Lalu, bagaimana jika ketahuan?Brian tidak akan melakukan apa pun padanya.Hal ini seperti saat Brian tahu bahwa dia adalah dalang kekerasan online terhadap Nova, sama seperti mengetahui bahwa keguguran Nova memang direncanakan olehnya.Bagaimana mungkin orang cerdik seperti Brian tidak mengetahui kebenaran ini?Setiap saat Brian selalu melindunginya.Yasmin berpikir dan hatinya langsung menjadi tenang....Di ruangan pribadi.Rudy merasa sedikit tidak senang saat melihat Brian mengikutinya.Namun, bagaimanapun juga, Thoriq yang berbicara dan tidak ada yang bisa dia lakukan untuk mengusir Brian.Setelah masuk ke dalam, Thoriq mempersilakan Brian duduk di kursi utama.Namun, Brian duduk malas di samping Nova."Sebaiknya aku duduk di samping Bu Nova saja."Kelopak mata Nova tiba-tiba bergerak-gerak dan raut wajahnya langsung berubah menjadi suram.Namun, Thoriq tidak mengatakan apa-apa, jadi tentu saja sulit baginya untuk mengatakan apa pun.Ketika melihat Brian duduk di sebelah Nova, Ru
Langkah Nova tiba-tiba terhenti.Perkataan Brian bukannya tanpa sindiran.Nova menundukkan kepalanya dan dengan lembut menyeka air di tangannya dengan tisu.Setelah waktu yang tidak diketahui, Nova mengangkat kepalanya dan menatap Brian."Mungkin di hati Pak Brian, aku nggak berharga kecuali tubuhku, tapi mungkin di mata orang lain, aku juga punya kelebihanku sendiri. Brian, jangan menilai semua orang dari pikiran kotormu."Setelah mengatakan itu, Nova berjalan ke ruangan pribadi.Raut wajah Brian tiba-tiba menjadi suram dan segera melangkah maju untuk memegang tangan Nova."Kalau bukan begitu lalu apa? Kalau hanya kerja sama, dia akan membayarmu puluhan miliar sebagai ganti rugi? Nova, apa menurutmu aku bodoh?"Nova mengerutkan bibir dan menatapnya lalu berbicara setelah beberapa saat."Lalu kenapa kalau ada kesepakatan di antara kita? Apa ada hubungannya denganmu, Brian? Atau Pak Brian berpikir bahwa aku nggak bisa lepas dari genggamanmu dan aku harus dipermainkan olehmu saja?"Nova
Nova merasa agak kesal, tapi bagaimanapun juga, Nova tidak bisa membuat situasi menjadi terlalu memalukan di depan Thoriq.Oleh karena itu, ketika Brian ingin mengambilnya, Nova tetap membiarkannya tapi tidak pernah memakannya.Thoriq melihat semuanya dan tidak berkata apa-apa.Nova awalnya mengira jika Brian membuat keributan seperti itu, Thoriq pasti akan memilih Brian.Bagaimanapun, Grup Northy akan berkembang di Kota Jimaun, jadi menyinggung Brian bukanlah pilihan yang bijaksana.Terlebih lagi, Nova sebenarnya bukannya tidak tergantikan.Nova sudah siap secara mental.Namun, tidak menyangka setelah tiga putaran minum, Thoriq akan benar-benar berbicara dengannya tentang kontrak.Nova sedikit terkejut.Brian memperhatikan dengan tatapan mata yang dalam dan akhirnya tertawa."Pak Thoriq sangat menyayangi putra Bapak, ya."Thoriq tersenyum, berpura-pura tidak mengerti maksudnya. "Pak Brian, kelak, mohon arahannya."Mata Brian terasa berat dan tidak menanggapi kata-kata tersebut.Setela
Nova tidak terlalu mengenal Rudy.Meskipun tidak tahu banyak, Nova masih tahu bahwa Rudy sekarang lebih aman daripada Brian.Terlebih lagi, Nova tidak berniat membiarkan Rudy mengantarkannya.Rudy juga mabuk dan bahkan tidak bisa mengendarai mobil, jadi mana mungkin akan mengantarkannya!Nova awalnya berencana untuk naik taksi untuk pulang.Namun, Nova terlalu malas untuk menjelaskan hal ini pada Brian.Nova tidak perlu menjelaskan hubungan keduanya.Nova menatap Brian dengan cemberut. "Pak Brian hanya ingin bilang bahwa tujuan Rudy nggak murni.""Kalau sudah tahu, kenapa masih mau diantar olehnya?" Brian kesal.Nova segera menatapnya."Apa kamu sendiri murni? Brian, seberapa baik kamu dibandingkan yang lain?"Raut wajah Brian menjadi gelap untuk beberapa saat.Dia memegang erat pergelangan tangan Nova.Pintu lift terbuka dan Nova ditarik keluar dari lift.Nova berjuang beberapa kali tapi tidak bisa melarikan diri, dan semua orang di sekitarnya menoleh.Brian langsung mengangkatnya dan
Brian mengerutkan kening dan menatapnya. Brian tidak mengangguk, tapi juga tidak menyangkalnya.Sekarang bahkan dirinya tidak tahu apa yang tidak direlakan olehnya.Nova melanjutkan, "Lalu bagaimana agar kamu bisa rela? Selama kamu mengatakannya, aku akan melakukannya. Selama kamu nggak mengganggu hidupku lagi, aku akan melakukannya sampai kamu puas."Ekspresi Brian menjadi jelek, tangan di pergelangan tangan Nova sepertinya akan mematahkannya."Apa kamu menganggapku seperti ini? Ya, aku memang nggak rela. Kita jelas-jelas menandatangani surat perjanjian, tapi kamu melanggarnya di tengah jalan. Nova, menurutmu kenapa kamu bisa pergi? Bukankah kamu hanya mengandalkan aku untuk peduli padamu?"Karena peduli, Brian rela melepaskannya.Brian takut terjadi sesuatu pada Nova.Sebenarnya, jika dirinya benar-benar kejam, semua metodenya tidak akan berguna baginya.Namun, Brian tidak bisa berbuat kejam.Sekarang wanita ini masih membicarakannya seperti ini.Hati nuraninya benar-benar sudah hila
Brian menatap Nova sejenak.Ingin melihat sedikit saja kekurangan dalam ekspresinya.Namun, sayang sekali.Selain kekecewaan, satu-satunya yang tersisa di matanya hanyalah tekad.Setelah mengatakan ini, Nova bersandar dengan lemah di kursinya."Bisakah buka pintu mobilnya?"Bibir Brian membentuk garis rapat.Brian tidak ingin membiarkannya pergi begitu saja.Akan lebih baik untuk tetap seperti ini bahkan untuk sementara waktu.Jari ramping Nova mengusap bibirnya yang merah karena dicium.Ujung jari Brian kosong dan gerakannya terhenti.Setelah beberapa lama, Brian tiba-tiba tertawa."Dalam tiga tahun terakhir, Bu Nova benar-benar tersiksa, ya. Nggak ada perasaan sama sekali tapi tidur denganku selama tiga tahun."Nova menurunkan bulu matanya dan tidak melihat ke arah Brian.Suara Nova terdengar acuh tak acuh, tapi hatinya terasa sakit."Itu semua berkat ajaran Pak Brian."Brian telah memberitahunya lebih dari sekali bahwa yang ada hanya urusan di antara mereka, bukan perasaan.Hanya me
Dari vas kecil dan peralatan makan hingga furnitur dan peralatan besar, Nova membeli semuanya secara langsung satu per satu.Saat itu, Nova sangat memperlakukan tempat ini sebagai rumah mereka.Namun, kalau dilihat sekarang, rasanya sangat ironis.Nova menjawab dengan sangat tenang, "Nggak mau lagi, cinta akan hilang, apalagi suka. Hal-hal yang aku sukai dulu nggak ada bedanya dengan sampah bagiku sekarang."Brian kembali merasa tertekan.Brian tidak tahu kenapa Nova ini begitu sulit untuk dihadapi.Benar-benar susah ditaklukkan.Brian mengerutkan bibir tipisnya menjadi garis lurus dan menatap Nova seperti ini.Nova tahu bahwa Brian pasti marah lagi dan tidak ingin tinggal bersamanya lebih lama lagi.Pria ini mungkin akan menjadi gila lagi nanti."Bisakah kamu membuka pintunya?"Brian sangat marah. Nova ingin pergi, tapi Brian menolak untuk melepaskannya. "Kalau bisa, hancurkan jendela mobil."Nova memelototi Brian.Kenapa Nova tidak menyadari sebelumnya bahwa pria ini sangat kekanak-k
Ketika kembali ke rumah, Nova langsung pergi ke kamar mandi.Setelah mandi, Nova merasa sedikit lebih baik.Nabila memandangnya dan berkata, "Ada apa? Kenapa raut wajahmu terlihat jelek?"Nova mengerucutkan bibir bawahnya dan berkata, "Aku digigit anjing."Nabila berkata, "Brian datang menemuimu lagi?"Nova menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kami bertemu secara kebetulan dan kemudian kami terlibat dengannya."Mata Nabila berbinar. "Nova, menurutku Brian sangat menyukaimu, 'kan? Itu sebabnya Brian begitu enggan melepaskanmu. Kalau nggak, mana mungkin dia terus menjeratmu, ada banyak wanita yang ingin dengannya!"Nova terdiam beberapa saat, lalu tertawa, "Mungkin karena jahat. Bersikap cuek saat aku di sisinya dan nggak rela aku meninggalkannya."Nabila langsung menggerakkan sudut mulutnya.Namun, kalau dipikir-pikir dengan hati-hati, sepertinya memang begitu.Benar saja, semua pria memang keji!...Nova tidak bertemu Brian selama beberapa hari berikutnya.Nova tidak peduli atau berta