Home / Romansa / Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru / Bab 5 Atur Jadwal Pemeriksaan Untukku

Share

Bab 5 Atur Jadwal Pemeriksaan Untukku

Author: Jeruk Manis
Selebriti itu langsung mundur karena ketakutan. "Pak Brian, jangan marah. Aku keluar sekarang."

Setelah selebriti itu keluar, para wanita lain di dalam ruangan juga keluar satu per satu, tinggal sekumpulan pria.

Simon agak menyesal dengan candaan malam ini.

Sebenarnya dulu dia juga pernah bercanda seperti ini.

Hanya saja dulu Nova sangat penurut. Jangankan meninggalkan Brian, dia bahkan tidak memiliki pikiran seperti ini.

Akan tetapi, hari ini ....

"Kak, bagaimana kalau panggil Bu Nova kembali? Bilang saja, hanya bercanda! Bu Nova bekerja dengan baik di perusahaan kita, nggak mungkin benar-benar mau resign. Mungkin karena hari ini terlalu lelah, sehingga agak emosi."

Brian menyunggingkan senyuman dingin.

"Aku nggak kekurangan manajer seperti ini. Kalau Pak Stephen mau, bawa pergi saja."

Stephen terkekeh, lalu tiba-tiba tidak berani menjawab tuturan Brian.

Jika sekarang dia masih belum menyadari hubungan antara Brian dan Nova, dia adalah orang bodoh.

"Hanya bercanda, siapa yang berani merebut karyawan Pak Brian?"

Kata-kata ini sama sekali tidak berhasil menghibur Brian, malah membuat wajahnya semakin muram.

Ya, memang tiada yang berani merebut karyawan Brian.

Akan tetapi, ada seseorang yang sudah tidak berniat tinggal di sini lagi.

...

Nova keluar dari klub, lalu menaiki taksi ke rumah orang tuanya.

Sejak ibunya masuk rumah sakit pada 3 tahun yang lalu, Nova sudah jarang pulang ke sini.

Ayah angkatnya, Gary Jacklin bersifat pemarah, sering mabuk-mabukan, lalu memarahi dan memukuli mereka berdua.

Nova tidak hanya sekali menasihati ibunya untuk bercerai dengannya.

Namun, ibunya tak kunjung tega.

Sampai 3 tahun yang lalu, saat ibunya pergi menjemput ayah angkatnya dan bertengkar dengan ayah angkatnya di tengah jalan dan didorong oleh ayah angkatnya karena marah.

Sejak saat itu, Gary semakin merajalela dan sering tidak pulang rumah berturut-turut. Meskipun pulang juga dalam kondisi mabuk.

Nova pikir malam ini Gary juga tidak akan pulang rumah.

Tidak sangka, dia tidak hanya berada di rumah, bahkan membawa wanita pulang.

Saat berdiri di depan pintu, dia mendengar suara ayah angkatnya dan wanita lain di dalamnya.

Tangan Nova yang memegang kunci sangat tegang.

Tiba-tiba, dia merasa mual.

Dia berusaha menahan muntah dan berbalik ke lantai bawah.

Tiba di lantai bawah, barulah terasa agak reda.

Dia keluar dari perumahan dengan tergesa-gesa, lalu menginap di hotel terdekat.

Setelah mandi, Nabila mengeluarkan ponsel untuk mengirim pesan kepada sahabatnya.

"Besok kerja nggak? Bantu aku atur waktu untuk pemeriksaan."

Nabila Hutangi membalas dengan segera.

"Kamu kurang sehat?"

Nova ragu-ragu sejenak.

"Sepertinya aku hamil."

Nabila langsung meneleponnya.

"Waduh, duh! Nova! Kenapa denganmu? Sudah pacaran?"

Nova terdiam sambil mendongak beberapa saat ke plafon. "Nggak."

Nabila menegurnya, "Nggak? Kalau begitu, kenapa kamu bisa hamil? Jangan kamu bilang hamil karena bermain-main di luar, hiks, hiks, hiks .... Nova, kamu sudah berubah, kamu bukan gadis baik yang aku kenal lagi."

Nova tertawa dengan tidak berdaya. "Sudahlah, jangan norak. Serius, bantu atur jadwal pemeriksaan untukku."

Nabila berkata, "Nggak, apa sebenarnya yang terjadi padamu?"

Nova berpikir sejenak. "Bisa dikatakan teman ranjang dalam jangka panjang."

"Kalau begitu, apa dia tahu?"

"Aku nggak berencana kasih tahu dia."

"Nova, kamu jangan bodoh dan memikul semuanya sendirian. Hamil ada hal besar, kalau pria itu sudah menghamilimu, dia mesti bertanggung jawab!"

Nova terdiam sejenak. "Aku sudah berencana berpisah dengannya."

Nabila memendam amarah di dada beberapa lama, akhirnya tidak sabar memarahinya.

"Dasar bajingan, aku mengutuk dia nggak punya keturunan!"

Related chapters

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 6 Mimpi Masa Lalu

    Nabila merasa agak lega setelah memarahinya, lalu mulai membicarakan hal serius."Kalau begitu, kamu pasti nggak mau anak ini, 'kan? Besok apa aku harus langsung mengatur jadwal operasi setelah kamu selesai diperiksa?"Nova mengelus perutnya sambil menahan sakit hati dan mengiakannya, "Baik."Usai berbicara, air matanya menetes.Bagaimanapun, dia bersalah pada anak ini.Namun, tanpa hubungan nikah, dia tidak bisa memberikan apa pun kepada anaknya, bagaimana mungkin berani melahirkannya?Dia hanyalah seorang wanita biasa dari keluarga biasa. Dia tidak boleh membiarkan anaknya dianggap anak haram untuk selamanya.Brian tidak akan menikah dengannya.Brian tidak akan memberikan kesempatan apa pun kepada Nova untuk menempel padanya.Perasaan.Cinta.Keluarga.Anak.Brian tidak akan memberikan semua itu kepadanya.Nova memejamkan mata dan menyeka air matanya....Larut malam, Nova tidak bisa tidur dengan nyenyak.Tiba-tiba, dia sepertinya bermimpi.Di dalam mimpi, dia kembali ke masa kecil.

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 7 Tidak Bisa Hamil Lagi

    Nova ingin mengelak.Brian malah sudah membuka pintu dan turun dari mobil.Langkah kaki pria sangat konsisten. Bunyinya terdengar agak marah."Apa sudah puas bermain-main?" Brian berhenti di depan dan menatapnya dari ketinggian dengan ekspresi datar."Aku nggak main-main." Nova tidak menatapnya.Tatapan Brian sangat muram. "Kalau begitu, Bu Nova benar-benar mau ikut Stephen? Kapan kamu mulai berhubungan dengannya?"Nova agak mengerutkan bibir. "Pak Brian sudah salah paham. Aku sendiri yang mau resign, nggak ada hubungannya dengan orang lain.""Alasan."Akhirnya nova mengangkat kepalanya dan saling bertatapan dengannya. "Aku mau menikah, Pak Brian."Brian tiba-tiba menyipitkan mata. "Serius?"Nova menjawab, "Ya, serius. Aku sudah berusia 27 tahun."Brian mengasah wajahnya dan matanya memancarkan cahaya yang berbahaya."Apa kamu sudah punya pasangan yang cocok?"Nova terdiam beberapa saat."Masih belum, tapi baik sudah atau belum, aku tetap mau resign.""Apa sudah banyak uang?" Brian men

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 8 Melahirkan Anak Untukku

    Setelah meninggalkan rumah sakit, ponsel Nova berdering.Terdengar suara Cindy yang disertai kecemasan."Bu, ayahmu mencari masalah lagi di perusahaan. Kamu cepat ke sini, kalau Pak Brian ketahuan pasti murka lagi."Nova mengerutkan kening dan mengakhiri panggilan dengan tergesa-gesa menuju perusahaan.Begitu masuk ke aula resepsionis, langsung melihat Gary sedang duduk di sofa sambil merokok."Padamkan rokok."Raut wajah Nova sangat muram.Gary tersenyum. "Oke, aku turuti semua yang dikatakan putriku."Nova merasa sakit kepala saat melihat dia seperti ini."Kita bicara di luar."Nova membawa Gary ke sebuah kafe di lantai bawah perusahaan.Baru masuk, Gary langsung tertawa."Sekarang putriku sudah sukses, sudah bisa keluar masuk ke tempat kelas atas seperti ini."Nova menatapnya. "Kalau kamu nggak takut sama Brian, kelak bisa cari aku terus."Gary mencibir. "Apa kamu sedang menakutiku? Apa Brian berhak mengaturku untuk mencari putriku?""Kamu boleh saja mencobanya, lihat bagaimana resp

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 9 Ancaman dari Gary

    Bibir Nova agak bergetar.Sejak dia berusia 18 tahun, Gary sering meraba wajahnya dan bokongnya.Ibunya sudah banyak kali bertengkar dengan ayahnya karena hal ini, tetapi Gary tetap saja tidak berubah.Hal ini berlangsung hingga dia masuk universitas dan meninggalkan rumah.Namun, dia tidak mungkin menceritakan hal semacam ini kepada Brian.Dia bertatapan dengan Brian dan berkata, "Nggak."Raut wajah Brian tetap sangat muram. "Aku nggak berharap terjadi hal semacam ini lagi."Hal yang dia maksud adalah kedatangan Gary ke perusahaan."Nggak bakal ada lain kali lagi, karena aku bakal segera resign."Brian menyipitkan mata dan tiba-tiba mencibir. "Kelihatannya Bu Nova bertekad untuk resign."Nova tersenyum getir. "Ya."Brian tersenyum simpul dengan suara yang membuat orang merinding. "Baik, kalau begitu, aku nggak bakal mempertahankan Bu Nova untuk resign."Nova mengiakannya, "Ya."Brian menatapnya, lalu berjalan ke tempat duduk di tepi jendela.Nova baru menyadari bahwa masih ada wanita

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 10 Pinjam Uang

    Nova langsung menaiki taksi ke rumah sakit di mana ibunya berada.Setelah tiba rumah sakit, kebetulan bertemu dengan Gary yang keluar dari dalam."Lho, bukannya ini putriku?"Nova menggertakkan gigi. "Apa sebenarnya yang kamu inginkan?"Gary tetap seperti itu."Apa kamu masih belum jelas dengan apa yang aku inginkan?""Gary, apa kamu nggak takut karma buruk?""Karma terburuk yang pernah aku alami adalah ketemu kamu dan ibumu!"Usai berbicara, Gary mengesampingkan Nova dan berbalik pergi.Sementara itu, Nova berdiri diam di tempat dan tangannya bergetar karena marah. Perutnya juga terasa sakit.Dia segera menelepon Nabila."Mungkin karena terlalu emosi. Kamu cepat cari tempat duduk untuk menenangkan suasana hati. Kalau masih saja sakit, cepat datang ke rumah sakit."Nova mengakhiri panggilan, lalu menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan emosinya.Setelah duduk sebentar di samping, barulah rasa sakitnya perlahan menghilang.Akhirnya perutnya sudah tidak sakit lagi, barulah dia menghe

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 11 Apakah Termasuk Pemerasan?

    Brian berkata dengan tatapan muram, "Kalau begitu, mohon segera lakukan, jangan menunda jabatan manajer baru."Nova terdiam beberapa saat. "Aku bakal segera mengurusnya."Usai berbicara, dia meletakkan proposal di depan Brian. "Ini adalah proposal produk baru, coba Pak Brian lihat apa masih ada yang perlu direvisi."Brian juga langsung membaca dengan serius tanpa banyak bicara.Terhadap pekerjaan, sikapnya selalu sangat serius, bahkan bisa dibilang sangat tegas.Dia tidak membiarkan Nova pergi, sehingga Nova hanya bisa berdiri sambil menunggu dia selesai baca.Sebenarnya isi proposal ini tidak banyak, hanya belasan halaman.Namun, Brian malah membacanya selama lebih dari satu jam.Dia menanyakan setiap baris, setiap halaman dengan jelas.Setelah memastikan tidak bermasalah, barulah dia membubuhkan tanda tangan dirinya, lalu menyerahkan kepada Nova.Nova menyambutnya, lalu ragu-ragu di tempat."Apa Bu Nova masih ada urusan?" Brian menatapnya dengan ekspresi datar.Nova terdiam dua detik

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 12 Manajer Yenni

    Brian duduk di sofa dengan malas dan santai.Bisa dilihat, suasana hatinya saat ini lumayan bagus.Sementara wanita yang duduk di sampingnya justru wanita di kafe tadi malam.Saking pendeknya rok wanita itu sudah sampai pangkal paha.Nova melirik kaki wanita itu yang menempel pada Brian, lalu mengalihkan pandangan.Sepertinya dia datang tidak tepat pada saatnya.Ekspresi wajah wanita itu sontak menjadi muram ketika melihat Nova masuk.Namun, dia tidak mengatakannya di depan Brian.Brian agak mengangkat alis mata sambil menatap Nova."Bu Nova, ada masalah?"Nova menatap wanita di sisi Brian."Memang ada sedikit masalah."Brian bersandar di sofa. "Kalau masalah resign, Bu Nova bisa langsung berurusan dengan Departemen HR saja."Nova terdiam sejenak, lalu berkata, "Bukan masalah resign."Brian tersenyum simpul. "Kalau begitu, masalah apa? Aku pikir Bu Nova cari aku hanya karena urusan resign."Nova mengabaikan sindirannya. Dia menatap wanita yang duduk di samping Brian."Aku mau berbicara

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 13 Perhatian dari Brian

    "Nova!"Brian tiba-tiba mencubit dagunya dengan kejam.Nova terdiam.Sebenarnya Brian jarang marah.Kebanyakan waktu, dia tidak menunjukkan kemarahannya.Dia menyembunyikan emosinya di dalam hati dan tidak membenarkan orang lain untuk mengetahuinya.Namun, sekarang tatapannya yang penuh amarah malah membuat Nova agak takut."Aku bercanda." Usai berbicara, dia saling bertatapan dengan Brian dan bertanya, "Menurut Pak Brian, aku sebanding nggak?"Tatapan Brian semakin dingin. "Kalau kamu menawarkan harga ini, lebih baik kamu menunjukkan nilai dari harga ini."Usai berbicara, Brian berdiri. "Setelah selesai kerja, segera pulang."Nova menyunggingkan senyuman. "Baik."Setelah pulang kerja, Nova langsung pulang ke rumah.Rumah itu sebenarnya adalah sebuah apartemen yang dihadiahkan oleh Brian kepadanya saat mereka bersama.Setiap sudut diatur menurut kebahagiaan yang dia rasakan kala itu.Selama ini dia menyebut tempat ini sebagai rumahnya.Rumah mereka berdua.Begitu Nova masuk rumah, dia

Latest chapter

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 465

    Ucapan singkat itu menghancurkan ketenangan yang dibuat-buat oleh Nova.Seketika, pertahanan Nova runtuh total.Nova turun dari ranjang dengan kaki telanjang, berjalan ke arah pintu, lalu merebahkan diri di pangkuan Brian dan menangis.Tatapan mata Brian penuh rasa sayang, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa, hanya membiarkan Nova menangis.Sampai ketika tangisan Nova mengecil, Brian menariknya ke atas."Kenapa nggak beri tahu aku?"Nova masih merasa keberatan.Nova menatap Brian dengan matanya yang merah. "Aku kira kamu sibuk."Brian mengangkat alisnya. "Sesibuk apa pun, aku pasti bisa luangkan waktu untuk urusanmu."Nova merapatkan bibirnya. Lama kemudian, dia bertanya, "Wanita tadi calon istri yang dipilihkan oleh keluargamu?"Brian tersenyum seraya mengangkat dagu Nova dan bertanya, "Kamu cemburu?"Nova mengelak dari tangan Brian."Buat apa aku cemburu? Memangnya kita ada hubungan apa?"Brian langsung memeluk Nova.Brian menundukkan kepala dan menggigit leher Nova dengan kuat."Sek

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 464

    Kemudian, terdengar suara Brian."Terserah Kakek, tapi aku juga nggak akan beri ampun lagi.""Brian, kamu benaran pikir kamu sudah dewasa dan Kakek nggak bisa mengontrolmu lagi?"Kemudian, terdengar suara seorang wanita."Kakek Aldo, jangan marah, Kak Brian hanya ngomong begitu saja. Kak Brian, jangan bikin Kakek Aldo marah lagi, oke? Kemarin Kakek Aldo sudah hipertensi karena kamu."Nova tidak kuat lagi mendengar percakapan di dalam.Nova menaruh bubur di ambang jendela depan pintu dan langsung pergi.Sekembalinya ke bangsal, dokter sudah selesai ganti shift.Nova menunggu sebentar di luar ICU. Kemudian, dokter melangkah keluar setelah melakukan pemeriksaan.Dokter tertegun sejenak saat melihat Nova."Bu Nova, kita bicarakan di kantor."Nova menegang.Tangannya yang berada di kedua sisi tubuh juga mengepal.Nova mengikuti dokter ke dalam kantor.Setelah hening sejenak, dokter angkat bicara."Kondisi ibumu nggak terlalu baik."Hati Nova tercekam."Nggak, nggak baik bagaimana?"Dokter m

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 463

    Brian mengangguk. "Telepon aku kalau ada apa-apa."Nova menyahut, lalu meninggalkan bangsal.Ketika Nova baru sampai di depan lift, pintu lift dibuka.Beberapa pengawal berpakaian hitam berjalan keluar, diikuti seorang pria tua berwibawa.Pria tua itu memakai batik dan memegang tongkat.Pria itu adalah Tuan Besar Keluarga Frank, Aldo.Di sampingnya, berdiri seorang wanita.Wanita itu berumur 25 atau 26 tahun, sangat cantik dan menawan.Wanita itu melirik Nova sekilas."Kakek Aldo, apa mungkin Kak Brian nggak suka aku datang?"Tatapan mata Aldo penuh rasa sayang. "Kalau dia berani bilang nggak suka, Kakek pukul dia!"Wanita itu tersenyum manis, tampak sangat imut. "Jangan, aku nggak tega."Seketika, Nova mengetahui siapa wanita itu.Wanita itu adalah pasangan kencan buta yang dicarikan oleh Keluarga Frank untuk Brian.Nova merapatkan bibir dan berdiri di samping. Hatinya terasa perih.Dia seharusnya menduga hal itu sejak dulu.Sudah lama Keluarga Frank ingin mengaturkan pernikahan untuk

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 462

    Nova menjadi gelisah dan segera menghampiri Brian."Kenapa? Lukamu sakit banget?"Brian tiba-tiba menarik Nova dengan kuat ke dalam pelukannya."Nova, jangan gerak. Kalau nggak, mungkin akan kena lukaku," kata Brian dengan suara yang dalam di telinga Nova.Nova pun membeku.Brian menatap bibir Nova dan menelan air liur.Nova menyadari niat Brian sehingga ingin berdiri.Seolah-olah menduga hal itu, Brian langsung memegang belakang kepala Nova."Nova." Brian berkata dengan suara yang rendah dan serak, "Jangan ke mana-mana. Temani aku sebentar."Mereka bertatapan satu sama lain, seolah-olah akan timbul percikan asmara.Udara tiba-tiba menjadi kering. Nova dengan panik menghindari tatapan Brian.Detik berikutnya, Brian memegang Nova dan menciumnya.Ketika bibir bersentuhan dengan bibir, api asmara tersulut. Rasanya sungguh sulit ditahan, bagaikan dahaga yang tak terpuaskan.Brian memegang pinggang Nova menggunakan tangan yang lain untuk mendekatkan Nova dengan dirinya.Lidah Brian menerobo

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 461

    Saat bangun, Nova mendapati dirinya berada di rumah sakit.Melihat Nova sudah siuman, Nabila bergegas bertanya, "Apa ada yang nggak enak badan? Dokter bilang kamu gegar otak ringan. Kamu pusing atau mual nggak?"Nova merasakan sebentar. "Nggak, aku baik-baik saja. Di mana Brian? Di mana ibuku?"Nabila terdiam. Sesaat kemudian, dia menjawab, "Bibi masuk ICU. Brian terluka dan kehilangan banyak darah, belum siuman sampai sekarang."Nova menjadi cemas. "Dia terluka di bagian mana? Di mana dia?"Setelah itu, Nova menyibakkan selimut dan ingin turun dari ranjang.Nabila buru-buru menghentikan Nova. "Jangan banyak gerak dulu. Brian belum siuman, nggak ada gunanya kamu ke sana. Aku suruh dokter ke sini dulu untuk periksa kamu."Selesai bicara, Nabila berjalan ke luar.Dokter melakukan pemeriksaan sederhana dan memastikan Nova sudah baik-baik saja. Baru setelah itu, Nabila membolehkan Nova untuk turun dari ranjang."Kamu tengok Brian dulu saja. Bibi belum boleh dibesuk sekarang. Dokter juga se

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 460

    Nova langsung mendorong Brian ke luar."Keluar!"Namun, Brian memeluk Nova."Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja," bisik Brian di telinga Nova. Lalu, dia berbalik badan dan pergi.Nova dengan bengong menatap pintu kamar mandi yang tertutup. Sesaat kemudian, dia tercerahkan.Brian sepertinya sengaja.Seketika, hati Nova terasa pilu.Setelah beberapa waktu, Nova memaksa diri untuk tersenyum.Ya, pasti akan baik-baik saja.Ibu pasti akan baik-baik saja.Dia harus percaya.Setelah mandi, Nova melangkah ke luar.Brian sedang duduk di samping dan bertelepon dengan suara kecil.Melihat Nova keluar, Brian buru-buru mengatakan sesuatu di telepon dan menutupnya."Kenapa nggak keringkan rambutmu?"Brian masuk ke kamar untuk mengambil alat pengering rambut, lalu duduk di sofa."Sini."Nova berjalan ke arah Brian.Awalnya, Nova ingin duduk di sofa.Namun, Brian menarik Nova hingga duduk di pangkuannya.Nova membeku seketika.Brian terkekeh-kekeh. "Rileks, aku nggak akan lakukan apa-apa. B

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 459

    "Nggak usah tanya!" Nabila langsung mengambil sebotol semprotan merica di samping dan menyemprotnya ke Melvin.Melvin tersemprot karena tidak siaga. Matanya tidak bisa dibuka karena pedas.Kemudian, sebelum Melvin sempat bereaksi, sesuatu menodongi selangkangannya."Turun! Kalau nggak, kukebiri kamu!"Melvin berusaha membuka matanya. Ternyata, itu adalah pisau bedah yang mengkilap.Mata Melvin memelotot saat melihat Nabila. "Kamu dokter?"Nabila tersenyum. "Tentu saja, dokter andrologi yang khusus mengebiri pria. Kalau kamu butuh, bisa daftar ke divisiku. Mau tanya namaku? Cari saja sendiri!"Selesai bicara, Nabila membuka pintu mobil dan mendorong Melvin ke luar.Melihat mobil Nabila melaju pergi, Melvin tidak dapat menahan amarah dalam hatinya.Dia, Melvin Luminto, pertama kali disemprot semprotan merica oleh seorang wanita! Bahkan pertama kali ditodongi pisau bedah di bagian selangkangan!Melvin makin marah sehingga langsung menelepon Brian.Brian sedang mengemudikan mobil. Dia meli

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 458

    Air mata Nova tidak terbendung lagi, tiba-tiba menetes.Brian menghiburnya dengan suara rendah, "Aku sudah suruh orang cari pelatih itu."Nova menyeka air matanya dan mengangguk."Kamu bisa cari dokter, aku sudah nggak apa-apa."Brian hanya menatap Nova. Mata Nova merah padam, tetapi sudah tidak panik seperti tadi.Brian tidak tahu sejak kapan Nova tidak lagi bergantung padanya.Namun, melihat Nova begitu, Brian sama sekali tidak merasa terhibur.Akan tetapi, semua itu sepertinya disebabkan oleh dirinya sendiri.Brian merasa tidak berdaya."Aku baik-baik saja. Tentang Bibi, aku sudah atur semuanya, jangan khawatir."Nova menarik napas dalam-dalam dan mengangguk.Pengaturan Brian sangat cermat.Selain pelatih, petugas kebersihan rumah sakit juga diselidiki.Brian bahkan menyuruh orang untuk memeriksa semua kamera CCTV di kota."Tunggu kabar di rumah atau di sini?"Nova ingin menunggu di rumah sakit, tetapi melihat wajah Brian yang pucat, dia berubah pikiran."Tunggu di rumah saja."Pada

  • Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru   Bab 457

    Seketika, tatapan mata Brian menjadi suram.Nova yang berdiri di samping mendengarnya dengan jelas sehingga mengambil ponsel itu. "Apa yang terjadi?"Nabila berkata dengan cemas, "Aku juga nggak tahu detailnya. Perawat hanya bilang dia bawa Bibi ke sesi pemulihan dan tunggu di depan pintu. Yang lain sudah keluar, tapi Bibi belum keluar juga. Jadi, dia langsung masuk. Bibi nggak ada di ruangan pemulihan. Dia sudah tanya semua dokter, tapi nggak ada yang perhatikan."Wajah Nova memucat. Setelah menutup telepon, dia berbalik badan dan berjalan ke luar.Brian bahkan tidak sempat untuk menghentikannya.Brian segera kembali ke kamar untuk berganti pakaian, lalu menyusul Nova.Sesampainya di bawah, Brian melihat Nova sudah duduk di dalam mobilnya sendiri.Brian bergegas berjalan ke sana dan menarik Nova ke luar.Wajah Nova pucat pasi.Brian tidak mengatakan apa-apa. Dia menarik Nova ke mobilnya dan membantu Nova memasangkan sabuk pengaman."Dengan kondisimu sekarang, nggak aman untuk setir mo

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status