Marvel berjalan memasuki mobilnya dan berlalu pergi ke kantor meninggalkan mansion mewahnya. Setelah melihat mobil Marvel pergi, Grace bergegas masuk. Grace mulai menjalankan semua aktivitas paginya, tanpa tahu seseorang sedang mengawasinya dari jauh. Hari berlalu begitu cepat, jam menunjukkan pukul 7 malam. Dan benar saja, Marvel mengirimkan seseorang untuk meriasnya. Grace bingung dibuatnya, pasalnya dia tidak tahu alasan dibalik ini. Dia hanya bisa Grace semua perintah Marvel. Satu jam kemudian Grace sudah siap. Grace berdiri di depan cermin dan memandangi dirinya, dia menelan ludahnya sendiri.
'Ke mana dia akan mengajakku pergi, mengapa aku harus memakai gaun terbuka seperti ini,' batin Grace menghela napasnya.
Grace berjengit kaget ketika tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Marvel memeluk erat Grace dari belakang dan mendaratkan ciuman di leher jenjang Grace, kemudian menumpukkan dagunya di bahu Grace.
Grace hanya diam dan kembali mengeratkan selimut untuk menutupi tubuhnya. Marvel berdiri dari duduknya dan mengambil sebuah buket bunga dan kotak beludru biru yang cukup mewah. Entah apa isinya tetapi Grace bisa menebak bahwa isinya pasti sebuah kalung atau perhiasan lainnya."Pilihlah salah satu, ini hadiah untukmu!" Marvel menyodorkan buket bunga sederhana di tangan kanannya yang menurut Grace itu benar-benar payah, karena bunga itu cukup berantakan dan dapat Grace tebak jika bunga itu dipetik dari kebun belakang, sementara kotak beludru biru di tangan kirinya."Hadiah? Untuk apa?" Grace menatap Davian bingung. Hari ini bukan hari ulang tahunnya lalu mengapa Marvel repot memberinya hadiah, Grace menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Untuk semalam."Grace yang semula menunduk kemudian menatap mata Davian. Ingatannya kembali kepada kejadian semalam, saat dirinya dengan paksa harus mengulum junior Marvel. Oh, sun
"Ah tidak, aku akan menerimanya. Tapi aku tidak akan memakainya, bagaimana jika tergores, bagaimana jika hilang dan bagaimana jika kalung ini diambil orang. Aku akan menyimpannya, dan akan aku pakai lain kali di acara penting saja," lanjut Grace merasa sayang dengan kalung itu."Terserah padamu saja!" Marvel kembali memasukkan kalung itu pada kotak beludru itu dan menyerahkannya pada Grace.Grace menerima kotak itu dan menatap mata Marvel begitu dalam. Lalu dengan tiba-tiba dia berdiri dan meraih tengkuk Marvel Menciumnya dengan penuh kelembutan, memainkan lidah Marvel dan menyesapnya dalam. Marvel terkejut tetapi sangat menikmati ciuman ini, dia terkejut dengan ciuman Grace. Rasanya masih tidak percaya jika saat ini Grace sedang menciumnya. Grace melepas ciumannya dengan nafas yang masih tersenggal-senggal dan dengan cepat dia berlari ke kamar mandi menahan malu. Grace merutuki kebodohannya sendiri yang dengan tiba-tiba mencium Marvel.
Kemudian dia segera mencari kamar Marvel, dan ketika dia membuka pintu kamarnya dia tersenyum senang melihat Grace di sana. Akhirnya tujuannya akan tercapai yaitu merebut Grace dari Marvel dan membawanya pergi. Nantsu masuk dan menutup pintunya kembali. Terlihat seorang gadis sedang terlelap tidur di atas ranjang.'Oh, jika saja aku sedang tidak terburu-buru, akan aku pastikan kita akan bercinta saat ini juga,' batin Nantsu melongo menatap keindahan tubuh Grace meskipun dari belakang.Nantsu berjalan mendekat ke arah Grace dan duduk di sampingnya. Perlahan Nantsu membelai lembut pipi Grace membuat Grace terganggu dan mengerjap membuka matanya. Seketika Grace membuka matanya lebar dan menjauhi Nantsu."Apa yang kau lakukan?! Bagaimana bisa kau sampai di sini?! Untuk apa kau kemari?!!" bentak Nantsu merasa terkejut akan keberadaan Nantsu di kamar Marvel."Waktu kita tidak lama, pergilah bersamaku
"Sekarang buka gerbangnya, kalian bisa memastikannya saat aku sudah pergi," ujar Nantsu menatap sinis pada pengawal.Pengawal itu berpikir keras, mungkin saja itu benar. Nantsu adalah salah satu orang kepercayaan tuannya, jadi tidak mungkin dia berbohong."Baiklah, tetapi cepatlah kembali!" pengawal kemudian membuka gerbangnya.Tanpa mengacuhkan pengawal tersebut, Nantsu kemudian mengemudikan mobilnya dengan sangat kencang. Nantsu tersenyum puas dan sangat lega, karena semua rencananya berjalan dengan lancar. Sesekali dia melihat ke belakang dan melihat Grace yang masih tidak sadarkan diri di sana."Sebentar lagi Sayang, sebentar lagi!" Nantsu berujar dengan smirknya yang licik.2 jam lamanya Nantsu mengemudikan mobilnya, dia ha
"Tante, kumohon jangan, Tan. Aku belum siap!"Terdengar suara teriakan dari pintu belakang club dan juga suara kebisingan musik disco yang sangat menggelegar. Memekakkan telinga. Tetapi, banyak manusia yang menyukainya.Buktinya, perempuan berpakaian minim setengah telanjang tengah memamerkan bentuk tubuhnya dan juga wajahnya yang benar-benar menggoda iman pria yang berada di dalam clubini.Musik, tarian erotis, minuman berbau menyengat yang disukai mereka di sini, asap rokok dan masih banyak lagi.Seorang wanita berusia 35 tahun yang mengenakan dress di bawah lutut dengan atasan yang terbuka tengah menarik tubuh mungil gadis yang berumur 21 tahun.Apa? 21 tahun? Ya, gadis itu dulu bertanya padanya bagaimana cara menghasilkan uang, karena orangtuanya tak sanggup membayar biaya sekolah yang menunggak 7 bulan lamanya.Sangat mengenaskan.Tapi, tak mengurung niat wanita itu untuk terus menyeret gadis yang memberontak itu ke meja di mana pria dan wanita tengah duduk di sofa sambil bermain
Marvel menatap Grace dengan dalam. Jika dilihat dari dekat, Grace memanglah cantik. Cantik sekali. Bahkan mata pria itu tak berkedip beberapa detik yang lalu.Keindahan kulit wajah dan bola mata milik Grace seakan menghipnotis Marvel agar menatap gadis di bawahnya lebih lama."Apa saya bisa untuk mulai menyicipi kamu, Grace?"Bola mata Grace membulat, bagaimana bisa Marvel mengetahui namanya? Padahal mereka belum saja berkenalan atau bahkan berjabatan tangan.Pria ini sangat misterius, apakah dia paranormal? Pikir Grace seraya mengusap jari tangannya dengan ibu jari yang ditahan Marvel.Grace sungguh gugup sekali sekarang, ia belum pernah melakukannya dan ia bahkan tak menonton tutorial cara berciuman dengan pasangan dengan benar.'Tunggu, kenapa aku malah memikirkan diriku sendiri?' batin Grace. Sementara Marvel menunggu persetujuan dari gadisnya.Ralat, gadis itu. Gadis yang ia tindih di bawahnya. Benar-benar fantasinya selama ia berada di kamar mandi beberapa waktu lalu.Ya, Marvel
Grace yang mendapat ketukan pintu saat ia kembali memasang dressnya dengan benar, dia membuka pintu dan terlihat seorang bodyguard Marvel memberikan paperbag padanya."Ini pesanan Tuan Muda untuk Anda, Nona.""Saya Pak Yudi," katanya lagi seraya memperkenalkan diri pada Grace.Sejenak Grace berpikir bahwa pria bertubuh besar ini tadilah yang menyetir mobil. Grace menganggukkan kepala lalu menerima paperbag itu dan kembali menutup pintu kamar.Sebelum Marvel keluar dari kamar mandi, Grace dengan tergesa-gesa memakai baju kaos dan celana training yang baru saja dibeli oleh bodyguard Marvel. Tak lupa dia memasukkan dressnya ke paperbag itu dan merapikan rambutnya. Grace mengikat rambut yang panjang dan ia kembali duduk di ranjang.Hujan belum reda, apakah hujan ini akan reda hingga subuh?Ting!1 pesan masuk dari ponsel Grace.Bunda[Kamu di mana, Sayang? Jam berapa akan pulang?]Ibu Grace mengirim pesan pada anak perempuannya karena malam ini sudah menunjukkan pukul 22.12 WIB.[Sebentar
***"Tapi, itu tak gratis. Kau harus membayarnya."Mendengar penuturan Marvel, seketika senyuman yang terukir di bibirnya yang mungil pudar. Bagaimana ia harus membayarnya? Ponsel ini sangat mahal, dan ia membalikkan kotak ponsel itu. Melihat harga ponsel tersebut.21 juta rupiah.Grace gugup, ia harus bagaimana? Bagaimana cara membayar uang sebanyak itu? Apakah ia harus mengembalikan uang milik Marvel padanya?"Maaf, aku akan membalikkan ponsel ini padamu."Grace meletakkan kotak ponsel itu di atas dashboard mobil Marvel. Seketika wajah Marvel jadi muram dan ia merasa marah karena Grace menolak pemberiannya.Marvel menghela napasnya dengan kasar lalu meremas stir mobil. Melihat urat-urat di tangan kekar Marvel, ia ketakutan. Apakah nasibnya akan sama dengan stir mobil itu?Grace dengan sembunyi membuka pintu mobil itu. Tetapi tak bisa. Melihat gelagat Grace yang ingin kabur secara diam-diam diketahui Marvel.Seketika Marvel tersenyum smirk. Ia tahu jika Grace akan keluar dari mobilny