Share

Tawaran Menggiurkan

Author: Risca Amelia
last update Last Updated: 2024-12-26 11:28:25

Gedung perkantoran Pradipta Group menjulang megah di tengah kota, sebuah bangunan delapan lantai yang paling menonjol. Dinding kacanya memantulkan langit biru, sementara ornamen logamnya menambah kesan futuristik. Gedung ini dikenal sebagai markas besar perusahaan properti ternama, tempat berbagai proyek besar dirancang dan diwujudkan.

Suri turun dari taksi dengan anggun. Sebelum melangkah keluar, ia sempat mengucapkan terima kasih kepada sopir yang telah mengantarnya.

“Terima kasih, Pak,” katanya dengan senyum kecil. Langkahnya mantap saat ia menutup pintu taksi dan berdiri sejenak, mengamati gedung megah di hadapannya.

Baru saja Suri hendak melangkah masuk, seorang petugas keamanan berseragam biru menghampirinya.

“Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?” tanya petugas itu dengan nada sopan.

“Saya ada janji bertemu dengan Tuan Sagara Pradipta. Nama saya Suri Hudaya,” jelas Suri.

Petugas keamanan itu tertegun sejenak mendengar Suri menyebut nama sang CEO. Namun, tanpa banyak bicara
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Rumah Ini Milikmu!

    Untuk kedua kalinya, Sagara menekan tombol interkom dan memanggil Valdo. Begitu asistennya itu masuk, Sagara langsung memberikan perintah."Berikan nomor ponselmu kepada Suri. Dia akan menghubungimu jika sudah mengambil keputusan.”Valdo mengangguk, lalu menuliskan nomor ponselnya di selembar kertas dan menyerahkannya ke tangan Suri. "Silakan disimpan, Bu Suri."Setelah menyimpan nomor ponsel Valdo, Suri berpamitan kepada Sagara sebelum beranjak pergi. Ia diantar oleh Valdo hingga ke pintu lift. Sesampainya di lobi, Suri melihat Raysa sudah menunggunya di dekat meja resepsionis. Memang sebelum berangkat, ia sempat bertukar pesan dengan sahabatnya itu."Suri!" panggil Raysa segera menarik tangan Suri, membawanya ke sudut lobi yang agak sepi. "Bagaimana hasil wawancaramu dengan Tuan Sagara?" tanyanya penuh antusias.Senyum merekah di bibir Suri. "Aku ditawari menjadi kepala arsitek, tapi dengan sebuah syarat yang cukup berat. Aku meminta waktu dua hari untuk memutuskan. Nanti, aku cer

    Last Updated : 2024-12-26
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Mengawasi Istriku

    Suri menatap ponselnya dengan frustrasi. Ia tidak tahu harus merasa apa atau berkata apa. Romeo, dengan sifat dominan dan angkuhnya selalu memakai uang yang ia miliki untuk mengendalikan situasi. Dengan berat hati, Suri melangkah ke dapur, yang sudah dipenuhi peralatan baru. Emosinya kacau, seperti ombak yang menerjang karang tanpa ampun. Ia merasa hidupnya tidak akan pernah tenang selama ada Romeo Albantara di sekitarnya.Tiba-tiba, Suri terpikir tentang janji makan malam dengan Raysa. Sahabatnya itu tidak boleh tahu bahwa rumahnya sudah berubah total akibat ulah Romeo. Raysa pasti akan mencemaskannya. Suri menatap layar ponselnya dengan pandangan kosong. Dalam benaknya, berputar-putar alasan yang harus ia berikan kepada Raysa untuk membatalkan makan malam. Akhirnya, ia mengetik pesan dengan tangan sedikit gemetar. [Maaf, Ray. Aku tidak bisa makan malam hari ini. Aku sedang lelah. Sabtu saja, aku traktir kamu dan Azka makan di kafe.] Jari-jari Suri berhenti di atas tombol “Kirim”

    Last Updated : 2024-12-27
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Hadiah untuk Wanita

    Suasana di mansion keluarga Albantara terasa tenang seperti biasa. Nyonya Valerie dan putrinya, Aira, sedang menikmati makan siang di ruang makan yang luas. Hidangan khas rumahan tersaji rapi di meja panjang. Aira tampak sibuk berbalas pesan dengan Ivan, wajahnya terlihat mengeras. Ia sedang bertengkar dengan kekasihnya itu setelah ketahuan membawa gadis lain ke pesta. Sementara Nyonya Valerie menyeruput sup hangat dengan santai.Tiba-tiba, ketukan keras di pintu utama memecah keheningan. Bi Wina, salah satu pelayan setia keluarga itu, bergegas menuju pintu. Tak lama, sopir pribadi Romeo dan seorang bodyguard masuk ke dalam rumah. Keduanya tampak terburu-buru dan bergegas menghampiri Bi Wina yang berdiri di ambang pintu."Tuan Romeo meminta kami datang untuk mengemasi pakaian dan barang-barangnya di kamar,” ucap sopir itu.Nyonya Valerie ikut mendengarkan dari ruang makan. Hampir saja, ia menjatuhkan sendok sup dari tangannya karena terkejut. Lekas saja, ia berdiri dari kursi dan ber

    Last Updated : 2024-12-27
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Tinggal Serumah

    Di mansion, setelah menyelesaikan perintah ibunya untuk menelepon Diva, Aira berganti pakaian dan membenahi riasan. Kemudian, dia mengambil tas tangan sebelum keluar dari kamar.“Ma, aku mau ke salon dengan teman-teman.”Nyonya Valerie yang sedang duduk di sofa sambil menikmati camilan, menatap Aira penuh selidik. “Pergilah, tapi jangan pulang malam.”“Iya, Ma.” Aira mengangguk dan melangkah keluar. Ia masuk ke mobil sport merahnya, menghidupkan mesin, dan melaju ke arah pusat kota.Alih-alih menuju salon, mobil gadis itu berhenti di depan gedung apartemen megah, yang dekat dengan pusat perbelanjaan. Ia turun dengan langkah tergesa-gesa, menyembunyikan wajahnya di balik kacamata hitam besar. Ya, tujuannya hari ini bukan salon, melainkan sebuah kafe di lantai dasar apartemen tersebut. Begitu pintu kaca otomatisnya terbuka, aroma kopi memenuhi udara.Kafe itu dipenuhi sofa berwarna cokelat yang berjajar di dekat jendela besar, memberikan pemandangan kota Velmora sebagai latar sempurn

    Last Updated : 2024-12-28
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Perjanjian untuk Bercerai

    Romeo menggeram pelan, menatap Suri dengan intensitas yang membuat jantungnya berdebar. Tanpa peringatan, dia membungkuk dan mendekatkan bibirnya ke bibir Suri. Refleks, Suri langsung memejamkan mata, menunggu detik-detik di mana Romeo akan menciumnya secara paksa seperti biasa. Namun, ternyata pria itu hanya berbicara dengan suara dalam.“Kalimat pedasmu tidak pernah sejalan dengan reaksi tubuhmu. Sampai kapan kamu akan cemburu pada Diva?” tanya Romeo. Mata Suri membelalak. Ia tahu Romeo memang suka mempermainkan dirinya seperti ini.“Siapa yang cemburu? Aku justru memberi kebebasan pada kalian, supaya kalian cepat memiliki anak seperti yang diinginkan mamamu,” sahut Suri.Mata Romeo berangsur menggelap. Dengan gerakan tak terduga, ia langsung menarik dagu Suri ke atas, sehingga pandangan mereka saling bertemu.“Bagaimana kalau kamu yang menjadi ibu dari anakku? Kita bisa mencobanya sekarang,” tanya Romeo dengan santai, seolah hal tersebut adalah tindakan yang biasa.Sontak, wajah

    Last Updated : 2024-12-28
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Penyesalan

    Kurang lebih tiga puluh menit, Suri menimbang untung dan rugi dari perjanjian yang ditawarkan Romeo. Lebih baik, ia mengambil risiko daripada seumur hidup di bawah kuasa lelaki itu. Toh, ia yakin Romeo pada akhirnya akan memilih Diva sebagai istri. Setelah mantap dengan keputusannya, Suri menyusul Romeo yang sudah berada di kamar.“Aku menerima tawaranmu,” kata Suri tegas. “Tapi, kenapa harus satu tahun? Kita bisa tinggal bersama, satu atau dua bulan saja,” tanya Suri waspada.Romeo mengangkat bahu tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop. “Itu persyaratan mutlak dariku, tidak bisa diubah.”“Kalau begitu aku juga punya syarat,” tandas Suri. “Kita tidak boleh mencampuri urusan masing-masing, terutama menyangkut hubungan pribadi dengan orang lain. Dan kita tidak akan tidur sekamar.”Romeo langsung menghentikan aktivitasnya sembari menaikkan sebelah alisnya yang tebal. “Bukankah itu sulit?” ucapnya perlahan. “Rumah ini hanya memiliki satu kamar tidur.”Tanpa meminta jawaban dari R

    Last Updated : 2024-12-29
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Melanggar Batas

    Romeo melangkah menuju kamar, hatinya masih penuh dengan perasaan bersalah. Ia membuka pintu dengan hati-hati, memastikan suara engsel tidak membangunkan Suri. Selama beberapa saat, Romeo memperhatikan wanita itu dalam diam. Napas Suri teratur, membentuk ritme yang tenang, tetapi Romeo bisa melihat betapa rapuhnya wanita itu. Ia baru menyadari bahwa tubuh Suri terlihat lebih kurus dibandingkan terakhir kali ia meninggalkan mansion. Meskipun begitu, istrinya itu tetap terlihat kuat, tidak pernah mengeluh sama sekali.“Maafkan aku, Suri,” bisik Romeo pelan, suaranya hampir tidak terdengar. “Kamu harus berjuang sendirian melawan penyakit itu.”Dengan perlahan, Romeo naik ke atas tempat tidur, menjaga setiap gerakannya tidak menimbulkan suara berisik. Ia berbaring di sisi tempat tidur, memperhatikan benteng bantal dan guling yang telah ditata Suri di tengah. Sebuah senyum kecil muncul di wajahnya. Benteng itu seperti pernyataan tegas bahwa ia tidak boleh melewati batas.Romeo tidak bisa

    Last Updated : 2024-12-29
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Kerja Sama Mendalam

    Ketika mobil Romeo sudah meninggalkan halaman rumah, Suri baru bisa menikmati sarapannya dengan tenang. Ia memilih nasi goreng dengan segelas teh hangat untuk mengisi perut, sebelum meminum obat dari dokter.Dalam kesendiriannya, Suri memandangi layar ponsel dengan ragu. Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan hatinya yang dilanda kegelisahan. Romeo telah menawarkan sebuah kesepakatan, dan meski sulit untuk percaya sepenuhnya, mungkin ini adalah jalan yang harus diambil.Dengan jari gemetar, Suri menekan tombol panggil pada kontak yang sudah tersimpan dengan nama “Paman Josua.”Telepon itu tersambung hanya dalam beberapa detik. “Halo, Suri? Ada apa?” Suara Tuan Josua terdengar hangat.“Paman,” Suri membuka pembicaraan dengan pelan. “Aku ingin meminta sesuatu yang penting.”“Tentu. Apa itu? Katakan saja,” jawab Tuan Josua dengan nada penuh perhatian.Suri menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, “Aku ingin Paman mencabut gugatan ceraiku terhadap Romeo.”Hening sejenak. Tua

    Last Updated : 2024-12-30

Latest chapter

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Keluarga Kecil yang Bahagia

    Ketika sopir pribadi Romeo tiba, ia segera turun dari mobil dan membukakan pintu belakang dengan penuh hormat. Romeo menghela napas, merasakan dadanya berdebar tak karuan. Namun, saat jemari Suri menggenggam tangannya, mengalir kehangatan yang begitu menenangkan. Tanpa banyak bicara, mereka berdua masuk ke mobil. Begitu kendaraan beroda empat itu mulai melaju, Romeo merasakan kegugupan semakin menjalar. Lelaki itu mengusap tengkuknya, lalu menatap ke luar jendela, pikirannya melayang jauh.Suri yang memperhatikan bahasa tubuh Romeo, lantas menggenggam tangan sang suami yang mengepal di atas pahanya."Sayang," panggil Suri lirih. "Kenapa tegang sekali?"Terdengar helaan napas berat dari Romeo, sebelum ia menoleh ke arah Suri."Bertemu dengan kedua anak kita, rasanya seperti saat aku hendak menyatakan cinta padamu," katanya, setengah tertawa, setengah mendesah."Jadi, kamu seperti anak muda yang baru jatuh cinta?" goda Suri, matanya berbinar geli.Romeo mengangguk, lalu meremas jemari S

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Ayah yang Tampan

    Aira melangkah keluar dari mansion dengan tergesa, sengaja menyembunyikan matanya yang sembap di balik kacamata hitam. Pikirannya penuh dengan kecemasan, tetapi ia berusaha menjaga langkahnya tetap stabil, agar para pelayan tidak menaruh curiga. Namun, saat ia hampir mencapai halaman, jantungnya berdegup kencang. Ia melihat mobil ibunya, Nyonya Valerie, telah terparkir di sana. Aira pun mempercepat langkah, berharap bisa pergi sebelum sang ibu melihatnya."Aira, mau ke mana kamu?" panggil Nyonya Valerie.Aira berhenti sejenak, lalu menoleh dengan senyum yang dipaksakan. "Aku mendapat undangan ulang tahun dari teman, Ma. Aku hampir terlambat."Tanpa menunggu reaksi lebih lanjut, Aira masuk ke mobil dan menyalakan mesin dengan terburu-buru. Dari kaca spion, ia melihat ibunya mengernyit, tampak curiga dengan tingkahnya. Namun, ia mengabaikan hal itu, dan langsung mengemudikan mobilnya keluar dari gerbang mansion. Tak berselang lama, Aira tiba di apartemen Lili. Gadis itu sudah berdiri

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Tidak Mau Hancur Sendirian

    “Pergilah ke luar negeri, Diva, setidaknya sampai situasi benar-benar aman,” ucap Randy yang ikut merasa ketakutan. Diva mengernyit, menatap Randy penuh keraguan. "Pergi? Sekarang?""Semakin cepat, semakin baik! Kalau Toni sampai membuka mulut, kamu bisa ditangkap polisi.”Diva menghela napas panjang. Pikirannya berkecamuk. Pergi ke luar negeri mungkin pilihan terbaik, tetapi itu juga berarti ia harus meninggalkan semua yang ia miliki di sini, termasuk karier dan kehidupannya yang sudah nyaman. Tenggorokannya terasa kering. Ia mengepalkan tangan, berusaha meredam kegelisahan yang meluap-luap di dadanya. Beberapa saat kemudian, Diva mengangkat wajahnya, kedua matanya menyala penuh tekad. "Tidak! Aku tidak akan pergi sebelum menemukan Kak Romeo,” pungkas Diva. Seringai tipis muncul di sudut bibirnya. “Aku sudah bertindak sejauh ini, Randy. Aku tidak akan menyerah terlalu cepat."Tanpa menunggu tanggapan dari asistennya, Diva segera menundukkan kepala dan menekan nomor ponsel seseor

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Jatuh Cinta Berkali-kali

    Dada Romeo bergemuruh hebat, tangannya mencengkeram erat jemari Suri, seakan takut kenyataan ini hanyalah mimpi yang bisa lenyap kapan saja. Napasnya tersengal, dan sebaris senyum penuh haru perlahan merekah di bibirnya. Sementara matanya mulai terasa panas, digenangi air mata kebahagiaan yang sulit dibendung. "Apa...? K-kita punya anak kembar?" tanya Romeo terbata-bata. Setiap kata yang terucap mengandung guncangan emosional yang begitu dalam.Suri mengangguk sambil tersenyum di tengah air matanya. "Ya, Romeo... kita punya dua bayi, satu laki-laki dan satu perempuan. Nama mereka Jevandro dan Jeandra.”Romeo tidak bisa menahan air matanya lagi. Ia menarik Suri ke dalam pelukan, seolah tidak ingin melepaskannya lagi. Tangisnya pecah di pundak istrinya."Jadi, dugaanku benar... Saat aku koma, kamu tengah mengandung anak kita."Suri terkejut, dahinya mengernyit penuh tanda tanya. "Dari mana kamu tahu? Apa Yonas yang memberitahumu?"Romeo menggeleng, bibirnya membentuk senyum samar. "Tid

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Mengurai Kesalahpahaman

    Suri tidak dapat menahan air matanya lagi. Perasaan haru dan syukur bercampur menjadi satu dalam dadanya, ketika mengetahui Romeo sudah bisa melihat.Tanpa banyak bicara, ia langsung merengkuh sang suami dalam pelukan erat, tubuhnya berguncang oleh tangis yang tak terbendung. Sambil menangis tersedu, Suri membenamkan wajahnya di bahu Romeo, merasakan kehangatan tubuhnya yang begitu nyata, begitu hidup. Selama ini, ia takut kehilangan Romeo, takut segalanya akan berakhir dalam perpisahan yang menyakitkan. Tak disangka, kini ia berada dalam dekapan Romeo, mendengar suara beratnya yang penuh kepastian.Romeo membalas pelukan itu, membiarkan Suri menangis di pelukannya. Ia mengusap lembut punggung sang istri, berusaha menenangkan tubuhnya yang gemetar. Setelah beberapa saat menyelami kehangatan yang indah, Romeo menyeringai kecil dan berkata dengan nada menggoda."Sayang, jangan terlalu erat. Dadaku masih nyeri, lenganku juga pegal karena terbentur tanah."Suri langsung terkejut dan mel

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Aku Mengenalimu, Sayang

    Di dalam ruang kerja yang sunyi, Suri menghela napas lega usai berhasil memompa ASI. Hasilnya, tiga botol kecil susu tersusun rapi di atas meja, siap untuk disimpan.Dengan hati-hati, Suri menyimpan kembali pompa ASI ke dalam tas, memastikan semuanya tetap bersih dan rapi. Rasa lelah sedikit menyergapnya, tetapi ada kepuasan tersendiri melihat stok ASI bertambah. Baju atasan yang ia kenakan telah basah, meninggalkan bercak yang cukup kentara di kainnya. Mau tak mau, Suri mengambil kemeja bersih yang sudah ia siapkan untuk berjaga-jaga. Begitu berganti pakaian, Suri merapikan rambutnya sejenak, lalu bersiap untuk keluar.Pelan-pelan, Suri membuka pintu ruang kerja, berhati-hati agar tidak menimbulkan suara berisik. Ia melangkah perlahan, hampir mengendap-endap, menuju dapur dengan tujuan menyimpan stok ASI ke dalam freezer. Matanya sesekali melirik ke sekeliling, memastikan bahwa Romeo tidak mendengar pergerakannya. Begitu sampai di dapur, Suri membuka pintu freezer dan menyimpan bot

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Harga Diri yang Hancur

    Di dalam kamar dengan pencahayaan redup, Aira duduk di atas kloset dengan wajah pucat. Tangannya sedikit gemetar saat ia membuka kemasan test pack yang sejak tadi ia pegang. Jemarinya yang dingin berusaha tetap stabil, dalam menggenggam alat kecil berwarna putih yang akan menentukan masa depannya. Ia mengumpulkan keberanian, lalu menampung urine di wadah kecil sebelum mencelupkan test pack ke dalamnya. Selama beberapa detik, Aira tidak bisa bernapas dengan normal. Ia merasa seperti menunggu vonis yang akan menentukan nasibnya. Satu detik. Dua detik. Lima detik. Aira menutup mata erat-erat, enggan melihat hasilnya. Ia berusaha meyakinkan diri bahwa ini hanya keterlambatan biasa, bahwa ia hanya terlalu stres belakangan ini. Namun, saat ia membuka mata, garis pertama muncul dengan cepat—tanda bahwa test pack berfungsi. Dan tak lama kemudian… Garis kedua muncul begitu saja. Dua garis merah yang sangat nyata, seakan-akan menertawakan hidupnya yang baru saja terjungkal dalam jura

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Rahasia yang Terungkap

    Meskipun jantungnya berdegup kencang, Suri berupaya menemukan alasan yang masuk akal sebelum Romeo mencurigai sesuatu. Beruntung, sebuah ide cemerlang melintas di benaknya pada waktu yang tepat."Ah... ini hanya keringat biasa, Tuan Romeo," katanya berusaha terdengar santai. "Saya kepanasan karena terlalu lama berdiri di bawah terik matahari. Setelah sampai di apartemen, saya akan langsung ganti baju.”Mendengar jawaban Suri, Romeo hanya menatap lurus ke depan tanpa mengatakan apa-apa. Suri pun menarik napas lega. Namun, ketenangan itu hanya berlangsung sebentar, karena Romeo tiba-tiba memberikan perintah kepada sopirnya."Berhenti di restoran sushi. Aku ingin makan sebelum ke apartemen." Panik mulai menjalari pikiran Suri. Jika ditunda lebih lama, mungkin ia tidak akan tahan menanggung rasa nyeri yang kian menyiksa. Ditambah lagi, bajunya yang semakin basah akan mengundang perhatian banyak orang.“Tuan Romeo, bagaimana kalau saya memesan sushi lewat layanan delivery? Lebih praktis d

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Insiden di Lokasi Proyek

    Mata Suri membelalak, seolah telinganya baru saja menangkap sesuatu yang tidak seharusnya. Ia tidak yakin apakah ia benar-benar mendengar atau hanya berhalusinasi, tetapi suara itu begitu jelas, begitu nyata. Romeo memanggilnya ‘Sayang’. Jantung Suri berdegup lebih cepat, seperti ingin berontak dari dalam dadanya. Jemarinya yang masih menggenggam lengan Romeo sedikit gemetar, tetapi ia berusaha menenangkan diri dengan berdehem."Tuan Romeo," panggil Suri terdengar ragu. "Apa yang baru saja Anda katakan?" Romeo menoleh dengan ekspresi datar seperti biasa. Ia bahkan tidak terlihat menyadari kegelisahan yang melanda Suri. Dengan nada polos, Romeo malah balik bertanya, "Memangnya aku mengatakan apa?" Suri mengernyit, mencoba mencari tanda-tanda bahwa Romeo sedang mempermainkannya. Namun, ekspresi pria itu tetap tenang, seolah ia benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi. "Aku hanya meminta dukungan dan bantuan darimu supaya tidak gugup," lanjut Romeo ringan.Suri menatapny

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status