Share

Menguping

“Oom dan Tante sudah pasrah. Mau dapat ya syukur, nggak juga nggak apa-apa. Mungkin memperolah Dessy sudah cukup bagi kami. Kami tak perlu terlalu kecewa. Toh ada yang lebih parah dari kami dimana mereka nggak punya buah hati sama sekali.”

Sambil berkata begitu ia lalu mengembalikan mangkok kosong kepada penjual Putu Mayang sekaligus menyelesaikan pembayaran. Ya, pada akhirnya ia memang nekad membeli karena tak tahan dengan godaan yang mendera. Ia tak peduli walau ditegur Adri. Kelezatan kue pasar itu memang begitu menggelora karena toh Adri juga ikut lumpuh. Ia malah menikmati satu mangkok lebih banyak daripada Pak Aldo! Soal kalori yang terbakar? Ah, siapa yang perduli?

“Setuju, oom.” Adri ikut menyerahkan mangkok kosongnya pada si penjual. “Tapi apapun itu oom harus tetap berikhtiar.”

“Apa maksudmu dengan kata ‘berikhtiar’ tadi?” tanya Pak Aldo sambil bersendawa.

Dalam duduknya, Adri rasanya telah salah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status