkulus malam ini. Grace tak mengerti dengan jalan penyelesaian dari dosen bidang studinya Pak Viriyakul.***Marvel berbaring di atas ranjang empuknya dengan sebuah laptop di atas pangkuannya. Malam ini, Marvel menyelesaikan sebuah tugas dari sekretarisnya untuk rapat hari esok karena sekretarisnya itu tengah kemalangan. Marvel tak bisa berbuat apa-apa selain mengerjakan. Jika tidak, rapat itu batal.Waktu adalah uang, itu prinsip Marvel.***Setelah selesai dengan tugas-tugas Grace. Ia meletakkan buku cetak Kalkulus, Bahasa Indonesiadan tata tulis karya ilmiah, dan Kewarganegaraannya itu di atas keranjang khusus untuk buku-bukunya.Grace lalu meletakkan piring bekas makanan yang diberikan Marvel untuknya itu ke baskom tempat piring kotor. Setelah mencuci wajah dan menggosok giginya, Grace mengirim pesan pada Marvel.20.34 WIBTo Sugar Daddy[Sudah, Om.]Marvel yang telah selesai mengerjakan tugasn

  • Obsesi Liar CEO   Asal Jangan Kelewatan Batas

    Marvel beristirahat 30 menit di kantornya lalu kembali ke parkiran untuk menjemput Grace.Grace yabg tengah membaca bukunya itu terkejut dengan getaran ponselnya dan menampilkan foto Marvel. Ya, Marvel tengah memanggilkan Grace ke panggilan video call di aplikasi hijau.Grace terkejut, Xella yang melihat guratan wajah kusut Grace tersenyum jahil. Ia menyandarkan ponselnya di buku milik Xella yang ia kumpulkan di atas meja belajar mereka lalu memberikan pada Grace headset bluetooth setelah terhubung dan menekan tombol hijau.Grace cukup terjeut dengan wajah Marvel yang tiba-tiba saja muncul dan Xella cekikan lalu kembali terdiam melanjutkan meringkas bukunya."Apa?" tanya Grace pelan. Marvel yang melihat Grace tengah berada di dalam kelasnya mengerutkan keningnya dan memasang wajah datar setelah ia mengetahui bahwa ini belum jam pulang kuliah."Lagi apa?" tanya Marvel menatap Grace.Grace memperlihatkan bukunya yang berisi tulisan dan pena di tangan kidalnya. Marvel manggut-manggut men

  • Obsesi Liar CEO   Apa Kamu Bisa Diam, Grace? 18+

    Marvel membalikkan tubuh mungil Grace lalu menatap gadis itu dengan napas terengah-engah dan mata yang terbuka. Jujur saja, Grace sudah menikmati sentuhan Marvel yang membuatnya mabuk kepayang dan takut jika Marvel akan berbuat diluar batas pada dirinya.Grace menatap dada bidang milik Marvel lalu ia menoleh ke arah lain. Malu jika ia harus berhadapan di depan Marvel dengan keadaan Marvel yang bertelanjang dada seperti ini. Melihat sikap dari Grace yang menoleh ke arah lain, Marvel seketika menatap tubuhnya. Oh, pantas saja singa kecilnya itu beralih tatapan dari dirinya.Marvel tersenyum jahil. Ia membungkukkan tubuhnya lalu mengangkat tubuh mungil Grace."Eh, Om!" pekik Grace."Turunin Om," pinta Grace seraya memukul bahunya.Marvel terkekeh melihat Grace yang ketakutan seperti itu."Sayang, gimana kalo kita mandi bersama?" usul Marvel sambil menaik turunkan alisnya. Mendengar usulan dari Marvel tersebut membuat Grace memberontak di gendongan Marvel bukan main. Ia menendang kakinya

  • Obsesi Liar CEO   Saya Memang Pria Yang Tak Romantis

    Grace tahu ke mana arah jalan pembicaraan Marvel. Tetapi, di dalam kepala Marvel, pria itu secara halus tidak boleh Grace melakukan hal seperti ini bersama dengan pria lain selain dirinya. Marvel tidak sudi dan tidak akan pernah ikhlas walau itu hanya seujung kuku.Melihat gelagat Grace yang ketakutan, Marvel membopong tubuh Grace menuju area shower di mana tempat pemandian itu dilapisi dengan kaca buram. Marvel menggeser kaca tersebut setelah mereka berdua masuk, lalu ia menyalakan shower dan air dari atas ke bawah menyiram tubuh mereka berdua.Marvel menatap Grace yang terkena air shower itu, Grace yang menatap ke depan, menatap ke dada bidang Marvel yang basah dan juga itu terlihat sangat menggoda di mata Grace.Setelah di rasa pas, Marvel mematikan shower tersebut lalu ia mengambil sabun mandi beraroma mawar yang sengaja ia brli terlebih dahuli sebelum Grace menginap untuk kedua kali di rumahnya."Apa kamu gak ada niatan buat buka seluruh pakaian kamu, gitu?" tanya Marvel. Dengan

  • Obsesi Liar CEO   Gimana Kalo Kamu Ganti Bajunya Di Sini Aja? 18+

    Grace terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa."Om, aku masih semester 1.""I don't care, Grace. Saya suka sama kamu apa adanya. Saya gak mikir kamu masih sekolah atau enggak. Apa kamu suka sama saya?"Dengan malu-malu, Grace menganggukkan kepalanya. Jujur saja, ia menyukai Marvel. Marvel yang mempesona dan tampan di matanya itu, siapa yang tidak tertarik?Marvel tersenyum melihat Grace yang menganggukkan kepalanya. Lucu sekali. Marvel mengangkat dagu Grace lalu menyatukan birai mereka berdua. Menyalurkan rasa cinta di sana.Marvel mengangkat tubuh mungil Grace lalu ia mendudukkan tubuh Grace di pangkuannya. Marvel juga menuntun tangan Grace agar memeluk lehernya dan Marvel memperdalam ciuman mereka.2 menit kemudian, Marvel menyudahi ciuman mereka. Wajah Grace yang memerah itu sangat menggoda untuk tidak dicium pipinya.Cup!Grace terpaku saat Marvel mengecup pipinya."Ih ... Om!" pekik Grace. Marvel tertawa, ia menyuruh Grace untuk segera masuk ke dalam rumah karena apu unggun juga

  • Obsesi Liar CEO   Bioskop

    Grace memilih untuk duduk di depan cermin meja rias. Ia menyisir rambutnya lalu kembali mengenakan handuk kecil di atas kepalanya karena rambutnya yang hitam itu masih basah. Grace menunggu kedatangan Marvel. Ia ingin segera meminta naaf karena dirinya melakukan hal kekerasan pada Marvel.***Setelah Marvel menyelesaikan ritual penandiannya, Marvel mengeringkan rambutnya tebalnya menggunakan hair dryer yang disimpan di laci kabinet dekat wastafel lalu ia mengenakan cologne di tubuhnya yang dibaluti handuk kecil di pinggang hingga lututnya.Ceklek!Marvel membuka pintu kamar mandi dan melihat Grace yang tengah termenung di meja rias. Ia tengah menatap kosong keluar jendela kamar Marvel yang menjulang tinggi itu.Marvel tersenyum lalu ia melangkahkan kakinya perlahan mendekati Grace. Ia memeluk tubuh mungil Grace dari belakang, memeluk erat pinggang Grace dengan kedua tangan kekarnya lalu meletakkan dagunya di pundak Grace. Aroma shampoo dari rambut Grace yang dibaluti handuk itu mengua

  • Obsesi Liar CEO   Aku Sulit Napas Tahu Gak!

    Marvel tersenyum saat Grace menerima suapannya. Selanjutnya Grace kembali mengerjakan soal-soal yang ia buat sendiri. Sementara Marvel sesekali fokus untuk menyuapi Grace yang tengah mengerjakan soal-soal angka di sana."Om, kalo hasil ini berapa, ya?" tanya Grace mendongak menatap Marvel yang tengah menatap televisi sambil memakan cemilannya yang berada di pangkuan pria itu.Marvel menoleh ke arah Grace lalu ia mengambil buku tulis gadis itu beserta pena di sana lalu ia mengerjakan soal-soal yang Grace buat sendiri. Sebenarnya, Grace ingin melihat kinerja otak pria itu. Apakah masih berfungsi untuk mengerjakan soal kalkulus itu atau bukan? Atau mungkin saja ia telah lupa mengenai hitung-hitungan karena mengurus kantor bisnisnya itu.Tap!Marvel meletakkan pena dan buku tulis di depan Grace. Gadis itu terpukau akan otak Marvel yang sangat cerdas dan mampu mengerjakan soal sepuluh buah itu 4 menit. Biasanya, Grace akan mengerjakan soal-soal tersebut sampai 12 menit atau lebih cepat 8 m

Bab terbaru

  • Obsesi Liar CEO   Batalkan Semua Rapat Hari Ini

    "Sekarang buka gerbangnya, kalian bisa memastikannya saat aku sudah pergi," ujar Nantsu menatap sinis pada pengawal.Pengawal itu berpikir keras, mungkin saja itu benar. Nantsu adalah salah satu orang kepercayaan tuannya, jadi tidak mungkin dia berbohong."Baiklah, tetapi cepatlah kembali!" pengawal kemudian membuka gerbangnya.Tanpa mengacuhkan pengawal tersebut, Nantsu kemudian mengemudikan mobilnya dengan sangat kencang. Nantsu tersenyum puas dan sangat lega, karena semua rencananya berjalan dengan lancar. Sesekali dia melihat ke belakang dan melihat Grace yang masih tidak sadarkan diri di sana."Sebentar lagi Sayang, sebentar lagi!" Nantsu berujar dengan smirknya yang licik.2 jam lamanya Nantsu mengemudikan mobilnya, dia ha

  • Obsesi Liar CEO   TIDAK!!

    Kemudian dia segera mencari kamar Marvel, dan ketika dia membuka pintu kamarnya dia tersenyum senang melihat Grace di sana. Akhirnya tujuannya akan tercapai yaitu merebut Grace dari Marvel dan membawanya pergi. Nantsu masuk dan menutup pintunya kembali. Terlihat seorang gadis sedang terlelap tidur di atas ranjang.'Oh, jika saja aku sedang tidak terburu-buru, akan aku pastikan kita akan bercinta saat ini juga,' batin Nantsu melongo menatap keindahan tubuh Grace meskipun dari belakang.Nantsu berjalan mendekat ke arah Grace dan duduk di sampingnya. Perlahan Nantsu membelai lembut pipi Grace membuat Grace terganggu dan mengerjap membuka matanya. Seketika Grace membuka matanya lebar dan menjauhi Nantsu."Apa yang kau lakukan?! Bagaimana bisa kau sampai di sini?! Untuk apa kau kemari?!!" bentak Nantsu merasa terkejut akan keberadaan Nantsu di kamar Marvel."Waktu kita tidak lama, pergilah bersamaku

  • Obsesi Liar CEO   Harus Menjadi Milikku

    "Ah tidak, aku akan menerimanya. Tapi aku tidak akan memakainya, bagaimana jika tergores, bagaimana jika hilang dan bagaimana jika kalung ini diambil orang. Aku akan menyimpannya, dan akan aku pakai lain kali di acara penting saja," lanjut Grace merasa sayang dengan kalung itu."Terserah padamu saja!" Marvel kembali memasukkan kalung itu pada kotak beludru itu dan menyerahkannya pada Grace.Grace menerima kotak itu dan menatap mata Marvel begitu dalam. Lalu dengan tiba-tiba dia berdiri dan meraih tengkuk Marvel Menciumnya dengan penuh kelembutan, memainkan lidah Marvel dan menyesapnya dalam. Marvel terkejut tetapi sangat menikmati ciuman ini, dia terkejut dengan ciuman Grace. Rasanya masih tidak percaya jika saat ini Grace sedang menciumnya. Grace melepas ciumannya dengan nafas yang masih tersenggal-senggal dan dengan cepat dia berlari ke kamar mandi menahan malu. Grace merutuki kebodohannya sendiri yang dengan tiba-tiba mencium Marvel.

  • Obsesi Liar CEO   King Of Diamond

    Grace hanya diam dan kembali mengeratkan selimut untuk menutupi tubuhnya. Marvel berdiri dari duduknya dan mengambil sebuah buket bunga dan kotak beludru biru yang cukup mewah. Entah apa isinya tetapi Grace bisa menebak bahwa isinya pasti sebuah kalung atau perhiasan lainnya."Pilihlah salah satu, ini hadiah untukmu!" Marvel menyodorkan buket bunga sederhana di tangan kanannya yang menurut Grace itu benar-benar payah, karena bunga itu cukup berantakan dan dapat Grace tebak jika bunga itu dipetik dari kebun belakang, sementara kotak beludru biru di tangan kirinya."Hadiah? Untuk apa?" Grace menatap Davian bingung. Hari ini bukan hari ulang tahunnya lalu mengapa Marvel repot memberinya hadiah, Grace menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Untuk semalam."Grace yang semula menunduk kemudian menatap mata Davian. Ingatannya kembali kepada kejadian semalam, saat dirinya dengan paksa harus mengulum junior Marvel. Oh, sun

  • Obsesi Liar CEO   Pesonaku Memang Luar Biasa

    Marvel berjalan memasuki mobilnya dan berlalu pergi ke kantor meninggalkan mansion mewahnya. Setelah melihat mobil Marvel pergi, Grace bergegas masuk. Grace mulai menjalankan semua aktivitas paginya, tanpa tahu seseorang sedang mengawasinya dari jauh. Hari berlalu begitu cepat, jam menunjukkan pukul 7 malam. Dan benar saja, Marvel mengirimkan seseorang untuk meriasnya. Grace bingung dibuatnya, pasalnya dia tidak tahu alasan dibalik ini. Dia hanya bisa Grace semua perintah Marvel. Satu jam kemudian Grace sudah siap. Grace berdiri di depan cermin dan memandangi dirinya, dia menelan ludahnya sendiri.'Ke mana dia akan mengajakku pergi, mengapa aku harus memakai gaun terbuka seperti ini,' batin Grace menghela napasnya.Grace berjengit kaget ketika tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Marvel memeluk erat Grace dari belakang dan mendaratkan ciuman di leher jenjang Grace, kemudian menumpukkan dagunya di bahu Grace.

  • Obsesi Liar CEO   Kok Belum Tidur?

    Jeol berhenti di tepi jalan yang sepi setelah tadi usai kebut-kebutan di jalanan. Jeol berteriak, memukul kepalanya sendiri dan berulang kali menghantam kemudinya dengan keningnya."Bego lo Jeol! Gila! Sinting!" maki Jeol pada dirinya sendiri."Dia Grace, istri Marvel, sahabat lo!" teriaknya yang tentu di tujukanpada dirinya sendiri."Jeol gila!" Lagi, Jeol kembali menghantam kemudi dengan keningnya sendiri."Kak ... jangan nyakitin diri sendiri." Sebuah suara halus, lembut dan begitu ia kenali membuat Jeol cepat-cepat mengangkat kepalanya, menatap kursi di sebelahnya yang semula kosong namun kini sudah terisi dengan objek kegilaannya tadi. Jeol berteriak, memukul kepalanya sendiri guna menghilangkan sosok Grace di sampingnya."Pergi Grace! Pergi!" teriak Jeol frustasi.Setelah bermenit-menit kemudian, baru Jeol berani membuka mata, di tatapnya kursi sebelahnya yang kini telah kosong seperti semula. Jeol lelah, ia menyandarkan punggung dan kepalan

  • Obsesi Liar CEO   Setengah Jam Mungkin Ada

    la kembali ikut tertawa begitu melihat Bryan dikerjai oleh ayahnya, tawa kosong, tawa yang diam-diam di penuhi rasa iri hingga membuat matanya di isi buliran air yang siap jatuh kapan saja. Marvel yang sedari tadi memperhatikan istrinya, kini sedikit bergerak merapatkan kursinya agar lebih dekat pada istrinya. la genggam jemari Grace yang di letakkan di paha lalu membawanya ke pahanya sendiri. Begitu Grace mengalihkan tatapan ke arahnya, Marvel makin mengeratkan genggaman tangannya, ia berikan tatapan seteduh mungkin, sehangat yang ia bisa untuk menyalurkan rasa hangat pada istrinya. Grace tersenyum kecil, matanya yang sedikit memerah jadi menyipit kala bibirnya tertarik ke atas. "Mau nambah?" tanya Grace sebisa mungkin meredam rasa sesaknya. Marvel menggeleng, ia malah meletakkan sendoknya dan beralih mengusap pelan pipi Grace. "I'm here," bisik Marvel pelan, Grace mengangguk dengan mata memerahnya yang cepat-cepat ia usap dengan gerakan seolah mengusap hidungnya.

  • Obsesi Liar CEO   Capek Ya?

    "Terus nanti kalau mogok lagi, Bapak gimana?" tanya Grace. "Gini ajalah, kebetulan di depan sana sekitaran beberapa meter lagi ada pom bensin. Bapak berhenti di situ, nanti saya carikan tukang bengkel yang bisa jemput Bapak," ucap Jeol pada Pak Didit. Grace kali ini setuju, Pak Didit pun mengiyakan. Sebelum menaiki mobil Jeol, Grace berjalan menuju mobilnya terlebih dahulu guna mengambil tasnya. Setelah segala macam barang bawaannya sudah di tangannya, Grace menghampiri Jeol dan Pak Didit yang masih menunggu. "Bapak duluan Pak, biar kita ngiringin di belakang," ucap Grace sebelum masuk ke dalam mobil Jeol. Setelah mobil Pak Didit melaju, barulah Jeol juga ikut melajukan mobilnya tepat di belakang mobil Pak Didit. Sementara Jeol sibuk menyetir, Grace sendiri sibuk mengistirahatkan badan. "Capek, ya?" tanya Jeol yang diangguki Grace. "Aku boleh numpang tidur nggak, Kak?" tanya Grace dengan suara lelah dan bercampur ngantuk. Jeol menoleh kearah Graxe

  • Obsesi Liar CEO   Kenapa Bandel?

    "Ya biarin," jawab Grace tak acuh.Marvel hanya tersenyum kecil, ia tahu Grace hanya ingin dirinya istirahat, tapi ya mau bagaimana lagi, pekerjaannya masih ada sedikit lagi, dan ia pun baru selesai makan. Dengan Grace masih berada di gendongan depannya, Marvel kembali menuju sofa tempatnya bekerja tadi, ia duduk di sana dengan Grace yang juga ikut duduk di pangkuannya. Marvel mulai kembali bekerja, sementara Grace hanya bisa cemberut karena Marvel kembali berkutat pada laptopnya.Merasakan gerakan abstrak jemari Grace di punggungnya, Marvel membujuk, "sebentar ya, ini dikit lagi selesai."Setelahnya, ia kembali fokus pada laptopnya. Dua keluarga besar kini sudah berkumpul memenuhi meja makan Marvel, para orang tua sedang asik berbincang sambil menunggu masakan siap di sajikan. Sementara Bryan dan Gio asik berdebat mengenai ajang badminton yang memang sedang diadakan di Korea. Marvel? Marvel ya Marvel, ia hanya akan bersuara ketika di tanya, atau bahkan hanya mengangg

DMCA.com Protection Status