Share

30. Masa Muda

Penulis: hi.shenaaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-01 15:24:19

Mayja duduk di samping Devanda, sedangkan Daffa di depan sebelah supir. Hari ini katanya Devanda ingin menunjukkan keindahan Bali kepada Daffa sebelum pulang ke ibukota. Tentu tidak mungkin anak itu tinggal lama di sini karena masih harus masuk sekolah.

“Pak, kita ke sana saja,” ucap Devanda setelah melihat pantai di depannya. Sebenarnya di Bali  ini banyak pantai dan Devanda tidak tau apa saja. Jadi dia meminta supir untuk jalan lurus sehingga bisa langsung menepi jika menemukan pantai cantik. Toh, sejak menginjakkan kaki di Pulau Bali, Devanda belum pernah berkeliling.

Masing-masing dari mereka pun membuka pintu mobil dan keluar. Betapa segarnya udara yang langsung menyerbak rambut Devanda. Pemandangan yang cantik, tapi terlalu banyak orang. Devanda tidak begitu nyaman.

“Mau langsung ke pantai, Nona?”

Devanda menunjuk cafe kecil di pinggir. “Aku haus, kita beli minum dulu saja.”

“Baik.”

“Ayo, Daffa.” Devanda merangkul bahu anak itu da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   31. Berselingkuh

    “Lepasin aku, Kak! Lepas! Aku malu! Bisa nggak Kakak berhenti ikut campur sama urusanku?!”“Kamu ini adikku! Kamu tinggal di rumahku! Kalau kamu masih mau hidup bersamaku, patuhi perintahku!” hardik Rasel dengan tegas, membuat banyak orang mulai berbisik.“Rasel!” Tidak ingin semakin ricuh, Andriyan berniat menengahi keributan yang dibuat Rasel dengan adiknya. Sudah bukan hal baru bagi Andriyan karena dia paham bagaimana hidup anak itu.“Tu—Tuan?” Rasel segera memperbaiki kacamata dan posisinya. Dia juga melepas cengkramannya pada pergelangan tangan adiknya.“Apa yang kamu lakukan di sini? Banyak mata melihatmu.”Kalau bukan karena ucapan Andriyan, mungkin Rasel belum sadar akan keributan yang dia buat. Pandangan dari sekitar jadi membuatnya tidak nyaman, lalu ia kembali menghadap Andriyan. “Mohon maafkan saya. Ada beberapa masalah yang berkaitan dengan adik saya sehingga harus segera saya selesaikan.”Setelah itu Rasel melirik Senja dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   32. Salah Siapa?

    Dengan bantuan kenalannya, ini akan mempermudah rencanaku. Jiwa bebas Andriyan yang sudah tertanam sejak muda harus tetap dilepaskan.Sejujurnya pertemuanku dengan Pak Johan tadi juga merupakan kesempatan, namun aku tidak menemukan banyak hal. Jejak Andriyan terlalu bersih meski aku berusaha mengoreknya sampai akar. Apa tidak ada skandal apa pun di kantor mereka?Mungkin masalahnya karena Andriyan belum diberi kesempatan untuk bertemu dengan wanita lain ….Dulu saat tinggal di ibukota, dia selalu aktif mendatangi pesta-pesta sosial konglomerat. Jadi aku tidak mengerti mengapa dia tidak ambil bagian dengan cara yang sama di sini. Aku bahkan jarang melihatnya keluar malam karena setelah pulang kerja dia hanya menemaniku di kamar.Tidak, aku tidak perlu kecewa dulu. Jika itu adalah kesempatan yang kurang darinya, aku akan menciptakan kesempatan itu sendiri.“Kamu terlihat sangat santai ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   33. Fokus Masa Sekarang

    Lahir di keluarga konglomerat membuat Devanda terlatih mandiri. Hal-hal yang bersifat pribadi cenderung dilakukan olehnya sendiri meski telah dipekerjakan pelayan maupun asisten. Dalam artian, ia tak pernah bertukar afeksi pada orang lain.Apalagi sosok laki-laki dalam hidupnya. Ayahnya yang selalu sibuk, adiknya yang brengsek, dan suami pertamanya yang merupakan bajingan hingga di dua kehidupannya. Tak ada laki-laki yang bisa dia andalkan, bahkan untuk sekedar tempat berlindung yang nyaman.Meski ayahnya tampak selalu mempedulikan keinginannya, tapi dia tak pernah benar-benar merasa dekat seperti kasih sayang murni seorang ayah, bukan hanya bentuk figur formalitas saja.Hingga dia bertemu Andriyan.“Mau kusuapi?”Bagaimana ya rasanya disuapi? Apakah itu menyenangkan?“Tidak. Aku bisa melakukannya sendiri. Jadi, makan saja makananmu sendiri,” kata Devanda dengan tegas.“Kamu bahkan nggak bisa megang sendok. Aku jadi sadar, kayaknya po

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   34. Kenapa Belum Kembali?

    “Kenapa kamu masih di sini dan belum pulang juga?”Andriyan menatap datar Daffa yang sedang bermain PS miliknya. Mendengar itu, Daffa tersenyum lebar. “Saya akan kembali setelah saya ingin kembali. Jadi pinjam rumahnya sebentar ya, Om.”Om?!Andriyan menatap jengkel bocah ingusan itu. Bisa-bisanya dia memanggil Devanda ‘kakak’, tapi menyebut dirinya ‘om’. Padahal Andriyan dan Devanda jelas merupakan suami istri yang hubungannya harus disamakan di mata Daffa.“Kamu hanya merusuh saja di sini. Lebih baik kamu segera pulang.”“Jangan bilang begitu pada adikku!” Devanda datang entah darimana dan langsung menginterupsi mereka. Perkataannya yang tiba-tiba membuat jantung Andriyan seperti hampir berhenti berdetak. Piring di tangan Devanda membuat perhatian Andriyan teralihkan.“Apa yang ada di piring itu?”Devanda mengalihkan pandangannya dari Andriyan lalu duduk di samping Daffa. “Jangan menyentuhnya. Barusan kamu mengusir adikku.”“

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   35. Pesta Rumah Kaca

    “Tiba-tiba hujan begini,” ucap Daffa seraya menyentuh kaca mobil yang menunjukkan tetesan air hujan. Hari ini Devanda memang meminta Daffa untuk menemaninya, sebab kebetulan dia sudah memberikan tugas lain pada Mayja untuk dikerjakan. Maka orang yang dapat dipercaya untuk membantu dan menemaninya adalah anak itu. Biar ada kerjaan juga di mansion mereka.Devanda jadi memperhatikan ke arah rintik hujan yang berjatuhan. Banyak kenangan yang melintas apabila berkaitan dengan hujan. Tawa, tangis, dan hal-hal tak terduga. Rasanya menyebalkan, Devanda jadi menempelkan keningnya pada kaca agar ia tak lagi harus memperhatikan rintik hujan itu.“Kak, haruskah aku pergi ke tokonya sendiri? Nanti Kakak basah,” ucap Daffa yang jadi khawatir Devanda kehujanan karena masih ada beberapa toko yang harus didatangi untuk menyiapkan pesta kecil di rumah.Devanda menggeleng. “Ayo masuk bareng aja. Toh, aku ingin memilih sendiri beberapa hal yang bagus untuk pestanya.”“Ngomon

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   36. Merayakan Cinta Sejati

    Kediaman Andriyan dan Devanda pada hari pesta ….Tamu undangan yang dipersiapkan Devanda yakni para karyawan kantor Andriyan beserta keluarga pun hadir. Hampir semuanya datang secara lengkap karena merasa tersanjung diberikan kesempatan bertemu dengan istri atasan, hingga berkunjung ke rumahnya. Kalau saja bukan karena istrinya, mana mungkin seorang Andriyan akan mengundang orang lain ke rumahnya dalam frekuensi sebanyak ini. Pria itu cenderung menghindari keramaian karena wajah tampannya tidak selalu menguntungkan.Tidak hanya kesempatan reuni bersama istri para rekan kerja, tapi juga tempat bertukarnya banyak informasi dan relasi. Mereka sangat memanfaatkan momen dengan baik. Pembicaraan para pria bahkan sudah mengarah ke hal serius sejak tadi, berbeda dengan perempuan-perempuan rumpi yang saling berbagi informasi terkini.“Oh iya, saya baru ingat, tadinya saya mau bertanya, apakah Anda mengenali suami saya, Bu Vanda?” tanya salah seorang perempuan yang duduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   37. Berhentilah Merasa Bersalah!

    “Hm, yah, tentu saja, bagaimana orang sepertimu bisa mengerti? Kamu adalah putri berharga dari Keluarga Kusumawirya dan bisa kapan saja mewarisi harta kekayaan bersama adikmu. Hahaha, dan kamu bahkan … menikahi seorang Andriyan Prakarsastra.”Ini adalah kali pertama, Devanda mendapatkan kalimat seperti ini. Pertama kalinya, dia menerima pernyataan bahwa kehidupannya terlihat sangat beruntung. Apa di mata orang lain selama ini, dia terlihat semegah itu?Karena suara Bela tidak kecil, semua wanita di sana memusatkan perhatian mereka kepada Devanda dan Bela.Kamu tidak tahu apa-apa. Aku, tahu lebih baik dari siapa pun bahwa kehidupanku penuh penderitaan. Sepertinya kamu perlu berkenalan dengan Devanda versi kehidupan pertama dan kedua, batin Devanda.“Vanda?” Mendengar adanya keributan, Andriyan berdiri di tengah pintu baru datang. Dia ingin menanyakan mengenai apa yang sedang terjadi.“Kamu datang di saat yang tepat. Di mana Pak Dani?” tanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   38. Pekerjaan Andriyan

    Pesta memang sudah berakhir, namun ada salah satu perempuan yang seumuran dengan Devanda belum pulang. Sebab ternyata ada beberapa urusan pekerjaan yang ingin suaminya bicarakan kepada Andriyan. Devanda pun menemani wanita itu di teras rumah sembari memandang langit sore bersama.“Sekarang saya mengerti mengapa Pak Andriyan sangat mencintai Anda dan mengalami banyak sekali perubahan,” ucap Anissa dengan senyuman manisnya. Sejak pertama kali bertemu, Devanda memang sudah menebak bahwa wanita ini memiliki kepribadian yang lembut sekali.Cinta?Devanda bahkan tidak yakin apakah pria itu benar-benar memahami apa arti cinta. Pasti ada alasan mengapa reputasi itu dapat terbentuk. Dengan wajah yang dimilikinya, Devanda sudah mendengar reputasi yang dimiliki Andriyan di mata publik. Pria itu jelas dikenal sebagai pria sampah yang tampan. Sebab meski dia memiliki banyak wanita di belakang tunangannya, Devanda, perbuatannya seperti bisa termaafkan oleh wajah tamp

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05

Bab terbaru

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   210

    Lantas muncul-lah kepingan-kepingan ingatan dari kehidupan pertama. Semua ingatan tentang bagaimana sosok Andriyan terus mewarnai dan memutari hidupnya. Andriyan di kehidupan pertama bagi Devanda sungguh indah. Dia merupakan pria yang sangat bisa diandalkan dan menjadi pelindung hidup Devanda.Tidak berhenti Devanda terkekeh melihat Andriyan yang terus memainkan gitarnya di taman mereka sambil memanggili namanya. Pria yang tidak takut dengan apa pun dan menjadi bagian dari keindahan melodi, itu yang terbenam dalam hati Devanda. Sampai akhirnya satu demi satu peristiwa terjadi yang membuat kecemasan dan ketakutan pada diri pria itu bermunculan.Orang-orang jahat yang tidak suka Andriyan dan Devanda bahagia berkeliling di sekitar mereka untuk bergantian memberikan racun mereka. Tubuh Devanda tiba-tiba tidak seperti normalnya. Dia terus sakit-sakitan dan hanya berdiam di kamar. Meski begitu Devanda selalu menginginkan anak dari Andriyan. Dia ingin melahirkan anak Andriyan padahal kondisi

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   209

    Lantas muncul-lah kepingan-kepingan ingatan dari kehidupan pertama. Semua ingatan tentang bagaimana sosok Andriyan terus mewarnai dan memutari hidupnya. Andriyan di kehidupan pertama bagi Devanda sungguh indah. Dia merupakan pria yang sangat bisa diandalkan dan menjadi pelindung hidup Devanda.Tidak berhenti Devanda terkekeh melihat Andriyan yang terus memainkan gitarnya di taman mereka sambil memanggili namanya. Pria yang tidak takut dengan apa pun dan menjadi bagian dari keindahan melodi, itu yang terbenam dalam hati Devanda. Sampai akhirnya satu demi satu peristiwa terjadi yang membuat kecemasan dan ketakutan pada diri pria itu bermunculan.Orang-orang jahat yang tidak suka Andriyan dan Devanda bahagia berkeliling di sekitar mereka untuk bergantian memberikan racun mereka. Tubuh Devanda tiba-tiba tidak seperti normalnya. Dia terus sakit-sakitan dan hanya berdiam di kamar. Meski begitu Devanda selalu menginginkan anak dari Andriyan. Dia ingin melahirkan anak Andriyan padahal kondisi

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   208

    “Senorita, dengarkan aku. Tolong jangan katakan apa pun, kepada siapa pun, kalau suatu saat kau tiba-tiba melihatku tidak sadarkan diri.”“Sa—saya tidak mungkin berani melakukan itu, Tuan! Nyonya … Nyonya harus tahu, kan?”Andriyan menggeleng. “Jangan! Jangan sampai dia tahu! Cukup pengawal saja agar mereka membawaku ke kamar tamu di ujung,” ucap Andriyan.“Tapi Tu … Tuan!” Senorita terkejut melihat tuannya tiba-tiba kehilangan kesadaran. Dia bingung dan panik atas apa yang harus dilakukan. Memanggil nyonyanya tidak mungkin karena Andriyan baru saja memberikan amanat untuk tidak bercerita pada siapa pun jika dirinya kehilangan kesadaran. Dengan panik, Senorita segera berlari keluar rumah untuk memanggil pengawal. “TUAN-TUAN! TOLONG SAYA!”Karena khawatir, para pengawal segera ikut masuk dan menyiapkan senjata mereka apabila memang terjadi bahaya, tapi ternyata yang mereka lihat adalah tuannya yang tergeletak di atas lantai. “Apa yang terjadi, Senorita?!” tanya mereka yang panik.“Ini

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   207

    “Senorita, dengarkan aku. Tolong jangan katakan apa pun, kepada siapa pun, kalau suatu saat kau tiba-tiba melihatku tidak sadarkan diri.”“Sa—saya tidak mungkin berani melakukan itu, Tuan! Nyonya … Nyonya harus tahu, kan?”Andriyan menggeleng. “Jangan! Jangan sampai dia tahu! Cukup pengawal saja agar mereka membawaku ke kamar tamu di ujung,” ucap Andriyan.“Tapi Tu … Tuan!” Senorita terkejut melihat tuannya tiba-tiba kehilangan kesadaran. Dia bingung dan panik atas apa yang harus dilakukan. Memanggil nyonyanya tidak mungkin karena Andriyan baru saja memberikan amanat untuk tidak bercerita pada siapa pun jika dirinya kehilangan kesadaran. Dengan panik, Senorita segera berlari keluar rumah untuk memanggil pengawal. “TUAN-TUAN! TOLONG SAYA!”Karena khawatir, para pengawal segera ikut masuk dan menyiapkan senjata mereka apabila memang terjadi bahaya, tapi ternyata yang mereka lihat adalah tuannya yang tergeletak di atas lantai. “Apa yang terjadi, Senorita?!” tanya mereka yang panik.“Ini

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   206

    “Senorita, dengarkan aku. Tolong jangan katakan apa pun, kepada siapa pun, kalau suatu saat kau tiba-tiba melihatku tidak sadarkan diri.”“Sa—saya tidak mungkin berani melakukan itu, Tuan! Nyonya … Nyonya harus tahu, kan?”Andriyan menggeleng. “Jangan! Jangan sampai dia tahu! Cukup pengawal saja agar mereka membawaku ke kamar tamu di ujung,” ucap Andriyan.“Tapi Tu … Tuan!” Senorita terkejut melihat tuannya tiba-tiba kehilangan kesadaran. Dia bingung dan panik atas apa yang harus dilakukan. Memanggil nyonyanya tidak mungkin karena Andriyan baru saja memberikan amanat untuk tidak bercerita pada siapa pun jika dirinya kehilangan kesadaran. Dengan panik, Senorita segera berlari keluar rumah untuk memanggil pengawal. “TUAN-TUAN! TOLONG SAYA!”Karena khawatir, para pengawal segera ikut masuk dan menyiapkan senjata mereka apabila memang terjadi bahaya, tapi ternyata yang mereka lihat adalah tuannya yang tergeletak di atas lantai. “Apa yang terjadi, Senorita?!” tanya mereka yang panik.“Ini

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   205

    “Tidak! Kumohon! Kumohon jangan!” Mayja terus mencoba membuka ikatan tangannya. Dia tidak bisa mati begitu saja. Rasel pun memintanya untuk tetap hidup. Jadi Mayja tidak boleh mati.“Jika tak bersamaku lagi, ingat warna langit favoritku. Jika memang sudah tak berjalan seiring, jaga diri masing-masing. Jika tiba waktunya nanti, yang tak dipaksa yang kan terjadi. Walau memang sudah tak berjalan seiring, jaga diri masing-masing. Sampai bertemu di lain bumi … sampai bertemu di lain hari ….”Mendadak lagu itu terngiang di dalam telinga Mayja. Lagu ini adalah lagu yang Mayja dengar di dalam mimpinya ketika bertemu Rasel. Apa Rasel ada di sini? Apa Rasel akan membantunya? Pandangan Mayja terus mengedar, sedangkan langkah Sandy semakin maju untuk menjatuhkan mereka bersama.Air mata sudah berlinangan di pipi Mayja. Di saat begini dia paling merindukan Rasel yang tidak akan ragu untuk datang setiap dirinya berada dalam bahaya. Namun Mayja sama sekali tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Ini bod

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   204

    “Maafkan aku, tapi hasilnya menunjukkan adanya tumor di dalam otakmu, Andriyan. Tumor ini cukup besar dan sudah mencapai stadium akhir. Berdasarkan kondisi tumor yang sudah mencapai stadium akhir dan ukurannya yang cukup besar, prognosisnya memang tidak menggembirakan.”Akhir-akhir ini Andriyan lebih sering melamun jika tidak diajak bicara. Seolah ada banyak hal yang sedang dia pikirkan. Bio yang kini menggantikan posisi Rasel sebagai asisten pribadinya mulai menyadari beberapa keanehan itu.Ia pun meletakkan tangannya di bahu Andriyan. “Ada masalah, Tuan?”“Kapan kita bisa menemukan Sandy?” tanya Andriyan yang pandangannya sama sekali tidak beralih dan masih melamun.“Tuan!”Sontak Andriyan tersentak mendengar teriakan itu. Dia segera menoleh ke arah Bio dengan raut marah. “Kenapa kamu berteriak?!”“Saya hanya khawatir pada Anda yang akhir-akhir ini sering tidak fokus. Padahal baru beberapa waktu lalu saya melaporkan bahwa kami menerima kabar bahwa kini dia berada di Bali. Ada orang

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   203

    “Takdir sedang berulang. Akan ada konsekuensi dibalik pengulangan peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya.”Konsekuensi, tampaknya itu yang sedang Andriyan hadapi saat ini. Kejadian di kehidupan kali ini memang banyak mirip di kehidupan pertama, tapi bedanya Devanda yang diserang oleh penyakit mematikan. Entah mengapa rasanya Andriyan lebih tenang jika memikirkan bahwa orang yang diberi penyakit adalah Devanda, bukan dirinya. Sehingga Andriyan hanya perlu menemukan Sandy Gautama agar Devanda tidak lagi dalam bahaya.Tubuh Andriyan terjatuh lemas di bangku tunggu rumah sakit. Dari banyaknya orang yang berlalu-lalang, dia merasa seperti hanya dirinya yang memiliki waktu singkat dan terhenti di tempat. Dia tidak bisa memikirkan apa pun. Mengetahui kabar bahwa akan mati ternyata tidak terlalu menyenangkan saat memiliki seseorang yang berharga. Bukankah tangis Devanda akan begitu kencang berhari-hari setelah kepergiannya nanti?Berbagai hal indah yang masih ingin dibagikan Andriyan pada D

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   202

    “Anak dan wanita? Kalau melihat dari situasi di sekitarnya, kemarin saat diperiksa Moana itu sedang hamil … hah?!” Devanda langsung menutup mulutnya. Tidak percaya jika apa yang dikatakan Andriyan waktu itu memiliki kemungkinan untuk benar. “Ti—tidak mungkin, kan?”Andriyan mengedikkan kedua bahunya sembari bersedekap dada. Sebenarnya dia mendatangi Jonathan atas permintaan istrinya itu. Padahal berbincang dengan pria itu terasa sangat menyebalkan. Meski Andriyan memang merasakan perubahan yang signifikan darinya.Di lain sisi, Devanda merasa tenang karena Jonathan di penjara. Sehingga ancaman terbesarnya dalam kehidupan ketiga ini bisa dia hindari sejauh-jauhnya. Satu-satunya masalah yang harus Devanda tuntaskan hanya tentang Sandy Gautama yang posisinya masih berkeliaran di luar sana. Kapan pun dia bisa mendatangi Mayja lagi. Itu sebabnya Devanda masih belum bisa merasa sepenuhnya tenang.“Siapa pun wanita dan anak yang Jonathan maksud, semoga saja dia baik-baik saja. Karena tidak a

DMCA.com Protection Status