Share

Last Goodbye

“Kau sudah melakukannya sekali. Artinya kau bisa. Just do it. Don’t worry. I’ll smile, once you whip me.”

Benar-benar keputusan yang berat. Rose ingin merasakan kebebasan. Namun, tidak dengan cara menyakiti orang lain. Dia terjebak dalam dilema besar. Maju dan mundur seperti tidak ada bedanya. Terlalu buruk jika harus mempertahankan satu di antara yang satu. Haruskah dia menyakiti ayah dari janin yang dikandungnya?

“Sangat tidak sulit bagimu mengambil keputusan, Rose.”

Netra cokelat Rose terpejam erat. Pergi dan bertahan tidak akan menjadi pilihan sulit, kalau saja Theo mempersilakannya melangkahkan kaki secara percuma, tanpa melibatkan adegan kekerasan yang merugikan kedua belah pihak.

“Aku akan hitung sampai tiga. Lakukan sebelum aku berubah pikiran, Rose. Atau kau ingin menjadi budakku selama sisa hidupmu?”

“Satu.”

“Rose.”

Peringatan Theo teramat dingin. Rose tak punya pilihan selain mengangkat lengan ke atas, kemudian menyambit ujung cemeti hingga meninggalkan bekas garis kemeraha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Laura Misinti
perasaan tangan teo luka mulu krna rose dah
goodnovel comment avatar
verawatisundari46
gemessssss ih
goodnovel comment avatar
Temmy Rohandi
be go nya theo
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status